Home
» Jawa Barat
» Pemkot Bandung Gandeng CV Prosignal Karya Lestari Olah Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos
Thursday, December 25, 2025
Penanganan masalah sampah di perkotaan, termasuk Bandung, sangat rumit dan memerlukan solusi sistemik dari hulu ke hilir, melibatkan pemerintah serta partisipasi aktif masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri dan mengurangi timbunan sampah dari sumbernya.
Makanya, Pemkot Bandung terus berusaha mencari solusi agar sampah di Kota Bandung tidak menumpuk dan menimbulkan bau busuk, menjadi bibit penyakit, serta merusak keindahan kota, bahkan sebaliknya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Dan usaha itu memang tidak mengkhianati hasil. Upaya penanganan sampah di Kota Bandung mulai menunjukkan hasil tatkala Pemkot Bandung menggandeng CV Prosignal Karya Lestari untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos ramah lingkungan. Hasilnya tidak main-main, per harinya paling sedikit 14 ton pupuk kompos bisa diproduksi serta berpeluang bernilai ekonomi.
Dan hal itu terbukti ketika CV Prosignal Karya Lestari mengantarkan 2 ton pupuk kompos hasil pengolahan sampah organik untuk Diskominfo Kota Bandung dan ke Rumah Dinas Wali Kota Bandung (Pendopo Kota Bandung), Selasa (23/12/2026).
"Alhamdulillah, dengan adanya kerja sama antara Pemkot Bandung (Dinas Lingkungan Hidup) dengan pengelola Pasar Gedebage dan Prosignal Karya Lestari, pengolahan sampah organik di Pasar Induk Gedebage sudah sangat baik dan akan optimal karena dalam sehari bisa mengolah 27 ton sampah," demikian kata Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Kata Farhan, pupuk kompos ini akan segera dimanfaatkan untuk tanaman hias dan program urban farming Buruan SAE. Maka ia pun memerintahkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung (DKPP) untuk segera memanfaatkannya.
Selain itu, Farhan juga berencana memasukkan pupuk kompos ini menjadi salah satu mata rantai ekonomi sirkular dalam program pengolahan sampah skala Rukun Warga.
"Kita akan menggabungkan tiga program yang sudah berjalan, yaitu pengolahan sampah di RW, urban farming level RW, dan operasi dapur sehat di level RW. Kompos akan digunakan oleh urban farming, sayur, buah, ikan, hasil dari urban farming akan dikonsumsi dapur sehat, maka jadinya sirkular," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama CV Prosignal Karya Lestari, Aldi Ridwansyah, berharap dinas-dinas lain yang membutuhkan pupuk kompos hasil pengolahan sampah organik menggunakan biodigester ini dapat mengambilnya secara gratis di Pasar Induk Gedebage, Bandung.
Sebagaimana kita ketahui, biodigester merupakan solusi pengolahan limbah yang ramah lingkungan sekaligus dapat menghasilkan energi alternatif yang bersih, yaitu dengan cara mengolah sampah menggunakan tangki atau wadah kedap udara, tempat organisme menguraikan bahan organik atau sampah dapur, kotoran hewan, limbah pertanian, dan sejenisnya tanpa oksigen, yang nantinya menghasilkan biogas serta pupuk organik cair atau padat.
Saat ini, kata Aldi, CV Prosignal tengah memanen pupuk kompos hasil olahannya, hingga mencapai 2.000 ton yang menumpuk di gudangnya.
"Kami dalam sehari bisa memproduksi pupuk kompos minimal 14 ton dan bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, perkebunan, penghijauan, ataupun untuk memperbaiki unsur hara tanah. Sayangnya, sejauh ini baru sedikit dimanfaatkan oleh petani dari Ciwidey," pungkasnya. (Rls/ Asep GP.)*** Tatarjabar.com December 25, 2025 CB Blogger Indonesia
Pemkot Bandung Gandeng CV Prosignal Karya Lestari Olah Sampah Organik Jadi Pupuk Kompos
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, December 25, 2025
Penanganan masalah sampah di perkotaan, termasuk Bandung, sangat rumit dan memerlukan solusi sistemik dari hulu ke hilir, melibatkan pemerintah serta partisipasi aktif masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri dan mengurangi timbunan sampah dari sumbernya.
Makanya, Pemkot Bandung terus berusaha mencari solusi agar sampah di Kota Bandung tidak menumpuk dan menimbulkan bau busuk, menjadi bibit penyakit, serta merusak keindahan kota, bahkan sebaliknya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Dan usaha itu memang tidak mengkhianati hasil. Upaya penanganan sampah di Kota Bandung mulai menunjukkan hasil tatkala Pemkot Bandung menggandeng CV Prosignal Karya Lestari untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos ramah lingkungan. Hasilnya tidak main-main, per harinya paling sedikit 14 ton pupuk kompos bisa diproduksi serta berpeluang bernilai ekonomi.
Dan hal itu terbukti ketika CV Prosignal Karya Lestari mengantarkan 2 ton pupuk kompos hasil pengolahan sampah organik untuk Diskominfo Kota Bandung dan ke Rumah Dinas Wali Kota Bandung (Pendopo Kota Bandung), Selasa (23/12/2026).
"Alhamdulillah, dengan adanya kerja sama antara Pemkot Bandung (Dinas Lingkungan Hidup) dengan pengelola Pasar Gedebage dan Prosignal Karya Lestari, pengolahan sampah organik di Pasar Induk Gedebage sudah sangat baik dan akan optimal karena dalam sehari bisa mengolah 27 ton sampah," demikian kata Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
Kata Farhan, pupuk kompos ini akan segera dimanfaatkan untuk tanaman hias dan program urban farming Buruan SAE. Maka ia pun memerintahkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung (DKPP) untuk segera memanfaatkannya.
Selain itu, Farhan juga berencana memasukkan pupuk kompos ini menjadi salah satu mata rantai ekonomi sirkular dalam program pengolahan sampah skala Rukun Warga.
"Kita akan menggabungkan tiga program yang sudah berjalan, yaitu pengolahan sampah di RW, urban farming level RW, dan operasi dapur sehat di level RW. Kompos akan digunakan oleh urban farming, sayur, buah, ikan, hasil dari urban farming akan dikonsumsi dapur sehat, maka jadinya sirkular," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama CV Prosignal Karya Lestari, Aldi Ridwansyah, berharap dinas-dinas lain yang membutuhkan pupuk kompos hasil pengolahan sampah organik menggunakan biodigester ini dapat mengambilnya secara gratis di Pasar Induk Gedebage, Bandung.
Sebagaimana kita ketahui, biodigester merupakan solusi pengolahan limbah yang ramah lingkungan sekaligus dapat menghasilkan energi alternatif yang bersih, yaitu dengan cara mengolah sampah menggunakan tangki atau wadah kedap udara, tempat organisme menguraikan bahan organik atau sampah dapur, kotoran hewan, limbah pertanian, dan sejenisnya tanpa oksigen, yang nantinya menghasilkan biogas serta pupuk organik cair atau padat.
Saat ini, kata Aldi, CV Prosignal tengah memanen pupuk kompos hasil olahannya, hingga mencapai 2.000 ton yang menumpuk di gudangnya.
"Kami dalam sehari bisa memproduksi pupuk kompos minimal 14 ton dan bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, perkebunan, penghijauan, ataupun untuk memperbaiki unsur hara tanah. Sayangnya, sejauh ini baru sedikit dimanfaatkan oleh petani dari Ciwidey," pungkasnya. (Rls/ Asep GP.)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)







No comments :
Post a Comment