Thursday, December 5, 2024
Pengunjung Pameran Diverity of Nusantara Art di KJRI New York AS. (dok Pribadi) |
Suasana Pameran (Dok.Pribadi) |
Foto
bersama dengan Rektor Upi dan delegasi UPI beserta tamu undangan pada acara
Pembukaan Pameran Seni Rupa “Diversity of Nusantara Art” (Dok.Pribadi) |
Warli Haryana bersama Rektor UPI Prof. Dr. Solehuddin, M.Pd., MA. pada saat pembukaan pameran “Diversity of Nusantara Art”. (Dok.Pribadi). |
Jo Cowtree, Ornamen Nusantara: seni primitif Papua dan Batik, Mix media (Dok Pribadi) |
Warli Haryana bersama Bapak Ilham Sacabrata Vice Consul for Information and Socio Cultural Affairs (Dok.Pribadi) |
Warli Haryana bersama Konsul Jenderal RI New York, Winanto Adi (Dok. Pribadi) |
Pengunjung Pameran Diverity of
Nusantara Art di KJRI |
Warli Haryana bersama Jurnalis dan fotografer senior dari Newscaster dan NPR New York Cita AS. (dok.Pribadi) |
Warli Haryana, Menari di atas
Bulan - Dancing on the Moon, Digital on Canvas |
Karya
Warli Haryana, Wahyu Tohjali - Tohjali's Revelation, Hybrid: Manual
& Digital on Canvas |
Warli Haryana (Dosen Seni Rupa UPI) & Jo Cowtree (Praktisi Seni NYC USA) Sukses Gelar Pameran Seni Rupa di New York City USA
Tuesday, December 3, 2024
Rektor ISBI Retno Dwimawarwati Bersama Abah Alam, Kang Oca, Dan Para Inohong Sunda Lainnya (Foto Istimewa) |
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor ISBI Dr. Retno Dwi Marwati, S.Sen., M.Hum, yang menyambut baik acara edukasi buat para mahasiswa ISBI Bandung ini. Terutama untuk lebih mikawanoh dan mempelajari lagi akan eksistensi pusaka warisan leluhur adiluhung yang jadi simbol urang Sunda tersebut. Untuk itu Retno berharap mahasiswa/generasi muda agar bisa lebih mengenal lagi Pusaka Kujang sebagai representasi budaya Sunda zaman kiwari.
Kang Aris (Paling Kanan), Kang Rifki Dengan Dipandu Agus Mulia Marbun, Tengah Membahas Kujang (Foto Istimewa) |
Rektor pun malam itu berkesempatan menyerahkan cenderamata kepada Kawargian Abah Alam, Aris Kurniawan, dan Abah Jajang pandai besi dari Ciwidey selaku Tokoh Penggiat Kujang, Penempa Kujang dan para Pejuang Kujang.
Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang menghadirkan sejumlah pembicara yaitu, Aris Kurniawan, S.Sn., M.Sn (Akademisi, dan Budayawan) dan Abah Jajang yang diwakili oleh Rifki (Penempa Ciwidey).
Kang Aris, Sesuai Dengan Tesis, Kujang Bukan Senjata (Foto Iin Rizki) |
Diskusi ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, baik dari kalangan mahasiswa, akademisi, maupun komunitas-komunitas Budaya yang hadir, terlebih Kang Aris sat itu menghadirkan Kujang yang berusia kurang lebih 500 tahun yang menjadikan diskusi ini menjadi lebih menarik.
Para pembicara membahas berbagai aspek Kujang, mulai dari sejarah Kujang, proses pembuatan Kujang, pembahasan Kujang dari segi perupaan dan tantangan pelestariannya di era modern. Kang Aris dalam diskusi mengatakan, bahwa Kujang bukan termasuk senjata tajam sesuai dengan tesis yang pernah dibuatnya tentang Kujang dan hal ini pun dikuatkan oleh Kang Oca (Ir. Roza Rahmadjasa Mintaredja, lembaga Adat Karaton Padjadjaran) sebagai saksi ahli dalam hal Kujang, serta Kang Kamal sebagai advokasi dalam pembelaan Kujang.
Inilah Kujang Berusia 500 Tahun Itu. (Foto Iin Rizki) |
Kata Presiden BEM ISBI Bandung, Tonny Gunawan (Ken Kusumah), Film Dokumenter Kujang menggambarkan perjalanan Kujang sebagai simbol kebesaran budaya Sunda, dan proses pembuatan kujang oleh penempa, serta relevansinya dalam kehidupan modern. Dokumenter ini menyuguhkan wawancara dengan para pakar budaya, praktisi tradisional, dan akademisi, sehingga memberikan wawasan yang mendalam bagi para peserta. Dan film Dokumenter tentang Kujang karya BEM ISBI Bandung ini kedepannya mau di daftarkan ke HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Tonny pun mengajak generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Sunda, Kujang merupakan simbol kebijaksanaan, keberanian, dan identitas masyarakat Sunda. Harapannya, acara ini dapat menjadi langkah kecil untuk melestarikan Kebudayaan lokal.
BEM ISBI Bersama Para Ahli Kujang (Foto Istimewa) |
“Acara ‘Ngaguar Budaya’ menjadi bukti nyata komitmen BEM ISBI Bandung dalam menghidupkan nilai-nilai budaya lokal dan menjalin hubungan dengan komunitas-komunitas Budaya khususnya di Jawa Barat. Dengan suksesnya acara ini, diharapkan semakin banyak kegiatan serupa yang dapat dilakukan untuk mempererat hubungan antara generasi muda dan budaya tradisional,” demikian pungkas Tonny.
Acara juga diramaikan dengan suguhan Tari Keurseus, Tari Kujang, fasion show, pertunjukan Bambu Gila, dan Tarawangsa sebagai penutup acara. (Rls/Asep GP)***
BEM ISBI Bandung Gelar Acara Ngaguar Budaya Tentang Kujang
Tuesday, November 26, 2024
Penampilan Tarian Dari Sekolah Seni Johor Malaysia (Asep GP) |
Pada hari pertama, festival dibuka dengan "Tari Rampak Kendang" persembahan ISBI Bandung yang merupakan salah satu karya tari yang dikemas melalui inspirasi alat musik ritmis tradisional yaitu Kendang.
Pada festival ini ISBI Bandung menampilkan 3 karya seni lainnya, yaitu: 1. Tari "Joged Runggien", oleh Jurusan Seni Tari (23/11/2024). Tarian ini menggambarkan penari Ronggeng yang sedang menghibur para penggemarnya yang terpatri dalam suasana gembira, semangat, dan ceria; 2. Musik "Tatabeuhan dina Karawitan Sunda" oleh Jurusan Seni Karawitan (24/11/2024). Tatabeuhan dina Karawitan Sunda adalah bermain musik di lingkup Karawitan Sunda sebagai pengungkapan ekspresi musikal dengan berbagai estetika yang ada dalam Karawitan Sunda. Aspek musik karawitan Sunda yang diangkat yakni berkaitan dengan aspek karawitan mandiri dan fungsional. Kedua aspek tersebut merupakan kaidah penting untuk mengungkapkan makna estetik dalam karawitan Sunda; 3. Monolog "Balada Sumarah" karya Tentrem Lestari, oleh Jurusan Seni Teater ISBI Bandung (24/11/2024) yang berkisah tentang perjuangan seorang perempuan bernama Sumarah yang harus menghadapi diskriminasi, perlakuan keji dan ketidakadilan.
Ini Juga Dari Sekolah Seni Johor Malaysia (Asep GP) |
Sedangkan dari negara tetangga yang hadir pada festival ini mempersembahan karya unggulan mereka masing-masing, yakni: 1. Tari Sekolah Seni Malaysia Johor - Tarian Inang ya Maulay - Joged Kasih Si Die ; 2. Gerak Teater Johor Malaysia "Manusia Raja" karya asal oleh Dudok, olahan dan arahan Azmi Senjakala. Manusia Raja ini menceritakan sosok Alif, seorang laki-laki yang menghadapi pergolakan hidup akibat pengaruh Hamsa. Hamsa yang selalu membisikkan hasutan jahat, mempengaruhi Alif untuk menetak sahabat baiknya yaitu Shazali setelah mengetahui bahwa kawan baiknya menusuknya dari belakang, dan; 3. Musik Singapura karya Saleh Buang.
Pada hari ketiga, diselenggarakan Diskusi dan Workshop kolaborasi 4 Negara yang diikuti oleh mahasiswa Jurusan Seni Tari, Seni Karawitan, Seni Teater, dan Seni Rupa. Materi Seni Tari dan Musik akan disampaikan oleh Saleh Buang (Singapura), materi Seni Rupa oleh Lutfa Mahmuda (Bangladesh), sedangkan materi seni Teater akan dipaparkan oleh Dr. Alfian Siagian (Indonesia), Dr. Andika Aziz dan Bung Kacil (Malaysia).
Para Pengiring Pun Ikut Menari (Asep GP) |
Pada Malam Penutupan festival, para tamu undangan akan dihibur dengan suguhan Kolaborasi Teater yang berjudul "Haji Bakhil" karya L'Avare oleh Moliere, digubah oleh ST. Iskandar, kemudian diadaptasi oleh Pedro Sarjono, dan diadaptasi kembali oleh Salim Emde Punjabi, yang diolah oleh Persatuan Sanggar Mancasari, Malaysia.
Haji Bakhil ini merupakan adaptasi dari komedi klasik L’Avare karya Molière, kemudian tokoh tersebut diadaptasi menjadi tokoh cerita bernama Haji Zainal. Cerita mengisahkan Haji zainal. Seorang lelaki tua kaya raya namun sangat pelit. Haji Zainal begitu terobsesi dengan hartanya sehingga seluruh hidupnya didedikasikan untuk menimbun kekayaan, bahkan rela mengorbankan kebahagiaan keluarganya.
Tari Joged Runggien Wakil Dari ISBI Bandung (Asep GP) |
Konflik utama muncul ketika Haji Zainal memutuskan untuk menikahi seorang gadis muda bernama Anna (Maryam), tanpa menyadari bahwa putranya sendiri Nadim (Hasan) juga mencintai gadis tersebut. Sementara itu, putrinya Haji Zainal bernama Nisa, ingin menikah dengan kekasihnya bernama Maslan, tetapi Haji Bakhil menolak karena pernikahan anak-anaknya akan membuat pengeluaran biaya, yang tidak disukainya.
Kisah semakin rumit, konflik semakin memuncak ketika sebuah peti berisi uang emas milik Haji Zainal hilang. Kecurigaannya yang berlebihan membuatnya menuduh semua orang di sekitarnya, termasuk pelayan setianya. Sementara itu, Maslan dan Nisa merencanakan cara untuk melawan keputusan ayah mereka yang keras kepala.
Wajah-Wajah Cantik Para Penari Joged Runggien Dari Prodi Seni Tari ISBI Semester 3 (Asep GP) |
Dengan gaya satir yang jenaka, Haji Zainal (Bakhil) menggambarkan betapa keserakahan dan obsesi terhadap uang dapat menghancurkan hubungan keluarga dan mengasingkan seseorang dari kebahagiaan sejati. Molière dengan cerdas mengeksplorasi tema keinginan, cinta, dan ironi kehidupan dalam lakon ini, membawa pesan moral yang relevan hingga masa kini.
Tentu saja dengan kembalinya menjadi Tuan Rumah Pesta Seni - Budaya ASEAN ini, Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati sangat senang dan bangga. Pesta Budaya Asia Tenggara didirikan pada tahun 2023 di ISBI Bandung. Komunitas tersebut merupakan kolaborasi orang-orang yang peduli dengan seni pertunjukan di Asia Tenggara untuk bekerja sama dan berbagi pengalaman. “Kami mengadakan acara tahunan seperti seni pertunjukan, workshop, pameran dan kerjasama,“ jelas Retno.
Berjoget Berjapin Bersama (Asep GP) |
Pertukaran budaya dan pengetahuan antara lembaga pendidikan seni dan komunitas, menurutnya sangat penting dalam mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang seni dan menciptakan jaringan kolaborasi yang kuat. ISBI Bandung sangat menghargai kesempatan untuk berbagi pengalaman, ide, wawasan dan inspirasi dengan teman-teman dari Delegasi ASEAN.
Retno merasa yakin, acara ini akan menjadi momen yang bermakna bagi semua pihak yang terlibat. Dalam suasana yang penuh semangat ini, Retno pun mengajak semua peserta dari Negara ASEAN ini untuk terus menjalin hubungan yang erat, bertukar pikiran, dan membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Dengan demikian, dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis di bidang seni dan budaya.
Rektor ISBI Bandung (Baju Hitam Biru) Bersama Prof. Een Herdiani Bersama Perwakilan Delegasi Seni Asean (Asep GP) |
“Terima kasih atas partisipasi Tamu-tamu terhormat dari Asia Tenggara, delegasi ASEAN, Mahmuda Akter Lutfa dari Dhaca University, rekan saya bung Kancil, Saleh Buang dari Singapure, Widi Dwinda, S.I.Kom, Anwar Zulkifli, S. H (Pisang anwar) dari Malaysia, Erli Norafiza Abu Hafiz (Bu Cura), Dr Andika Aziz Hussen, Haliza Binti Mohd Rashidi dari Johor Malaysian Art School, Dr. Febri Yulika dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Saya yakin kerjasama antara ISBI Bandung dan Pesta Budaya Asia Tenggara akan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh peserta. Semoga kerjasama Pesta Budaya Asia Tenggara yang ke-2 ini dapat terus berlanjut dan produktif di masa mendatang,“ demikian pungkas Bu Rektor.
Sementara itu Cikgu Paris dari Sekolah Seni Johor Malaysia yang yang ditemui wartawan dalam pementasan hari pertama (23/11/2024), mengaku sangat senang dan bangga serta berterima kasih pada ISBI Bandung kareana dapat ikut serta dalam acara ini, dan dia berharap perhelatan seni budaya Asean ini harus diteruskan, bisa setahun sekali digelar dan bukan hanya se-Asean tapi diikuti oleh seluruh dunia.
Demikian juga dengan Haliza Binti Mohd Rashidi, Ketua Pasukan Tim Kesenian Sekolah Seni Johor Malaysia yang juga saat itu ikut turun menari bersama para Pengiring lainnya, sangat senang dan terharu sebab diberi kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan seni budaya Asean ini, karena sebelumnya belum pernah tampil di acara seperti ini. ”Saya sangat sukahati sebab oleh pemerintah Indonesia diberi platfoarm seperti ini, untuk bergabung di Pesta Seni Budaya Negara Asean, sebelumnya tidak ada yang begini, jadi sangat suka hati, kami terharu dengan semua acara yang digelar oleh ISBI Bandung,“ katanya.
Cikgu Paris Bersama Haliza Mohd Rashidi Merasa Suka Hati Dan Haru Diundang Di Pesta Seni Budaya Asean 2024 Di ISBI Bandung (Asep GP) |
Keharuan dan kebahagian keduanya pun kian bertambah karena mereka mengaku ditawari kuliah melalui program beasiswa di ISBI Bandung. Dalam acara tersebut Sekolah Seni Johor Malaysia yang punya 4 prodi/jurusan, musik, tari, visual dan teater ini, membawa 21 orang rombongan terdiri dari guru (Cikgu), pelajar dan pengiring. (Asep GP)***
Festival Seni Budaya Asean 2024 Sukses Digelar ISBI Bandung
Saturday, November 23, 2024
Ganjar Kurnia (baju putih) bersama Burhanuddin Abdullah (berpeci). Ade Sopandi dan Dindin S. Maolani (ujung kiri) |
Ketua Panata Gawe Andri Kantaprawira bersama Nina K. Hikmawati (Foto Asep GP) |
Rapat MMS Agar Segera Menunjukkan Taringnya
Wednesday, November 20, 2024
Maka atas dasar itulah, kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mahasiswa Pascasarjana Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung, mengadakan pelatihan Barista di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera, Jl. Nyalindung No. 9 Kampung Babakan Ds. Cikole Kec. Lembang, Kabubaten Bandung Barat (KBB) - Jawa Barat, Senin (18/11/2024).
Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, di antaranya para santri Ar Risalah Bandung Barat, mahasiswa prodi Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), alumni SMAN 6 Garut, serta para pengajar dan alumni Pesantren Ibnu Hafizh Subang.
Dr. Ricky Yoseptry, S.T., M.M.Pd., (Doktor Ilmu Budaya Pendidikan Uninus) yang menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam pembukaan pelatihan ini, Dalam paparannya, menyampaikan pentingnya pengembangan diri untuk menjadi seorang profesional yang memiliki kualitas moral dan kejujuran di bidang masing-masing, dengan menanamkan nilai dasar dan keterampilan.
Dia juga menyarankan beberapa poin penting untuk menjadi pengusaha muda yang sukses, antara lain, “Pengembangan diri adalah kunci untuk menjadi seorang pengusaha profesional. Pertama, generasi muda harus memiliki kreativitas dan inovasi. Itu bisa dilakukan dengan prinsip ATM, yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi. Kedua, berani menghadapi risiko. Ketiga, memiliki etika dan norma bisnis yang baik. Keempat, tanggung jawab dalam setiap tindakan yang diambil. Selanjutnya, memiliki jiwa kepemimpinan, minimal untuk diri sendiri dan kelompok di sekitar kita. Dan yang terakhir, kemampuan problem solving atau pemecahan masalah yang akan sangat berguna dalam dunia bisnis yang penuh tantangan,” demikian kata Ricky.
Pelatihan ini dirancang dengan metode simpel dan praktis, memadukan teori dasar dengan praktik intensif. Peserta tidak hanya mempelajari teknik meracik kopi, tetapi juga mendapatkan wawasan kewirausahaan, manajemen bisnis, dan pemasaran digital.
Salah seorang peserta pelatihan Tanzilal (21), seorang santri asal Lampung, menyampaikan rasa syukurnya mengikuti pelatihan ini. "Ini pengalaman berharga bagi saya. Dari pelatihan ini saya berharap bisa membuka kedai kopi sendiri di kampung halaman, sekaligus memberdayakan teman-teman di sekitar saya," ungkapnya penuh semangat.
Program ini juga, kata Ustadz Misbahudin (mahasiswa Pasca Sarjana Administrasi Pendidikan Uninus Bandung) yang juga hadir saat itu, sejalan dengan kebijakan revitalisasi pelatihan vokasi yang digagas pemerintah dalam Peraturan Presiden RI Nomor 68 Tahun 2022. Pelatihan ini memanfaatkan fasilitas modern di LKP Sugeng Sejahtera, didukung oleh tenaga pengajar berpengalaman, untuk memastikan peserta memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Sementara itu, Drh. Sugeng Pujiono, pemilik (owner) LKP Sugeng Sejahtera dan Kopi Luwak Cikole berharap, Melalui kolaborasi antara mahasiswa pascasarjana UNINUS, LKP Sugeng Sejahtera, dan pelaku usaha lokal, pelatihan ini bisa mencetak wirausaha muda kreatif dan kompetitif. Selain itu, “Program ini juga menjadi bukti nyata peran pendidikan tinggi dalam memberdayakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal,“ pungkasnya.
**
LKP Sugeng Sejahtera yang resmi berdiri 2018 ini memang lahir karena adanya Kopi Luwak Cikole. Jadi Pelatihan ini lahir karena ada pengalaman memproduksi kopi luwak, pengalaman barista, pengalaman melayani customer.
Target pesertanya merekrut anak-anak muda yang secara ekonomi belum beruntung yang tidak bekerja dan tidak sekolah, mereka ditampung dikasih pelatihan gratis selama seminggu. Setelah selesai pelatihan, mereka diberi alat, sarana prasarana untuk jualan. Benar-benar modal dengkul, tapi tentunya mereka semua diseleksi dulu.
Selain program pelatihan mandiri, LKP Sugeng Sejahtera pun belakangan ini bekerjasama dengan kemendikbudristek mengadakan PKW (Program Kecakapan Wirausaha) yang merupakan Program unggulan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang bertujuan sama, mencetak para wirausahawan dan mengurangi pengangguran.
Pelatihan kerjasama dengan pemerintah ini sudah berjalan sejak 2021-2022-2023, dan tahun 2024 ini pun LKP Sugeng Sejahtera kembali dipercaya pemerintah terkait untuk melaksanakan Program Kecakapan Wirausaha bidang Barista. Termasuk mengadakan pelatihan Barista bekerja sama dengan mahasiswa Program Pascasarjana UNINUS Bandung. (Asep GP)***
Pelatihan Barista Cetak Pemuda Pengangguran Jadi Pengusaha Kreatif dan Kompetitif
Tuesday, November 19, 2024
Anak tampil berani berekpresi dan mengingat etika moral pada isi cerita (foto Den SP) |
Pendidikan karakter baik sekali kalau diajarkan pada anak usia emas (0-5 tahun) karena pada usia ini, pertumbuhan otak anak sangat cepat dan mudah menyerap informasi serta meniru perilaku. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan yang pesat dari segi fisik dan kecerdasannya.
Ada banyak cara mengajarkan karakter bagi anak, salah satunya yang kerap dilakukan orang-orang tua kita zaman dulu yaitu dengan mendongengkan cerita-cerita rakyat sebagai pengantar tidur. Karena kita tahu belakangan bahwa cerita rakyat itu adalah sastra lisan yang mengandung ajaran etika dan moral yang luhur, anak- anak usia dini yang mendengar cerita tersebut akan teringat betul bagaima harus bersikap baik di kehidupannya, mencontoh sikap dan perilaku yang dilakukkan tokoh-tokoh cerita rakyat tersebut.
Sepertinya atas dasar itulah ISBI Bandung bekerjasama dengan GTKI, Himpaudi, dan IGRA, menggelar acara Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara untuk Siswa PAUD se-Priangan Barat 2024, yang berlangsung Sabtu (16/11/2024) di Gedung PGRI Provinsi Jawa Barat Jl. Talaga Bodas No. 56-58 Kec. Lengkong Bandung.
Sebagaimana diketahui, story telling itu adalah kegiatan menyampaikan cerita kepada pendengar, baik secara lisan atau dengan menggunakan alat /media.
Kenapa story telling ini diajarkan pada PAUD/TK, karena kita ingin penamaman karakter itu dimulai dari usia dini dan kami berharap dengan keberaniannya untuk tampil dihadapan orang banyak, kepercayaan diri anak akan muncul.
Ketika story telling ini diajarakan sejak dini berarti anak akan punya keterampilan menguasai dirinya sendiri, itu yang paling pertama. Kemudian guru-gurunya mulai mengasah potensi anak didiknya.
Kemudian dengan story telling ini akan mengasah kecakapan, kecerdikan, akan memunculkan kecerdasan sosial, ada kecerdasan bagaimana memaknai dari intelegensianya kemudian bagamana menghapal dan ketika sudah hapal ini mau diapakan, dan di acara ini anak tidak diatur guru, guru hanya mengarahkan, ketika tampil di sini anak-anak bebas mengekpresikan dirinya.
“Yang terpenting bagaimana kita mengajarkan etika pada anak dengan nilai-nilai luhur yang ada dalam cerita rakyat, bagaimana harus bersikap, bertindak, berbicara, dan berpikir, sebab biasanya tradisi lisan itu mengajarkan kita etika, estetika, bagaimana cara berprilaku yang benar. Kemudian bagaimana cerita rakyat nusantara ini menjadi referensi bagi anak-anak kita yang nilai-nilai luhurnya bisa diimplementasikan dalam kehidupannya di kemudian hari, itu yang terpenting,“ demikian disampaikan Rektor ISBI Retno Dwimarwati, dalam sambutannya.
Rektor sangat mengapresiasi acara pendidikan karakter anak lewat cerita rakyat nusantara ini, sebab hasilnya langsung terbukti, anak berani tampil dan memukau, dan semua ini tentu saja berkat kinerja guru-gurunya yang luar biasa, katanya.
Ya luar biasa, karena tak mudah mengajarkan anak-anak di usia dini, harus super sabar dan memiliki berbagai kompetensi, guru PAUD/TK harus bisa menyanyi, menari, olahraga, harus bisa semuanya. “ini adalah pekerjaan yang luar biasa,” puji bu rektor.
Sementara itu Ketua Pelaksana kegiatan Rieke Sukmawati mengatakan, kegiatan Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lokakarya pada oktober lalu yang diikuti oleh perwakilan guru se-Priangan Barat.
Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara ini diikuti oleh 25 siswa PAUD se-Priangan Barat yang Ngadongeng cerita- cerita rakyat nusantara.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam pemahaman anak-anak tentang cerita rakyat Nusantara. Mereka bebas berkreasi secara kreatif untuk menyampaikan pesan moral yang ada dalam carita rakyat nusantara tersebut dengan gaya dan pemahaman mereka masing-masing dan Alhamdulillah, hasilnya bisa dilihat, anak-anak dengan percaya diri bisa menampilkan narasi dari cerita rakyat nusantara yang sudah dipilihnya,” demikian kata Rieke.
Iman Soleh dosen ISBI yang juga seniman, sutradra, aktor dan penulis naskah yang menjadi Dewan Juri dalam kegiatan tersebut pun sangat mengapresiasi kreativitas siswa PAUD yang berani tampil dan percaya diri.
Tentu saja kata Iman, ini adalah kerja semua tim. Dari mulai yang membuat naskah cerita, aransemen musik hingga gambar penunjangnya, sehingga cerita rakyat nusantara itu ditampilkan menjadi menarik.
Kegiatan ini menurutnya, bermanfaat dalam perkembangan budaya, dan sebagai wahana untuk mengajarkan etika, moral dan norma-norma yang ada di masyarakat kepada anak-anak untuk bekal kehidupan bermasyarakatnya kelak.
“Saya berharap, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini tapi harus ada pendokumentasian cerita rakyat nusantara ini dalam bentuk tulisan,” pungkasnya. (Asep GP)***
ISBI Gelar Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara Untuk Mengajarkan Karakter Pada Anak Usia Dini
Monday, November 18, 2024
Pj Gubernur Bey Machmudin Tengah Ngawilujengkeun Kepada Indrawati Lukman Usai Pergelaran (Foto Parno) |
Seluruh Pendukung Acara (Foto Parno) |
Indrawati Lukman Masih Terampil Menari Di Usianya Yang Ke-80 (Foto Asep GP) |
Masih Gesit (Asep GP) |
(Asep GP) |
Salah Satu Karyanya (Asep GP) |
Tari Rampai Aceh, Sebagai Pembuka (Foto Asep GP) |