Wednesday, May 14, 2025
![]() |
Pengurus Ika Sadaya Unpad Siap mengabdi Untuk Almamater Tercinta (Foto Istimewa) |
Kampus menjadi besar karena punya alumni yang besar. Kampus menjadi terkenal karena punya alumni yang sukses dan berpengaruh di berbagai bidang.
Universitas Padjadajaran (Unpad) punya kekuatan besar, lebih dari 300.000 alumninya tersebar ke seantero dunia dan berkiprah di berbagai bidang, di dalam negeri pun alumni Unpad sangat berpengaruh, ada yang jadi menteri, wakil menteri, gubernur, rektor, walikota, hingga bupati, politikus, pengacara kondang, ketua dewan, dsb.
Termasuk alumni Fakultas Ilmu Budaya (Sastra) Unpad, banyak yang potensial dan hebatnya mereka tidak hanya berkiprah di dunia sastra dan budaya saja tapi di segala bidang, Dari manajer, fotografer, pengusaha, praktisi hukum, dosen, rektor, politikus, wartawan, konsultan, hingga perwira tinggi militer pun ada.
Kata seorang alumni yang tidak mau disebutkan namanya lulusan fakultas sastra itu fleksibel, siap berkiprah di mana saja, karena dia punya dasar kuat, karakter yang kuat. Ilmu sastra adalah dasar semua ilmu, itu sudah jadi kebiasan kerajaan dahulu kala, para putra mahkota dididik dulu dengan ilmu-ilmu sastra, untuk menghaluskan budi pekerti, karakternya, sesudah itu baru dididik ilmu politik, ekonomi, taktik perang dan lainnya. Sastra adalah ilmu yang fundamental.
![]() |
Dekan FIB Aquarini Priyatna, FIB Tulang Punggung Pusat Budaya Unpad (Foto Asep GP) |
Kalau di dunia seni, entartainmen, fakultas sastra/FIB Unpad punya Joe P Projek (Sejarah), Yuki Pas Band (Sastra Jepang), Dadan Sutisna (Dalang Putra Giriharja 3 - Sastra Sunda), Apep AS Hudaya (Dalang Giri Komara- Dokbud & Fikom), Hery Anta (Drs. Heri Heriyanto-pendiri Padhyangan - Sastra Sunda ), Iyang (aktor - Sastra Inggris), dulu juga ada Penyanyi Balada Muktie-Muktie (Hidayat Muktie, Alm - aktivis Lises, GSSTF, Sastra Sunda), Kang Ibing Kusmayatna (Penyiar Radio Mara, Komedian kahot, Satra Rusia), dsb. Dalam bidang lainnya tercatat juga Butet Manurung Pengagas Sekolah Rimba (Suku Anak Dalam Jambi, aktivis PALAWA - Sastra Indonesia), Acep Iwan Saidi (kang AIS - Pakar Semiotika - Sastra Indonesia, aktivis GSSTF Unpad), dan banyak lagi.
Dan baru-baru ini FIB sangat berbangga hati karena seorang alumninya Hikmat Gumelar (Hikmat Gumelar Berdoa - Sastra Sunda 85) meraih Palestina World Prize for Literatur di Baghdad 2024. Kumpulan Puisi “Dari Reruntuhan Mawar ke Cerita Ingatan”, karya aktivis GSSTF Unpad yang menyentuh hati dan perasaan masarakat dunia akan penderitaan rakyat Palestina atas kekejaman zionis Israel ini, dinilai bisa menghidupkan kembali narasi perjuangan rakyat Palestina,
Buku karya Penyair kelahiran Majalengka 60 tahun yang lalu ini, dinilai yang terbaik dari 300 buku lebih yang dikirim dari 27 negara.
Mantan jurnalis dan sutradara teater ini pun hingga kini tetap menulis essay dan sastra karya-karyanya dimuat di beberapa antologi dan berbagai media nasional - internasional.
Kebetulan Ikatan Alumni Sastra dan Budaya (IKA SADAYA) Unpad pada hari Senin (12/5/2025) mengadakan Pelantikan para Pengurusnya di Hotel El Royale, Jalan Merdeka No. 2 Kota Bandung, dan Hikmat Gumelar yang juga menjabat Komite Etik Ika Sadaya didaulat memberikan kuliah umum di depan para pengurus Ika sadaya dan Dekan FIB Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Riset Dr. Lina Meilinawati Rahayu M.Hum, Ketua IKA SADAYA Nuning Purwaningrum Hallet S.S., M.Hum., Ph.D, juga Dr. Taufik Ampera, M.Hum, (manajer FIB), Sekjen Ika Unpad Yodhisman Soratha mewakili Ketua Umum Ika Unpad Dr. Ferry Joko Juliantono S.E., Ak., M.Si, (Wamenkop RI), serta tamu undangan lainnya. Sementara Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM) berhalangan hadir. Suasana ka-Sundaan sangat terasa di sini, para pengurus yang akan diistrenan/dilantik mengenakan baju Pangsi dan Kebaya, sementara sayup-sayup dari jauh terdengar suara gamelan berlaras pelo /degung, menyambut tamu agung.
![]() |
Ketua Ika Sadaya Nuning Hallet, Silaturahmi Alumni Bisa Membesarkan Almamater dan Bangsa (Foto Asep GP) |
Dalam kuliah umumnya ‘Kebangkitan Sastra Asia-Afrika’, Kang Hikmat menegaskan bahwa Satra adalah ruh bangsa. Tapi sayangnya hingga hari ini secara khusus kita tidak punya Dirjen Sastra dalam struktur kementerian. “Ini sebuah kehilangan arah kebijakan,“ katanya. Memang kata Hikmat kita sekarang punya Kementerian Kebudayaan, tapi belum memiliki Direktorat Jenderal Sastra.
Seruannya akan pentingnya Dirjen Sastra merupakan reflkeksi atas lemahnya keberpihakan Negara terhadap dunia literasi.
Tentu saja Dekan FIB Aquarini Priyatna sangat bangga alumninya ada yang menjadi Penyair kelas dunia dan peduli menyuarakan kemanusiaan. Dekan yang kerap dipanggil Bu Atwin juga sangat mengapresiasi dan bersyukur karena kegiatan Ika FIB/Sastra yang sudah sekian lama vakum kini menggeliat kembali.
Atwin juga dalam sambutannya berharap alumni semakin mempererat tali silaturahmi dan berkolaborasi dengan universitas dan fakultas. “Karena Kita juga sama saperti univeritas lainnya tengah mengalami tantangan budaya dengan lanskap global yang luar biasa, tapi dengan berkolaborasi membangun ikatan alumni yang kuat kita bisa membesarkan Unpad dan FIB. Universitas menjadi besar karena juga didukung oleh ikatan alumni yang kuat,“ tandasnya.
![]() |
Hikmat Gumelar, Sastra Adalah Ruh Bangsa (Foto Dok. Humas - Media Ika Sadaya) |
Banyak sekali program kerja yang sudah dan akan dikerjakan FIB yang dipaparkan Aquarini dalam kesempatan itu. Diantaranya, di tahun 2025 ke depan akan meningkatkan FIB menjadi pusat pembelajaran dan penelitian di bidang bahasa sastra, budaya, sejarah dan filologi Nasional yang berdampak dan bermanfaat untuk terwujudnya masyakarat adil dan berbudaya, sesuai dengan visi Unpad.
Misinya, FIB Unpad sekarang sedang fokus berusaha untuk meningkatkan proses pemebelajaran, mengevaluasi kurikulum, berusaha membuat bidang ilmu sastra yang sangat fundamental ini agar bisa berdampak bagi masyarakat dan dunia kerja, dalam konteks pembangunan karakter yang tidak bisa dilakukan dengan teknologi.
Hal itu sudah dibuktikan dengan melakukan pengabdian berdampak, mengadakan PKM, pengabdian ke daerah terdekat seperti Jatinangor yang selama ini terlupakan.
Makanya ketika Taufik Ampera mengadakan beberapa kegiatan FIB yang melibatkan murid-murid SD, SMP, SMA, teutama dalam tugas khusus yang disampaikan Pak Rektor agar FIB menjadi Tulang Punggung Pusat Budaya di Unpad, Bu Dekan sangat mengapresiasi.
Terakhir FIB juga pernah mengadakan Rineka Pajajaran Cultural Camp 2025 yang dihadiri 900 murid SMAN 1 Jatinangor dan Universiti UtaraMalaysia (29/4/2025). Agar mereka merasakan pendidikan di Unpad karena murid SMA Jatinangor yang direrima di Unpad relatif kecil. Juga untuk meningkatkan insan yang berkarakter yang menjunjung tingi keluhuran budaya bangsa dan menyadari adanya keragaman budaya dunia.
Dekan juga memastikan FIB Unpad dalam waktu dekat ini akan meluncurkan Sastra Tiongkok dan mengumumkan Sastra Inggris Unpad berhasil masuk dalam peringkat 301-350 dunia – QS World University Ranking by Subject 2025. “Ini sangat keren, karena kalau dihitung prodi Sastra inggris di Indonesia sudah lebih dari 300. Program Sastra Inggris FIB juga setara dengan program studi serupa di universitas-universitas dunia. Kita dapat itu juga karena dukungan alumni, karena menunjukan alumni sastra inggris itu potensi hebat diberbagai bidang. Itu adalah bagian dari nilai yang luar biasa,“ katanya, bahagia sekali.
Selanjutnya ke depan, atas anjuran dari Rektor Unpad Prof.Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, bu Dekan akan mengadakan ‘Festival FIB’. Dalam hal ini FIB akan memamerkan seluruh potensinya termasuk para alumninya yang hebat seperti Hikmat Gumelar dari Sastra Sunda bisa jadi penyair kelas dunia .
Aquarini juga akan memperbaiki sarana prasana FIB termasuk membuat panggung terbuka wadah ekspresi mahasiswa dan para alumni komplit dengan kantinnya, jadi bisa ngopi sambil berkesenian seperti masa kuliah dulu, katanya. Untuk itu ia berharap para alumni pun bisa ikut berkontribusi.
Aquarini juga akan memperbaiki sarana prasana FIB termasuk membuat panggung terbuka wadah ekspresi mahasiswa dan para alumni komplit dengan kantinnya, jadi bisa ngopi sambil berkesenian seperti masa kuliah dulu, katanya. Untuk itu ia berharap para alumni pun bisa ikut berkontribusi.
“Jadi saya apresiasi dan bersyukur, selamat untuk Teh Nuning dan jajaran pengurus. Ini pekerjaan yang luar biasa. Mohon dukungan dari alumni,“ pungkasnya.
Senada dengan hal itu, Ketua IKA Sadaya Unpad Nuning Hallet pun berpendapat, mempererat hubungan batin sesama lulusan dan terus memperkuat semangat kekeluargaan yang telah dijalin sejak masa kuliah, jadi jembatan untuk menjaga rasa memiliki terhadap almamater.
Demikian juga membangun jejaring profesional dan kolaborasi pertemuan antar alumni akan membuka peluang berbagai informasi, memperluas jaringan kerja dan menjalin kolaborasi lintas bidang yang akan saling menguntungkan secara profesional.
Sarana berbagai pengalaman dan inspirasi dari alumni yang telah sukses di berbagai bidang akan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi rekan alumni lainnya juga mahasiswa aktif melalui mentoring, seminar atau program pembinaan karir.
![]() |
Nuning Hallet Tengah Melantik Pengurus Ika Sadaya (Foto Asep GP) |
“Silaturahmi alumni bisa berkontribusi untuk pengembangan universitas dan bangsa. Silaturahmi alumni bisa memperkuat solidaritas berkontribusi nyata baik dalam bentuk pemikiran, materi, maupun jejaring demi kemajuan Unpad dan pembangunan masyarakat Indonesia secara lebih luas. Menjaga nilai dan reputasi institusi, hubungan baik antar alumni, menciptakan citra positif Unpad sebagai institusi yang menghasilkan lulusan berkualitas, yang pada akhirnya bisa mengangkat nama baik universitas di kancah nasional dan global,“ papar aktivis diaspora dan Pakar star up, alumni Sastra Jepang Unpad 92 yang melanjutkan ke Universitas Indonesia dan State University of New York at Buffalo.
Silaturahmi alumni, pemberdayaan alumni, penguatan fakultas untuk meningkatkan kepercaayan diri mahasaiswa baru dan alumni baru, memang itu harus kita prioritaskan, termasuk kebutuhan yang harus dikerjakan ke depan baik menyangkut bidang usaha, jejaring, mapupun peningkatan kapasitas itu akan didahulukan.
Alumni Sastra/FIB itu adalah satu kekuatan besar, dengan semua potensi hebat yang ada di dalamnya banyak yang bisa kita kerjakan di segala bidang dan akan bermanfaat buat semua.
“Hal seperti itu yang seharusnya kita bangun bersama. Kita mulai dari apa yang terjangkau dan terkuasai,” demikian dikatakan Kang Anto (Airiyanto Asa - Sastra Rusia) dari Komite Etik Ika Sadaya.
![]() |
Nuning Hallet (kebaya hitam) Bersama Kang Odhis (Jas Biru) Sekjen Ika Unpad, dan Jajarannya(Foto Asep GP) |
Ika Unpad Pusat juga berharap banyak kepada kepengurusan Ika Sadaya sekarang, makin kolaboratif, makin erat silaturahmi dan kerjasamanya di lintas angkatan dan fakultas.
“Kami berharap di 4 tahun kepengerususan Kang Ferry Juliantono (Ketum Ika Unpad) ini, yang lebih banyak aktivitasnya di fakultas atau wilayah. Jadi Ika Pusat hanya meng-endors, jadi bisa kita bantu dan jalinkan koneksinya,” demikian kata Sekjen Ika Unpad Yodhisman Soratha
Kang Odhis juga mengabharkan tanggal 17 Marert 2025 yang lalu Ika Unpad meresmikan koperasi ‘Koperasi Konsumen Dana Kitri Pajajaran Makmur’. Dan Ika Pusat punya harapan besar para alumni ikut mendukung dan bergabung di koperasi tersebut. Ini kata Kang Odhis bukan karena ketua Ika Unpad Wamenkop, tapi dari hasil diskusi dengan para senior, model usaha di bawah naungan koperasi ini lebih baik. Selain itu Ika Unpad juga juga akan membentuk UPZ (unit pengumpul zakat). ”Itu 2 program besar yang bekesinambungan yang harus kita dukung untuk kemaslahatan kita dan almamater tercinta,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 14, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Mengintip Pelantikan Pengurus Ika Sadaya Unpad Periode 2025 - 2029
Pengurus Ika Sadaya Unpad Siap mengabdi Untuk Almamater Tercinta (Foto Istimewa) Kampus menjadi besar karena punya alumni yang besar. Kampus...
Wednesday, May 7, 2025
![]() |
Doni Sutardiana, Bersam Istri dan Putranya yang Diwisuda (Foto Istimewa) |
Alumni Unpad harus berada di garis depan menghadapi dinamika perubahan zaman dengan peran sebagai pencipta solusi, bukan sekadar pencari kerja.
Alumni Unpad juga harus beradaptasi hidup di tengah digitalisasi dan sistem informasi yang serba cepat, melatih untuk berpikir adaptif, inovatif, dan tangguh.
Dengan bekal tersebut, lulusan Unpad diyakini mampu menaklukkan tantangan global dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.
“Lulusan Unpad harus siap bersaing di pasar global, bukan hanya sebagai pekerja, tetapi sebagai inovator dan pemimpin. Kalian bisa berkarya untuk dunia, dari mana pun berada."
Demikian dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP., PhD., mewakili Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, ketika melantik 2.286 wisudawan pada Upacara Wisuda Lulusan Gelombang III Tahun Akademik 2024/2025 di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jl. Dipatikukur No.35 Bandung, Selasa (6/5/2025).
Sementara itu ada hal menarik pada sesi Wisuda Fakultas Ilmu Budaya (FIB), ada dua orang wisudawan kakak beradik yang ikut diwisuda bareng pada sesi itu. Mereka diantar oleh orang tuanya yang berprofesi sebagai driver online.
Beberapa awak media yang hadir berhasil mengkonfirmasi orang tua kedua wisudawan, membenarkan fakta tersebut.
Doni Sutardiana, demikian nama Ayah wisudawan kakak beradik yang berprofesi sebagai driver online tersebut membenarkan,
"Benar, profesi saya saat ini driver online," ungkapnya.
"Alhamdulillah, hari ini kedua anak saya berhasil di wisuda," tambahnya. Terlihat raut bahagia di wajahnya.
Menurut Doni, memang kedua anaknya kuliah satu fakultas di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tapi beda jurusan dan beda angkatan, tapi lulusnya berbarengan.
Kedua anaknya, Nafsan dan Hasya, menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Budaya Unpad, prodi/jurusan Sejarah dan Sastra Arab. Bahkan yang menyelesaikan di prodi Sastra Arab, lulus dengan predikat Terpuji/Dengan Pujian (Cum Laude).
![]() |
Doni Bersama Kedua Anaknya yang Diwisuda dan Si Bungsu Mahasiwa Humas Fikom Unpad, yang Penting Bisa Membekali Ilmu yang Bermanfaat untuk Masa Depannya (Foto Istimewa) |
Doni bercerita, sebelum jadi Driver Online, mulanya dia bekerja di beberapa konsultan. Namun setelah pandemi Covid-19 melanda, banting stir menjadi pengemudi online. Dia tak menyerah, berusaha keras agar bisa membiayai anak-anaknya yang sudah masuk kuliah di Unpad.
Apalagi belakangan ini, anaknya yang ketiga, Aliyah, diterima di Unpad melalui jalur SNBP, prodi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi.
"Alhamdulillah, ini rejeki anak-anak, dan terutama yang saya tekankan adalah bisa membekali ilmu yang bermanfaat bagi masa depannya," kata Doni.
"Kalau harta mah pan teu gaduh," selorohnya dengan logat bahasa Sunda yang kental.
Alhamdulillah kata Doni, semua anaknya masuk Unpad seperti halnya Ayahnya. Doni Sang Driver Online ini memang alumni Unpad. "Ya, kebetulan saya alumni Unpad juga dari Sastra Rusia, Angkatan 89," ungkapnya.
Selain menjalankan profesi Driver Online, Doni juga aktif berorganisasi sebagai pengurus di Ikatan Alumni, baik di Ikatan Alumni Unpad Pusat maupun di Ikatan Alumni Fakultas Sastra dan Budaya (Ika Sadaya).
![]() |
Keluarga yang Berbahagia (Foto Istimewa) |
"Profesi driver online jalan terus, berorganisasi pun tetap jalan. Driver online pun perlu jejaring," tegas Doni
Dihubungi secara terpisah Ketua Umum Ikatan Alumni Sastra dan Budaya (Ika Sadaya) Unpad Nuning Hallet mengatakan sangat membanggakan salah satu pengurusnya bisa mengikuti wisuda dua orang anaknya sekaligus.
"Inspiratif, dan sangat membanggakan," kata Nuning.
Nuning juga mengatakan salut kepada para orang tua yang telah bekerja keras memenuhi kewajiban di ranah pendidikan anak-anaknya.
"Apapun profesinya yang penting bisa bermanfaat bagi orang lain," pungkasnya. (Anto Ramadhan - AGP)***
Tatarjabar.com
May 07, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Viral !! Driver Ojol Antar Dua Anaknya Wisuda di Unpad
Doni Sutardiana, Bersam Istri dan Putranya yang Diwisuda (Foto Istimewa) Alumni Unpad harus berada di garis depan menghadapi dinamika peruba...
Sunday, May 4, 2025
![]() |
Para Agen Pemajuan Kebudayaan, Siap Berkiprah di Masyarakat (Foto Asep GP) |
Lulusan ISBI Bandung jadi agen/kontributor penting dalam bidang kebudayaan, ekonomi dan industri kreatif, serta pariwisata.
Demikian ditegaskan Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati dalam prosesi Sidang Terbuka Senat Akademik - Wisuda Periode Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu, (3/5/2025) di Gedung Kesenian Sunan Ambu, ISBI Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung.
Rektor ISBI Bandung dalam sambutannya turut menyampaikan pesan kepada para lulusan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan gerbang awal untuk berkiprah di tengah masyarakat. Ia mengajak para wisudawan untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam bidang seni, budaya, ekonomi kreatif, dan pariwisata sebagai wujud nyata dari pemajuan kebudayaan nasional. Dengan semangat "Ngajomantara", lulusan ISBI Bandung diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change) yang siap menatap masa depan dengan percaya diri, menjunjung nilai-nilai budaya, dan mampu bersaing di tingkat global.
Metode pengajaran yang didapat di ISBI Bandung semoga dapat menjadi pisau bedah dalam melakukan aktivitas maslahat bagi masyarakat.
“Kami yakin teman-teman, wisudawan/wisudawati telah fasih dalam berkesenian dan berkebudayaan di kampus tercinta ini. Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat. Bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan masyarakat, bangsa dan negara kita tercinta,” pesannya.
Rektor juga mengingatkan, bahwa kita telah memiliki payung hukum, Undang-undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, maka para alumni dapat menjadi kontributor di dalamnya. Kita juga memiliki bidang Ekonomi Kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya. Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi canangan pemerintah, Maka dari itu, “Saudara-saudara dapat menjadi agen/kontributor penting dalam bidang kebudayaan, ekonomi dan industri kreatif, serta pariwisata. Semua itu adalah lahan pekerjaan bagi teman teman,“ tandasnya.
![]() |
Rektor ISBI Usai Mewisuda (Foto Bagus) |
Rektor juga berpesan agar para lulusan bisa memanfaatkan teknologi digital, harus melek teknologi. Karena dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman, tinggal kita berperan aktif di dalamnya, dan ISBI Bandung memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital. ISBI Bandung menyiapkan portal ensiklopedia Seni pertunjukan Jawa Barat, “Si Budi, Si Wati”, dan para alumni dapat menjadi pelaku utama di dalam kegiatan tersebut.
“Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional. ISBI Ngajomantara akan terwujud dengan kiprah para wisudawan wisudawati sekalian. Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah "agent of change" dalam pemajuan kebudayaan,“ demikian kata Bu Rektor.
ISBI Bandung Saampar Jabar – Ngajomantara
ISBI Bandung terus berusaha menjadi agen pemajuan kebudayaan, menjadi garda terdepan pelestari budaya Sunda, dan terus berupaya untuk bersinergi dengan semua pihak, agar semua potensi yang dimilikinya baik itu pengajaran (pendidikan), penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi), benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Untuk itu ISBI Bandung selama ini telah banyak melakukan penelitian dan pendampingan di bidang seni budaya yang ada di seluruh Jawa Barat, termasuk mengirim mahasiswa KKN, yang baru-baru ini berlangsung di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Salah satu program kerjanya membuatkan lagu Mars 26 Desa di KBB dan menjadi ikon untuk desa-desa tesebut.
![]() |
Rektor ISBI Retno Dwimarwati Bersama Warek Indra Ridwan, ISBI Harus Berdampak Pada Masyarakat (Foto Bagus) |
Demikin juga dengan kabupaten Sumedang, yang sama-sama peduli terhadap budaya Sunda dan Sumedang ingin jadi Puseur (pusat) Budaya Sunda, ISBI telah melakukan penelitian budaya untuk diberikan pada Kabupaten Sumedang (lewat Sanggar Pak Ono), juga partisipasi ISBI dalam mengemas dan ngareuah-reuah (meramaikan) puncak acara Hari Jadi, Milangkala Sumedang yang ke-144 (Lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang) yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi dan ditonton puluhan ribu orang, membuktikan bahwa, “ ISBI Bandung bisa bersinergi dengan Jawa Barat secara luar biasa, dengan cita-cita menggaungkan potensi lokal itu ke kancah internasional.” kata Rektor, seraya memberi info, ISBI Bandung juga kata Bu Rektor, berencana akan diberi lahan 13 H oleh Kabupaten Sumedang.
Hal senada dikatakan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ISBI Bandung, Indra Ridwan, yang berpesan agar kampus jangan mengisolir diri, jangan menjadi menara gading. Tapi harus melihat kebutuhan yang ada di masyarakat, harus berdampak bagi masyarakat. “Itulah yang harus kampus penuhi, solusi apa yang harus kita lakukan melalui ilmu yang kita dapatkan di perguruan tinggi, itu yang harus kita dorong. Jadi kita harus berempati terhadap masyarakat,“ tandasnya.
**
Pada wisuda periode ini, ISBI Bandung mewisuda 124 lulusan dari berbagai program studi yang terdiri dari jenjang Diploma, Sarjana, Sarjana Terapan, hingga Magister berdasarkan Keputusan Rektor ISBI Bandung Nomor 1445/IT8/HK.02/2025 tentang Penetapan Wisudawan dan Wisudawati Periode Semester Genap Program Diploma, Sarjana, Sarjana Terapan, dan Magister Institut Seni Budaya Indonesia Bandung Tahun 2025 dengan rincian lulusan sebagai berikut: Fakultas Seni Pertunjukan: Seni Tari: 23 lulusan, Seni Teater: 15 lulusan, Seni Karawitan 15 lulusan, Angklung dan Musik Bambu: 3 lulusan. Fakultas Seni Rupa dan Desain: Seni Rupa Murni: 8 lulusan, Kriya Seni: 4 lulusan, Tata Rias dan Busana: 3 lulusan. Budaya dan Media: Televisi dan Film: 24 lulusan dan Antropologi Budaya: 21 lulusan, serta Program Pascasarjana: Penciptaan dan Pengkajian Seni (Magister): 8 lulusan.
![]() |
Ciri Khas Wisuda ISBI Bandung, Menyertakan Seni Tradisi (Foto Bagus) |
Sebagai bagian dari rangkaian acara, ISBI Bandung juga memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik dari masing-masing program studi. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas prestasi akademik. Berikut daftar lulusan terbaik pada periode wisuda ini: Fahdi Hasan, M.Sn.,Program Studi: Penciptaan dan Pengkajian Seni, IPK: 3.91 – Sangat Memuaskan ; Debora Christina Ayomi, S.Sos., Program Studi: Antropologi Budaya, IPK: 3.88 – Sangat Memuaskan; Gina Astagini Pamungkas, S.Sos., Program Studi: Antropologi Budaya, IPK: 3.88 – Sangat Memuaskan; Resfadila Febiyanti, S.Tr.Sn., Program Studi: Televisi dan Film, IPK: 3.86 – Sangat Memuaskan; Vischa Rosmawanda, S.Sn., Program Studi: Seni Karawitan,IPK: 3.83 – Sangat Memuaskan; Luthfiah Ulfi Suntara, S.Sn, Program Studi: Seni Tari, IPK: 3.81 – Sangat Memuaskan; Sandrina Dewinta Saputri Pratama, S.Sn, Program Studi: Seni Tari, IPK: 3.81 – Sangat Memuaskan; Dendi Septriyana, S.Tr.Sn., Program Studi: Angklung dan Musik Bambu,IPK: 3.81 – Sangat Memuaskan; Reza Siraj Raihan, S.Sn.,Program Studi: Seni Teater, IPK: 3.64 – Sangat Memuaskan; Nada Azzahra Kamilah, A.Md.Sn.,Program Studi: Kriya Seni, IPK: 3.60 – Sangat Memuaskan; Pamela Angelista, S.Sn.,Program Studi: Seni Rupa Murni, IPK: 3.53 – Sangat Memuaskan, dan Noviani Putri Andriana, S.Tr.Sn.,Program Studi: Tata Rias dan Busana dengan IPK: 3.53 – Sangat Memuaskan.
Sambutan dari Wakil Wisudawan kali ini disampaikan oleh Fahdi Hasan, lulusan Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni yang meraih predikat IPK Cumlaude tertinggi dan pembacaan Janji Alumni dipimpin oleh Gina Astagini Pamungkas, dari Program Studi Antropologi Budaya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 04, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
ISBI Bandung Lantik 124 Wisudawan Program D3, S1, Sarjana Terapan dan Magister
Para Agen Pemajuan Kebudayaan, Siap Berkiprah di Masyarakat (Foto Asep GP) Lulusan ISBI Bandung jadi agen/kontributor penting dalam bidang ...
![]() |
Syaraki Syahrir Langsung Dilantik Oleh Sekjen Ika Unpad, Yodhisman Soratha |
Musyawarah Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran berhasil memilih ketua baru secara demokratis, Sabtu (03/05/2025), di Bumi Sangkuriang Bandung.
Pemilihan dilakukan voting melalui sistem delegasi yang melibatkan perwakilan tiap angkatan, termasuk tokoh-tokoh organisasi kampus.
![]() |
Ketua Panitia Muhammad Ramdan, Mubes Kali Ini Awal Penguatan Jejaring Alumni FEB Unpad (Foto AGP) |
Hal ini diharapkan menghasilkan kepemimpinan yang inklusif dan berakar kuat dari semangat kebersamaan alumni lintas generasi.
Hal tersebut diungkapkan ketua panitia Muhammad Ramdan. Menurutnya setelah vakum sejak 2020, Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (IKA FEB Unpad) baru kembali menggelar Musyawarah Besar (Mubes).
![]() |
Syahraki Syahrir Ketua Terpilih IKA FEB Unpad 2025 |
Menurut Ramdan Mubes kali ini bukan sekedar pemilihan ketua, melainkan titik awal penguatan jejaring alumni FEB Unpad.
“Kita ingin semua alumni, di mana pun berada, bisa terhimpun dan saling berkontribusi. Dampaknya tidak hanya terasa antar alumni, tetapi juga bagi mahasiswa dan masyarakat,” terang Ramdan.
Dalam forum tersebut, Syahraki Syahrir terpilih sebagai Ketua Umum IKA FEB Unpad 2025–2029. Ia mengungguli kandidat lainnya Imbang Perdana Satryawan dengan memperoleh suara sah 80 -23.
Ketua terpilih
Menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan visi misi yang menekankan pentingnya penguatan fondasi organisasi, sinergi antaralumni, dan kemitraan strategis dengan universitas, serta menjadikan ikatan alumni lebih "guyub" dan bermanfaat.
“Kita akan wujudkan program nyata seperti seminar nasional, mentoring mahasiswa, hingga pembentukan endowment fund,” ucap Syahraki.
Dia menjelaskan, jumlah alumni FEB Unpad sejak 1960-an hingga kini diperkirakan mencapai ribuan orang. Potensi ini dinilai sebagai aset besar yang perlu disinergikan secara sistematis untuk menciptakan efek snowball, gerakan kecil yang terus membesar dan berdampak luas.
Syahraki juga menambahkan bahwa pihaknya terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai ikatan alumni kampus lain dan komunitas masyarakat di seluruh Indonesia.
![]() |
Alumni FEB Unpad, Guyub Sepanjang Masa (Foto Istimewa) |
Sementara itu Sekretaris Jenderal IKA Unpad Yodhisman Soratha mengapresiasi keberhasilan Mubes FEB ini setelah lebih dari lima tahun kekosongan kepengurusan. Ia menegaskan kesiapan IKA pusat untuk segera mengesahkan struktur baru di tingkat fakultas begitu proses pemilihan rampung.
“Harapan kami dua hal, yakni menjaga kebersamaan antar alumni dan mendorong program-program agar dijalankan aktif di tingkat fakultas dan wilayah, bukan hanya terpusat," pungkas Yodhisman. (Anto Ramadhan/AGP)***
Tatarjabar.com
May 04, 2025
CB Blogger
Indonesia
Baru Terpilih, Langsung Dilantik! Inilah Visi Misi Syahraki Syahrir Ketua Ika FEB Unpad 2025
Syaraki Syahrir Langsung Dilantik Oleh Sekjen Ika Unpad, Yodhisman Soratha Musyawarah Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas P...
Thursday, May 1, 2025
![]() |
Fadli Zon, Peradaban Indonesia Tertua di Dunia (Foto Asep GP) |
Banyak hal penting untuk disimak dalam Orasi Budaya Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon di acara Peluncuran aplikasi Gapura.org (Gala Pustaka Nusantara) di Perpustakaan Ajip Rosidi, Lt.3 Jl. Garut No. 2, Kota Bandung, Senin (28/4/2025).
Diantaranya Fadli Zon dengan tegas mengatakan bahwa perdaban Indonesia paling tua di dunia. Hal ini berdasarkan penemuan fosil manusa purba Homo Erectus (Manusia berdiri tegak, jenis manusia yang sudah punah dari genus Homo, yang oleh ku pakar anatomi Belanda Eugene Dubois digambarkeun sebagai Pithecanthropus Erectus/Manusia Jawa, yang fosil kerangka kepala dan tulang pahanya ditemukan timnya di Trinil, Kedunggalar Ngawi tahun 1890).
Tapi Pak Menteri menyayangkan, kadang-kadang para arkeolog kita kurang percaya diri, bahwa peradaban kita tertua di dunia. ”Padahal diakui saja dulu, klaim dulu, sebab dasar klaimnya kuat, fosil-fosil manusia purba Homo Erectus - Pithecanthropus Erectus yang ada di seluruh planet bumi ini banyak ditemukan di Indonesia. Lebih dari 100 Homo Erectus - Phitecanthropus Erectus yang ada di dunia ini, 60% nya ditemukan di Indonesia, yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan NTT,” tandasnya.
Demikian juga di era Homo Sapien 10.000 tahun yang lalu, nenek moyang kita sudah bisa mengekpresikan seni sebagai bagian dari ritual mereka, dengan melukis, mewarnai dan memahat di gua-gua tempat tinggal mereka. Nah, karya-karya seni manusia purba yang berupa hewan, cap tangan, dsb, yang ada di gua-gua di Maros dan Pangkajene, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Kalimantan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat, menurut para ilmuwan merupakan lukisan tertua di dunia (51.200 taun), lebih tua dari yang ada di Perancis yang selama ini diklaim tertua di dunia.
“Jadi peradaban kita jelas paling tua di dunia, dan ini harus terus diungkap dalam rangka menemukan lagi identitas manusia Indonesia,” kata Fadli Zon serius.
Acara budaya yang diinisiasi Pusat Studi Sunda (PSS) bertajuk “Memajukan Budaya Indonesia, Merawat Pustaka Nusantara” ini, dihadiri oleh para pejabat daerah, diantaranya Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Wakil Bupati Tasikmalaya Dicky Candra, Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Prof. Didi Turmudzi, Prof. Ganjar Kurnia, serta para pejabat Jawa Barat lainnya, juga para tokoh, kaum akademisi, satrawan dan budayawan Sunda. Acara ini juga dalam rangka memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) yang ke-70.
![]() |
Pak Menteri Bersama Walikota Bandung dan Para Budayawan SertaTokoh Jawa Barat Bermain Angklung (Foto Asep GP) |
Selain punya peradaban yang sangat tua, Indonesia juga kaya budayanya. Kalau dibandingkan dengan negara-negara di dunia, tidak ada yang sehebat Indonesia kekayaan budayanya. ”Saya kebetulan sudah berkunjung ke lebih dari 100 Negara, tapi tidak ada yang lebih hebat (budayanya) dari Indonesia. Rata-rata homogen, ada juga yang heterogen tapi tidak seperti di kita. Coba saja dari mulai dari Aceh hingga ke Papua (dari Sabang sampai Merauke), ekspresi budaya kita sangat kaya dan beragam. Baik ekspresi budaya dari sisi manuskrif, ritus, ekspresi seni seperti seni pertunjukan, seni tari, musik, seni suara, seni tradisi, ini luar biasa! Tarian dan alat musik dari Jawa Barat aja sudah sedemikian banyaknya dan beragamnya,” ujarnya, bangga.
Nah, kata Pak Menteri, kekayaan yang luar biasa ini harus jadi Aset Nasional. Sebab aset nasional kita seringkali disamakan dengan hal-hal yang bersifat material. Malah jadi spesifik diterjemahkan sebagai Sumber Daya Alam (SDA) seperti mineral, batu bara, nikel, gas, dsb. Tapi kenapa budaya belum dijadikan aset nasional kita.
Padahal kata Fadli, aset nasional kita yang tidak akan ada habisnya, yang sustainable (berkelanjutan) itu adalah Budaya. Beda dengan negara lain yang lebih menghargai budaya dan peradaban, Budaya ditempatkan dalam etalase terdepan.
Oleh karenanya, Pak Menteri dimanapun berada selalu mengajak dan berpesan kepada semua orang termasuk kepada Walikota Bandung Muhammad Farhan yang juga saat itu hadir di Pepustakaan Ajip Rosidi, agar budaya jangan hanya jadi embel-embel, budaya itu harus ada di garis depan dan Pemajuan Kebudayaan ini harus kita jadikan kebijakan di tingkat proivinsi, kabupaten/kota, dsb.
Menteri Fadli Zon juga menerangkan, ada 469 museum diseluruh Indonesia, dan ada museum provinsi, museum kabupaten/kota yang dikelola swasta dan perorangan. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Kebudayaan menyiapkan dana alokasi khusus dari mulai 1 miliyar, 1,5 miliyar, hingga 2 miliyar tergantung brand, jadi ada strandarisasi branding system untuk museum, sama halnya juga untuk taman-taman budaya.
“Dengan demikian, kita berharap museum dan taman budaya di setiap provinsi ini bisa berkembang dan bisa menjadi kantong-kantong budaya yang menciptakan ekosistemnya sendiri,” tegas Pak Menteri.
Pustaka Untuk Memperkuat Budaya Bangsa
Merujuk pada perkataan Bapak Pendidikan dan Budaya, Ki Hajar Dewantara, bahwa “Kebudayaan adalah hasil perjuangan manusia terhadap zaman dan alam sekitarnya yang membentuk kepribadian satu bangsa,” dalam hal ini Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan dan kebudayaan adalah dua sisi mata uang yang sama. Untuk membangun manusia Indonesia yang utuh kita perlu perlu memperkuat budaya bangsa sendiri, yang salah satu sumbernya tidak lain adalah teks kepustakaan.
Dan disinilah kata menteri, pentingnya kita mengawal dan mengaktualisasi khasanah pustaka nusantara, naskah, buku karya sastra lokal, kamus bahasa daerah, tasrik sejarah, dll. Dokumenter setiap suku bangsa semuanya merupakan rekaman jejak intelektual dan kebudayaan bangsa kita yang sayangnya tidak sedikit kekayaan kebudayaan tersebut yang nyaris terabaikan.
Dalam hal ini, “Kita memang punya satu platform yang kita usulkan termasuk naskah-naskah yang ada dalam prasasti Tarumaganara akan kita daftarakan sebagai Memory of the World (Ingatan Kolektif Dunia) ke Unesco, sebagaimana Surat-Surat Kartini, Surat Babad Diponegoro, dll. Semoga prasasti-prasasti termasuk dari Tarumanagara tahun depan bisa kita daftarkan,“ kata Menteri serius.
Selain itu, Kemeterian Kebudayaan juga punya komitmen pemajuan untuk bahasa dan literasi, meskipun badan bahasa saat ini masih berada di kebudayaan dan pendidikan. Tapi kita punya tim pekerja promosi sastra dan penguatan ekosistem sastra, sehingga tercipta ekosistem literasi. Termasuk juga menerjemahkan karya-karya sastra dari mulai yang klasik, juga mendanai dan mensponsori kegiatan yang terkait dengan pameran-literasi atau buku yang ada di luar negeri dengan skema kerjasama antara pemerintah dengan swasta, dsb.
![]() |
Rempeg (Foto Asep GP) |
Demikian halnya juga dengan kagiatan peluncuran platform Gapura.org, Pak Menteri sangat mendukung. Sebab semua ini merupakan inisiatif untuk pemajuan budaya Indonesia. Ya sebagaimana diketahui Gapura.org adalah untuk mendokumentasikan secara digital khazanah kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam yang kini banyak dimuat dalam buku, majalah, koran, hasil penelitian dan dokumen lainnya yang tersimpan dalam berbagai perpustakaan pribadi dan pemerintah.
“ Saya berharap kegiatan-kegiatan seperti silaturahmi dan obrolan bersama seniman–budayawan yang ada di kota ini bisa melahirkan kegiatan-kegiatan budaya, pemikiran-pemikiran budaya dan karya-karya, seperti yang sekarang banyak dihasilkan oleh beberapa organisasi termasuk Paguyuban Pasundan, seperti Ensiklopedi Sunda, Sastra Sunda, Media Berbahasa Sunda, termasuk perpustakaan punya Kang Ajip Rosidi ini, sangat penting karena banyak memuat khazanah Sastra Sunda. Tentu saja kami dari Kementerian Kebudayaan mendukung sekali inisiatif-inisiatif seperti ini, karena bisa jadi kantong-kantong budaya yang mendukung pemajuan kebudayaan,” tegas Menteri.
Disamping itu pihaknya juga kata Menteri, punya program yang ada kaitannya dengan sastra lisan, tradisi lisan dan manuskrip. Memang kalau hal merawat, konservasi ada di Arsip Nasional atau Perpustakaan Nasional. Tapi yang berhubungan dengan pemajuan, pemanfaatan dan diseminasi literasi pihak Kementerian Kebudayaan punya tim promosi kagiatan sastra dan naskah-naskah Nusantara. Cuntohnya, beberapa waktu yang lalu pihaknya sudah menerbitkan hasil dokumentasi dari berbagai artefak, manuskrip, mushaf Alquran atau aksara prasasti yang ada di nisan-nisan Kuno Aceh. Ada 2 volume yang belum lama ini diluncurkan dalam Pameran Misykat: “Cahaya Peradaban Islam Indonesia” di Museum Nasional.
![]() |
Wakil Walikota Tasikmalaya, Rd. Diky Chandra Negara pun Hadir Mendukung Acara (Foto Asep GP) |
“Ke depannya, Kementerian Kebudayaan akan mengkonservasi prasasti logam yang ditemukan di kita, begitu juga prasasti-prasasti dalam bentuk batu, nipah/lontar, dsb,“ demikian kata Menteri Kabudayaan Fadli Zon, pasti.
Hal ini juga termasuk pemugaran situs Gunung Padang yang diklaim oleh sebagian para ahli sebagai situs megalitikum tertua di dunia (perkiraan usianya antara 10.000 hingga 25.000 tahun Sebelum Masehi, lebih tua dari Piramida Giza Mesir).
Bangunan berupa punden berundak terbuat dari batu-batu besar yang unik dan misterius mengundang penasaran para peneliti ini terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan dianggap sebagai Punden Berundak terbesar di Asia Tenggara.
“Ya, akan dipugar semaksimal mungkin sebagaimana Candi Borubudur dan Prambanan, akan dicoba dikembalikan seperti bentuk aslinya walau tidak 100 persen, karena kita tidak punya blueprint-nya, tapi yang terpenting bisa terawat dengan baik. Mudah-mudahan tahun 2025 ini bisa dilakukan pemugaran,“ pungkas Pak Menteri, Alumni Sastra Rusia Universitas Indonesia. (Asep GP - Anto Ramadhan)***
.jpeg)
Fadli Zon: Peradaban Indonesia, Paling Tua di Dunia.
Fadli Zon, Peradaban Indonesia Tertua di Dunia (Foto Asep GP) Banyak hal penting untuk disimak dalam Orasi Budaya Menteri Kebudayaan RI Fad...
Saturday, April 26, 2025
![]() |
Pengerjaan mural di TKK Cirebon oleh tim lintas Prodi UK Maranatha (Foto Istimewa) |
Sejumlah 40 dosen dan mahasiswa dari Program Studi Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha berkolaborasi dengan Program Studi Sastra Jepang, Desain Interior, Teknik Sipil dan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha, pada hari Sabtu (26/4/2025), meluncur ke arah Cirebon untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Rombongan berangkat dari kampus Maranatha Jl. Surya Sumantri No. 65 Bandung, dipimpin langsung oleh Ketua Prodi Seni Rupa Murni, Dr. Ismet Zainal Effendi dan Ketua Pelaksana Pengabdian, Dr. Ariesa Pandanwangi. Bentuk pengabdian pada masyarakat kali ini dengan membuat Mural bertajuk “Harmoni Flora dalam Gaya Dekoratif” di TKK Penabur Cirebon. Kegiatan ini juga dapat dukungan dari mitra industri pabrik cat.
![]() |
Salah satu mural dengan tema harmoni flora dari empat mural yang dikerjakan (Foto Istimewa) |
Kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga pembuktian nyata bahwa seni rupa bisa menjadi jalan untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Kegiatan berlangsung penuh semangat dan antusiasme sejak pagi hari. Adapun dinding yang dikerjakan, dihiasi mural, adalah 4 dinding dengan total sepanjang 15 meter. Para Dosen dan mahasiswa tampak aktif untuk bersama-sama memberikan yang terbaik dalam pengerjaan mural. “Kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak hanya untuk dinikmati di galeri, tapi juga bisa hadir di tengah masyarakat dan membawa dampak positif,” ujar Ismet dalam sambutannya.
![]() |
Bekerjasama, memberikan yang terbaik bagi masyarakat (Foto Istimewa) |
Sedangkan, Ariesa menyatakan bahwa bahwa flora atau tumbuh-tumbuhan dipilih sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam, “Dalam dunia seni, flora adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. Dengan gaya dekoratif, kami mencoba mengangkat keindahan alami tersebut ke dalam karya seni mural yang mudah dipahami oleh anak anak.
Tentu saja hal ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah Taman kanak- kanak Penabur Cirebon Ibu Anita. Dia mengungkapkan bahwa sudah sejak lama pihak sekolah ingin memanfaatkan dinding kosong sebagai bagian dari pembelajaran anak anak, ungkapnya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa bermain sambil belajar anak anak dapat mempelajari tentang warna, dan objek visual berbagai flora. Secara tidak disadari hal ini sudah terjadi alih pengetahuan.
![]() |
Foto Istimewa |
Dalam pengabdian ini para mahasiswa mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari kelas studio lukis ke dalam medium yang berbeda. Biasanya kanvas kini beralih ke dinding yang luas dan panjang. Tantangannya mereka juga harus menaklukan ketinggian dinding. Mereka bekerja sama dengan tim untuk membuat lingkungan sekolah menjadi lebih hidup dan penuh warna.
Tim dari Universitas Kristen Maranatha mampu menghidupkan narasi visual melalui perpaduan warna yang kontras dan objek visual yang menarik
![]() |
Tim pengabdi foto bersama disalah satu dinding yang sudah selesai dikerjakan (Foto Istimewa) |
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata bagaimana dosen dan mahasiswa seni rupa murni tidak hanya berkarya di ruang studio, tetapi juga mampu turun ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, dan menghadirkan karya yang relevan dan inspiratif. Hal ini menjadi pesan kuat bagi anak anak yang sedang tumbuh kembang. Seni rupa murni bukan sekadar menggambar, tetapi adalah cara berpikir, cara melihat dunia, dan cara menghidupkan imajinasi.
"Mengabdi Lewat Kreativitas Pengabdian masyarakat yang dilakukan ini juga memperkuat keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim lintas angkatan, serta mempraktikkan langsung teori-teori yang mereka pelajari di kampus. Selain itu, kegiatan seperti ini membuka mata para mahasiswa bahwa karya seni bisa hadir di tempat-tempat yang sederhana namun penuh makna," demikian pungkas Ariesa Pandanwangi. ***Rls. AEP.Red AGP
Tatarjabar.com
April 26, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Program Studi Seni Rupa Murni UK Maranatha, Buktikan Melalui Seni Bisa Mengabdi
Pengerjaan mural di TKK Cirebon oleh tim lintas Prodi UK Maranatha (Foto Istimewa) Sejumlah 40 dosen dan mahasiswa dari Program Studi Seni ...
Wednesday, April 16, 2025
Sebagaimana diketahui pada Selasa (15/4/2025) DPRD Jabar mengadakan Rapat Gabungan yang membahas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pekebunan di Jawa Barat dan Penyegelan dan Pembongkaran Bangunan di Kawasan Hutan dan Perkebunan di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Badan Musyawarah DPRD Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Suromo, Ketua Forum Penyelamat Hutan Jawa (FPHJ) Eka Santosa, Direktur EIGER Imanuel Wirajaya dan para Kepala Dinas terkait.
Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono mengatakan, DPRD Jabar mendukung langkah Gubernur Jawa Barat terkait penertiban alih fungsi pengelolaan lingkungan hidup, kehutanan, dan perkebunan di Jawa Barat yang mengganggu ekosistem, dan ke depannya DPRD Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat akan menyusun langkah-langkah ke depan karena harus ada kepastian terkait tata ruang dan kepastian hukum, kepastian berusaha, di seluruh Jawa Barat.
"Kita juga mendorong Gubernur Jawa Barat menginventarisasi seluruh bangunan di Jawa Barat yang mempunyai potensi merusak alam dan lingkungan, dan memproses secara perundang-undangan," ujar Ono Surono.
"Kita juga harus merangkul stakeholder, pastinya Perhutani PTPN, dan unsur masyarakat harus terlibat dalam penyusunan program-program," kata Ono Surono. "Terpenting kita akan mengevaluasi seluruh peraturan daerah dan peraturan Gubernur yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan," pungkasnya.
Sementara itu Direktur EIGER Imanuel Wirajaya mewakili CEO EIGER Ronny Lukito mengatakan pihaknya mengapresiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa Karya Guna yang menggelar Rapat Gabungan membahas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perkebunan di Jawa Barat, tersebut.
Imanuel Wirajaya juga mengatakan saat Rapat Gabungan dirinya memaparkan bahwa Eiger Adventure Land di Bogor dan Eiger Camp di Kabupaten Bandung Barat sudah lengkap secara perizinan dan selalu mematuhi peraturan yang berlaku.
"EIGER berharap itikad dan langkah-langkah baik EIGER bisa suatu hari bisa dirasakan dan berdampak positif untuk lingkungan dan masyarakat luas," kata Imanuel.
"EIGER percaya publik dan pihak-pihak yang berwenang nantinya bisa menilai kebaikan dan kebenaran faktual yang sesungguhnya," katanya.
Imanuel Wirajaya menambahkan, apapun yang diarahkan Gubernur Jawa Barat, DPRD Jawa Barat dan Kementerian terkait, pihaknya sebagai warga negara dan perusahaan yang menjunjung tinggi hukum dan patuh akan hukum di Indonesia, akan mengikuti arahan Pemerintah.
"Kita berharap secepatnya dapat bersilaturahmi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, karena EIGER mengapresiasi visi dan misi Gubernur Jabar terkait lingkungan. Namun saya berharap kebijakan dapat dilakukan seadil mungkin," ujarnya.
![]() |
Direktur Eiger Imanuel Wirajaya (Foto AGP) |
Imanuel Wirajaya menambahkan EIGER fokus terhadap ekologi atau alam, etnologi, dan ekonomi, dan pastinya EIGER selalu melestarikan alam.
Imanuel juga berharap penertiban alih fungsi pengelolaan lingkungan hidup, kehutanan, dan perkebunan di Jawa Barat dapat dilaksanakan secara merata.
Senada dengan hal itu, Ketua Forum Penyelamat Hutan Jawa (FPHJ) Eka Santosa, secara singkat mengatakan, pihaknya melihat perizinan EIGER di Bogor dan Kabupaten Bandung Barat tidak ada masalah karena sudah lengkap.
![]() |
Ketua FPHJ, Eka Santosa (foto AGP) |
Seperti diketahui, EIGER selama ini dalam melakukan pembanguna selalu sesuai dengan aturan dan mematuhi izin yang berlaku, konsep di Bogor dan KBB adalah Ekowisata, hasil kajian pakar hidrologi, pembangunan tidak mengakibatkan banjir bahkan EIGER sudah menanam lebih dari 102.000 pohon, tata ruang tidak ada masalah, KDB tidak melanggar, dan dari segi aspek sosial, EIGER sudah menyerap 300 orang dari masyarakat sekitar.
Sudah banyak hal positif yang dilakukan EIGER, di antaranya, melakukan perbaikan Masjid, merelokasi rumah yang tidak layak huni sebanyak 34 rumah, membangun Taman Kanak-Kanak, dan Mushola.
EIGER juga ikut membantu mensukseskan PTPN dalam rangka penyelesaian lahan yang dikuasai mafia tanah atau istilahnya Biong-Biong seluas 73 hektar, dan mengembalikannya ke negara. ***Red.
Tatarjabar.com
April 16, 2025
CB Blogger
Indonesia
EIGER Apresiasi Langkah Gubernur Jabar & DPRD Jabar dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sebagaimana diketahui pada Selasa (15/4/2025) DPRD Jabar mengadakan Rapat Gabungan yang membahas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kehutanan dan...
Friday, April 11, 2025
![]() |
Walikota Bandung Muhammad Farhan, Kesenian-Kebudayaan Harus Berjalan Beriringan Dengan Teknologi (Asep GP) |
“Saya harapkan ISBI Bandung menjadi mercusuar kami dalam menjalankan roda pemerintahan membangun Kota Bandung yang berkarakter, Kota Bandung yang sadar bahwa kebudayaan adalah akar kuat menancap ke bawah, menyebar kemana-mana menghasilkan batang yang kuat, cabang yang tumbuh ke atas dan melebar, menaungi kota Bandung yang tinggal di bawahnya.”
Demikian dikatakan Walikota Bandung Muhammad Farhan di depan Senat Guru Besar dan civitas akademika ISBI Bandung serta para tamu undangan lainnya dalam perayaan Milangkala/Dies Natalis ISBI ke-57 yang berlangsung di Gedung Kesenian Sunan Ambu Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung, Rabu (9/4/2025).
![]() |
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati Didampingi Walikota Memotong Tumpeng Sebagai Rasa Syukur (Asep GP) |
Walikota Bandung yang hadir bersama Erry Riyana Hardjapamekas (tokoh pemberantasan korupsi, ekonom, pengusaha), Budayawan Aat Suratin dan Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna (Buky Wikagoe), dalam sambutannya mengatakan, bahwa dinamika teknologi, dinamika budaya, dan dinamika politik tidak pernah bisa lepas dari keberadaan perguruan tinggi di Indonesia. Dia mencontohkan keberadaan artefak-artefak kebudayaan yang sudah ada sejak lama, pada masanya adalah sebuah kelembagaan teknologi seperti Gamelan yang menunjukan sebuah kemampuan teknologi mengolah bahan metal menjadi barang seni.
Pada masa sekarang pun kita terbuka pada pengembangan aplikasi di gawai (gadget) kita, yang memungkinkan orang membuat orkestrasi atau aransemen musik dengan hanya menggunakan satu perangkat HP, dan ini tidak merendahkan nilai kebudayaan kesenian, sebab kesenian dan kebudayaan harus berjalan beringingan dengan teknologi. “Budaya harus ngigelan jaman, memanfaatkan teknologi tapi tetap berlatar belakang akar budaya yang kuat,“ tandasnya.
![]() |
Haturan Pak Wali (Asep GP) |
Farhan pun mengingatkan, bentuk-bentuk kebudayaan tidak hanya unsur seni, tapi berupa gagasan (nilai-nilai, norma-norma, peraturan, ide, ideologi falsafah, keyakinan), aktivitas, dan artefak yang membentuk katrakter kita sebagai sebuah bangsa.
Demikian juga dengan Kota Bandung yang sekarang menjadi pangjugjugan balarea, yang memiliki akar budaya Priangan yang kuat kemudian berkembang menjadi budaya urban harus mempertahankan budayanya, agar tetap punya karakter yang kuat.
“Bandung kan memiliki akar budaya kuat priangan, kemudian berkembang menjadi budaya urban. Nah itulah untuk menjadi kota yang terbuka, kita harus pastikan dulu karakter kita kuat, dan karakter kuat itu adalah budaya. Makanya ISBI harus menjadi salah satu mercusuar bagi pemerintah dan warga Bandung dalam berbudaya dengan karakter yang kuat,“ demikian kata Walikota Farhan kepada wartawan. Hal itu langsung disambut rektor ISBI Retno Dwimarwati yang siap bersemangat untuk membangun bersama. “ISBI Bandung menjadi agen Pemajuan Kebudayaan di semua sektor,“ katanya pasti.
![]() |
Erry Riyana Hardjapamekas, Harus Punya Budaya Kerja, Disiplin dan Budaya Malu (Asep GP) |
Sementara itu Erry Riyana Hardjapamekas yang juga Dewan Penyantun ISBI Bandung bepesan kepada seluruh civitas akademika ISBI bandung, tugas ISBI ke depan yang terpenting adalah mengamalkan dan mengkampanyekan budaya-budaya kerja, dispilin, budaya-budaya yang berlaku universal tapi belum diimpelementasikan manusia-manusia di seluruh Indonesia, seperti budaya malu karena orang lain lebih baik bekerjanya, prestasinya daripada kita, budaya malu karena hanya bisa mengobral kejelekan orang lain tapi tidak pernah menilai diri sendiri. Hal-hal sperti ini, kata Erry sangat fundamental untuk kemajauan indonesia.
![]() |
Walikota Bandung Bersama Ketua DPRD Jabar dan Wakil Rektor ISBI Supriatna, Melukis Bareng (Asep GP) |
Erry juga mendoakan. “Semoga ISBI tetap jaya dan perlu dukungan kita semua terlebih pemerintah daerah, demi kemajuan ISBI,“ tegasnya.
Apa yang dikatakan Erry memang punya alasan kuat, ISBI Bandung sebagai agen pemajuan kebudayaan dan tiap tahun melahirkan ratusan bahkan ribuan sarjana-sarjana pelestari seni-budaya Sunda, kurang fasilitas terutama tempat/kampus, tiap tahun keteteran harus membatasi banyaknya calon mahasiswa yang mendaftar. Tapi kata Ketua DPRD Jabar Buky Wikagoe, ISBI sudah punya lahan untuk pengembangan kampus seluas 9 hektar lebih di Cikamuning KBB, dan ini tidak ada alasan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tidak mendukungnya. “Dan kita sekarang kan punya Menteri Kebudayaan dan saya yakin Pak Fadli Zon akan memberikan perhatiannya kepada ISBI Bandung”, katanya pasti.
**
![]() |
Arak-arakan Kesenian (Asep GP) |
Memasuki tahun ke-57 ini, ISBI Bandung mengusung tema: "Transformasi ISBI Bandung Menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BLU): Preservasi dan Inovasi Kebudayaan Berbasis Teknologi dan Industri Kreatif."
Tema tersebut mencerminkan komitmen ISBI Bandung dalam melakukan transformasi kelembagaan dengan beralih status dari Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (Satker) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU). Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, memperluas ruang inovasi, serta memperkuat kerja sama lintas sektor. ISBI Bandung terus mengembangkan kualitas pendidikan dan riset, sembari beradaptasi dengan dinamika teknologi dan industri kreatif sebagai strategi pelestarian seni dan budaya Nusantara.
![]() |
Penampilan Kesenian Tradisi (Asep GP) |
Untuk pertama kalinya, Dies Natalis ISBI Bandung diperingati pada tanggal 1 April. Hal ini berdasarkan penetapan hasil Rapat Pleno Senat Akademik. Penetapan ini mengacu pada berdirinya Konservatori Tari (KORI), cikal bakal ISBI Bandung melalui Surat Keputusan Walikota Madya Bandung No. 5539/68 tertanggal 31 Maret 1968. Perubahan tanggal ini merupakan hasil pertimbangan dari berbagai aspek baik aspek historis, strategis, maupun kultural dalam perjalanan institusi sebagai lembaga pendidikan tinggi seni di Jawa Barat.
Dalam momentum ini, ISBI Bandung juga mengukuhkan dua Guru Besar baru, yakni:
• Prof. Dr. Benny Yohanes Timmerman, S.Sen., M.Hum., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Estetika Teater pada Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul: Beberapa Hipotesis Karakteristik Estetika Urban.
• Prof. Dr. Husen Hendriyana, S.Sn., M.Ds., sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Seni Kriya pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dengan orasi ilmiah berjudul: Sustainable Craft Design dan Environmental Craftpreneurship: Pendekatan Inovasi Produk Kriya untuk Mendukung Pencapaian Tujuan SDGs Nasional dan Global.
Selain itu, terdapat 4 (empat) orang dosen yang memasuki masa purna bakti, yakni 1. Dr. H. Mohamad Yusuf Wiradiredja, S.Kar. M.Hum TMT Pensiun 1 Mei 2025 2. Dra. Ai Juju Rohaeni, MM. TMT Pensiun 1 Juli 2025 3. Cecep Kusnendi, S.Kar., M.Sn TMT Pensiun 1 September 2025 4. Sunarto, S.Kar., M.Sn TMT Pensiun 1 November 2025
Melalui perayaan Dies Natalis dan pengukuhan Guru Besar ini, ISBI Bandung menegaskan komitmennya untuk terus mendorong perkembangan seni dan budaya Indonesia melalui jalur akademik, inovasi, serta kemitraan strategis menuju perguruan tinggi yang unggul dan mandiri secara kelembagaan. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
April 11, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Pesan Walikota Bandung Pada Dies Natalis ISBI Ke-57
Walikota Bandung Muhammad Farhan, Kesenian-Kebudayaan Harus Berjalan Beriringan Dengan Teknologi (Asep GP) “Saya harapkan ISBI Bandung menj...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)