Saturday, June 7, 2025
![]() |
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Jas Hitam) Bersama Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati, Prof. Een Herdiani dan Yoyon Darsono di Ruang Kerjanya (Foto Istimewa) |
Hal itu mengemuka, ketika Tim pengajuan Prodi Seni Pencak Silat ISBI Bandung dan usulan Academy Of Arts Delegation Indonesia To UNESCO France, yang dimediasi Yoyon Darsono mengadakan audiensi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Hal tersebut merupakan rangkaian audiensi sebelumnya yang dilakukan tim dengan Gubernur Jawa Barat yang diwakili Sekda Jabar, Herman Suryatman, di rumah Dinas Sekda Jabar Jl. Aria Jipang No. 2 Kota Bandung, Rabu (21/5/2025).
Hadir dalam kesempatan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan tersebut, Rektor ISBI Bandung Retno Dwi Marwati, Guru Besar Tari Prof. Een Herdiani, Alit Didin Suhana, Yoyon Darsono, Deni Poniman, R. Deden Samsudin, Dadan Setiadi, dan Dr. Yusuf Bachtiar.
![]() |
Tim Bersama Menteri Kebudayaan Membahas Pentingnya Menjaga dan Melestarikan Seni Tradisi (Foto Istimewa) |
Di tengah rasa gembiranya Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengatakan, Pak Menteri Kebudayaan sangat mendukung dengan akan dibukanya Prodi Pencak Silat di ISBI Bandung.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa Pencak Silat sangat banyak ragamnya dan memiliki falsafah, etika, aturan dan nilai-nilai luar biasa, sehingga selayaknya untuk dianalisis, dicatat, didokumentasikan dan tentu saja diwariskan.
“Oleh karena itu ISBI Bandung menjawab aspirasi banyak pihak untuk membuka Prodi tersebut. Bahkan hasil FGD dengan para pendekar Jawa Barat menyatakan bahwa mereka siap turun waris untuk memberikan filosofi, pengetahuan dan keterampilan Pencak Silat ke ISBI Bandung. Upaya ini juga untuk tetap meneguhkan bahwa warisan budaya tak benda yang sudah diakui Unesco tetap dapat diwariskan dan dilestraikan oleh generasi muda,” papar Retno
“Secara umum bahkan Pak Menteri menginginkan semua yang sudah diakui Unesco bisa juga menjadi prodi yang ditelaah oleh ISBI/ISI di seluruh Indonesia,“ imbuhnya.
Sementara itu, Yoyon Darsono dosen ISBI Bandung yang dalam hal ini sebagai Ketua Tim, menjelaskan pada wartawan, saat ini belum pernah ada institusi pendidikan tinggi yang secara khusus membuka Program Studi (Prodi) Seni Pencak Silat yang mendidik calon sarjana Pencak Silat dengan kurikulum komprehensif.
![]() |
Ketua Tim Yoyon Darsono Bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto Istimewa) |
Jadi tidak hanya mempelajari skill pencak silatnya saja tetapi juga dipelajari terkait filosofi, sejarah, manajemen, dll.
"Semoga ISBI Bandung menjadi yang pertama untuk mewujudkannya. Tidak menutup kemungkinan lembaga perguruan tinggi seni lainnya yang ada di Indonesia, dapat membuka prodi pencak silat. Karena pencak silat ada di setiap daerah di Indonesia," kata Yoyon.
Bahkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam diskusi yang cukup hangat mengatakan bisa saja setiap seni budaya yang sudah ditetapkan Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) diberikan ruang atau dibuatkan prodi sebagai penguatan pembangunan karakter, dan sebagai identitas budaya bangsa yang tetap di pertahankan secara akademik.
![]() |
Seluruh Tim Disambut Hangat Menteri Bersama Jajarannya (Foto Istimewa) |
Dalam pertemuan tersebut tim juga mengajukan gagasan Alit Didin Suhana yang ingin mendirikan Academy of Arts Delegation Indonesia to Unesco France. Sebagaimana diketahui Alit adalah mantan staf Unesco Prancis yang berperan menggolkan Pencak Silat Goes to Unesco hingga ditetapkannya Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda(WBTB) dari Indonesia, 12 Desember 2019 di Bogota Colombia.
"Kami sangat berterima kasih kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama para staf ahli menterinya, yang mendukung 100 persen akan dibukanya Prodi Seni Pencak Silat di ISBI Bandung. Sedangkan terkait wacana Academy of Arts di UNESCO,menurut Pak Menteri, perlu pemikiran lebih serius lagi," pungkas Yoyon. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
June 07, 2025
CB Blogger
Indonesia%20Bersama%20Rektor%20ISBI%20Bandung%20Retno%20Dwimarwati,%20Prof.%20Een%20Herdiani%20dan%20Yoyon%20Darsono%20di%20Ruang%20Kerjanya%20(FotoI).jpeg)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung ISBI Bandung Buka Prodi Seni Pencak Silat
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Jas Hitam) Bersama Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati, Prof. Een Herdiani dan Yoyon Darsono di Ruang Kerjany...
Tuesday, June 3, 2025
Pergelaran Kolosal Napas Bumi Detak Kehidupan bukan sekadar pertunjukan seni. Ini adalah refleksi kebersamaan, kolaborasi, dan dedikasi yang mengalir dari hati para siswa dan guru yang terlibat. Pusat proses kreatif yang luar biasa ini, berdiri sosok inspiratif: Ronaldo Ruzali, sang sutradara yang menyalakan nyawa dari setiap adegan mau pun segmen sehingga harmoni.
Sebagai sutradara dan salah satu koreografer Pergelaran kolosal Napas Bumi Detak Kehidupan, Ronaldo memulai dari titik nol: merancang naskah yang tidak hanya kuat secara naratif, tetapi juga sarat makna. Ia menulis dengan kesadaran penuh akan misi pergelaran ini mengajak penonton menyadari denyut kehidupan dan hubungan harmonisasi manusia dengan alam. Tentu dalam proses tersebut adanya masukan, arahan dari Yayasan serta Ketua panitia mau pun Pengarah. “Dari situlah benih-benih pertunjukan ini mulai tumbuh. Bukan hanya sekedar tontonan tetapi juga tuntunan untuk kita semua,” kata Ronaldo yang juga sebagai Guru Seni di Santo Aloysius.
Dalam memilih materi tarian, lagu-lagu dan elemen yang lainnya, Ronaldo memadukan unsur tradisi dan modernitas. Setiap karya dipilih dengan cermat agar mampu menyampaikan cerita melalui gerak dan nada yang selaras. Ia mengkurasi bukan dari popularitas, tetapi dari relevansi, kekuatan pesan, dan daya estetika.
Proses produksi juga di dukung oleh para guru serta tim bidang art yang dibentuk dan diarahkan olehnya. Didalamnya terlibat para pelatih Tari, Teater, Angklung, Degung, Musik Ansambel, Paduan Suara, Marching Band, Wushu, Taekwondo dan KPM serta guru pembimbing Sekolah Santo Aloysius yang bekerja bersama untuk mencapai hasil yang sesuai dengan konsep dan Ide gagasan. Kemudian ia juga menata desain panggung, dekorasi, konsep visual LED dan pertunjukan, hingga pengaturan lighting, yang membangun suasana. Ronaldo tidak hanya memimpin, tapi juga menjadi penggerak utama dalam menyatukan visi artistik lintas bidang ini.
![]() |
Ronaldo Ruzali, S.Sn., Sutradara Napas Bumi Detak Kehidupan. |
Proses latihan pun berlangsung bertahap dan sistematis. Ia mendorong para siswa untuk berlatih secara mandiri terlebih dahulu, membangun karakter dan tanggung jawab personal. Selanjutnya, latihan dilakukan secara berkelompok dalam unit-unit seni, membangun sinergi antaranggota. Kemudian, pada tahap puncak, dilakukan latihan gabungan bertempat di Sekolah Santo Aloysius unit Batununggal dan unit Sultan Agung secara bergantian yang mempertemukan semua elemen untuk membentuk pertunjukan utuh yang harmonis.
Pergelaran ini menjadi panggung besar bagi ragam potensi siswa dan guru dari berbagai bidang seni dan elemen lain, seperti :
- Seni Tari, yang menyuarakan keindahan gerak tubuh.
- Seni Teater, yang mengambarkan suasana dan gimik adegan.
- Musik Ansambel, Angklung, dan Degung, yang menghadirkan nuansa etnik dan harmoni alam.
- Marching Band, yang menyemarakkan energi dan ritme.
- Paduan Suara, yang memadukan vokal menjadi lantunan jiwa.
- Wushu dan Taekwondo, yang menyimbolkan kekuatan dan ketangguhan, emosi dengan estetika,
- serta KPM (KORPS PALANG MERAH), yang menambah suasana emosional saat pertunjukan.
Uniknya, kata Ronaldo, semua elemen ini dimainkan oleh siswa dan guru, bukan oleh seniman profesional. Inilah kekuatan sebenarnya: sebuah pertunjukan megah yang lahir dari komunitas internal sekolah sendiri, dipimpin oleh seorang sutradara yang mampu memaksimalkan potensi lokal menjadi karya luar biasa.
Ronaldo Ruzali bukan hanya sutradara; ia adalah arsitek kesatuan, pemantik semangat, dan pemimpin visioner di balik seluruh proses ini. Di tengah tantangan, ia tetap teguh menjaga kualitas dan makna, memastikan setiap detak dalam Napas Bumi Detak Kehidupan terasa nyata di hati penonton.
Melalui kepiawaiannya, Ronaldo Ruzali membuktikan bahwa dari ruang belajar, bisa lahir panggung yang mengguncang, megah dan Spektakuler.
“Dan melalui gotong-royong kita bersama, Napas Bumi Detak Kehidupan, akan terus berdenyut dalam ingatan,“ tegas Ronaldo.
Dan pada kesempatan ini, Ronaldo juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi luar biasa:
- Kepada Ketua Yayasan Mardiwijana Bandung – Satya Winaya yang selalu memberikan arahan dan kepercayaan.
- Kepada Pengarah, yang senantiasa membimbing proses ini dengan bijaksana.
- Kepada Ketua Panitia, atas kerja keras dan koordinasi yang luar biasa.
- Kepada para pelatih dan pendamping, yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmu bagi para siswa.
- Kepada seluruh panitia, bapak-ibu guru, yang terlibat dalam setiap tahap persiapan
- Kepada orang tua siswa, atas dukungan moral dan materiil, serta kepercayaan kepada proses pembelajaran ini.
- Kepada seluruh siswa yang menjadi talent, yang telah berproses serta tampil luar biasa dengan semangat dan dedikasi tinggi.
- Kepada para sponsor dan donatur, atas kemurahan hati dalam mendukung kegiatan ini.
- Kepada tim multiproduction Bandung, yang telah bekerja di balik layar untuk menyukseskan Pergelaran ini dengan baik.
- Dan tentu saja, kepada seluruh pihak yang terlibat, yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima kasih atas semangat, doa, dan cinta yang kalian berikan untuk Napas Bumi, Detak Kehidupan.
“Terima Kasih untuk semua nya, Ad Maiora Natus Sum,” pungkas Sarjana Seni lulusan Prodi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung (2018). Ronaldo juga tahun 2022 menjabat sebagai Ketua Komite Seni Tari di Dewan Kesenian Kota Bandung (DKKB), dan hingga sekarang masih tergabung di dalamnya (Rls/Asep GP)***
Tatarjabar.com
June 03, 2025
CB Blogger
Indonesia
Ronaldo Ruzali: Sutradara Dibalik Harmoni Pergelaran Kolosal "Napas Bumi Detak Kehidupan"
Nabila Maulida Larasati, S. Sn., Rizky Oktaviani Purnomo S.Sn., Koreografer Pergelaran (kiri) Ronaldo Ruzali, S.Sn., Sutradara Pergelaran (t...
Monday, May 26, 2025
![]() |
Teguh Dwiyono Ketika Berpameran di Galeri Nayanika (Foto Istimewa) |
Ia berharap dengan mengajar beberapa orang akan berekesinambungan melahirkan pelukis dan mentor-mentor duta-duta lingkungan hidup, merawat lingkungan dari sampah-sampah plastik yang baru bisa terurai 100 tahun lebih.
Sebagaimana kita tahu Pelukis media limbah kulit telur dan sampah plastik Teguh J. Dwiyono, memerkan karya spektakulernya di Nayanika Art Gallery. Pameran dan Workshop bertajuk “Sisa Menjadi Cipta” ini berlangsung dari 23 – 25 Mei 2025 di Ali Joy Coffee – Jl. Nanas No.12, Cihapit, Kota Bandung.
Sesuai dengan temanya, “Sisa menjadi Cipta”, karya Pak Dwi ini memang terbuat dari bahan limbah dapur cangkang telur, kantong plastik keresek dan styrofoam, kemudian dengan skill seninya terciptalah karya bernilai seni yang tinggi, serta mengandung pesan lingkungan dan filosofi kehidupan.
![]() |
Teguh Dwiyono (Duduk, Kedua dari Kiri ) Bersama Para Pengunjung, Sponsor dan Panitia Pameran (Foto Asep GP) |
Tak heran kalau karyanya yang bernapaskan lingkungan hidup itu dapat pengahargaan Rekor Muri (2005) dan sering dipamerkan di Jerman, Prancis, Singapura dan Brunei Darusallam. Malahan pada tahun 2000, kebanjiran pesanan dari Amerika Serikat, Inggris dan Bahrain. Bahkan pernah mengekspor karyanya satu kontainer penuh ke luar negeri. Dwi juga menjadi seniman satu-satunya yang berpameran di Jerman dengan lukisan berbahan cangkang telurnya yang unik.
Pak Dwi dalam berkarya, menggunakan cangkang telur ayam negeri, ayam kampung, telur bebek dan telur puyuh untuk menciptakan mosaik dan abstrak. Hebatnya Ia bisa mengeksplorasi lebih dari 40 warna alami dari cangkang telur yang diolah menjadi material tahan cuaca serta awet.
Dalam usianya yang sudah 70 tahun, seniman kelahiran Magetan Jawa Timur ini, tiada lelah terus bergerak ke seluruh Nusantara dan Mancanegara berpameran sambil kampanye lingkungan hidup.
Dwiyono juga membuka kelas seni gratis untuk masyarakat, dibiayai dari penjualan lukisannya. Ia mengajarkan teknik daur ulang limbah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
![]() |
Sedang Mengajar Peserta Workshop (Foto Asep GP) |
Ia berharap dengan mengajar beberapa orang akan berekesinambungan melahirkan pelukis dan mentor-mentor duta-duta lingkungan hidup, merawat lingkungan dari sampah-sampah plastik yang baru bisa terurai 100 tahun lebih.
Pada tahun 1998 ketika Krisis Moneter, ia pernah merekrut 32 karyawan yang kena PHK, melatih mereka membuat karya dari cangkang telur yang bernilai jual tinggi.
Nah di Galeri Seni Nayanika, pada hari kedua pameran, Pak Dwi juga mengadakan workshop. Pesertanya terlihat mulai dari anak TK/PAUD, SD, SMP, SMA, mahasiswa, hingga ibu-ibu rumah tangga pun ada.
![]() |
Dari Mulai Anak SD Hingga Ibu Rumah Tangga pun Turut Serta (Foto Asep GP) |
Workshop yang difasilitasi Maestro kita Teguh Dwiyono ini mencoba membuat bahwa kesadaraan berkelanjutan itu tidak hanya berhenti pada karya berbahan daur ulang, tapi juga mampu menelurkan idealisme kepada generasi berikutnya, melalui aspirasi seni yang dalam hal ini melukis dengan bahan limbah dari plastik bekas, kulit telur, menjadi karya seni bernilai tinggi.
“Harapan kita, semoga kegiatan ini akan menimbulkan inspirasi dan juga membuat aspirasi generasi berikutnya lebih peduli llingkungan dan berkontribusi kepada lingkungan secara positif,“ demikian kata founder Nayanika Art Gallery, Antonius Alijoyo, kepada wartawan.
Generasi Nayanika ini kata Kang Anton, mengakomodir hal itu dan semoga gaungnya bersambut. Anton juga memastikan acara ini tidak akan berhenti pada hari ini saja, ke depan pihaknya akan mengadakan beberapa workshop lagi bahkan selain itu akan diadakan perlombaan melukis antara alumni Pak Dwi (peserta workshop) dan tempatnya akan ditentukan selanjutnya. Tapi Ali Joy, kata Kang Anton, akan terus mendukung, menjadi salah satu sponsor bergandengan tangan dengan pihak sponsor lainnya, seperti dalam kegiatan ini bergandengan tangan dengan pihak Jasa Raharja.
![]() |
Berharap Kelak Anak-anak Berjiwa Seni dan Menjadi Duta Lingkungan (Foto Asep GP) |
Dalam pameran dan workshop ini memang terlihat hadir dari pihak Jasa Raharja Yulia Dyah Anggraeni (Plt. Kasubag Keuangan Akuntansi & TJSL Jasa Raharja Kanwil Jawa Barat) dan Agus Subrata (Direktur Keuangan Jamkrida), hadir juga Dany Java Jive, Muhammad Ridlo Eisy beserta istri, serta masyarakat seni Bandung lainnya, termasuk pelajar dan mahasiswa.
“Semoga workshop Pak Dwi yang ketiga kalinya ini diridhoi Yang Maha Kuasa, hingga hal baik ini bisa terefleksi dengan baik dan ada manfaatnya buat semua,“ harap Kang Anton.
Usai mengikuti workshop salah seorang peserta, ibu rumah tangga, Tuti Yulianti, mengungkapkan rasa gembiranya kepada wartawan, karena bisa ikut belajar membuat karya lukis dari kantong plastik bekas.
![]() |
Tuti Yulianti Pemilik Roemah Tafira Handycraft pun Turut Serta (Foto Asep GP) |
Kebetulan ternyata Tuti adalah pemilik “Roemah Tafira Handycraft” dan Pegiat UMKM Kota Bandung, punya misi yang sama menjadikan sesuatu yang terlihat tidak berguna jadi karya yang berharga. Tuti kerap menciptakan aneka pajangan dan benda-seni laninnya dari limbah rumah tangga.
“Alhamdulillah bisa ikut dengan Nayanika untuk workshop hari ini, kebetulan background saya juga pengrajin daur ulang, jadi sangat bermanfaat. Jadi setelah pelatihan singkat ini, saya harap bisa mengajarkannya lagi ke anak-anak dan ibu-ibu agar tidak membuang keresek bekas, karena bisa kita olah dan menghasilkan karya yang berkelas. Jadi ke depan saya akan ikut lagi kalau ada pelatihan seperti ini,“ katanya serius.
“Menurut saya workshop ini betul-betul bermanfaat, ternyata kantong keresek yang numpuk di rumah bekas belanjaan itu bisa dimanfaatkan jadi barang yang berguna. Kita kan sering dibuat pusing dengan kantong keresek bekas ini, mau dibuang sembarangan takut berbahaya bagi lingkungan, dibiarkan di rumah jadi tumpukan sampah. Tapi Sekarang aku jadi semangat untuk mengumpulkannya, karena bisa dibuat jadi karya seni yang menarik. Makanya lukisan ini aku beri judul “Hatiku Berbunga-Bunga”, kata Prima Dewi, Alumni Hubungan Internasional Fisip Unpad ’89 , yang juga sebagai Duta Galeri Nayanika.
![]() |
Prima Dewi, Duta Galeri Nayanika, Kantong Keresek di Rumahku Bisa Dijadikan Karya Berharga (Foto Asep GP) |
Demikian juga Putri (siswa kelas 5A, SDN 154 Citepus Bandung) dan Kinanti (Paud Laskar Pelangi 08 Bandung), sangat bersemangat mengikuti workshop ini. “Soalnya bisa manfaatin kantong keresek jadi karya seni, dan mulai hari ini aku akan bilang ke teman-teman jangan buang kantong keresek dan kulit telur sisa mamanya masak, buat aku aja, kita jadikan lukisan yang bagus,” kata kakak beradik ini, sambil memperlihatkan karyanya hasil bimbingan Pak Dwi.
Tapi bagaimana hasilnya karya mereka menurut Pak Dwi, “Baru pertama kali aja mereka sudah luar biasa. Jadi sebenarnya ini baru teknik awal masih banyak teknik lainnya yang bisa menyempurnakan hasil karya itu. Tapi paling tidak anak-anak tadi dalam menuangkan idenya itu luar biasa, mereka mau belajar sejak dini dan memang harus diperkenalkan sama orang tuanya agar mencintai lingkungan sejak dini,“ tegas Dwi.
![]() |
Antonius Alijoyo, Founder Galeri Seni Nayanika, Berharap Kegiatan Ini Jadi Inspirasi dan Aspirasi Generasi Berikutnya (Foto Asep GP) |
“Biar mereka tahu bahayanya pencemaran limbah plastik. Dan ini akan menginspirasi ingatan anak-anak ke depannya. Mungkin nanti kalau sudah SMA mereka akan teringat pernah membuat karya dari bahan plastik bekas. Dan harapan saya anak-anak ini nantinya akan menjadi duta-duta lingkungan, minimal di lingkungan keluarganya, dia akan mengkampanyekan merawat lingkungan hidup ke adiknya, ke kakak dan ke temennya. Itu sudah jadi duta lingkungan yang luar biasa. Kalau semua jadi duta lingkungan, wah luar biasa lagi. Dengan hanya menyampaikan, .. Hei jangan buang sampah plastik ya mending kita buat sesuatu.., itu aja sdh cukup,“ pungkas Dwi.
![]() |
Para Peserta Workshop dan Hasil Karyanya (Foto Asep GP) |
Ya tujuan pameran dan workshop atau pelatihan singkat ini memang yang pertama, kita ingin mengedukasi bahaya limbah plastik yang tidak terurai tanah dengan mudah, dan kita mencoba untuk mencintai bumi untuk generasi selanjutnya, kalau sekarang kita rusak kasihan generasi selanjutnya. “Nah makanya plastik jangan dibuang, kalau bisa jadi karya, dia akan punya nilai ekonomi. Selain itu kita bisa menghias rumah kita dengan karya sendiri, tidak usah beli,“ demikian kata Patrecia Erianti yang selalau setia mendampingi suaminya, Teguh J. Dwiyono kemana pun pergi berpameran, workshop, dan mengkampanyekan lingkungan hidup. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 26, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Workshop Melukis Berbahan Cangkang Telur dan Kantong Keresek bersama Teguh Dwiyono
Teguh Dwiyono Ketika Berpameran di Galeri Nayanika (Foto Istimewa) Ia berharap dengan mengajar beberapa orang akan berekesinambungan melah...
Friday, May 23, 2025
![]() |
Sekda Jabar Herman Suryatman (Tengah - Pakai Kemeja Putih) Bersama Tim Pengajuan Prodi Seni Pencak Silat ISBI dan Academy of Arts Delegasi Indonesia di Unesco Prancis (Asep GP) |
Hal itu mengemuka, ketika Tim pengajuan Prodi Seni Pencak Silat ISBI Bandung dan usulan Academy of Arts yang dimediasi Yoyon Darsono mengadakan pertemuan dengan Sekda Jabar, Herman Suryatman, di rumah Dinas Sekda Jabar Jl. Aria Jipang No. 2 Kota Bandung, Rabu (21/5/2025).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor ISBI Bandung Retno Dwi Marwati didampingi Een Herdiani, Alit Didin Suhana, Yoyon Darsono, Deni Poniman, Deden Samsudin, Dadan Setiadi, dan lainnya.
Sekda Jabar, Herman Suryatman sangat menyambut baik, mengapresiasi dan mendukung terhadap gagasan yang disampaikan Rektor ISBI Bandung dan Alit Didin Suhana. “Hal ini akan memperkuat usaha pelestarian dan pengembangan serta pemanfaatan kebudayaan bagi masyarakat,“ kata Pak Sekda.
![]() |
Sekda Jabar (Baju Putih) Bersama Rektor ISBI dan Pak Alit (Peci Hitam) dan Yoyon Darsono (Iket Hitam) Tengah Ngaguar Seni Budaya Sunda (Foto Asep GP) |
Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati sangat berterima kasih kepada Pak Sekda atas perhatian dan dukungannya yang sangat luar biasa. “ Kami akan segera menyiapkan segala sesuatunya demi mewujudkan Prodi Seni Pencak Silat di ISBI Bandung. Nantinya Prodi Seni Pencak Silat akan masuk di Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan. Pencak Silat harus dimasukan ke ranah akademik menjadi pendidikan formal biar bisa terus diwariskan kepada para mahasiswa secara terus menerus. Hal ini sangat penting sebagai embrio untuk melancarkan jalannya permohonan usulan pendirian Academy of arts di Prancis, sebagaimana yang dikemukakan oleh Pak Alit,” tutur Rektor.
Sebagaimana kita tahu, Alit Didin Suhana adalah mantan staf UNESCO Prancis yang berperan dalam menggolkan Pencak Silat Goes to UNESCO sampai ditetapkanya Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Indonesia oleh UNESCO, pada tanggal 12 Desember 2019 di Bogota Colombia.
Hal senada juga dikatakan Guru Besar Tari ISBI Bandung Prof. Een Herdiani, adanya pencak silat dimasukan ke pendidikan formal merupakan suatu kebutuhan. Apalagi pencak silat sudah mendapat pengakuan Unesco. Oleh karenanya kata Een, jangan sampai oleh Unesco dinyatakan sebagai warisan dunia tapi kita yang punyanya hare-hare (masa bodoh).
![]() |
Ngawangkong Ngadu Bako Ngaguar Budaya Sunda Sambil Ngopi Bersama Pak Sekda Jabar (Foto Asep GP) |
“Apalagi kita punya perguruan tinggi seni dan Budaya di Jawa Barat yang bisa menjadi wadah, karena aliran pencak silat di Jawa Barat banyak sekali. Nah untuk bisa menyatukan dan mewadahinya perlu suatu wadah dan disini ISBI Bandung bisa mewadahi semua aliran pencak silat yang ada di Jabar, agar terlestarikan dan diajarkan ke generasi penerus secara terstruktur. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Sekda atas support nya,” kata Een yang mantan Rektor ISBI.
Pak Alit sebagai pencetus ide Academy of Arts di Paris Prancis tentu saja merasa bahagia dan optimis karena sekda Jabar sangat mendukung sekali rencana usulan Academy of Arts delegasi Indonesia di Unesco Prancis.
Alit yang sudah puluhan tahun tinggal di Paris mengaku dalam hal ini mengandalkan Kang Yoyon dan timnya untuk memediasi dengan berbagai pihak baik dengan pemerintah daerah Provinsi Jabar, maupun dengan pihak Kementerian Kebudayaan RI, termasuk dengan ISBI Bandung. “Semoga Academy of Arts delegasi Indonesia di Prancis akan segera terwujud,“ harapnya.
Tim Akan Segera Bertemu Menteri Kebudayaan di Jakarta
Ide gagasan mendirikan Academy Of Arts Delegation Indonesia To UNESCO France, kata Yoyon, adalah pemikiran Alit Didin Suhana (Alit) yang disampaikan kepada Yoyon Darsono beberapa tahun lalu melalui telepon langsung dari Paris. Alit meminta bantuan Yoyon untuk menyusun tim kecil yang sekiranya bisa menindak lanjuti gagasan ini dan menyampaikannya ke pihak pemerintah daerah Jawa Barat dan Kementerian Kebudayaan RI.
![]() |
Ketua Tim Yoyon Darsono Bersama Pak Sekda Jabar, Herman Suryatman (Foto Asep GP) |
Sebelumnya, Yoyon juga sempat berkomunikasi dengan Rektor ISBI Retno Dwimarwati, untuk bisa bertemu dengan Alit dan tim. Ketika Alit datang ke Indonesia Alit bersama tim diundang langsung dalam pertemuan di ISBI (3 Mei 2025). Rektor ISBI sangat mendukung gagasan Academy Of Arts di Prancis. Sejalan dengan hal itu ISBI Bandung juga tengah menyiapkan Program Studi (prodi) Seni Pencak Silat yang akan segera di buka. “Tentu saja hal ini akan sangat saling mendukung,“ papar Yoyon.
Terkait rencana pembukaan Prodi Seni Pencak Silat di ISBI Bandung. “Saya pikir ini adalah merupakan kewajiban Institusi Perguruan Tinggi yang punya tanggung jawab sebagai salah satu benteng pelestarian dan pengembangan seni budaya bangsa secara akademis. Padepokan atau perguruan, club, dan para praktisi pencak silat sangat menyambut baik dengan akan diadakannya Prodi Pencak Silat. Mereka yang sudah masuk paguron atau padepokan apa pun namanya apabila ingin lebih mendalami tentang Persilatan bisa melanjutkan kuliah di Prodi Pencak Silat Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung. Tentunya alumni dari Prodi Pencak Silat ini nantinya akan sangat dibutuhkan baik oleh masyarakat umum maupun oleh masyarakat dalam dunia pendidikan sebagai tenaga pengajar baik menjadi guru maupun dosen,“ terang Yoyon.
![]() |
Alit Didin Suhana, Berharap Academy of Arts Delegasi Indonesia di Unesco Segera Terwujud (Foto Asep GP) |
Untuk audiensi pertemuan dengan Kementerian Kebudayaan, kata Yoyon pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Menteri Kebudayaan di Jakarta tertanggal 1 Mei 2025.
Yoyon sangat berterima kasih kepada Pak Sekda yang sudah menerima timnya dan memberikan masukan, arahan serta dukungan yang sangat luar biasa untuk dapat difasilitasi dalam menyiapkan segala sesuatunya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Aman Wirakarta Kusumah dan Prof. Dr. Fauzi Soelaiman yang keduanya mantan Dubes UNESCO Paris, yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahannya,“ demikian pungkas Seniman Sunda dan Dosen ISBI Bandung yang sudah ngalanglang ke 5 benua mengenalkan musik tradisional Sunda. Yoyon yang bisa memainkan berbagai alat musik tradisional Sunda ini, dikenal sebagai konseptor musik Kolaborasi KRAKATAU BAND ETHNO pimpinan Dwiki Dharmawan. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 23, 2025
CB Blogger
Indonesia%20Bersama%20Tim%20Pengajuan%20Prodi%20Seni%20Pencak%20Silat%20%20ISBI%20dan%20Academy%20of%20Arts%20Delegasi%20Indonesia%20di%20Unesco%20Prancis%20(Asep%20GP).jpeg)
ISBI Bandung Akan Buka Prodi Pencak Silat dan Dukung Academy of Arts Delegation Indonesia to Unesco France
Sekda Jabar Herman Suryatman (Tengah - Pakai Kemeja Putih) Bersama Tim Pengajuan Prodi Seni Pencak Silat ISBI dan Academy of Arts Delegasi ...
Wednesday, May 14, 2025
![]() |
Pengurus Ika Sadaya Unpad Siap mengabdi Untuk Almamater Tercinta (Foto Istimewa) |
Kampus menjadi besar karena punya alumni yang besar. Kampus menjadi terkenal karena punya alumni yang sukses dan berpengaruh di berbagai bidang.
Universitas Padjadajaran (Unpad) punya kekuatan besar, lebih dari 300.000 alumninya tersebar ke seantero dunia dan berkiprah di berbagai bidang, di dalam negeri pun alumni Unpad sangat berpengaruh, ada yang jadi menteri, wakil menteri, gubernur, rektor, walikota, hingga bupati, politikus, pengacara kondang, ketua dewan, dsb.
Termasuk alumni Fakultas Ilmu Budaya (Sastra) Unpad, banyak yang potensial dan hebatnya mereka tidak hanya berkiprah di dunia sastra dan budaya saja tapi di segala bidang, Dari manajer, fotografer, pengusaha, praktisi hukum, dosen, rektor, politikus, wartawan, konsultan, hingga perwira tinggi militer pun ada.
Kata seorang alumni yang tidak mau disebutkan namanya lulusan fakultas sastra itu fleksibel, siap berkiprah di mana saja, karena dia punya dasar kuat, karakter yang kuat. Ilmu sastra adalah dasar semua ilmu, itu sudah jadi kebiasan kerajaan dahulu kala, para putra mahkota dididik dulu dengan ilmu-ilmu sastra, untuk menghaluskan budi pekerti, karakternya, sesudah itu baru dididik ilmu politik, ekonomi, taktik perang dan lainnya. Sastra adalah ilmu yang fundamental.
![]() |
Dekan FIB Aquarini Priyatna, FIB Tulang Punggung Pusat Budaya Unpad (Foto Asep GP) |
Kalau di dunia seni, entartainmen, fakultas sastra/FIB Unpad punya Joe P Projek (Sejarah), Yuki Pas Band (Sastra Jepang), Dadan Sutisna (Dalang Putra Giriharja 3 - Sastra Sunda), Apep AS Hudaya (Dalang Giri Komara- Dokbud & Fikom), Hery Anta (Drs. Heri Heriyanto-pendiri Padhyangan - Sastra Sunda ), Iyang (aktor - Sastra Inggris), dulu juga ada Penyanyi Balada Muktie-Muktie (Hidayat Muktie, Alm - aktivis Lises, GSSTF, Sastra Sunda), Kang Ibing Kusmayatna (Penyiar Radio Mara, Komedian kahot, Satra Rusia), dsb. Dalam bidang lainnya tercatat juga Butet Manurung Pengagas Sekolah Rimba (Suku Anak Dalam Jambi, aktivis PALAWA - Sastra Indonesia), Acep Iwan Saidi (kang AIS - Pakar Semiotika - Sastra Indonesia, aktivis GSSTF Unpad), dan banyak lagi.
Dan baru-baru ini FIB sangat berbangga hati karena seorang alumninya Hikmat Gumelar (Hikmat Gumelar Berdoa - Sastra Sunda 85) meraih Palestina World Prize for Literatur di Baghdad 2024. Kumpulan Puisi “Dari Reruntuhan Mawar ke Cerita Ingatan”, karya aktivis GSSTF Unpad yang menyentuh hati dan perasaan masarakat dunia akan penderitaan rakyat Palestina atas kekejaman zionis Israel ini, dinilai bisa menghidupkan kembali narasi perjuangan rakyat Palestina,
Buku karya Penyair kelahiran Majalengka 60 tahun yang lalu ini, dinilai yang terbaik dari 300 buku lebih yang dikirim dari 27 negara.
Mantan jurnalis dan sutradara teater ini pun hingga kini tetap menulis essay dan sastra karya-karyanya dimuat di beberapa antologi dan berbagai media nasional - internasional.
Kebetulan Ikatan Alumni Sastra dan Budaya (IKA SADAYA) Unpad pada hari Senin (12/5/2025) mengadakan Pelantikan para Pengurusnya di Hotel El Royale, Jalan Merdeka No. 2 Kota Bandung, dan Hikmat Gumelar yang juga menjabat Komite Etik Ika Sadaya didaulat memberikan kuliah umum di depan para pengurus Ika sadaya dan Dekan FIB Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Riset Dr. Lina Meilinawati Rahayu M.Hum, Ketua IKA SADAYA Nuning Purwaningrum Hallet S.S., M.Hum., Ph.D, juga Dr. Taufik Ampera, M.Hum, (manajer FIB), Sekjen Ika Unpad Yodhisman Soratha mewakili Ketua Umum Ika Unpad Dr. Ferry Joko Juliantono S.E., Ak., M.Si, (Wamenkop RI), serta tamu undangan lainnya. Sementara Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM) berhalangan hadir. Suasana ka-Sundaan sangat terasa di sini, para pengurus yang akan diistrenan/dilantik mengenakan baju Pangsi dan Kebaya, sementara sayup-sayup dari jauh terdengar suara gamelan berlaras pelo /degung, menyambut tamu agung.
![]() |
Ketua Ika Sadaya Nuning Hallet, Silaturahmi Alumni Bisa Membesarkan Almamater dan Bangsa (Foto Asep GP) |
Dalam kuliah umumnya ‘Kebangkitan Sastra Asia-Afrika’, Kang Hikmat menegaskan bahwa Satra adalah ruh bangsa. Tapi sayangnya hingga hari ini secara khusus kita tidak punya Dirjen Sastra dalam struktur kementerian. “Ini sebuah kehilangan arah kebijakan,“ katanya. Memang kata Hikmat kita sekarang punya Kementerian Kebudayaan, tapi belum memiliki Direktorat Jenderal Sastra.
Seruannya akan pentingnya Dirjen Sastra merupakan reflkeksi atas lemahnya keberpihakan Negara terhadap dunia literasi.
Tentu saja Dekan FIB Aquarini Priyatna sangat bangga alumninya ada yang menjadi Penyair kelas dunia dan peduli menyuarakan kemanusiaan. Dekan yang kerap dipanggil Bu Atwin juga sangat mengapresiasi dan bersyukur karena kegiatan Ika FIB/Sastra yang sudah sekian lama vakum kini menggeliat kembali.
Atwin juga dalam sambutannya berharap alumni semakin mempererat tali silaturahmi dan berkolaborasi dengan universitas dan fakultas. “Karena Kita juga sama saperti univeritas lainnya tengah mengalami tantangan budaya dengan lanskap global yang luar biasa, tapi dengan berkolaborasi membangun ikatan alumni yang kuat kita bisa membesarkan Unpad dan FIB. Universitas menjadi besar karena juga didukung oleh ikatan alumni yang kuat,“ tandasnya.
![]() |
Hikmat Gumelar, Sastra Adalah Ruh Bangsa (Foto Dok. Humas - Media Ika Sadaya) |
Banyak sekali program kerja yang sudah dan akan dikerjakan FIB yang dipaparkan Aquarini dalam kesempatan itu. Diantaranya, di tahun 2025 ke depan akan meningkatkan FIB menjadi pusat pembelajaran dan penelitian di bidang bahasa sastra, budaya, sejarah dan filologi Nasional yang berdampak dan bermanfaat untuk terwujudnya masyakarat adil dan berbudaya, sesuai dengan visi Unpad.
Misinya, FIB Unpad sekarang sedang fokus berusaha untuk meningkatkan proses pemebelajaran, mengevaluasi kurikulum, berusaha membuat bidang ilmu sastra yang sangat fundamental ini agar bisa berdampak bagi masyarakat dan dunia kerja, dalam konteks pembangunan karakter yang tidak bisa dilakukan dengan teknologi.
Hal itu sudah dibuktikan dengan melakukan pengabdian berdampak, mengadakan PKM, pengabdian ke daerah terdekat seperti Jatinangor yang selama ini terlupakan.
Makanya ketika Taufik Ampera mengadakan beberapa kegiatan FIB yang melibatkan murid-murid SD, SMP, SMA, teutama dalam tugas khusus yang disampaikan Pak Rektor agar FIB menjadi Tulang Punggung Pusat Budaya di Unpad, Bu Dekan sangat mengapresiasi.
Terakhir FIB juga pernah mengadakan Rineka Pajajaran Cultural Camp 2025 yang dihadiri 900 murid SMAN 1 Jatinangor dan Universiti UtaraMalaysia (29/4/2025). Agar mereka merasakan pendidikan di Unpad karena murid SMA Jatinangor yang direrima di Unpad relatif kecil. Juga untuk meningkatkan insan yang berkarakter yang menjunjung tingi keluhuran budaya bangsa dan menyadari adanya keragaman budaya dunia.
Dekan juga memastikan FIB Unpad dalam waktu dekat ini akan meluncurkan Sastra Tiongkok dan mengumumkan Sastra Inggris Unpad berhasil masuk dalam peringkat 301-350 dunia – QS World University Ranking by Subject 2025. “Ini sangat keren, karena kalau dihitung prodi Sastra inggris di Indonesia sudah lebih dari 300. Program Sastra Inggris FIB juga setara dengan program studi serupa di universitas-universitas dunia. Kita dapat itu juga karena dukungan alumni, karena menunjukan alumni sastra inggris itu potensi hebat diberbagai bidang. Itu adalah bagian dari nilai yang luar biasa,“ katanya, bahagia sekali.
Selanjutnya ke depan, atas anjuran dari Rektor Unpad Prof.Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, bu Dekan akan mengadakan ‘Festival FIB’. Dalam hal ini FIB akan memamerkan seluruh potensinya termasuk para alumninya yang hebat seperti Hikmat Gumelar dari Sastra Sunda bisa jadi penyair kelas dunia .
Aquarini juga akan memperbaiki sarana prasana FIB termasuk membuat panggung terbuka wadah ekspresi mahasiswa dan para alumni komplit dengan kantinnya, jadi bisa ngopi sambil berkesenian seperti masa kuliah dulu, katanya. Untuk itu ia berharap para alumni pun bisa ikut berkontribusi.
Aquarini juga akan memperbaiki sarana prasana FIB termasuk membuat panggung terbuka wadah ekspresi mahasiswa dan para alumni komplit dengan kantinnya, jadi bisa ngopi sambil berkesenian seperti masa kuliah dulu, katanya. Untuk itu ia berharap para alumni pun bisa ikut berkontribusi.
“Jadi saya apresiasi dan bersyukur, selamat untuk Teh Nuning dan jajaran pengurus. Ini pekerjaan yang luar biasa. Mohon dukungan dari alumni,“ pungkasnya.
Senada dengan hal itu, Ketua IKA Sadaya Unpad Nuning Hallet pun berpendapat, mempererat hubungan batin sesama lulusan dan terus memperkuat semangat kekeluargaan yang telah dijalin sejak masa kuliah, jadi jembatan untuk menjaga rasa memiliki terhadap almamater.
Demikian juga membangun jejaring profesional dan kolaborasi pertemuan antar alumni akan membuka peluang berbagai informasi, memperluas jaringan kerja dan menjalin kolaborasi lintas bidang yang akan saling menguntungkan secara profesional.
Sarana berbagai pengalaman dan inspirasi dari alumni yang telah sukses di berbagai bidang akan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi rekan alumni lainnya juga mahasiswa aktif melalui mentoring, seminar atau program pembinaan karir.
![]() |
Nuning Hallet Tengah Melantik Pengurus Ika Sadaya (Foto Asep GP) |
“Silaturahmi alumni bisa berkontribusi untuk pengembangan universitas dan bangsa. Silaturahmi alumni bisa memperkuat solidaritas berkontribusi nyata baik dalam bentuk pemikiran, materi, maupun jejaring demi kemajuan Unpad dan pembangunan masyarakat Indonesia secara lebih luas. Menjaga nilai dan reputasi institusi, hubungan baik antar alumni, menciptakan citra positif Unpad sebagai institusi yang menghasilkan lulusan berkualitas, yang pada akhirnya bisa mengangkat nama baik universitas di kancah nasional dan global,“ papar aktivis diaspora dan Pakar star up, alumni Sastra Jepang Unpad 92 yang melanjutkan ke Universitas Indonesia dan State University of New York at Buffalo.
Silaturahmi alumni, pemberdayaan alumni, penguatan fakultas untuk meningkatkan kepercaayan diri mahasaiswa baru dan alumni baru, memang itu harus kita prioritaskan, termasuk kebutuhan yang harus dikerjakan ke depan baik menyangkut bidang usaha, jejaring, mapupun peningkatan kapasitas itu akan didahulukan.
Alumni Sastra/FIB itu adalah satu kekuatan besar, dengan semua potensi hebat yang ada di dalamnya banyak yang bisa kita kerjakan di segala bidang dan akan bermanfaat buat semua.
“Hal seperti itu yang seharusnya kita bangun bersama. Kita mulai dari apa yang terjangkau dan terkuasai,” demikian dikatakan Kang Anto (Airiyanto Asa - Sastra Rusia) dari Komite Etik Ika Sadaya.
![]() |
Nuning Hallet (kebaya hitam) Bersama Kang Odhis (Jas Biru) Sekjen Ika Unpad, dan Jajarannya(Foto Asep GP) |
Ika Unpad Pusat juga berharap banyak kepada kepengurusan Ika Sadaya sekarang, makin kolaboratif, makin erat silaturahmi dan kerjasamanya di lintas angkatan dan fakultas.
“Kami berharap di 4 tahun kepengerususan Kang Ferry Juliantono (Ketum Ika Unpad) ini, yang lebih banyak aktivitasnya di fakultas atau wilayah. Jadi Ika Pusat hanya meng-endors, jadi bisa kita bantu dan jalinkan koneksinya,” demikian kata Sekjen Ika Unpad Yodhisman Soratha
Kang Odhis juga mengabharkan tanggal 17 Marert 2025 yang lalu Ika Unpad meresmikan koperasi ‘Koperasi Konsumen Dana Kitri Pajajaran Makmur’. Dan Ika Pusat punya harapan besar para alumni ikut mendukung dan bergabung di koperasi tersebut. Ini kata Kang Odhis bukan karena ketua Ika Unpad Wamenkop, tapi dari hasil diskusi dengan para senior, model usaha di bawah naungan koperasi ini lebih baik. Selain itu Ika Unpad juga juga akan membentuk UPZ (unit pengumpul zakat). ”Itu 2 program besar yang bekesinambungan yang harus kita dukung untuk kemaslahatan kita dan almamater tercinta,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 14, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Mengintip Pelantikan Pengurus Ika Sadaya Unpad Periode 2025 - 2029
Pengurus Ika Sadaya Unpad Siap mengabdi Untuk Almamater Tercinta (Foto Istimewa) Kampus menjadi besar karena punya alumni yang besar. Kampus...
Wednesday, May 7, 2025
![]() |
Doni Sutardiana, Bersam Istri dan Putranya yang Diwisuda (Foto Istimewa) |
Alumni Unpad harus berada di garis depan menghadapi dinamika perubahan zaman dengan peran sebagai pencipta solusi, bukan sekadar pencari kerja.
Alumni Unpad juga harus beradaptasi hidup di tengah digitalisasi dan sistem informasi yang serba cepat, melatih untuk berpikir adaptif, inovatif, dan tangguh.
Dengan bekal tersebut, lulusan Unpad diyakini mampu menaklukkan tantangan global dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.
“Lulusan Unpad harus siap bersaing di pasar global, bukan hanya sebagai pekerja, tetapi sebagai inovator dan pemimpin. Kalian bisa berkarya untuk dunia, dari mana pun berada."
Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP., PhD., mewakili Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, ketika melantik 2.286 wisudawan pada Upacara Wisuda Lulusan Gelombang III Tahun Akademik 2024/2025 di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jl. Dipatikukur No.35 Bandung, Selasa (6/5/2025).
Sementara itu ada hal menarik pada sesi Wisuda Fakultas Ilmu Budaya (FIB), ada dua orang wisudawan kakak beradik yang ikut diwisuda bareng pada sesi itu. Mereka diantar oleh orang tuanya yang berprofesi sebagai driver online.
Beberapa awak media yang hadir berhasil mengkonfirmasi orang tua kedua wisudawan, membenarkan fakta tersebut.
Doni Sutardiana, demikian nama Ayah wisudawan kakak beradik yang berprofesi sebagai driver online tersebut membenarkan,
"Benar, profesi saya saat ini driver online," ungkapnya.
"Alhamdulillah, hari ini kedua anak saya berhasil di wisuda," tambahnya. Terlihat raut bahagia di wajahnya.
Menurut Doni, memang kedua anaknya kuliah satu fakultas di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tapi beda jurusan dan beda angkatan, tapi lulusnya berbarengan.
Kedua anaknya, Nafsan dan Hasya, menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya Unpad, prodi/jurusan Sejarah dan Sastra Arab. Bahkan yang menyelesaikan di prodi Sastra Arab, lulus dengan predikat Terpuji/Dengan Pujian (Cum Laude).
![]() |
Doni Bersama Kedua Anaknya yang Diwisuda dan Si Bungsu Mahasiwa Humas Fikom Unpad, yang Penting Bisa Membekali Ilmu yang Bermanfaat untuk Masa Depannya (Foto Istimewa) |
Doni bercerita, sebelum jadi Driver Online, mulanya dia bekerja di beberapa konsultan. Namun setelah pandemi Covid-19 melanda, banting stir menjadi pengemudi online. Dia tak menyerah, berusaha keras agar bisa membiayai anak-anaknya yang sudah masuk kuliah di Unpad.
Apalagi belakangan ini, anaknya yang ketiga, Aliyah, diterima di Unpad melalui jalur SNBP, prodi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi.
"Alhamdulillah, ini rejeki anak-anak, dan terutama yang saya tekankan adalah bisa membekali ilmu yang bermanfaat bagi masa depannya," kata Doni.
"Kalau harta mah pan teu gaduh," selorohnya dengan logat bahasa Sunda yang kental.
Alhamdulillah kata Doni, semua anaknya masuk Unpad seperti halnya Ayahnya. Doni Sang Driver Online ini memang alumni Unpad. "Ya, kebetulan saya alumni Unpad juga dari Sastra Rusia, Angkatan 89," ungkapnya.
Selain menjalankan profesi Driver Online, Doni juga aktif berorganisasi sebagai pengurus di Ikatan Alumni, baik di Ikatan Alumni Unpad Pusat maupun di Ikatan Alumni Fakultas Sastra dan Budaya (Ika Sadaya).
![]() |
Keluarga yang Berbahagia (Foto Istimewa) |
"Profesi driver online jalan terus, berorganisasi pun tetap jalan. Driver online pun perlu jejaring," tegas Doni
Dihubungi secara terpisah Ketua Umum Ikatan Alumni Sastra dan Budaya (Ika Sadaya) Unpad Nuning Hallet mengatakan sangat membanggakan salah satu pengurusnya bisa mengikuti wisuda dua orang anaknya sekaligus.
"Inspiratif, dan sangat membanggakan," kata Nuning.
Nuning juga mengatakan salut kepada para orang tua yang telah bekerja keras memenuhi kewajiban di ranah pendidikan anak-anaknya.
"Apapun profesinya yang penting bisa bermanfaat bagi orang lain," pungkasnya. (Anto Ramadhan - AGP)***
Tatarjabar.com
May 07, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Viral !! Driver Ojol Antar Dua Anaknya Wisuda di Unpad
Doni Sutardiana, Bersam Istri dan Putranya yang Diwisuda (Foto Istimewa) Alumni Unpad harus berada di garis depan menghadapi dinamika peruba...
Sunday, May 4, 2025
![]() |
Para Agen Pemajuan Kebudayaan, Siap Berkiprah di Masyarakat (Foto Asep GP) |
Lulusan ISBI Bandung jadi agen/kontributor penting dalam bidang kebudayaan, ekonomi dan industri kreatif, serta pariwisata.
Demikian ditegaskan Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati dalam prosesi Sidang Terbuka Senat Akademik - Wisuda Periode Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu, (3/5/2025) di Gedung Kesenian Sunan Ambu, ISBI Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung.
Rektor ISBI Bandung dalam sambutannya turut menyampaikan pesan kepada para lulusan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan gerbang awal untuk berkiprah di tengah masyarakat. Ia mengajak para wisudawan untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam bidang seni, budaya, ekonomi kreatif, dan pariwisata sebagai wujud nyata dari pemajuan kebudayaan nasional. Dengan semangat "Ngajomantara", lulusan ISBI Bandung diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change) yang siap menatap masa depan dengan percaya diri, menjunjung nilai-nilai budaya, dan mampu bersaing di tingkat global.
Metode pengajaran yang didapat di ISBI Bandung semoga dapat menjadi pisau bedah dalam melakukan aktivitas maslahat bagi masyarakat.
“Kami yakin teman-teman, wisudawan/wisudawati telah fasih dalam berkesenian dan berkebudayaan di kampus tercinta ini. Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat. Bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan masyarakat, bangsa dan negara kita tercinta,” pesannya.
Rektor juga mengingatkan, bahwa kita telah memiliki payung hukum, Undang-undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, maka para alumni dapat menjadi kontributor di dalamnya. Kita juga memiliki bidang Ekonomi Kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya. Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi canangan pemerintah, Maka dari itu, “Saudara-saudara dapat menjadi agen/kontributor penting dalam bidang kebudayaan, ekonomi dan industri kreatif, serta pariwisata. Semua itu adalah lahan pekerjaan bagi teman teman,“ tandasnya.
![]() |
Rektor ISBI Usai Mewisuda (Foto Bagus) |
Rektor juga berpesan agar para lulusan bisa memanfaatkan teknologi digital, harus melek teknologi. Karena dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman, tinggal kita berperan aktif di dalamnya, dan ISBI Bandung memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital. ISBI Bandung menyiapkan portal ensiklopedia Seni pertunjukan Jawa Barat, “Si Budi, Si Wati”, dan para alumni dapat menjadi pelaku utama di dalam kegiatan tersebut.
“Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional. ISBI Ngajomantara akan terwujud dengan kiprah para wisudawan wisudawati sekalian. Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah "agent of change" dalam pemajuan kebudayaan,“ demikian kata Bu Rektor.
ISBI Bandung Saampar Jabar – Ngajomantara
ISBI Bandung terus berusaha menjadi agen pemajuan kebudayaan, menjadi garda terdepan pelestari budaya Sunda, dan terus berupaya untuk bersinergi dengan semua pihak, agar semua potensi yang dimilikinya baik itu pengajaran (pendidikan), penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi), benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Untuk itu ISBI Bandung selama ini telah banyak melakukan penelitian dan pendampingan di bidang seni budaya yang ada di seluruh Jawa Barat, termasuk mengirim mahasiswa KKN, yang baru-baru ini berlangsung di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Salah satu program kerjanya membuatkan lagu Mars 26 Desa di KBB dan menjadi ikon untuk desa-desa tesebut.
![]() |
Rektor ISBI Retno Dwimarwati Bersama Warek Indra Ridwan, ISBI Harus Berdampak Pada Masyarakat (Foto Bagus) |
Demikin juga dengan kabupaten Sumedang, yang sama-sama peduli terhadap budaya Sunda dan Sumedang ingin jadi Puseur (pusat) Budaya Sunda, ISBI telah melakukan penelitian budaya untuk diberikan pada Kabupaten Sumedang (lewat Sanggar Pak Ono), juga partisipasi ISBI dalam mengemas dan ngareuah-reuah (meramaikan) puncak acara Hari Jadi, Milangkala Sumedang yang ke-144 (Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang) yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi dan ditonton puluhan ribu orang, membuktikan bahwa, “ ISBI Bandung bisa bersinergi dengan Jawa Barat secara luar biasa, dengan cita-cita menggaungkan potensi lokal itu ke kancah internasional.” kata Rektor, seraya memberi info, ISBI Bandung juga kata Bu Rektor, berencana akan diberi lahan 13 H oleh Kabupaten Sumedang.
Hal senada dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ISBI Bandung, Indra Ridwan, yang berpesan agar kampus jangan mengisolir diri, jangan menjadi menara gading. Tapi harus melihat kebutuhan yang ada di masyarakat, harus berdampak bagi masyarakat. “Itulah yang harus kampus penuhi, solusi apa yang harus kita lakukan melalui ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi, itu yang harus kita dorong. Jadi kita harus berempati terhadap masyarakat,“ tandasnya.
**
Pada wisuda periode ini, ISBI Bandung mewisuda 124 lulusan dari berbagai program studi yang terdiri dari jenjang Diploma, Sarjana, Sarjana Terapan, hingga Magister berdasarkan Keputusan Rektor ISBI Bandung Nomor 1445/IT8/HK.02/2025 tentang Penetapan Wisudawan dan Wisudawati Periode Semester Genap Program Diploma, Sarjana, Sarjana Terapan, dan Magister Institut Seni Budaya Indonesia Bandung Tahun 2025 dengan rincian lulusan sebagai berikut: Fakultas Seni Pertunjukan: Seni Tari: 23 lulusan, Seni Teater: 15 lulusan, Seni Karawitan 15 lulusan, Angklung dan Musik Bambu: 3 lulusan. Fakultas Seni Rupa dan Desain: Seni Rupa Murni: 8 lulusan, Kriya Seni: 4 lulusan, Tata Rias dan Busana: 3 lulusan. Budaya dan Media: Televisi dan Film: 24 lulusan dan Antropologi Budaya: 21 lulusan, serta Program Pascasarjana: Penciptaan dan Pengkajian Seni (Magister): 8 lulusan.
![]() |
Ciri Khas Wisuda ISBI Bandung, Menyertakan Seni Tradisi (Foto Bagus) |
Sebagai bagian dari rangkaian acara, ISBI Bandung juga memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik dari masing-masing program studi. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas prestasi akademik. Berikut daftar lulusan terbaik pada periode wisuda ini: Fahdi Hasan, M.Sn.,Program Studi: Penciptaan dan Pengkajian Seni, IPK: 3.91 – Sangat Memuaskan ; Debora Christina Ayomi, S.Sos., Program Studi: Antropologi Budaya, IPK: 3.88 – Sangat Memuaskan; Gina Astagini Pamungkas, S.Sos., Program Studi: Antropologi Budaya, IPK: 3.88 – Sangat Memuaskan; Resfadila Febiyanti, S.Tr.Sn., Program Studi: Televisi dan Film, IPK: 3.86 – Sangat Memuaskan; Vischa Rosmawanda, S.Sn., Program Studi: Seni Karawitan,IPK: 3.83 – Sangat Memuaskan; Luthfiah Ulfi Suntara, S.Sn, Program Studi: Seni Tari, IPK: 3.81 – Sangat Memuaskan; Sandrina Dewinta Saputri Pratama, S.Sn, Program Studi: Seni Tari, IPK: 3.81 – Sangat Memuaskan; Dendi Septriyana, S.Tr.Sn., Program Studi: Angklung dan Musik Bambu,IPK: 3.81 – Sangat Memuaskan; Reza Siraj Raihan, S.Sn.,Program Studi: Seni Teater, IPK: 3.64 – Sangat Memuaskan; Nada Azzahra Kamilah, A.Md.Sn.,Program Studi: Kriya Seni, IPK: 3.60 – Sangat Memuaskan; Pamela Angelista, S.Sn.,Program Studi: Seni Rupa Murni, IPK: 3.53 – Sangat Memuaskan, dan Noviani Putri Andriana, S.Tr.Sn.,Program Studi: Tata Rias dan Busana dengan IPK: 3.53 – Sangat Memuaskan.
Sambutan dari Wakil Wisudawan kali ini disampaikan oleh Fahdi Hasan, lulusan Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni yang meraih predikat IPK Cumlaude tertinggi dan pembacaan Janji Alumni dipimpin oleh Gina Astagini Pamungkas, dari Program Studi Antropologi Budaya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 04, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
ISBI Bandung Lantik 124 Wisudawan Program D3, S1, Sarjana Terapan dan Magister
Para Agen Pemajuan Kebudayaan, Siap Berkiprah di Masyarakat (Foto Asep GP) Lulusan ISBI Bandung jadi agen/kontributor penting dalam bidang ...
![]() |
Syaraki Syahrir Langsung Dilantik Oleh Sekjen Ika Unpad, Yodhisman Soratha |
Musyawarah Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran berhasil memilih ketua baru secara demokratis, Sabtu (03/05/2025), di Bumi Sangkuriang Bandung.
Pemilihan dilakukan voting melalui sistem delegasi yang melibatkan perwakilan tiap angkatan, termasuk tokoh-tokoh organisasi kampus.
![]() |
Ketua Panitia Muhammad Ramdan, Mubes Kali Ini Awal Penguatan Jejaring Alumni FEB Unpad (Foto AGP) |
Hal ini diharapkan menghasilkan kepemimpinan yang inklusif dan berakar kuat dari semangat kebersamaan alumni lintas generasi.
Hal tersebut diungkapkan ketua panitia Muhammad Ramdan. Menurutnya setelah vakum sejak 2020, Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (IKA FEB Unpad) baru kembali menggelar Musyawarah Besar (Mubes).
![]() |
Syahraki Syahrir Ketua Terpilih IKA FEB Unpad 2025 |
Menurut Ramdan Mubes kali ini bukan sekedar pemilihan ketua, melainkan titik awal penguatan jejaring alumni FEB Unpad.
“Kita ingin semua alumni, di mana pun berada, bisa terhimpun dan saling berkontribusi. Dampaknya tidak hanya terasa antar alumni, tetapi juga bagi mahasiswa dan masyarakat,” terang Ramdan.
Dalam forum tersebut, Syahraki Syahrir terpilih sebagai Ketua Umum IKA FEB Unpad 2025–2029. Ia mengungguli kandidat lainnya Imbang Perdana Satryawan dengan memperoleh suara sah 80 -23.
Ketua terpilih
Menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan visi misi yang menekankan pentingnya penguatan fondasi organisasi, sinergi antaralumni, dan kemitraan strategis dengan universitas, serta menjadikan ikatan alumni lebih "guyub" dan bermanfaat.
“Kita akan wujudkan program nyata seperti seminar nasional, mentoring mahasiswa, hingga pembentukan endowment fund,” ucap Syahraki.
Dia menjelaskan, jumlah alumni FEB Unpad sejak 1960-an hingga kini diperkirakan mencapai ribuan orang. Potensi ini dinilai sebagai aset besar yang perlu disinergikan secara sistematis untuk menciptakan efek snowball, gerakan kecil yang terus membesar dan berdampak luas.
Syahraki juga menambahkan bahwa pihaknya terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai ikatan alumni kampus lain dan komunitas masyarakat di seluruh Indonesia.
![]() |
Alumni FEB Unpad, Guyub Sepanjang Masa (Foto Istimewa) |
Sementara itu Sekretaris Jenderal IKA Unpad Yodhisman Soratha mengapresiasi keberhasilan Mubes FEB ini setelah lebih dari lima tahun kekosongan kepengurusan. Ia menegaskan kesiapan IKA pusat untuk segera mengesahkan struktur baru di tingkat fakultas begitu proses pemilihan rampung.
“Harapan kami dua hal, yakni menjaga kebersamaan antar alumni dan mendorong program-program agar dijalankan aktif di tingkat fakultas dan wilayah, bukan hanya terpusat," pungkas Yodhisman. (Anto Ramadhan/AGP)***
Tatarjabar.com
May 04, 2025
CB Blogger
Indonesia
Baru Terpilih, Langsung Dilantik! Inilah Visi Misi Syahraki Syahrir Ketua Ika FEB Unpad 2025
Syaraki Syahrir Langsung Dilantik Oleh Sekjen Ika Unpad, Yodhisman Soratha Musyawarah Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas P...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)