Home
» Seni Budaya
» Warli Haryana Dorong Desa Kreatif dengan Pengabdian Seni Rupa di Perum Puteraco Desa Pasirnanjung, Cimanggung, Sumedang
Friday, November 14, 2025
Sumedang, Jawa Barat — Di tengah geliat industri kreatif nasional, sebuah inisiatif inspiratif tumbuh dari Perum Puteraco, Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Adalah Dr. Warli Haryana, M.Pd., seorang pendidik seni dan praktisi seni dari Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) yang ingin mengabdikan ilmunya kepada masyarakat.
![]() |
| Warli Haryana (kaos merah) bersama Cikgu (guru) dan Pensyarah (dosen) dari Malaysia, serta masyarakat Pasirnanjung, Cimanggung (Foto: Istimewa). |
Awalnya kegiatan sederhana saja, dan sejak tahun 2020-an program Pengabdian Kepada Masyarakat yang digagas akademisi seni rupa ini telah membuka ruang pembelajaran kreatif bagi warga, baik pemuda maupun orang tua, untuk mengenal dan mengembangkan potensi seni rupa sebagai jalan menuju kemandirian ekonomi.
![]() |
| Pengenalan pemahaman seni, budaya, serta desain kepada masyarakat di Perum Puteraco, Cimanggung (Foto: Istimewa). |
Pada akhir November 2025 ini, Warli akan mengadakan praktik dalam bidang teknik sublime transfer paper ke media kaos dan goody bag. Sebagai bentuk pelatihan tambahan yang sebelumnya sudah diajarkan dengan teknik cetak saring (teknik sablon) di atas kertas dan kain, kemudian teknik sublime di media mug.
Kegiatan ini sebagai pemberdayaan kepada masyarakat desa melalui pelatihan teknologi digital sublimasi dalam pembuatan desain merchandise berbasis kearifan budaya untuk menciptakan peluang usaha di bidang industri kreatif.
Kegiatan ini sebagai pemberdayaan kepada masyarakat desa melalui pelatihan teknologi digital sublimasi dalam pembuatan desain merchandise berbasis kearifan budaya untuk menciptakan peluang usaha di bidang industri kreatif.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan gerakan pemberdayaan berbasis seni yang mengintegrasikan pembelajaran teknik cetak digital, teknik cetak saring, serta desain ornamen dasar sebagai fondasi kreativitas. Peserta diajak untuk memahami proses sketsa, mengenal aplikasi desain grafis berbasis Android, hingga mempraktikkan teknik transfer gambar (teknik sublime) ke berbagai media seperti mug, kaos, paper bag, dan goody bag, dan seterusnya.
![]() |
| Saat mengajarkan teknik cetak saring (sablon) kepada masyarakat di Perum Puteraco, Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang (Foto: Istimewa). |
Warli berharap masyarakat merasakan langsung proses kreatif, dari menggambar hingga menghasilkan produk yang bernilai jual. “Ini bukan hanya soal seni, tapi tentang membuka peluang industri kreatif lokal,” ujar dosen dan peneliti seni rupa UPI kepada wartawan baru-baru ini di Bandung.
Bahkan, kata Warli, kegiatan ini sudah dua kali dihadiri praktisi seni, dosen, serta guru dari Malaysia. Mereka turut serta memberikan pengalaman berkarya seni dan pemahaman tentang dasar-dasar seni rupa dan desain sebagai bentuk kolaborasi pemberdayaan kepada masyarakat.
![]() |
| Saat mengajarkan teknik sublime dengan media mug kepada masyarakat di Perum Puteraco, Desa Pasirnanjung, Cimanggung, Kabupaten Sumedang (Foto: Istimewa). |
Dalam kegiatan itu hadir pula Dr. Dzul Afiq Bin Zakaria, seorang dosen dan praktisi seni dari Universitas Malaysia; Shaydenaim Bin Md. Salleh, seorang guru dari Sekolah Berprestasi Tinggi Malaysia; dan Khairudin Zainuddin, M.A., seniman sekaligus pensyarah (dosen) Malaysian Institute of Art, Hometown Kelantan, Malaysia, yang sudah tiga kali singgah dan memberikan pengalaman berkeseniannya kepada masyarakat di Perum Puteraco. Serta seorang lagi, Mohd Jasmin Bin Md. Jamel, Ketua Jabatan Sains Sosial Maktab Rendah Sains Mara Pendang Kedah, Malaysia, yang baru pertama ikut hadir dan merasa senang mendapat pengalaman baru serta berbagi ilmu dengan masyarakat di Desa Pasirnanjung ini.
![]() |
| Contoh desain merchandise karya Yusup Septi Ardian, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI. |
Program ini, kata Warli, diharapkan dapat membuahkan hasil nyata dalam bidang produk industri kreatif. Dan alhamdulillah, katanya, beberapa warga yang mengikuti pelatihan ini merasa gembira dan tertarik untuk belajar. Sehingga jika pelatihan ini berlanjut terus, diharapkan dapat mengembangkan usaha rumahan berbasis desain dengan dukungan materi dan pendampingan yang berkelanjutan.
“Harapan ke depannya, Desa Pasirnanjung tumbuh menjadi desa kreatif yang melahirkan individu-individu produktif dan inovatif, serta membawa nama daerah ke panggung industri kreatif nasional,” kata Warli pasti.
“Harapan ke depannya, Desa Pasirnanjung tumbuh menjadi desa kreatif yang melahirkan individu-individu produktif dan inovatif, serta membawa nama daerah ke panggung industri kreatif nasional,” kata Warli pasti.
![]() |
| Contoh desain merchandise karya Talitha Fidelya Huwaida, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI. |
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat, termasuk Ketua RW dan sejumlah pemuka warga, yang turut hadir dan memberikan apresiasi atas dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan edukatif yang kontekstual, Pengabdian Kepada Masyarakat ini semoga menjadi contoh di masyarakat bagaimana seni rupa dapat menjadi alat transformasi sosial dan ekonomi. Sebuah langkah kecil dari Sumedang, dan semoga dapat membawa dampak bagi masa depan industri kreatif di Desa Pasirnanjung khususnya, dan dapat berkembang di masyarakat daerah yang ada di Indonesia,” demikian pungkas Warli Haryana. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
November 14, 2025
CB Blogger
Indonesia“Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan edukatif yang kontekstual, Pengabdian Kepada Masyarakat ini semoga menjadi contoh di masyarakat bagaimana seni rupa dapat menjadi alat transformasi sosial dan ekonomi. Sebuah langkah kecil dari Sumedang, dan semoga dapat membawa dampak bagi masa depan industri kreatif di Desa Pasirnanjung khususnya, dan dapat berkembang di masyarakat daerah yang ada di Indonesia,” demikian pungkas Warli Haryana. (Asep GP)***
Warli Haryana Dorong Desa Kreatif dengan Pengabdian Seni Rupa di Perum Puteraco Desa Pasirnanjung, Cimanggung, Sumedang
Posted by
Tatarjabar.com on Friday, November 14, 2025
Sumedang, Jawa Barat — Di tengah geliat industri kreatif nasional, sebuah inisiatif inspiratif tumbuh dari Perum Puteraco, Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Adalah Dr. Warli Haryana, M.Pd., seorang pendidik seni dan praktisi seni dari Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) yang ingin mengabdikan ilmunya kepada masyarakat.
![]() |
| Warli Haryana (kaos merah) bersama Cikgu (guru) dan Pensyarah (dosen) dari Malaysia, serta masyarakat Pasirnanjung, Cimanggung (Foto: Istimewa). |
Awalnya kegiatan sederhana saja, dan sejak tahun 2020-an program Pengabdian Kepada Masyarakat yang digagas akademisi seni rupa ini telah membuka ruang pembelajaran kreatif bagi warga, baik pemuda maupun orang tua, untuk mengenal dan mengembangkan potensi seni rupa sebagai jalan menuju kemandirian ekonomi.
![]() |
| Pengenalan pemahaman seni, budaya, serta desain kepada masyarakat di Perum Puteraco, Cimanggung (Foto: Istimewa). |
Pada akhir November 2025 ini, Warli akan mengadakan praktik dalam bidang teknik sublime transfer paper ke media kaos dan goody bag. Sebagai bentuk pelatihan tambahan yang sebelumnya sudah diajarkan dengan teknik cetak saring (teknik sablon) di atas kertas dan kain, kemudian teknik sublime di media mug.
Kegiatan ini sebagai pemberdayaan kepada masyarakat desa melalui pelatihan teknologi digital sublimasi dalam pembuatan desain merchandise berbasis kearifan budaya untuk menciptakan peluang usaha di bidang industri kreatif.
Kegiatan ini sebagai pemberdayaan kepada masyarakat desa melalui pelatihan teknologi digital sublimasi dalam pembuatan desain merchandise berbasis kearifan budaya untuk menciptakan peluang usaha di bidang industri kreatif.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan gerakan pemberdayaan berbasis seni yang mengintegrasikan pembelajaran teknik cetak digital, teknik cetak saring, serta desain ornamen dasar sebagai fondasi kreativitas. Peserta diajak untuk memahami proses sketsa, mengenal aplikasi desain grafis berbasis Android, hingga mempraktikkan teknik transfer gambar (teknik sublime) ke berbagai media seperti mug, kaos, paper bag, dan goody bag, dan seterusnya.
![]() |
| Saat mengajarkan teknik cetak saring (sablon) kepada masyarakat di Perum Puteraco, Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang (Foto: Istimewa). |
Warli berharap masyarakat merasakan langsung proses kreatif, dari menggambar hingga menghasilkan produk yang bernilai jual. “Ini bukan hanya soal seni, tapi tentang membuka peluang industri kreatif lokal,” ujar dosen dan peneliti seni rupa UPI kepada wartawan baru-baru ini di Bandung.
Bahkan, kata Warli, kegiatan ini sudah dua kali dihadiri praktisi seni, dosen, serta guru dari Malaysia. Mereka turut serta memberikan pengalaman berkarya seni dan pemahaman tentang dasar-dasar seni rupa dan desain sebagai bentuk kolaborasi pemberdayaan kepada masyarakat.
![]() |
| Saat mengajarkan teknik sublime dengan media mug kepada masyarakat di Perum Puteraco, Desa Pasirnanjung, Cimanggung, Kabupaten Sumedang (Foto: Istimewa). |
Dalam kegiatan itu hadir pula Dr. Dzul Afiq Bin Zakaria, seorang dosen dan praktisi seni dari Universitas Malaysia; Shaydenaim Bin Md. Salleh, seorang guru dari Sekolah Berprestasi Tinggi Malaysia; dan Khairudin Zainuddin, M.A., seniman sekaligus pensyarah (dosen) Malaysian Institute of Art, Hometown Kelantan, Malaysia, yang sudah tiga kali singgah dan memberikan pengalaman berkeseniannya kepada masyarakat di Perum Puteraco. Serta seorang lagi, Mohd Jasmin Bin Md. Jamel, Ketua Jabatan Sains Sosial Maktab Rendah Sains Mara Pendang Kedah, Malaysia, yang baru pertama ikut hadir dan merasa senang mendapat pengalaman baru serta berbagi ilmu dengan masyarakat di Desa Pasirnanjung ini.
![]() |
| Contoh desain merchandise karya Yusup Septi Ardian, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI. |
Program ini, kata Warli, diharapkan dapat membuahkan hasil nyata dalam bidang produk industri kreatif. Dan alhamdulillah, katanya, beberapa warga yang mengikuti pelatihan ini merasa gembira dan tertarik untuk belajar. Sehingga jika pelatihan ini berlanjut terus, diharapkan dapat mengembangkan usaha rumahan berbasis desain dengan dukungan materi dan pendampingan yang berkelanjutan.
“Harapan ke depannya, Desa Pasirnanjung tumbuh menjadi desa kreatif yang melahirkan individu-individu produktif dan inovatif, serta membawa nama daerah ke panggung industri kreatif nasional,” kata Warli pasti.
“Harapan ke depannya, Desa Pasirnanjung tumbuh menjadi desa kreatif yang melahirkan individu-individu produktif dan inovatif, serta membawa nama daerah ke panggung industri kreatif nasional,” kata Warli pasti.
![]() |
| Contoh desain merchandise karya Talitha Fidelya Huwaida, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI. |
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat, termasuk Ketua RW dan sejumlah pemuka warga, yang turut hadir dan memberikan apresiasi atas dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan edukatif yang kontekstual, Pengabdian Kepada Masyarakat ini semoga menjadi contoh di masyarakat bagaimana seni rupa dapat menjadi alat transformasi sosial dan ekonomi. Sebuah langkah kecil dari Sumedang, dan semoga dapat membawa dampak bagi masa depan industri kreatif di Desa Pasirnanjung khususnya, dan dapat berkembang di masyarakat daerah yang ada di Indonesia,” demikian pungkas Warli Haryana. (Asep GP)***
“Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan edukatif yang kontekstual, Pengabdian Kepada Masyarakat ini semoga menjadi contoh di masyarakat bagaimana seni rupa dapat menjadi alat transformasi sosial dan ekonomi. Sebuah langkah kecil dari Sumedang, dan semoga dapat membawa dampak bagi masa depan industri kreatif di Desa Pasirnanjung khususnya, dan dapat berkembang di masyarakat daerah yang ada di Indonesia,” demikian pungkas Warli Haryana. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)














No comments :
Post a Comment