Tuesday, February 11, 2025
![]() |
Revki melukis sambil berjoget (Aris Bernas) |
Berdirinya Rumah Budaya yang beralamat di Jalan Engkol No. 2 Palasari Kota Bandung ini telah menambah kantong-kantong budaya yang ada di Kota Bandung, yang terkenal sebagai Kota Seni-Budaya di Indoensia.
Lihatlah, ada Parade Seni Rupa dan Pertunjukan 2025 pada Sabtu sore itu (8/2/2025). Gelaran seni bertajuk ‘Estetika Majemuk yang Diimpikan’ menampilkan berbagai pertunjukan memukau, seperti monolog, pantomime, teater, musik, serta pameran seni rupa.
Seniman ternama yang meramaikan parade seni ini, antara lain Nur Rahmat SN dari Teater Alit Jakarta membawakan monolog ‘SURAT KEPADA ORANG TERKASIH’ karya Taufan S. Chandranegara, sementara Hermana HMT tampil dengan monolog ‘KOYAK’.
Koreografi tari dipersembahkan oleh Dody Yan Masfa dan Lena Guslina (membawakan karya Geliat Sukma), Iskandar dari IsMIME dengan pantomimnya, Teater Minikata oleh Gaus FM serta musisi balada Edi Risana Singaperwata hadir dalam gelaran tersebut.
![]() |
Hermana HMT debus di akhir monolog (Asep GP) |
Di seni rupa, tampil unjuk kabisa seniman-seniman seperti Revki Maraktifa, Andi Sopiandi, AR Tanjung, Saepul Bahri, serta Komunitas Y&R Gerak Hidup Ini.
Parade Seni Rupa dan Pertunjukan 2025 ini bukan hanya sekadar pameran karya, tetapi juga ruang apresiasi dan silaturahmi antarbudaya, membuka ruang ekspresi bagi seniman sekaligus memperkuat jaringan komunitas seni.
Selain sebagai ajang pertunjukan, Parade Seni Rupa dan Pertunjukan juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman, akademisi, dan masyarakat yang ingin mendalami serta mendukung perkembangan seni di Bandung dan Indonesia.
“Kami berharap acara ini menjadi awal dari gerakan kreatif yang akan menjalar ke kota-kota lain," ujar Yosef Octa, Ketua Panyelenggara.
Melukis sambil Berjoget sampai Monolog sembari Debus
Menarik disimak adalah penampilan seniman lukis Revki Maraktiva. Revki bukan perupa biasa tapi lewat konsep seni choreopainting yang menggabungkan seni lukis, tari dan musik yang unik telah memukau hadirin. Ya dia melukis sambil diringi lagu ‘Bento’ Iwan Fals, bejoget dan ikut bernyanyi, kuasnya tak henti menyapu, menggores, menari-nari di atas kanvas dan hasilnya pun bukan lukisan ecek-ecek, terlihat berupa alat musik petik dengan warna warna nan cantik.
Lukisan Revki memang bernilai tinggi (seharga 40-50 juta) bahkan kanvas kosongnya sudah diijon kolektor seni. Dia pun pernah tampil di dalam dan luar negeri, termasuk Australia.
Kata Revki ia tidak hanya melukis dengan tangan, tetapi juga dengan emosi dan gerak tubuh. Konsep choreopainting dirintisnya sejak 2013 dan mendapat apresiasi pihak Gogle sebagai istilah/aliran baru. Ceritanya, choreopainting ini mulanya diberi nama dancing painting. Namun, karena sulit ditemukan di mesin pencari Google, ia menggantinya menjadi choreopainting 2016 dan dia mendapat surat yang menyatakan bahwa Google mengaku choreopainting sebagai istilah/aliran baru. Revki berharap metode choreopainting bisa semakin dikenal luas dan ia berencana mendaftarkannya ke HAKI.
Lain lagi dengan Hermana HMT yang menampilkan Monolog ‘Koyak”. Pendiri Yayasan Kebudayaan Bandung Mooi (YKBM) ini di akhir monolognya memperlihatkan kekuatan tubuhnya mengupas kelapa dengan giginya lalu dibenturkan ke dahinya hingga terbelah dan airnya muncrat kemana-mana.
Monolog ‘Koyak’ sendiri kata Mang Hermana bicara soal seorang yang meyalahgunaan ilmu, harta dan tahta-kekuasaan yang semena-mena hingga membuat orang lain menderita, seperti kasus pemagaran laut dan sertifikat laut yang mebuat nelayan menderita, kampung adat digusur, gas 3 kg menghilang dan rakyat kecil antri hingga ada yang meinggal dunia. Dan kalau kekuasaan disalahgunakan yang korban itu bukan satu orang tapi seluruh masyarakat yang kebanyakan rakyat kecil akan menderita.
“Itu karena tahta menguasai manusia, maka manusia menjadi lebih bengis dari singa lapar yang siap melahap kerbau yang tubuhnya lebih gede. Tapi singa tidak akan mengahbiskan kerbau sendirian, tapi kalau oleh manusia semua akan habis digasaknya hingga hutan dan segala isinya,“ kata Hermana serius .
Tapi ada Yang maha Adil, jika manusia menyalahgunakan ilmu, tahta dan hartanya lambat laun dia akan menemukan karmanya – ada balasannya baik di dunia maupun di akhirat.
Jadi seperti dalam cerita monolog ini, ketika dia (tokoh Si Aku dalam monolog) tidak ada di rumahnya anak dan istrinya ada yang membunuh, kemudian dia dendam melakukan hal yang sama membantai membabibuta. Tapi di akhir cerita dia sadar dan menyesal juga, karena sekalipun dia timpahkan dendam kesumatnya kepada orang lain, merusak rakyat dan Negara, tetapi anak-istrinya nya tetap saja tidak akan kembali.
Hermana HMT adalah Pendiri seni tradisi Sunda, Longser Bandoengmooi. Sebagaima teater tradisional yang kaya bodoran dan kritik sosial, pada setiap ceritanya selalu mengandung unsur-unsur ngageuing (mengingatkan).
“Saya konsisten di longser dan saya selalu mengkritisi ketidakadilan. Karena tugas kesenian itu selain memperindah juga memberi kritik sosial supaya ada kesadaran masyarakat – ngageuing lah. Jadi saya selalu bikin cerita sosio kritik masalalah lingkungan, kebijakan pemerintah, bahkan yang menyangkut kejiwaaan. Itu tugas seniman memberi kesadaran,“ kata Hermana yang terus giat memberi pelatihan kepada remaja dan anak-anak untuk mengambangkan bakatnya dalam seni tradisi seperti longser, acting, pencak silat, dan tari di Kampung Longser, di kawasan Ciawitali RT 02/09 Kel. Citeureup-Kota Cimahi. (Asep GP)***
.jpeg)
Rumah Budaya Engkol Rumah Para Seniman, Akademisi, dan Publik Seni
Thursday, January 30, 2025
![]() |
Foto Istimewa |
Ya seperti bisa dilihat dari ‘Blah-Blah War’ (BBW) karya Rudi ST Darma, merupakan contoh interpretasi seorang seniman terhadap dirinya sendiri yang sedang berperang. bukan sesungguhnya perang "war" adanya rudal atau nuklir, tetapi makna perang dalam Blah Blah War ini bisa diartikan memiliki makna perang melawan terhadap dirinya sendiri atas ketidakpuasan akan bathinnya akibat yang terjadi di lingkungan dirinya atau atas perlikaku masyarakat kini yang ia sedang amati.
‘Blah Blah War dan Solo Exhibition’ karya Rudi Setia Darma yang pernah dia pentaskan di Abraham and Smith Jl. Tamblong Dalam No. 2 Bandung (28/062024). Merupakan kontemplasi diri dalam menapaki jejak-jejak rupa Rudi, yang ia torehkan ke dalam karya-karyanya, seakan mengajak masyarakat yang hadir atau penikmat seni ikut merenungkan akan kegelisahannya terhadap luapan-luapan batinnya dalam menandai setiap makna-makna simbolik yang tersirat dalam setiap wujud karyanya, ataupun akan rekam jejak nilai-nilai estetik pada medianya, yang berusaha ia ungkapkan,“ demikina dikatakan Warli Haryana, praktisi seni dan Kaprodi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Bandung.
![]() |
Foto Istimewa |
Dimata pelukis wayang yang baru-baru ini berpameran ‘DIVERSITY OF NUSANTARA ART “DNA’ bersama Jo Cowtree Di Konsulat jenderal RI Kota New York, Amerika Serikat, (24-27/11/ 2024) ini, karya-karya Rudi dari tahun 1990 yang ia kenal hingga saat ini, Rudi, tetap ajeg dalam memberikan penanda dari setiap karya-karya yang ia ciptakan. Tetap konsisten dalam berkeseniannya. Yang lebih menarik lagi, Rudi selalu mengajak junior-junior di almamaternya, yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI maupun para mahasiswa di kampus lain seperti ISBI, Maranatha, IKJ turut serta dalam bimbingannya.
Dalam setiap pamerannya ia tetap mengajak generasi muda berkolaborasi dalam merancang suatu kegiatan pameran tunggal. Keinginannya adalah agar seniman muda atau calon akademisi seni harus memahami sebuah proses berkesenian, berkomunitas dan juga dalam penyelenggaraan pameran serta dalam kuratorial. Sehingga nanti mereka akan memilih atau menemukan jati dirinya akan ke mana dalam pengalaman berkesenian yang ia jalani.
Di Bandung Rudi ST Darma, merupakan seniman yang tak diragukan dalam loyalitasnya, dalam kiprah kesenimannya. Seolah tak ada jeda untuk sejenak berleha-leha saja, ia selalu merindukan aktifitas yang mampu memberikan inspirasi dan eksplorasi dalam nafas kesenirupaannya.
![]() |
Foto Istimewa |
“Rudi Setia Darma seorang seniman Bandung yang mampu melakukan eksplorasi karya dan memiliki wujud sesuai gejolak jiwanya. Terlintas dari setiap karya yang hadir memiliki makna dalam interpretasinya. Karya-karya seolah-olah ada benang merah dari masa lalu dan masa kini,“ demikian kata Warli Haryana.
Menurut Rudi sendiri, dirinya mungkin tidak sedang performance art, tapi sebenarnya sedang bermain Blah Blah War (BBW), karena dia begitu paham, sangat mengenali BBW yang dia proklamirkan tahun 1987, saat membuat BBW pertama kali dengan judul kecil BLAH BLAH WAR: POMPEI, di Sanur, Denpasar-Bali. Walau sebenarnya BBW sudah pula dia wariskan pada Yoyoyogasmana (kini Humas di Kampung Adat Ciptagelar), tapi semestinya tidak masalah karena BBW sudah jadi legacy, warisan budaya sebagai salah satu identitas 'kaum kami'.
![]() |
Foto Istimewa |
“Kenapa BBW? Karena BBW adalah kredo dimana aku tidak ingin dibatasi, membatasi media untuk kerja kreatifku, kerja seniku, seperti juga merujuk pada tema-temaku yang selalu bicara tentang konflik manusia sebagai pusat yang memunculkan dinamika di berbagai ranah sosial politik budaya dan seterusnya. BBW adalah aksi reaksi olah gerak, olah rasa, olah visual, olah audio visual yang mengakar pada kondisi awal dari berbagai disiplin ilmu tersebut secara tidak utuh, yang kemudian menjadi medium untuk mereaksi. Rudi BLAH BLAH WAR: SETELAH 24! di Abraham And Smith, merupakan paket lengkap dari bagaimana kerja seni aku yang cenderung mereaksi tadi, sehingga eksplorasi tidak hanya melulu medium 2 atau 3D, tapi juga gerak,“ pungkas Rudi Setia Darma. (Asep GP)***

Blah Blah War Rudi ST Darma, Perang Bathin Sang Seniman Merekam Zaman
Thursday, January 23, 2025
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti kembali mewisuda para lulusannya yang siap kerja di berbagai dunia usaha dan industri maupun berwirausaha. Wisuda Ke 42 dan Pelepasan Calon Tenaga Kerja Tahun Akademik 2023/2024 ini, berlangsung di Trans Luxury Hotel J. Gatot Subroto No. 289 Bandung, Selasa (21/1/2025).
Pada Wisuda Ke 42 ini LPP Ariyanti meluluskan 1006 orang dengan program sebagai berikut : Program Satu Tahun Siap Kerja : 100 orang ; Program Kewanitaan : 152 orang ; Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha: 40 orang ; Program Pelatihan Berbasis Kluster Kompetensi : 180 orang ; Program Pelatihan (in house training) : 508 orang dan, Program Kursus Privat : 26 orang.
Jurusan Program 1 Tahun Lembaga Program Kewanitaan Ariyanti Skills And Pendidikan dan Pelatihan Ariyanti Training Center : 1. Perhotelan 2. Tata Boga 1. Tata Kecantikan Rambut 3. Tours and Travel 2. Tata Kecantikan Kulit 4. Sekretaris 3. Tata Rias Pengantin 5. Administrasi Perkantoran 4. Tata Busana 6. Komputer Akuntansi, dan 7. Komputer Keuangan Perbankan .
Para lulusan Ariyanti tersebut merupakan sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan untuk menghadapi era 5.0 dan tantangan bonus demografi yang puncaknya diperkirakan pada tahun 2035.
![]() |
Isvhiastuti SE, Direktur LPP Ariyanti |
“Tahun akademik 2023/2024 ini, kami berusaha dengan bekerja keras, mempersiapkan dengan kurikulum yang kami susun sesuai komitmen bahwa kami menitikberatkan pada pendidikan dan pelatihan keterampilan yang berbasis kompetensi kerja dan kemampuan berwirausaha. Kurikulum yang kami susun senantiasa mengacu pada kesesuaian dan kesepadanan dengan dunia kerja, dunia usaha dan dunia industri serta nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam hal karakter positif. Tujuan pencapaian pembelajaran LPP Ariyanti yaitu menghasilkan SDM yang berkompeten, berkarakter positif, berdaya juang, berdaya saing, menguasai teknologi agar siap kerja atau berwirausaha. Harapan kami lulusan LPP Ariyanti menjadi pribadi unggul dan gemilang dimasa yang akan datang,“ demikian dikatakan, Direktur LPP Ariyanti Ishviastuti Oskar, S.E.
Isvhi juga menambahkan agar para lulusannya siap bekerja dan berwirausaha, karena LPP Ariyanti lebih ke pendidikan vokasi, selalu membekali mereka dengan keterampilan khusus di berbagai bidang yang ada, termasuk mengajarkan bahasa internasional dan harus melek tekonologi karena beberapa tahun ke depan mereka selain akan menghadapi persaingan kerja yang ketat juga akan bersaing dengan teknologi-teknologi yang semakin terbarukan.
LPP Ariyanti juga memberi kurikulum tambahan, selalu mengadakan rapat kurikukulum 2 kali dalam setahun (satu semester sekali), agar kurikulum itu tetap up to date di berbagai kondisi dengan melibatkan juga dunia usaha dan dunia industri terutama UMKM.
Untuk Program Kewirausahaan LPP Ariyanti juga sering bekerjasama dengan kemendikbud ristek (saat itu) menyelenggarakan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis Keterampilan Pastry & Bakery (Street Food) yang merupakan Program unggulan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Juga yang regular dengan berbagai program yakni kulineri, kecantikan, tatabusana, fashion desain.
![]() |
Adriana S. M.BA, Pembina Yayasan Pendidikan Ariyanti |
Isvhi juga mengatakan, menjadi wirausahawan ini harus memiliki bekal mendengarkan juga dari para wirausahawan yang sudah berhasil, makanya pihaknya selalu mengundang para alumni yang sudah untuk sharing ilmu dengan adik-adik angkatannya, tidak hanya itu para alumni juga dihimbau untuk bisa merekrut adik-adik angkatannya untuk ikut magang atau kerja di perusahaanya agar nantinya bisa menyerap ilmu dan bisa membuka usaha sendiri.
Senada dengan hal itu, Presiden Direktur LPP Ariyanti Ibu Hj. Dewi Irawati, MBA., mengatakan, Karakter dan integritas menjadi landasan utama untuk bersaing di dunia kerja dan wirausaha yang semakin kompetitif. Untuk itulah selama mengikuti pendidikan, peserta didik LPP Ariyanti juga dibekali dengan nilai-nilai integritas, disiplin, dan etika kerja untuk menghadapi peluang dan tantangan di era 5.0. Dengan kombinasi kompetensi, karakter, dan integritas ini, kami yakin para wisudawan mampu menjadi inovator yang berkontribusi besar bagi dunia kerja dan wirausaha, serta menjadi motor penggerak perubahan di tengah masyarakat.
![]() |
Tantan Syurya Santana, Plt Kadisdik Kota Bandung |
Bandung Hotel, The Trans Luxury Hotel Bandung, Holiday Inn Hotel Batam, Arion Swiss-Belhotel Bandung, PT. Graha Layar Prima (CGV Cinemas) Bandung, Bank BRI, Bank BCA sedangkan di luar negeri antara lain di Intercontinental Hotel Dubai UEA, International Hotel Dubai, The Monarch Hotel Dubai, Hotel Rehab Al Misk Madinah Arab Saudi, Raffles Hotel Singapura, COSL Drilling Pan Pasific – Singapore dan Kapal Pesiar seperti di Holland American Line (HAL), Carnival, Thomson Dream, MSC Cruises serta masih banyak lagi di dalam dan luar negeri.
Lulusan LPP Ariyanti juga kata Dewi, diberikan wawasan entrepreneurship. “Diharapkan alumni LPP Ariyanti tidak hanya mampu bersaing mencari kerja tetapi juga mampu dalam menciptakan lapangan pekerjaan, minimal untuk diri sendiri dan lingkungannya. Seperti para lulusan sebelumnyai yang telah sukses berwirausaha seperti membuka salon, butik, pastry bakery, dan lain sebagainya. Sebagai contoh Pemilik Roemah Snack Mekarsari, Pemilik Narda Catering, Pemilik Klinik Kecantikan G&G Skin Care, House of Raddysa Salon, Spa, Butiq & Wedding Gallery Cimahi, Van’s Salon Wedding Galery & Spa, Anis Salon, Charoline Salon, Uki Salon serta masih banyak lagi salon-salon di berbagai wilayah di seluruh Indonesia,“ demikian jelas Dewi Irawati.
Hal tersebut dikuatkan Ir. Adriana S. MBA, Pembina Yayasan Pendidikan Ariyanti. “Anak-anak didiknya dipersiapkan untuk siap kerja di dunia industri, mereka dibekali, mereka harus unggul, unggul karakter, unggul komitmen, unggul kewiraussahaan juga unggul keterampilan, dan juga kami akan percayakan anak-anak ini untuk selalu bisa menghadapi tantangan nasional maupun internasional. Anak-anak juga selalu kami bekali dengan lebih banyak praktik daripada teori, dan kami akan mengajarkan terus bagaimana menghadapi dunia nyata, di dlm dunia kerja. Kelebihan Ariyanti, kami selalu link n match dan juga anak-anak kalau lulus bisa langsung bekerja. Maka tak heran kalau lulusan kami sudah tersebar kemana-mana, dan kami juga bekerja sama dengan hampir 700 perusahaan, usai pendidikan mereka bisa ikut program kerja lapangan di sana, dan hampir seluluhnya mereka langsung direkrut kerja di perusahan-perusahaan tersebut,” kata Adriana, bangga.
Untuk itu Tantan berterima kasih pada LPP Ariyanti yang telah memberikan pendidikan dan keterampilan yang kompeten untuk para siswa-siswanya, sehingga memudahkan mereka untuk kerja.
“Dan hari ini juga Ariyanti telah bekerjasama lagi dengan beberapa penyelanggara lapangan kerja, mudah-mudahan dapat mengurangi pengangguran. Pendidikan ke depan harus terus diupayakan termasuk informal, dan alhamdulillah hari ini Ariyanti mewisuda beberapa lulusannya dari Jurusan Perhotelan, Akuntansi, Administrasi Perkantoran dsb, ini sangat dibutuhkan. Ya mudah-mudahan terus berkembang inovasi-inovasi dan kreativitas dari lembaga-lembaga pendidikan lainnya, sehingga dapat menyediakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran,“ pungkas Tantan. (Asep GP)***

Wisuda Ke 42, Tahun Akademik 2023/2024 LPP Ariyanti Bandung
Tuesday, January 14, 2025
Intinya Seni Tata Cahaya Panggung bukan hanya sekadar tentang menyorot lampu ke arah yang benar, tetapi juga seni menciptakan suasana, menyalurkan emosi, dan menyampaikan cerita melalui cahaya.
Dan pendidikan di bidang tata cahaya di Indonesia masih terbatas, sementara dalam lima tahun terakhir, dunia lighting telah berkembang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah profesional yang terlibat. Dengan semakin meningkatnya jumlah acara live maupun broadcast, kebutuhan akan Penata Cahaya yang kompeten menjadi sangat mendesak.
Makanya, memahami pentingnya peran Penata Cahaya yang kompeten dalam industri seni pertunjukan yang terus berkembang, Pecahin menggelar Kelas Pecahin Edisi 2 yang kali ini dilangsungkan di gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, Jl. Buah Batu No. 212 Bandung (sebelumnya digelar di Taman Ismail Marzuki-Jakarta).
Acara ini berlangsung empat hari, 13 – 16 Januari 2025 (mulai Pk. 09.00-17.00), dengan menghadirkan narasumber utama Iwan Hutapea, Penata Cahaya senior dengan pengalaman lebih dari dua dekade, dan Jihan Didik profesional di bidang tata cahaya dan seni pertunjukan.
Workshop ini terbagi dalam dua kelas, yaitu Kelas Dasar Tata Cahaya sebagai kelas pertama dan Kelas Dasar Tata Cahaya & Pelajaran Penggunaan Perangkat console grandMA3 sebagai kelas kedua. Kelas pertama dipandu Iwan Hutapea, dimana peserta akan belajar dasar-dasar tata cahaya mulai dari, pengenalan jenis lampu & intensitas cahaya, arah & distribusi cahaya, pergerakan cahaya dalam desain panggung, cahaya terhadap set & desain, dan pengenalan hardware dan manajemen lampu.
Iwan Hutapea juga bersama Johan Didik akan membawakan kelas kedua. Peserta akan mendalami materi kelas pertama sekaligus mendapatkan pengenalan komprehensif tentang perangkat GrandMA3, perangkat Kontrol pencahayaan canggih yang mendukung berbagai produksi seni di tingkat nasional dan internasional.
Menurut Iwan Hutapea, ‘Kelas Pecahin Edisi 2’ ini hadir untuk menjawab kebutuhan industri dan mendorong para Penata Cahaya untuk terus berkembang. “Kami ingin para peserta tidak hanya memahami teknis pencahayaan, tetapi juga mampu menciptakan karya yang penuh makna dan relevan dengan kebutuhan zaman,“ tandasnya.
Kelas Pecahin Edisi 2 bertujuan untuk memperkenalkan seni tata cahaya kepada lebih banyak pekerja seni di ndonesia. Dengan membangun jejaring dan iklim kerja yang positif, diharapkan komunitas pencahayaan dapat semakin berkembang dan menghasilkan Penata Cahaya yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Selain meningkatkan kompetensi teknis, acara ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang dunia tata cahaya. Para peserta didorong untuk terus mengembangkan kemampuan dan menemukan semangat baru dalam mempelajari seni pencahayaan.
“Melalui kelas ini, kami ingin mengispirasi dan memotivasi generasi baru untuk melihat tata cahaya sebagai seni yang berdampak besar. Kami percaya, pengetahuan yang dibagikan di sini akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan tata cahaya di Indonesia,” pungkas Iwan Hutapea.
Sebagai komunitas Penata Cahaya di Indonesia, Pecahin juga membuka ruang selebar-lebarnya untuk memperluas jejaring informasi, pengetahuan dan kolaborasi dengan pelaku industri tata cahaya. Acara ini bukan hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi wadah bertemunya para pelaku industri, baik yang berasal dari Bandung maupun dari seluruh penjuru Indonesia.
Dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah, kelas ini memberikan kesempatan berharga untuk bertemu, bertukar ide, dan menjalin hubungan profesional baru. Lebih dari itu, Pecahin berharap dapat menjadi penghubung yang mempererat komunitas tata cahaya Indonesia dan menjembatani peluang kerjasma di masa depan. Pecahin selalu berkomitmen untuk mendukung pengembangan dan pendidikan di bidang tata cahaya. Kolaborasi dengan IMS (PT. Inti Megah Swara) dalam MA Training adalah langkah besar untuk mencapai tujuan ini. (AGP)***

Workshop Seni Tata Cahaya ‘Kelas Pecahin Edisi 2’ Digelar di ISBI Bandung
Monday, December 23, 2024
![]() |
Rektor ISBI Retno Dwimarwati merasa bangga dan bersyukur (Foto. Dok.Humas ISBI) |
Pada Anugerah Diktisaintek 2024, ISBI Bandung berhasil meraih beberapa penghargaan, yaitu: 1. Anugerah Kerja Sama, kategori Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker) - Bronze Winner dalam Sub Kategori Kerja Sama Industri Terbaik. 2. Anugerah Humas - Silver Winner dalam Sub Kategori Insan Humas yang diraih oleh Rossi Suryani - Silver Winner dalam Sub Kategori Siaran Pers.
Anugerah ini merupakan apresiasi Kemdiktisaintek kepada pemangku kepentingan di perguruan tinggi, LLDikti, media, jurnalis, dan mitra (kementerian, Lembaga, serta dunia usaha dan dunia industri), yang meraih pencapaian tertinggi dan berkontribusi dalam mendukung implementasi transformasi pendidikan tinggi selama satu tahun terakhir.
Selain Anugerah Kerja Sama dan Humas, Anugerah Diktisaintek ini juga mencakup Anugerah Prioritas Nasional, Mitra Pendukung Program Diktisaintek, Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sumber Daya, Kelembagaan, Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Zona Integritas, serta Jurnalis. Acara dihadiri berbagai perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, LLDikti, media dan mitra kerja Diktisaintek yang dilaksanakan di Graha Diktisaintek Gedung D Lantai 2, Senayan, Jakarta (13/12/2024).
![]() |
Rektor ISBI Ketika menerima penghargaan itu (Dok. Humas) |
Sedangkan pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 yang diselenggarakan di Movenpick Hotel Jakarta (17/12/2024), ISBI Bandung menjadi satu dari 35 Perguruan Tinggi Negeri (23 persen dari total PTN) yang meraih predikat Badan Publik Informatif dengan nilai 94,23. Anugerah ini menjadi pemberian penghargaan kepada Badan Publik yang telah berkomitmen dalam menjalankan prinsip-prinsip Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Prestasi ini menunjukkan komitmen ISBI Bandung dalam upaya terus menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat dimana pada tahun sebelumnya ISBI Bandung berpredikat badan publik ‘Menuju Informatif’.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum., sangat mengapresiasi dan merasa bersyukur atas pencapaian ini. “Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari dukungan, sinergi, kerja keras dan kerja sama fakultas, lembaga, UPA, unit kerja dan stakeholder ISBI Bandung. Kami akan berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi, inovasi, dan transparansi demi mendukung kemajuan seni budaya Indonesia di kancah nasional maupun internasional,” ujarnya.
![]() |
Rossi Suryani Humas ISBI (ketiga dari kanan berjilbab pink) mendapat silver winner sub Kategori Insan Humas (Dok. Humas ISBI) |
Demikian juga dengan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Sistem Informasi ISBI Bandung, Dr. Supriatna, S.Sn. M.Sn., ia menyatakan, “Pengakuan ini menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara ISBI Bandung dengan berbagai mitra strategis dalam membangun ekosistem pendidikan seni budaya yang inklusif dan progresif. Kami juga akan terus berupaya menjaga transparansi dan memberikan pelayanan informasi yang semakin baik kepada masyarakat,” katanya serius.
Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi bagi ISBI Bandung untuk terus mengukir prestasi di berbagai bidang, serta memperkuat peran perguruan tinggi seni budaya dalam mendukung pembangunan bangsa melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta tata kelola yang baik dan profesional. (Rls/ Asep GP)***
.jpeg)
ISBI Bandung Sabet 2 Penghargaan di Anugerah Diktisaintek dan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 KIP RI
Tuesday, December 17, 2024
Acara yang akan berlangsung hingga, kamis (19/12/2024) ini, dibuka oleh Monolog ‘Perempuan Tanah Priangan (Raden Dewi Sartika)’, yang diperankan Vinny D. Soemantri, dan ilustrasi tari oleh Vanya Vibilla Andjani dari Lembaga Seni Budaya Manikam Khatulistiwa Bandung. Yang berisi kisah perjuangan Raden Dewi Sartika untuk memajukan kaum perempuan di Tanah Pasundan. Sajian seni ini kata Vinny Soemantri, untuk mengenang perjuangan Raden Dewi Sartika & Raden Ayu Laksmi Ningrat, dua perempuan Priangan yang berjuang untuk kemajuan pendidikan perempuan di eranya.
Sebagaimana kita tahu Pelopor Emansipasi Kaum Perempuan Indonesia selain Kartini, Tanah Pasundan juga punya Dewi Sartika (1884-1947), Pelopor Pendidikan Kaum Perempuan yang terjun langsung berjuang selama puluhan tahun di masa genting hingga masa tuanya.
Kartini memperjuangkan pendidikan dengan media tulisan surat-suratnya, Dewi Sartika dengan cara terjun langsung mengajar dan mendirikan sekolah Kautamaan Istri.
Perjuangannya dimuai dengan mengajar beberapa keterampilan wanita di lingkungan terdekatnya, kepada saudara-saudaranya, seperti menjahit, membaca, menulis, memasak, bahkan beliau berhasil memabangun Sakola Istri (16 Januari 1904) dan berubah jadi jadi Sakola Kautamaan Istri (1910), serta pada tanggal 1 Desember 1966 Dewi Sartika diberi anugerah Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Indonesia.
Dewi Sartika menginginkan perempuan memiliki kemauan kuat agar mandiri, berpengetahuan dan punya keterampilan agar senantiasa kuat serta mampu mempertahankan kehidupannya.
Pada acara tersebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat (PKDJB), Ary Heriyanto, S. STP.,M.M., yang juga selaku ketua pelaksana kegiatan, mengatakan acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan, hanya tahun lalu dalam bentuk museum expo, ujarnya.
"Tahun ini museum expo kita rubah menjadi kegiatan-kegiatan kecil meliputi pameran temporer, ada lomba nonton film Indonesia dari Kemendikbud dengan mengundang anak anak sekolah, lalu ada edukids, pengenalan sejarah pada generasi muda, juga lomba vlog untuk museum monumen perjuangan rakyat," katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang kali ini diwakili oleh Sekertaris Dinasnya Ani Widiani, S.T., M.SHS., sekaligus membuka acara mengatakan, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2019 telah mengamanatkan bahwa negara berkewajiban memajukan kebudayaan nasional ditengah peradaban dunia.
"Museum sebagai lembaga yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat harus dirasakan ada manfaatnya diantaranya berperan sebagai lembaga edukatif, inovatif, rekreatif, dan imajinatif semua manfaat ini berdasarkan pada sebuah teorema bahwa museum memang merupakan sumber informasi kepada publik," jelasnya.
Ani juga mengatakan,melalui pameran temporer ini diharapkan jadi salahsatu upaya dalam meningkatkan pelayanan museum, pemanfaatan benda dan cagar budaya, serta upaya mengkomunikasikannya, dapat terlaksana dengan maksimal sesuai tugas pokok dan fungsi museum.
Pameran temporer ini kata Ani rutin dilaksanakan setiap tahun dengan mengangkat tema yang berbeda, dan pada tahun 2024 ini tema yang diangkat adalah Pameran Temporer ‘Dewi Sartika : dari masa lalu ke era kekinian - Biografi Perempuan Pembaharu Pendidikan’.
Ada beberapa koleksi yang dipamerkan berupa koleksi dari ahli waris Pahlawan Nasional Raden Dewi Sartika dan suaminya Raden Kanduruan Agah Suriawinata.
"Kami menyadari keterbatasan koleksi museum perjuangan Rakyat sendiri yang mengharuskan berkolaborasi dengan stakeholder untuk dapat memenuhi materi yang komprehensif sesuai dengan tema, semoga hal ini menjadi semangat kami untuk dapat memenuhi kelengkapan dan koleksi Museum Perjuangan Rakyat yang akan datang," pungkasnya. (Asep GP)***

Pameran Temporer Dewi Sartika Digelar UPTD PKDJB Disparbud Jabar
Monday, December 16, 2024
![]() |
Fadli Zon (Ketiga Dari Kanan) Tengah Membuka Buku Literasi Budaya Sunda Yang Dihaturkan MMS (Dok. MMS) |
![]() |
(Dok. Asep JM) |
![]() |
(Dok. Asep JM) |
![]() |
(Dok. Asep JM) |
![]() |
(Dok. Asep JM) |
%20Tengah%20Membuka%20Buku%20Literasi%20Budaya%20Sunda%20Yang%20Dihaturkan%20MMS%20(Dok.%20MMS).jpeg)
Menteri Kebudayaan Silaturahmi dengan Majelis Musyawarah Sunda
Thursday, December 5, 2024
![]() |
Pengunjung Pameran Diverity of Nusantara Art di KJRI New York AS. (dok Pribadi) |
![]() |
Suasana Pameran (Dok.Pribadi) |
![]() |
Foto
bersama dengan Rektor Upi dan delegasi UPI beserta tamu undangan pada acara
Pembukaan Pameran Seni Rupa “Diversity of Nusantara Art” (Dok.Pribadi) |
![]() |
Warli Haryana bersama Rektor UPI Prof. Dr. Solehuddin, M.Pd., MA. pada saat pembukaan pameran “Diversity of Nusantara Art”. (Dok.Pribadi). |
![]() |
Jo Cowtree, Ornamen Nusantara: seni primitif Papua dan Batik, Mix media (Dok Pribadi) |
![]() |
Warli Haryana bersama Bapak Ilham Sacabrata Vice Consul for Information and Socio Cultural Affairs (Dok.Pribadi) |
![]() |
Warli Haryana bersama Konsul Jenderal RI New York, Winanto Adi (Dok. Pribadi) |
![]() |
Pengunjung Pameran Diverity of
Nusantara Art di KJRI |
![]() |
Warli Haryana bersama Jurnalis dan fotografer senior dari Newscaster dan NPR New York Cita AS. (dok.Pribadi) |
![]() |
Warli Haryana, Menari di atas
Bulan - Dancing on the Moon, Digital on Canvas |
![]() |
Karya
Warli Haryana, Wahyu Tohjali - Tohjali's Revelation, Hybrid: Manual
& Digital on Canvas |

Warli Haryana (Dosen Seni Rupa UPI) & Jo Cowtree (Praktisi Seni NYC USA) Sukses Gelar Pameran Seni Rupa di New York City USA
Tuesday, December 3, 2024
![]() |
Rektor ISBI Retno Dwimawarwati Bersama Abah Alam, Kang Oca, Dan Para Inohong Sunda Lainnya (Foto Istimewa) |
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor ISBI Dr. Retno Dwi Marwati, S.Sen., M.Hum, yang menyambut baik acara edukasi buat para mahasiswa ISBI Bandung ini. Terutama untuk lebih mikawanoh dan mempelajari lagi akan eksistensi pusaka warisan leluhur adiluhung yang jadi simbol urang Sunda tersebut. Untuk itu Retno berharap mahasiswa/generasi muda agar bisa lebih mengenal lagi Pusaka Kujang sebagai representasi budaya Sunda zaman kiwari.
![]() |
Kang Aris (Paling Kanan), Kang Rifki Dengan Dipandu Agus Mulia Marbun, Tengah Membahas Kujang (Foto Istimewa) |
Rektor pun malam itu berkesempatan menyerahkan cenderamata kepada Kawargian Abah Alam, Aris Kurniawan, dan Abah Jajang pandai besi dari Ciwidey selaku Tokoh Penggiat Kujang, Penempa Kujang dan para Pejuang Kujang.
Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang menghadirkan sejumlah pembicara yaitu, Aris Kurniawan, S.Sn., M.Sn (Akademisi, dan Budayawan) dan Abah Jajang yang diwakili oleh Rifki (Penempa Ciwidey).
![]() |
Kang Aris, Sesuai Dengan Tesis, Kujang Bukan Senjata (Foto Iin Rizki) |
Diskusi ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, baik dari kalangan mahasiswa, akademisi, maupun komunitas-komunitas Budaya yang hadir, terlebih Kang Aris sat itu menghadirkan Kujang yang berusia kurang lebih 500 tahun yang menjadikan diskusi ini menjadi lebih menarik.
Para pembicara membahas berbagai aspek Kujang, mulai dari sejarah Kujang, proses pembuatan Kujang, pembahasan Kujang dari segi perupaan dan tantangan pelestariannya di era modern. Kang Aris dalam diskusi mengatakan, bahwa Kujang bukan termasuk senjata tajam sesuai dengan tesis yang pernah dibuatnya tentang Kujang dan hal ini pun dikuatkan oleh Kang Oca (Ir. Roza Rahmadjasa Mintaredja, lembaga Adat Karaton Padjadjaran) sebagai saksi ahli dalam hal Kujang, serta Kang Kamal sebagai advokasi dalam pembelaan Kujang.
![]() |
Inilah Kujang Berusia 500 Tahun Itu. (Foto Iin Rizki) |
Kata Presiden BEM ISBI Bandung, Tonny Gunawan (Ken Kusumah), Film Dokumenter Kujang menggambarkan perjalanan Kujang sebagai simbol kebesaran budaya Sunda, dan proses pembuatan kujang oleh penempa, serta relevansinya dalam kehidupan modern. Dokumenter ini menyuguhkan wawancara dengan para pakar budaya, praktisi tradisional, dan akademisi, sehingga memberikan wawasan yang mendalam bagi para peserta. Dan film Dokumenter tentang Kujang karya BEM ISBI Bandung ini kedepannya mau di daftarkan ke HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Tonny pun mengajak generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Sunda, Kujang merupakan simbol kebijaksanaan, keberanian, dan identitas masyarakat Sunda. Harapannya, acara ini dapat menjadi langkah kecil untuk melestarikan Kebudayaan lokal.
![]() |
BEM ISBI Bersama Para Ahli Kujang (Foto Istimewa) |
“Acara ‘Ngaguar Budaya’ menjadi bukti nyata komitmen BEM ISBI Bandung dalam menghidupkan nilai-nilai budaya lokal dan menjalin hubungan dengan komunitas-komunitas Budaya khususnya di Jawa Barat. Dengan suksesnya acara ini, diharapkan semakin banyak kegiatan serupa yang dapat dilakukan untuk mempererat hubungan antara generasi muda dan budaya tradisional,” demikian pungkas Tonny.
Acara juga diramaikan dengan suguhan Tari Keurseus, Tari Kujang, fasion show, pertunjukan Bambu Gila, dan Tarawangsa sebagai penutup acara. (Rls/Asep GP)***
.jpeg)