Tuesday, April 16, 2024
Faidjan Adriyanto di depan showroom Alpina (Foto Asep GP) |
Ya sejak berdirinya, 1 Agustus 1885, Perusahaan alat outdoor yang didirikan dua serangkai anggota Wanadri dan mantan pegawai alat-alat outdoor pertama di Indonesia Jayagiri, Bambang Broto (Bang But - Alm) dan Faidjan Adriyanto (Mas Yanto) ini, hingga sekarang tak henti berproduksi. Silakan tengok ke showroom Alpina (Alam Pegunungan Indonesia), Jalan Alpina No.1 Kompleks Dago Asri, Kec. Coblong - Kota Bandung. Kita akan dibuat bernostalgia melihat produk Alpina yang masih komplit, beberapa jenis barang stok lama pun masih tersedia, dengan harga standar, tidak terlalu mahal.
Ya Bagi remaja dan para pecinta alam di Bandung tahun 90-an, memakai tas atau peralatan untuk outdoor seperti ransel/backpack, jaket,baju lapangan, raincoat (jas hujan), sealant, celana kargo (cargo pants), tenda, sleeping bag (kantong tidur), sepatu, sandal gunung, asesoris, dsb, merk ALPINA itu adalah seperti sebuah kewajiban. Mereka tidak keren kalau tidak memakai produk Alpina. Produknya memang berkualitas,bahannya kuat, tahan lama, modelnya bagus-bagus dan beragam serta harganya terjangkau. Tak heran kalau toko Alpina yang dekat kawasan Cisitu Lama itu selalu ramai dikunjungi anak-anak sekolah, mahasiswa, pecinta alam dan masyarakat umum, bahkan untuk berlebaran pun banyak yang membeli baju atau celana produk Alpina. Sebuah angin segar untuk mencintai produk dalam negeri.
Kualitas barang bisa diuji (Foto Asep GP) |
“Sekarang pun Alhamdulillah Alpina masih eksis, tetap berproduksi dan barang-barangnya masih komplit. Peralatan outdoor seperti celana kargo-training, sweeter, kaos, sandal, sleeping bag, tenda, dsb, masih ada dan kualitasnya dijamin bisa dibuktikan dengan harga standar tidak terlalu mahal,” demikian kata Mas Yanto (Faidjan Adriyanto) ketika ngobrol dengan wartawan di showroom Alpina yang nyaman, juga ada café disampingnya.
Tas ransel Alpina terkenal hingga ke Timur Tengah (Foto Asep GP) |
Konsumennya juga kata Mas Yanto, tetap banyak terutama orang-orang Jakarta tiap sabtu dan minggu banyak yang berkunjung ke Apina. “Yang langsung datang juga banyak dengan membawa anak-anaknya ke showroom, jadi regenerasi lah, karena bapaknya sedari dulu pemakai Alpina berat, “ katanya bangga.
Toko Alpina asli selain di Bandung, ada juga di Jakarta (satu) dan Yogya (satu) bahkan karena sekarang zaman online, Alpina pemasarannya menjangkau seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri terutama banyak pemakainya di Malaysia. Bahkan dulu jaket Alpina banyak dipesan orang Belanda dan tas produknya di impor ke Timur Tengah.
Jaket Alpina banyak dipesan freeport dan negeri Belanda (Foto Asep GP) |
Produk Alpina juga dulu banyak digunakan oleh militer dan sekarang banyak dipakai freeport terutama jaket goreteknya. Alpina juga menerima pesanan untuk kebutuhan tas-tas seminar dan tas dan jaket sekolah. “Intinya semua jenis tas bisa dibuat oleh Alpina,” kata suami Sunarti Adriyanto ini, pasti.
Dan kalau ingin lihat keaslian produk Alpina bisa dilihat dari kepala resletingnya selalu ada tulisan Alpina dan di labelnya selalu ada nomor identitasnya. Kalau ingin tahu berbagai macam tentang Alpina, klik : @alpinaofficial_indonesia,@ rumah _alpina, @alpina_ bandung- @alpina _outdoor
Mas Yanto juga menceritakan pengalamannya dari Madiun dengan berbekal ijasah SMP plus pernah les tata buku dan les mengetik, merantau ke Bandung tahun 73. Lalu setelah bergabung di Jayagiri selama lima tahun (80-85), bisa mandiri mendirikan Alpina dengan Bambang Broto. Alpina pertama buka di Gang 2 Jalan Cisitu Lama VIII No. 25 A, lalu pindah ke Gang 8 No. 11 Cisitu Lama, dan setelah Mas Yanto sempat membuka toko di jalan Progo Bandung (2000) dan membuat produk Giant, hingga kini showroomnya menetap di Jalan Alpina No. 1, Kompleks Dago Asri Bandung.
Alpina, legenda tas dan alat outdoor dari Bandung itu masih ada dan akan tetap ada (Foto Asep GP) |
Kini Faidjan Adriyanto atau Mas Yanto yang punya Alpina usianya sudah 70 tahun, tapi masih bugar, maklum mantan pendaki gunung (Wanadri WK 95), dan sekarang pun terus bergerak rajin berolahraga. Masih kuat kerja untuk mensupport kebutuhan alat-alat outdoor.
Dan sepertinya produk alat-alat outdoor Alpina akan masih terus ada ke depannya, karena Mas Yanto sudah menyiapkan regenerasinya. Putranya yang bungsu/bontot Gian Catur Wijaksono siap meneruskan Alpina dan kini memegang produksinya di Kiaracondong Bandung, lalu yang cikal/sulung Sakti Budi Santoso memegang bagian online Alpina. Sedangkan anak keduanya Okta Alvianto adalah pilot Lion Air dan putra ketiganya Bangkit Priyanto menekuni bisnis online dan main di saham. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
April 16, 2024
CB Blogger
IndonesiaAlpina - Legenda Tas dan Alat-alat Outdoor dari Bandung Itu Masih Ada
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, April 16, 2024
Faidjan Adriyanto di depan showroom Alpina (Foto Asep GP) |
Ya sejak berdirinya, 1 Agustus 1885, Perusahaan alat outdoor yang didirikan dua serangkai anggota Wanadri dan mantan pegawai alat-alat outdoor pertama di Indonesia Jayagiri, Bambang Broto (Bang But - Alm) dan Faidjan Adriyanto (Mas Yanto) ini, hingga sekarang tak henti berproduksi. Silakan tengok ke showroom Alpina (Alam Pegunungan Indonesia), Jalan Alpina No.1 Kompleks Dago Asri, Kec. Coblong - Kota Bandung. Kita akan dibuat bernostalgia melihat produk Alpina yang masih komplit, beberapa jenis barang stok lama pun masih tersedia, dengan harga standar, tidak terlalu mahal.
Ya Bagi remaja dan para pecinta alam di Bandung tahun 90-an, memakai tas atau peralatan untuk outdoor seperti ransel/backpack, jaket,baju lapangan, raincoat (jas hujan), sealant, celana kargo (cargo pants), tenda, sleeping bag (kantong tidur), sepatu, sandal gunung, asesoris, dsb, merk ALPINA itu adalah seperti sebuah kewajiban. Mereka tidak keren kalau tidak memakai produk Alpina. Produknya memang berkualitas,bahannya kuat, tahan lama, modelnya bagus-bagus dan beragam serta harganya terjangkau. Tak heran kalau toko Alpina yang dekat kawasan Cisitu Lama itu selalu ramai dikunjungi anak-anak sekolah, mahasiswa, pecinta alam dan masyarakat umum, bahkan untuk berlebaran pun banyak yang membeli baju atau celana produk Alpina. Sebuah angin segar untuk mencintai produk dalam negeri.
Kualitas barang bisa diuji (Foto Asep GP) |
“Sekarang pun Alhamdulillah Alpina masih eksis, tetap berproduksi dan barang-barangnya masih komplit. Peralatan outdoor seperti celana kargo-training, sweeter, kaos, sandal, sleeping bag, tenda, dsb, masih ada dan kualitasnya dijamin bisa dibuktikan dengan harga standar tidak terlalu mahal,” demikian kata Mas Yanto (Faidjan Adriyanto) ketika ngobrol dengan wartawan di showroom Alpina yang nyaman, juga ada café disampingnya.
Tas ransel Alpina terkenal hingga ke Timur Tengah (Foto Asep GP) |
Konsumennya juga kata Mas Yanto, tetap banyak terutama orang-orang Jakarta tiap sabtu dan minggu banyak yang berkunjung ke Apina. “Yang langsung datang juga banyak dengan membawa anak-anaknya ke showroom, jadi regenerasi lah, karena bapaknya sedari dulu pemakai Alpina berat, “ katanya bangga.
Toko Alpina asli selain di Bandung, ada juga di Jakarta (satu) dan Yogya (satu) bahkan karena sekarang zaman online, Alpina pemasarannya menjangkau seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri terutama banyak pemakainya di Malaysia. Bahkan dulu jaket Alpina banyak dipesan orang Belanda dan tas produknya di impor ke Timur Tengah.
Jaket Alpina banyak dipesan freeport dan negeri Belanda (Foto Asep GP) |
Produk Alpina juga dulu banyak digunakan oleh militer dan sekarang banyak dipakai freeport terutama jaket goreteknya. Alpina juga menerima pesanan untuk kebutuhan tas-tas seminar dan tas dan jaket sekolah. “Intinya semua jenis tas bisa dibuat oleh Alpina,” kata suami Sunarti Adriyanto ini, pasti.
Dan kalau ingin lihat keaslian produk Alpina bisa dilihat dari kepala resletingnya selalu ada tulisan Alpina dan di labelnya selalu ada nomor identitasnya. Kalau ingin tahu berbagai macam tentang Alpina, klik : @alpinaofficial_indonesia,@ rumah _alpina, @alpina_ bandung- @alpina _outdoor
Mas Yanto juga menceritakan pengalamannya dari Madiun dengan berbekal ijasah SMP plus pernah les tata buku dan les mengetik, merantau ke Bandung tahun 73. Lalu setelah bergabung di Jayagiri selama lima tahun (80-85), bisa mandiri mendirikan Alpina dengan Bambang Broto. Alpina pertama buka di Gang 2 Jalan Cisitu Lama VIII No. 25 A, lalu pindah ke Gang 8 No. 11 Cisitu Lama, dan setelah Mas Yanto sempat membuka toko di jalan Progo Bandung (2000) dan membuat produk Giant, hingga kini showroomnya menetap di Jalan Alpina No. 1, Kompleks Dago Asri Bandung.
Alpina, legenda tas dan alat outdoor dari Bandung itu masih ada dan akan tetap ada (Foto Asep GP) |
Kini Faidjan Adriyanto atau Mas Yanto yang punya Alpina usianya sudah 70 tahun, tapi masih bugar, maklum mantan pendaki gunung (Wanadri WK 95), dan sekarang pun terus bergerak rajin berolahraga. Masih kuat kerja untuk mensupport kebutuhan alat-alat outdoor.
Dan sepertinya produk alat-alat outdoor Alpina akan masih terus ada ke depannya, karena Mas Yanto sudah menyiapkan regenerasinya. Putranya yang bungsu/bontot Gian Catur Wijaksono siap meneruskan Alpina dan kini memegang produksinya di Kiaracondong Bandung, lalu yang cikal/sulung Sakti Budi Santoso memegang bagian online Alpina. Sedangkan anak keduanya Okta Alvianto adalah pilot Lion Air dan putra ketiganya Bangkit Priyanto menekuni bisnis online dan main di saham. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment