Friday, September 27, 2024
PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meresmikan program "Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu" di lahan kritis seluas 100 Hektare di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (26/09/2024).
Program yang melibatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan biomassa untuk co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini, tidak hanya akan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) saja tetapi juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang turut hadir meresmikan program Pengembangan Ekosistem Biomassa menyambut baik inisiatif PLN dalam memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan. Pihaknya pun siap untuk bersinergi dengan PLN untuk memastikan keberhasilan program seperti memberikan pembinaan, menghadirkan penyuluh sehingga program betul-betul diterima oleh masyarakat.
”Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi, siap mendorong, siap membantu, siap menempatkan orang. Apapun yang baik buat rakyat, kita siap jiwa raga kita untuk rakyat,” tutur Sudaryono dalam sambutannya.
Sudaryono juga mengapresiasi upaya PLN yang tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Ini inisiasi yang sangat baik. Tentu saja selain terkait urusan renewable energy, ini mengandung nilai ekonomi, Di situ ada bisnis, di situ ada perputaran uang, di situ ada yang tadinya tidak punya penghasilan, tiba-tiba punya penghasilan. Ini artinya apa? Artinya manfaatnya besar sekali bagi rakyat sekitar,” imbuh Sudaryono.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN terus berupaya menggenjot pemanfaatan EBT sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Upaya ini searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, di sisi lain juga membawa dampak positif langsung untuk masyarakat.
"Dulu ketersedian pasokan biomassa untuk co-firing menjadi tantangan bagi kami. Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler," ujar Darmawan.
Darmawan memaparkan, guna memastikan kecukupan bahan baku biomassa, dibutuhkan upaya terintegrasi. Untuk itu, PLN mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu. Program ini melibatkan masyarakat untuk mengolah lahan kritis menjadi produktif.
“Dengan kekuatan kolaborasi ini, Kementerian Pertanian dan PLN tidak hanya sukses, tetapi juga membawa kesejahteraan dan berkah. Kesuksesan ini akan diduplikasikan di lokasi lainnya, sehingga akan membawa manfaat yang lebih masif lagi,” lanjut Darmawan.
Sebelum di Tasikmalaya, program ini telah sukses diimplementasikan di Cilacap dengan luas lahan sebesar 106 Hektare dan di Gunungkidul dengan luas 30 Hektare.
Sementara itu Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan bahwa biomassa yang digunakan PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan co-firing sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Karena kebutuhannya terus meningkat, pihaknya mengajak masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ini untuk mendulang pendapatan ekonomi.
“Program Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya ini, dilakukan dengan penanaman tanaman indigofera sebanyak 100 ribu buah. PLN EPI juga akan menyerahkan sebanyak 205 ekor domba untuk dibudidayakan. Sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan budidaya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya,” terang Iwan.
Tidak sampai di situ, Iwan juga menyampaikan bahwa penanaman tanaman energi ini dilakukan dengan sistem tumpang sari berupa cabai, tomat, dan timun. Sehingga selain dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku biomassa, juga dapat digunakan untuk penghasilan tambahan masyarakat.
"Dengan adanya program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan di mana batang dan ranting tanaman energi dimanfaatkan untuk bahan baku biomassa, sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, serta cabai, tomat, dan timunnya dapat dijual sebagai tambahan penghasilan,” imbuh Iwan.
Sampai dengan Triwulan III 2024, PLN EPI telah berhasil memanfaatkan biomassa untuk co-firing di 46 PLTU sebesar 3 juta ton. Jumlah ini, kata Iwan, bakal ditingkatkan menjadi 10 juta ton di tahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN.
***
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor 1 bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnisbu dengan SDM berkelas dunia. (Rls/AGP)***
Tatarjabar.com
September 27, 2024
CB Blogger
IndonesiaPT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor 1 bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnisbu dengan SDM berkelas dunia. (Rls/AGP)***
Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu
Tanaman indigofera memiliki banyak manfaat, batangnya dimanfaatkan sebagai bahan baku co-firing dan daunnya untuk pakan ternak. Wakil Mente...
Tuesday, September 24, 2024
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Tidak hanya dididik keagamaan didalam kelas, para siswa Pos PAUD Laskar Pelangi 08 pun tiap tahun dilatih aktif mengikuti dan memeriahkan hari-hari besar Islam. Seperti dalam peringatan lahir kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun ini, para siswa Laskar Pelangi selama seminggu ikut memeriahkan dan mengikuti acara Maulid Nabi seperti ikut lomba mewarnai dan lomba kaligrafi untuk kelas PAUD dan SD dalam rangkain acara Madrasah Mencari Bakat yang di dalamnya melibatkan Prisman SMAN 9 Bandung. Selain itu para siswa juga ikut menampilkan seni islami dan malamnya dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustad Deni Hamdani (Ust. Deni Dakochan). Acara di gelar di depan sekolah Pos PAUD Laskar Pelangi 08 Jalan Baladewa No. 3 RT 03/08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, (14/9/2024).
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Kepala Sekolah Pos PAUD Laskar pelangi Nena Suminar, A.Md, berharap anak didiknya bisa lebih mengenal dan meneladani sifat-sifat nabi terutama Nabi Besar Muhammad SAW, dan bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Kegiatan bernafaskan agama ini pun mendapat sambutan dari orang tua siswa. Pendidikan agama memang harus diterapkan kepada anak sejak dini, baik itu di rumah maupun di sekolah, karena akan menjadi benteng kuat untuk menahan derasnya budaya luar dalam pergaulannya di tengah masyarakat. Demikian kata orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Ustad Deni Dakocan Tengah Memberi Siraman Rohani (Dok. Laskar Pelangi) |
Tradisi anak-anak dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW ini harus terus dipertahankan, karena saya lihat di tempat lain sudah mulai pudar. Padahal ini sangat baik untuk mengenalkan perjuangan Nabi Muhammad kepada anak-anak terutama untuk mencontoh akhlaknya.
Nena Suminar Kepala Sekolah (Kedua Dari Kiri) Bersama Para Guru Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
“Ini suasana seperti ini juga waas asa muludan di lembur. Ini harus dipertahankan tradisi ini mulai pudar,“ kata Nunung Sanusi, teringat masa kecilnya ketika ikut merayakan Maulid Nabi di sekolahnya, di Majalengka . (Asep GP)***
Tatarjabar.com
September 24, 2024
CB Blogger
IndonesiaSiswa Laskar Pelangi Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) Tidak hanya dididik keagamaan didalam kelas, para siswa Pos PAUD Laskar Pelangi 08 p...
Sunday, September 22, 2024
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung dan Pelatih Raffy Ramadhan, Juara Utama 3 Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Prestasi gemilang tersebut diraih di ajang perlombaan Regu Pengibar Bendera (RUKIBRA) “Al Kenzie Berkibar 2.0 SMA Al Kenzie Bandung”. Acara yang diikuti berbagai sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Se Bandung Raya ini berlangsung di Kampus SMA Al Kenzie Jalan Margacinta Kota Bandung, Sabtu (21/9/2024).
Selain juara utama 3, gelar kostum terbaik 1, gelar pengibar bendera 3 dan gelar pelatih terbaik 3 juga diraih oleh SDIT Al Fitrah Bandung, sehingga membawa pulang 4 gelar juara, ini semakin memperkuat catatan prestasi luar biasa sekolah tersebut.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Juara Utama 3 Lomba Rukibra Tingkat SD/MI Se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Pada kegiatan tersebut masing-masing tim diberikan waktu untuk menunjukkan kebolehan latihan keterampilan lipat bentang bendera, kibar bendera, peraturan baris berbaris (PBB) dan pembentukan formasi.
Menurut Pelatih Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung, Raffy Ramadhan, A.Md.T,. Paskibra SDIT Al Fitrah merupakan ekstrakurikuler yang aktif dalam berbagai ajang lomba. Pada ajang lomba kali ini, SDIT Al Fitrah mengirimkan 1 pasukan yang terdiri dari 1 komandan dan 15 anggota. Pasukan ini digembleng dengan diberikan latihan intensif selama satu minggu.
Menurut Pelatih Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung, Raffy Ramadhan, A.Md.T,. Paskibra SDIT Al Fitrah merupakan ekstrakurikuler yang aktif dalam berbagai ajang lomba. Pada ajang lomba kali ini, SDIT Al Fitrah mengirimkan 1 pasukan yang terdiri dari 1 komandan dan 15 anggota. Pasukan ini digembleng dengan diberikan latihan intensif selama satu minggu.
"Hari ini paskibra SDIT Al Fitrah mengikuti lomba Rukibra Al Kenzi se Bandung Raya di ikuti 19 sekolah dasar, alhamdulillah hasil usaha anak anak selama seminggu latihan ini tidak sia-sia karena anak-anak tampil dengan maksimal, hasil dari usaha anak-anak bisa mendapatkan juara utama ke 3 se Bandung Raya,” kata Raffy.
Ibu-Ibu Tim Support Paskibra SDIT Al Fitrah dan Piala Kejuaraan Lomba Rukibra Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
“Tentunya ini semua berkat doa dan dukungan baik dari sekolah dan orang tua anak-anak, walaupun ada beberapa evaluasi yang harus diperbaiki tetapi saya sebagai pelatih sangat bangga atas perjuangan anak-anak semoga event berikutnya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari ini," ujarnya.
Di tempat yang sama Hj. Hidayati, S.Pd, orang tua Nabila Kalila Khansa anggota Paskibra SDIT Al Fitrah yang turut langsung menyaksikan anaknya dalam ajang Rukibra merasa terharu sekaligus bangga.
Di tempat yang sama Hj. Hidayati, S.Pd, orang tua Nabila Kalila Khansa anggota Paskibra SDIT Al Fitrah yang turut langsung menyaksikan anaknya dalam ajang Rukibra merasa terharu sekaligus bangga.
Asep Ruslan, Nabila dan Hidayati di Kampus SMA Alkenzie Bandung (Foto: Asep Ruslan) |
Dikatakan Hidayati yang juga Guru di SMPN 51 Bandung, bahwa kegiatan paskibra berdampak positif bagi para pelajar. Diantaranya adalah membentuk jiwa patriot dalam diri mereka.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Saat Berlaga di Lomba Rukibra Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Paskibra menurut Hidayati, juga mengajarkan untuk membentuk nilai-nilai penting dalam diri. Di dalamnya terdapat nilai nilai seperti kedisiplinan, cinta tanah air, selain itu juga mereka diajarkan untuk mengatur waktu dengan baik dan belajar bekerja sama tim.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah dan Pelatih Raffy Ramadhan, Saat Menerima Piala Juara Utama 3 Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Selanjutnya Kepala SDIT Al Fitrah Bandung, Itang Makbul Habib, S. Pd., saat dihubungi via telpon oleh wartawan menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa, serta berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya juga untuk pencapaian yang lebih tinggi di masa depan.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung (Foto: Asep Ruslan) |
“Saya atas nama Sekolah mengucapkan selamat kepada Tim Paskibra SDIT Al Fitrah atas prestasi yang membanggakan sebagai Juara Utama 3. Prestasi ini adalah bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, dan semangat tim yang luar biasa. Kalian telah mengharumkan nama sekolah dan menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya. Teruslah berkarya dan raih prestasi yang lebih tinggi lagi,” kata Itang Makbul Habib.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pelatih atas bimbingannya dan tentunya para orangtua siswa atas do'a dan supportnya,” pungkasnya.
Berikut Para Juara Lomba Rukibra Tingkat SD/MI Se Bandung Raya :
Tatarjabar.com
September 22, 2024
CB Blogger
Indonesia“Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pelatih atas bimbingannya dan tentunya para orangtua siswa atas do'a dan supportnya,” pungkasnya.
Berikut Para Juara Lomba Rukibra Tingkat SD/MI Se Bandung Raya :
- Juara Utama 1, SDN 006 Buah Batu C
- Juara Utama 2, SDN 006 Buah Batu B
- Juara Utama 3, SDIT Al Fitrah
- Juara Harapan Utama 1, SDN 178 KPAD Gegerkalong A
- Juara Harapan Utama 1, SDN 006 Buah Batu A
- Juara Harapan Utama 1, SD Muhammadiyah 7
- Nailla Afrianasyah (Kelas 6 al Battani)
- Nafeeza Aretha (Kelas 6 al Battani)
- Evra Elya Najma (Kelas 6 al Biruni)
- Nadhira Asyla Arfi (Kelas 6 al Battani)
- Safira Cataleya (Kelas 6 al Haitam)
- Zalfa Thufailah (Kelas 6 al Haitam)
- Khayla Alma Noor (Kelas 6 al Battani)
- Ameera Shidqia Dinata (Kelas 5 al Khawarizmi)
- Mahirah Almasah (Kelas 5 al Khawarizmi)
- Azkayra Iftina (Kelas 5 al Khozin)
- Meilinda Bilqis (Kelas 5 al Khozin)
- Innayah Azmi Athifa (Kelas 5 al Kindi)
- Elena Fazia Ramdhani (Kelas 6 al Haitam)
- Nabila Kalila Khansa (Kelas 3 ibnu Hayyan)
- Naura H Aqella (Kelas 3 ibnu Thuffail)
- Ashfeen Auni Latifa (Kelas 3 ibnu Rusyd)
Hebat Euy! Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung Juara Utama 3 Se Bandung Raya
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung dan Pelatih Raffy Ramadhan, Juara Utama 3 Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) Prestasi gem...
Monday, September 16, 2024
Paguyuban Asep Dunia, siap satukan visi |
Acara Rapat Koordinasi Nasional Paguyuban Asep Dunia (PAD) tersebut, berlangsung di Gedung Sekretariat Yayasan Baraya Maung Parahyangan Jl. Lombok No. 22 Kota Bandung (14/9/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Dani Hadianto, SE., MAB. Analis Ketahanan Ekonomi, Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, Bakesbangpol Jabar yang sekaligus membuka acara, Presiden PAD Asep Ruslan, Dewan Pembina DPP PAD Mayjen TNI (Purn) Asep Kuswani, SH., M.Si (Han), Ketua Yayasan Baraya Maung Parahyangan (BMP) yang juga Anggota Dewan Pembina DPP PAD Brigjen TNI (Purn) Asep Syaripudin, Ketua Panitia Rakornas yang juga Wakil Presiden PAD Asep Jaelani, S.Pd., M.Pd, Dewan Pakar DPP PAD Asep Zaenal Mustopa, SKM.,M. Epid, Ketua DPW PAD, Ketua DPD PAD, ketua organisasi sayap DPP PAD dan tamu undangan lainnya.
Menurut Presiden PAD Asep Ruslan, Rakornas ini adalah untuk menyatukan visi dan langkah PAD dalam mencapai tujuan bersama. Maka dia pun mengajak agar Rakornas ini dijadikan momentum berharga untuk mempererat tali persaudaraan, agar PAD makin solid, ada aksi, dan karya nyata, serta dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi semua.
“Rakornas ini dalam rangka menyatukan visi PAD untuk nanti, acara KAA (Konferensi Asep-Asep) dan terakhir adalah Munas. Mudah-mudahan rakornas ini menghasilkan ide-ide cemerlang dari para pengurus yang ada di seluruh Indonesia dan juga kami harap PAD semakin solid, semakin memberikan kontribusi yang nyata bagi anggota masyarakat bangsa dan Negara Kesatuan RI,” harapnya.
Dari Kiri, Wakil Presiden PAD Asep Jaelani, Presiden PAD Asep Ruslan dan Dewan Pembina DPP PAD Mayjen(Purn) Asep Kuswani |
Rakornas PAD ini kata Asep Ruslan, terselenggara atas dukungan setiap Akang Asep dan berbagai pihak, terutama Yayasan Baraya Maung Parahyangan (BMP) yang memberikan tempat pelaksanaan rakornas secara gratis. Katanya berterima kasih sekali.
Sementara itu Dewan Pembina DPP PAD Mayjen TNI (Purn) Asep Kuswani, menjelaskan pada wartawan, Paguyuban Asep Dunia ini merupakan organisasi kemasyarakatan tempat berkumpulnya Asep-Asep, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. PAD ini Dewan Pimpinan Wilayahnya (DPW) tersebar di seluruh dunia, ada di Saudi Arabia, Phlipina, Singapura, Prancis, Amerika Serikat, Australia, dsb.
“Maka ketika PAD melakukan sawala maya (zoom meeting), tanpa memperhatikan perbedaan waktu di setiap belahan dunia, perwakilan Asep dari semua Negara itu hadir. Bayangkan yang di Amerika jam 2 malam, tapi karena perbedaan waktu yang di Australia jam 2 siang. Tapi mereka selalu ikut. Alhamdulillah dengan adanya PAD ini kita bisa mengadakan silaturahmi diantara Asep dan Asep dan ini tidak hanya Asep saja untuk berkontribusi pada bangsa-Negara, tapi saudara-saudara Asep, pacar-pacar Asep, istri Asep, semuanya. Dan PAD ini tidak berpolitik, tapi Asep-Asep punya hak politik masing-masing karena dalam PAD ditinjau dari komponen pertahanan ada komponen utama, cadangan, dan komponen pendukung,“ tutur Pak Jenderal, gamblang sekali.Presiden Asep Dunia dan jajarannya siap lakukan aksi dan karya nyata |
Sementara itu, mewakili Bakesbangpol, Dani Hadianto, berharap Rakornas PAD menghasilkan visi-misi dan hasil yang memuaskan bagi semua. “Dan tentunya PAD ini bisa menjalin sinergitas dengan pemerintah Jabar dalam meuwujudkan masyarakat madani, sejahtera lahir-bathin,” tandasnya. (Asep GP)***
Paguyuban Asep Dunia Untuk Satukan Visi Gelar Rakornas Tahun 2024
Paguyuban Asep Dunia, siap satukan visi Acara Rapat Koordinasi Nasional Paguyuban Asep Dunia (PAD) tersebut, berlangsung di Gedung Sekretar...
Saturday, August 31, 2024
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) |
Pembukaan kegiatan yang didukung Dirjen Vokasi Kemendikbudristek RI tersebut, berlangsung di Critoe Coffe Jl. Gandapura No. 33 Bandung, Jumat (30/8/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat, Dinas Pendidikan Kota Bandung, juga Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, Mitra Critoe Academi Mochamad IKhsan Lazuardi dari L’more Coffe Jalan Mangga Bandung, Mario Puji Satrianto, Pengelola dan Direktur LKP Critoe (Critoe Academi), serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPP Forum PLKP Indonesia, Zoelkifly, sedang mengalungkan tanda peserta (Foto Asep GP) |
Menurut Mario, Para peserta PKK Barista yang berjumlah 25 orang dari seluruh Banudung Raya (ada juga dari Sukabumi dan Bogor) ini akan dididik dasar-dasar pengetahun barista, apa yang harus diterapkan oleh seorang barista, dan nanti akan diimplementasikan dalam pekerjaannya.
“Harapan kami mereka lulus dengan kompeten sehingga bisa langsung kami tempatkan bekerja. Karena memang itu tugas kami. Pelatihan ini khusus untuk anak muda yang perlu dibantu dari sisi karirnya, untuk mengentaskan pengangguran, semoga banyak industri yang mau menerima mereka,“ jelas Rio.
Abdul Gaos, kita dukung program pemerintah pusat yang menguntungkan urang Bandung (Foto Asep GP) |
Sebetulnya kata Rio, yang daftar ikut pelatihan banyak, ada 300 orang lebih, tapi keterbatasan pihaknya hanya bisa menampung 25 orang.
“Sangat disayangkan kami tidak bisa menampung mereka semua, padahal potensi dan motivasi yang daftar juga luar biasa. Maka untuk teman-teman muda sekalian yang sudah punya lembaga pelatihan atau yang ingin membuat lembaga pelatihan, monggo kita sama-sama menampung potensi anak-anak muda yang luar biasa ini terutama yang lagi menganggur, ayo kita bikin agar semua potensi mereka tersalurkan,“ ajaknya.
Mario Puji Satrianto, Direktur LKP Critoe, untuk mengentaskan pengangguran (Foto Asep GP) |
Rio juga berharap program pelatihan yang baru digelar pihaknya ini akan kontinyu dan terus didukung pemerintah karena sangat bagus untuk mewadahi potensi-potensi muda yang jadi pengangguran, mendidiknya, lalu menyalurkan mereka agar bekerja sesuai bidangnya.
Untuk jadi peserta pelatihan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) mudah saja, bisa dilihat-lihat di media online/internet dan bisa memilih sendiri yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk pelatihan barista di Critoe Academia ada persyaratan usia harus 17-25 tahun, dan posisinya harus terdaftar di disdukcapil, sekolah atau perkuliahan/kampus. Dan kalau diterima mereka akan dididik selama sebulan dengan tanpa harus membayar alias gratis.
Ikhsan Lazuardi, semoga pelatihan ini melahirkan bibit-bibit barista profesional di bidangnya (Foto Asep GP) |
“Kami juga menyediakan alat-alat selama latihan dan nanti kita fasilitasi dengan magang dan ujian gratis, karena kalau ikut pelatihan mandiri ujian harus bayar. Jadi dalam program PKK Barista ini mereka sama sekali tidak dipungut biaya. Semoga mereka jadi barista-barista profesional dan bisa cepat tersalurkan di dunia kerja,“ pungkasnya.
Ya semoga dari acara LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Citroe ini tumbuh bibit-bibit barista baru khususnya di Kota Bandung, terlebih di Jawa Barat. Saya juga berharap pemerintah tetap support agar adik-adik kita ini bisa diwadahi, agar bisa memiliki keahlian, sertifikasi dan bisa tersalurkan kerja di bidangnya. Selamat dan sukses kepada Critoe Academi, semoga bisa konsisten menumbuhkan bibit-bibit barista di bidang coffee shop,“ demikian kata Mochamad Ikhsan Lazauardi.
Yasbir Meizal peserta PKK Barista, semoga semua peserta lulus dan kompeten serta bisa cepat bekerja (Foto Asep GP) |
Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, pun menyambut baik kegiatan ini dan dia menerangkan dengan gamblang, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) ini salah satu program yang diluncurkan oleh Direktorat Kursus Kemendikbudristek. Program ini memberikan pembekalan kepada masyarakat yang belum memiliki keahlian/skill dan potensi sehingga dilatih oleh LKP Citroe ini, setelah dia dilatih kemudian punya skill, punya kompetensi, kemudian nanti mengikuti uji kompetensi lembaga sertifikasi dan setelah itu yang terpenting mereka akan disalurkan oleh LKP Critoe ke dunia kerja, ke industri-Industri yang berkaitan dengan pengetahuan yang mereka dapat dari pelatihan, yaitu jadi barista di kafe-kafe/cofee shop yang ada.
Amanda Maulani, ingin jadi barista handal dan punya kedai kopi sendiri (Foto Asep GP) |
Zoelkifly juga berpesan agar semua peserta pelatihan yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah, wajib 100% mengikuti seluruh kegiatan ini, juga wajib ikut uji kompetensi, kemudian pelatihan yang lebih banyak praktiknya daripada teorinya, mengajarkan tentang kopi dari hulu sampai hilir, mulai proses memilih bahan kopi hingga pembuatan/penyajian kopi. Itu yang diajarkan kepada peserta oleh LKP Citroe, lembaga yang sudah memiliki ijin resmi pemerintah Kota Bandung ini.
Serius memperhatikan arahan instruktur (Foto Asep GP) |
Sambutan juga datang dari Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat Kota Bandung Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Intinya Dinas Pendidikan Kota Bandung menyambut baik program ini, dan Alhamdulillah, katanya kita tiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan di Bandung, luar biasa dipercaya oleh kementerian untuk melaksanakan program ini, yang mana polanya langsung dari kementerian ke lembaga yang bersangkutan dan kita di daerah bertugas untuk melakukan monitoring,“ katanya.
“Dan ini satu sinergi yang baik karena tidak mungkin untuk mengentaskan satu program itu hanya menjadi ranah pemerintah saja atau ranah masyarakat saja, harus ada kolaborasi yang baik, dan potensi Bandung sangat bagus dan kita akan mendorong seluruh program yang diinisiasi pemerintah pusat, apalagi tujuannya kan yang dapat manfaatnya warga kota Bandung juga," imbuhnya.
Para calon barista handal (Foto Asep GP) |
Abdul Gaos pun menyayangkan, LKP di kota Bandung ada 200-an tapi yang dapat program ini hanya 20-an. Mungkin pihak LKP tidak tahu atau lupa ada program tersebut dari pemerintah. Sebaiknya, kata Pak Kabid, pihak LKP lebih berinisiatif menyesuaikan dengan kekinian (membuka/mencari di internet), karena disana bayak program yang baik untuk masyarakat dan bisa mengajukan secara online ke sistem yang dikelola kementerian.
Pak Kabid juga berharap, para peserta bisa mengikuti dengan penuh kesungguhan pelatihan ini dan tidak main-main. “Ini kan bukan gratis tapi dibiayai pemerintah, jadi jangan disia-siakan karena banyak peserta lain yang mau ikut tapi tidak seberuntung mereka. Dan untuk pihak LKP harus melakukan program yang sungguh-sungguh juga, mengacu kepada petunjuk teknis yang diberikan oleh kementerian,” demikian pesannya.
Tapi kelihatannya para peserta antusias sekali dan bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, Yasbir Meizal (18) salah seorang peserta yang lumayan jauh juga tiap hari datang datang dari Bojongsoang ke Critoe Coffe di Jalan Gandapura, berniat mempelajari, menambah wawasan dan skill tentang barista. Lulusan SMKN 3 Baleendah Kabuaten Bandung ini baru lulus sekolah dan menganggur. Kebetulan suatu hari membuka-buka IG (Instagram) dan menemukan pengumuman pelatihan PKK Barista Critoe Academi, lalu daftar dan alhamdulillah diterima.
“Saya berharap dapat skillnya dan lulusnya kompeten serta nanti bisa bekerja di perusahaan dan kedepannya bisa membangun usaha sendiri. Semoga pelatihannya lancar, semua peserta sehat dan lulus semua, jadi kompeten semuanya,“ kata penyuka kopi pagi yang tengah menunggu masuk ke Unwim ini. Demikian juga dengan Amanda Maulani dari Cimindi - Kota Cimahi, alumni-SMK Profita Astana Anyar Bandung (2024) ini, ingin jadi barista handal dan nantinya punya coffe shop sendiri. (Asep GP)***
LKP Critoe Gelar Pelatihan Barista PKK 2024 Kurangi Pengangguran di Bandung
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) Pembukaan kegiatan yang didu...
Thursday, August 29, 2024
Sebagaimana diketahui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menyelenggarakan COFEX (Conferensi & Exhibition /Pameran) yang menampilkan produk-produk kreatif Aplikasi, Gim dan Animasi di Gedung Sate, Bandung (21-24/8/2024). Nah Indigo, program inkubator dan akselerator startup digital milik PT Telkom Indonesia Tbk, juga tak ketinggalan turut berpartisipasi.dalam acara Cofex AGA dan Connecti: City, tsb. Sesuai dengan perannya sebagai inkubator startup digital, Indigo memberikan dukungan melalui sharing session dan showcase yang menampilkan beragam inovasi dari startup binaannya.
Pada sesi Conference di Cofex AGA, Saiful Jais, Indigo Incubation Program Lead, memaparkan topik "Unlocking Opportunities in Digital Era", yang membahas dampak aplikasi digital di Jawa Barat. Selanjutnya, Eumir Bethbeder, Founder startup Automa, turut berbagi kisah sukses dari startup binaan Indigo tersebut. Sedangkan di sesi Conference Connecti : City, Niki Tsuraya Yaumi, Co-Founder Goers, membahas percepatan pengembangan ekonomi kreatif melalui aktor kreatif dan teknologi. Goers sendiri merupakan salah satu startup binaan Indigo yang telah memberikan kontribusi signifikan di bidang ini.
Pada pameran Showcase Exhibition, Indigo memamerkan produk unggulan Telkom, Pijar, serta tiga startup binaan lainnya, yaitu: Cyber Army, Habibi Garden, dan Automa. Selain itu, Indigo juga membawa startup lokal lainnya seperti Curaweda, Titik 0, dan WaitHub.
Menghubungkan Startup dengan Peluang Bisnis yang Lebih Besar
Partisipasi Indigo dalam acara ini sangat membantu startup binaannya dalam memperluas jaringan dan menjangkau pasar yang lebih luas. Angelita Apriliana, Sales Executive Cyber Army Indonesia, menyatakan bahwa dukungan Indigo di acara ini telah memberikan peluang untuk memperluas branding dan meningkatkan skala bisnis.
Wafa Nur Izzah, Business and Product Strategist Pijar Talenta, juga menekankan pentingnya acara ini dalam membantu mereka memperkenalkan produk ke masyarakat Jawa Barat. Sementara itu, Desi Lestari, Corporate Secretary Curaweda Palagan Simbiotech, mengapresiasi kemudahan yang diberikan Indigo dalam mempertemukan mereka dengan calon investor dan klien potensial.
Masa Depan Kolaborasi dan Pengembangan Startup di Jawa Barat
Acara ini diharapkan dapat menjawab tantangan ekonomi dan ketenagakerjaan di Jawa Barat, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih siap dalam menciptakan ekosistem startup dan ekonomi kreatif yang lebih baik di masa depan.
Benny Bachtiar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa Indigo yang merupakan program inisiatif Telkom Indonesia yang aktif dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif digital yang memiliki dampak sangat besar dalam pendukungan pelaksanaan kegiatan Cofex, khususnya dalam sektor Aplikasi. Adapun dampak peran Indigo adalah eksposur dan visibilitas promosi, inovasi, talenta, networking, dan kolaborasi. Benny berharap, kedepannya Indigo akan tetap konsisten dan berkomitmen di dalam pengembangan startup yang menghasilkan aplikasi inovatif untuk kemajuan ekonomi kreatif Jawa Barat.
Patricia Eugene Gaspersz, Senior Manager Indigo, menambahkan bahwa Indigo saat ini memiliki program dalam bentuk kolaborasi acara yang bertujuan untuk membangun digital ekosistem di tiap daerah. Dalam hal ini, Indigo memberikan dukungan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dari sektor Aplikasi dengan menghadirkan beberapa startup yang menjadi bagian portofolio Indigo dan beberapa startup di Jawa Barat untuk berpartisipasi pada acara Cofex dan Connecti : City. Harapannya, acara ini dapat meningkatkan bisnis para startup di Jawa Barat agar mampu mencapai level yang lebih baik.
***
Indigo (https://indigo.id/) merupakan program inkubator dan akselerator startup digital milik PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom). Sejak 2013, Indigo telah berhasil membina lebih dari 200 startup digital. Melalui kolaborasi dengan berbagai partner, baik itu dari pemerintah maupun swasta, Indigo telah membantu startup binaannya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. (Rls/AGP)***
Tatarjabar.com August 29, 2024 CB Blogger Indonesia
Dukungan Indigo untuk Cofex AGA dan Connecti : City di West Java Festival 2024
Indigo menjadi kolaborator acara Cofex AGA dan Connecti:City di West Java Festival 2024 dengan memberikan sharing session dan showcase dari ...
Bandoengmooi Musik Kota Cimahi, Jawa Barat terpilih menjadi salah satu komunitas peserta Lokakarya Konsevasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024. Perhelatan musik tradisi Indonesia untuk kali ke 2nya siap digelar tanggal 1-8 September 2024 di di Universitas Negeri Malang, Kota Malang - Jawa Timur.
Manajer Bandoengmooi Musik, Hermana HMT mengatakan, setelah melalui tahapan seleksi dengan melakukan pendaftaran dan audisi peserta dari tanggal 11 Juni sampai 10 Agustus 2024, Bandoengmooi Musik terpilih menjadi peserta Lokovasia 2024 bersama 9 komunitas atau grup musik lainnya, 3 komponis, 2 peneliti dan 5 musisi.
“Lokovasia pertama digelar Bali, Bandoengmooi Musik mencoba mendaftar namun tidak lolos. Pasalnya kami tidak membaca petunjuk teknis dengan cermat. Kami kira konsep yang ditawarkan Lokovasia mengangkat kolaborasi musik tradisi Indonesia dan tradisi Barat, teryata utuh mengangkat musik tradisi Indonesia. Alhamdulillah pada Lokovasi 2024 kami lolos dengan konsep orisinalitas musik tradisi dengan melakukan konservasi dan inovasi gamelan Sunda,” kata Hermana.
Kata Hermana, komunitas Bandoengmooi yang telah berdiri tahun 1996, di tahun 2010 sudah melakukan konservasi dan inovasi seni tradisional Jawa Barat, dimulai dengan melakukan pelatihan gamelan, tari rakyat, dan akting pada anak-anak, remaja dan orang dewasa.
“Dari hasil pelatihan itu Bandoengmooi memiliki 3 devisi (musik, tari, dan teater tradisonal/longser) dan masing-masing punya otoritas sendiri. Devisi musik dipacu agar mampu mengembangkan karya musik yang bersumber dari musik tradisi Sunda, begitu juga devisi tari. Sedangkan devisi teater tradional merupakan gabungan dari semua devisi,” ungkap Mang Her, panggilan akrab Sang Penggerak Kebudayaan Kota Cimahi, dan ketua Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi ini.
Khusus dibidang musik dan teater tradisonal, kata Meng Her, Bandoengmooi melahirkan banyak karya dan telah dipulikasikan pada masyarakat, baik secara langsung di atas panggung maupun melalui tayangan dimedia sosial seperti youtube. Bebearapa orang aktifis Bandoengmooi ada juga yang sudah mandiri dan medirikan komunitas sendiri, bahkan ada yang berlatih sejak SD dan sekarang sudah menjadi Dalang Wayang Golek dan memiliki komunitas seni sendiri.
“Sebagai komunitas seni, Bandoengmooi tidak pernah mengikat tiap anggotanya. Setiap orang boleh masuk atau keluar, yang penting adalah dedikasinya terhadap pengembangan seni budaya Indonesia khususnya Jawa Barat terus menyala pada masing-masing jiwanya. Oleh karena itu yang pernah aktif di Bandoengmooi bidang tari dan teater tradisonal longser saat ini sudah ada yang menjadi guru seni, dosen teater dan pelaku seni profesional, ujarnya.
Jelas Mang Her, dibidang musik, Bandoengmooi Musik mendorong para pelakunya untuk terus melakukan konservasi dan inovasi musik tradisi Sunda dan mengembangkan musik bauran dengan musik tradisi Barat.
“Selain menampilkan musik tradisi atau musik kolaborasi etnik, mengiringi tari tradisi, secara khusus Bandoengmooi Musik senantiasa mengangkat tema permasalahan sosial, lingkungan hidup, juga mewacanakan manuskrip atau naskah kuno Sunda dalam bentuk lagu dan instrumental,” tandasnya.
Untuk meningkatkan pengalaman dan mengembangkan jejaring, Bandoengmooi Musik juga sudah beberapakali mengikuti ajang festival atau perlombaan terutama di kawasan Bandung Raya.
“Kami ingin pelaku Bandoengmooi Musik jangan seperti katak dalam tempurang, kuuleun, kurungbatokeun, merasa besar di kumunitasnya atau di kota sendiri. Tapi harus bergaul menggali pengalaman dan menimba ilmu pengetahunnya dari berbagai sumber dan disiplin ilmu, sehingga lebih matang isi jiwanya, cara pikiranya dan karyanya,” harap Mang Her.
Bagi Bandoengmooi Musik, perhelatan Lokovasia adalah momen sangat penting diikuti. Kegiatan yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) bekerjasama dengan Yayasan Musike SJ ini dirancang sebagai wahana penjaringan minat, bakat, dan kompetensi generasi muda Indonesia untuk bersinergi dalam gerakan pelestarian dan pengembangan musik tradisi Indonesia. Lokovasia dicita-citakan menjadi ruang interaksi gagasan dan kreativitas penciptaan, pertunjukan, riset, produksi, hingga pengayaan literasi dengan mempertemukan talenta-talenta dari berbagai latar belakang kebudayaan musik tradisi Indonesia yang beragam.
Lokovasia berorientasi menjadi lokomotif pergerakan konservasi musik tradisi yang diimplementasikan secara kritis dan progresif melalui berbagai kemungkinan daya kreativitas yang dinamis. Program ini menghadirkan langsung para mentor dari kalangan komponis, musisi, akademisi, dan produser bereputasi dunia. Dengan formulasi konsep itulah, eksistensi Lokovasia diharapkan dapat menjadi katalisator lahirnya gagasan serta langkah-langkah progresif dalam mengimplementasikan misi konservasi dan inovasi musik tradisi Indonesia melalui integrasi penelitian, penciptaan, dan pertunjukan.
“Bandoengmooi Musik merasa bangga bisa lolos seleksi Lokovasia 2024. Kami dari Kota Cimahi dan Puspa Karima dari Sumedang mewakili komunitas musik Jawa Barat dapat melakukan elaborasi dan pertemuan dengan pelaku, akademisi, pengamat, pemerhati, mentor, dan peneliti musik tradisi Indonesia. Harapan besar kami, Lokovasia berkelanjutan tiap tahun dan lebih banyak lagi pelaku musik tradisi (grup, musisi, komponis dan peneliti) yang terlibat dan mempu mempresentasikan karya dan pikirannya. Lokovasia bukan sekadar pelestarian, pengembangan, pertemuan pelaku musik, presentasi karya, juga menjadi ajang publikasi, promosi dan mendekatkan musik tradisi Indonesia pada masyarakat penyangganya, masyarakat dunia, dan dunia usaha,” pungkasnya. (Rls/AGP)*** Tatarjabar.com August 29, 2024 CB Blogger Indonesia
Hebat Euy! Bandoengmooi Musik & Puspa Karima Wakili Jabar di Lokovasia 2024 Malang - Jatim
Bandoengmooi Musik Kota Cimahi, Jawa Barat terpilih menjadi salah satu komunitas peserta Lokakarya Konsevasi dan Inovasi Musik Tradisi Indo...
Stan Para Peserta PKW Barista LKP Sugeng Sejahtera (Foto Asep GP) |
Acara tersebut digelar di Lapangan Brimob Cikole Lembang, Kabuparten Bandung Barat (KBB), Minggu (25/8/2024). Serta diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya, Manual Brew V60 Competition dengan hadiah Hadiah: Juara 1. Rp.2,000.000, 2.Rp.1.500.000, 3. Rp.1.000.000, juga ada 45 Coffee Both para peserta program PKW Bidang Barista 2004 LKP Sugeng Sejahtera dan UMKM Both/stan UMKM masyarakat sekitar Cikole, serta dimeriahkan oleh C’Koes Band dari Cilegon Banten yang menyuguhkan lagu-lagu lawas Koes Plus.
Hadir pada kesempatan tersebut, Camat Lembang Drs. Bambang Eko Setiawahyudi bersama istri, Komandan Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jabar Kompol H. Maman Ismail, A.Md, Kapolsek Cikole Kompol Hadi, Danramil Cikole Ibu Enoh, Kepala Desa Cikole Lembang Drs.H. Tajudin, M.Ag, Kabid PAUD MF KBB Eri Trikurniadi, ST. , M.Si, mewakili Kadisdik KBB, Andreas S Karunianto SE, (Ketua Umum Perkumpulan Barista Kopi Indonesia/PBKI), Asep Cece Ketua RW 09 Kp. Babakan (tempat Kopi Luwak Cikole berada), para tamu undangan, serta masyarakat lainnya.
Selain itu, hadir juga para Juri Kompetisi Barista kawakan dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi Barista, sepert: drh. Sugeng Pujiono (Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Barista/LSK Barista) - diwakilkan karena sakit, Sugeng Supangat (Penguji Nasional Barista), Iman Rasuli (Master Penguji Nasional Barista), Kurnia Danu Miharja (Penguji Nasional Barista), Deden R Nugaraha (Master Penguji Nasional Barista), serta Oka Paksi Perdana (Penguji Nasional Barista). Mereka siap menguji kabisa 228 para barista dari berbagi daerah yang ikut dalam kompetisi tersebut.
Acara Festival Cikole Lembang ini, sebagaimana dituturkan Sugeng Pujiono sebelumnya, saat pembukaan kegiatan tersebut (22/7/2024) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera di Kopi Luwak Cikole, Jl. Nyalindung No. 9 Kampung Babakan Ds. Cikole Kec. Lembang, acara ini merupakan rangkaian terakhir dari 43 hari kegiatan PKW (Program Kecakapan Wirausaha) Bidang Barista 2024 yang diadakan oleh LPK Sugeng Sejahtera bekerjasama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek RI.
Menyiapkan Racikan Kopi (Foto Asep GP) |
Dimana dalam kegiatan tersebut, mereka diajarkan untuk mandiri, para peserta akan disuruh berjualan di festival kopi dengan booth-booth (stan) yang telah disiapkan komplit dengan peralatan barista dan bahan-bahan olahannya.
Disitu juga para siswa diikutsertakan dalam Lomba Ketangkasan Barista bersama peserta lomba lainnya dari umum, dan juaranya akan mendapat hadiah. Selain itu ada demo barista. Tujuannnya agar para peserta PKW merasa tertantang dan banyak mendapat ilmunya langsung di lapangan tidak hanya teori di kelas saja.
Dimeriahkan C'Koes Band Dari Cilegon (Foto Asep GP) |
Usai itu peserta dididik untuk “survive” di dunia usaha yang lebih nyata lagi, mereka dibawa ke pasar-pasar sekitar, Pasar Lembang, dsb. Ada yang jalan kaki, naik motor, satu persatu mereka disuruh datang ke tempat yang belum mereka kenal untuk menjual produk kopi olahannya. Ditenteng sambil membawa termos untuk menyeduh kopi dan gelas plastik/cup, dan sepulangnya mereka dinilai laris tidaknya jualannya, siapa yang paling laku banyak, kenapa sampai tidak laku, dsb.
“Mereka kita ajarkan untuk mandiri. Jadi tidak hanya diajarkan di kelas saja, kita ajak mereka keluar. Itu setiap tahun begitu. Makanya alhamdulillah mereka banyak yang sukses membuka usaha,“ jelas Sugeng.
Para Pejabat Pendukung Acara (Dari Kanan) Camat Lembang-Istri, Danramil Cikole, Kapolsek Cikole, Danyon Brimob, Kades Cikole, Eri Trikurniadi, Iman Rasuli dan Kurnia Danu Miharja (Foto Asep GP) |
Ini memang bukan omong kosong, selama empat kali dan lima gelombang LKP Sugeng Sejahtera mengadakan PKW kerjasama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, tercatat 70 % dari 870-an lebih lulusannya sudah membuka usaha secara mandiri dan tersebar di beberapa daerah di Jawa Barat.
Hal tersebut senada dengan keterangan Sugeng Supangat (mewakili drh. Sugeng Pujiono, pemilik/owner LKP Sugeng Sejahtera dan Kopi Luwak Cikole), bahwa, “Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera telah memiliki ratusan alumni yang telah berwirausaha dan di desa Cikole ada puluhan yang bekerja membuka usaha. Hari ini adalah ajang untuk melatih sikap mental para pesereta agar siap membuak usaha ketika lulus nanti,“ tandasnya.
Mengunjungi Stan Kopi (Foto Asep GP) |
Sugeng pun tak lupa berterima kasih kepada seluruh panitia yang sudah bekerja keras juga tamu undangan, kepala desa Cikole, camat Cikole, ketua FPLKP, ketua PBKI, Komandan Batalyon B Pelopor, Kapolres Cikole, Danramil Cikole, kepala dinas pendidikan KBB, Kopi Luwak Cikole, KLC Resto, pelaku UMKM Desa Cikole, peserta PKW Barista, C’ Koes Band, serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, sehingga terlaksana dengan baik.
Memang seperti yang dikatakan Iman Rasuli dalam pidato sambutannya, kegiatan Festival Kopi ini mendapat sambutan dan dukungan yang luar biasa dari semua pihak, dan Iman pun mewakili PBKI (Perkumpulan Barista Kopi Indonesia) mendukung dan sangat bangga dengan adanya kegiatan tentang kopi tersebut. Sebab memang potensi kopi di Indonesia sangat cerah dan Indonesia adalah negara produsen kopi terbaik di dunia, jadi andalan utama ekspor Indonesia non migas, selain minyak sawit dan kakao. Menjanjikan kesejahteraan bagi para petani dan pengelolanya.
Andri Permana (Tanpa Topi), Kopi Itu Dari Biji Bukan Sachetan (Foto Asep GP) |
Iman pun melihat perkembangan kopi dalam 4 tahun ini sangat pesat. “Dan saya tidak membayangkan dari mulai usaha kopi tahun 2000 bakalan ada Festival Kopi di Lembang. Geliat ini semoga akan semakin baik, semakin menambah kepercayaan diri kita bahwa kopi adalah salah satu kopi terbaik di Indonesia dan untuk barista yang ikut kompetisi saat ini semoga tidak berhenti sampai jadi juara di sini, tapi harus menjadi juara di kejuaraan-kejuaraan dunia, juga kepada adik-adik peserta PKW Barisat LPP Sugeng Sejahtera semoga cita-cita mereka menjadi pengusaha bidang kopi atau lainnya, tercapai dengan baik,“ pungkasnya.
Diserbu Masyarakat Penggemar Kopi (Foto Asep GP) |
Kepala Desa Cikole Lembang Drs. H. Tajudin pun sama menyambut baik dan memuji LKP Sugeng Sejahtera yang sedikit banyaknya telah berkontribusi menurunkan angka pengangguran di wilayahnya. “Ternyata di Lembang ada ribuan lulusan SMK tapi karena keterbatasan lapangan kerja mereka menganggur, oleh sebab itu semoga dengan adanya kegiatan PKW Barista di LPP Sugeng Sejahtera ini jadi solusi dan semoga ke depan kita lebih maju lagi," kata Pak Kades.
Demikian juga dengan Camat Lembang Bambang Eko Setiawahyudi, penggemar berat kopi ini sangat menyambut baik kegiatan yang didukung semua pihak di wilayah Lembang dan pusat ini. Menurutnya Kopi Luwak Cikole adalah salahsatu kopi terbaik yang ada di KBB bahkan di Indonesia dan itu sangat membanggakan buat semua. “Kita bangga dengan kegiatan festival Kopi Cikole ini dan tentunya kita mendukung, mendorong dan memberi ruang bagi para barista ini. Semoga LPK SS ini bisa membuka lapangan kerja dan kita coba lihat nanti perkembangan ke depannya seperti apa, lalu kita koordinasikan dengan dinas terkait,“ katanya.
Andika, Dari Tidak Tahu Kopi Jadi Tahu Kopi (Foto Asep GP) |
Kata Bambang, Kegiatan Festival Kopi Cikole ini memang bagian kegiatan dinas pendidikan, tapi bisa dikaitkan dnegan dinas perdagangan dan industri, bisa dikembangkan lagi bagaimana para barista ini bisa bekerja dengan profesional dan bisa disalurkan ke setiap perusahaan yang membutuhkan.
Demikian juga Danyon Brimob Maman Ismail berharap kegaiatan ini jadi ajang silaturahim bagi penggemar kopi, dan dalam festival kopi ini tidak hanya kompetisi tapi edukasi dari cara meracik kopi serta teknik penyajiannya sehingga memiliki nilai lebih dari cita rasa hingga punya daya tarik tersendiri dan ini telah menjadi tren masa kini yang digemari tidak hanya oleh kaula muda tapi seluruh golongan.
“Saya berharap pada para pengusaha, temen-temen dari pengusaha kopi untuk di wilayah Lembang ini selalu inovatif, kreatif dan produktif dalam mempromosikan kopi Lembang dan dengan adanya Festival Kopi ini semoga jadi peluang membuka lapangan kerja maupun wirausaha, sehingga produk UMKM Cikole lebih dikenal luas dan dapat memajukan produk lokal menjadi dunia,” katanya.
“Saya berharap pada para pengusaha, temen-temen dari pengusaha kopi untuk di wilayah Lembang ini selalu inovatif, kreatif dan produktif dalam mempromosikan kopi Lembang dan dengan adanya Festival Kopi ini semoga jadi peluang membuka lapangan kerja maupun wirausaha, sehingga produk UMKM Cikole lebih dikenal luas dan dapat memajukan produk lokal menjadi dunia,” katanya.
Sambutan juga datang dari dinas pendidikan KBB, diwakili Kabid PAUD MF KBB Eri Trikurniadi, yang menurutnya kegiatan kolaborasi dengan kemendikbudristek ini adalah salahsatu wujud kepedulian dari LKP SS yang bisa mencerdaskan dan menghidupi kehidupan lulusan SMK di Kecamatan Lembang, sebab kata Eri, di KBB sendiri pengangguran itu sekitar 70 ribu. “Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini dapat menciptakan para barista yang bisa menghidupi kehidupannya lebih mandiri lagi,” tandasnya.
Dan Andreas S. Karunianto sebagai Ketua Umum Perkumpulan Barista Kopi Indonesia/PBKI pun, menilai acara ini luar biasa, antusiasnya luar biasa. Tanpa kita sadari, kata andreas, banyak orang yang ingin ikut lomba dan pelatihan barista ini . Dari satu sisi program ini menciptakan UMKM semacam kedai-kedai kopi, dan teman-teman kopi juga sangat mendukung, dari perkumpulan Barista indonesia, dari dinas sosial, dan pengurus, lembaga dan instansi terkait, muspida setempat, mereka juga memberi tempat.
“Ke depannya sepertinya akan ada lagi, soalnya ini baru permulaan saja banyak yang antusias, jadi harus diteruskan,“ harapnya.
Seorang Barista Harus Punya Etika dan Moral Yang Baik
Hal tersebut ditegaskan Ketua Dewan Juri Kurnia Danu Miharja (Penguji Nasional Barista) kepada wartawan. Menurut penguji nasional barista yang profesi sehari-harinya jadi instruktur barista, instruktur roasting dan sebagai assessor di LKP SS ini, kriteria untuk penjurian lomba barista ini pertamanya dari attitude/sikap, etika, moral, dan teknik komunikasinya seperti apa lalu knowledge/ pengetahuan mengenai kopi, bahan baku itu seperti apa. “Itu salah satu skill yag harus dimiliki oleh seorang barista. Ketika seorang barista itu skillnya mantap, pendidikannya tinggi, wawasannya luas, attitudenya juga mantap itu hebat. Terus diteknis, mereka akan mengetahui bagaimana mengidentifikasi bahan baku, karena kopi ini dari jenis, varietas, dan jenis olahan, termasuk level roasting (nyangray) mereka akan tahu kalau kopi seperti ini dampak rasanya akan seperti apa. Jadi itu yang kami kedepankan. Jadi pertama etika, moral, attitudenya,” terangnya.
Lomba Barista (Foto Asep GP) |
Dan itu terbukti dari hasil penilaian pertama saat itu. “Ya itulah uniknya kopi walau dengan bahan baku yang sama, air yang sama, tapi ketika happynya seorang barista itu tidak dapat, ya gakkan dapat (juara). Padahal itu menggunakan bahan baku yang sama, air yang sama dan rasio perbandingannya juga tidak jauh karena sudah terukur, tapi akan keluar juaranya. Jadi itulah happynya seorang barista, sajikanlah minuman kopi itu pakai hati, pakai rasa, seolah mau disajikan kepada seseorang yang spesial dalam kehidupannya,” kata Kurnia.
Ahli kopi trah Samarang Garut ini pun, menyoroti PKW ini, kata dia, imej di tengah masyarakat SMK ini penyumbang tertinggi untuk angka pengangguran. Tapi dengan pola seperti ini anak-anak SMK terakomodir dan hobi, Fashionnya itu akan tersalurkan. “Dan diharapkan alumni-alumni PKW LKP Sugeng Sejahtera ini bukan pencari kerja tapi membuka lapangan kerja,“ pungkasnya.
Sedang Dicicipi Para Juri (Foto Asep GP) |
Hal senada juga dikatakan Deden R. Nugraha (Master Penguji Nasional Barista). “Kita masih beruntung PKW ini program Ditjen vokasi Kemndikbudristek, jadi mereka sangat memperhatikan bahwa ada sebagian masyarakat yang memang mau berwirausaha tapi tidak punya modal. Nah melalui program inilah mereka tersalurkan. Jadi dalam program PKW ini mereka dapat pelatihan barista, setelah itu diberi modal usaha dan Festival Kopi ini menjadi ajang permulaan, menjadi show up (muncul), arena uji mental mereka, pengalaman mereka performance mereka dalam menggeluti dunia wirausaha, khususnya di bidang perkopian,” katanya.
Ini Juara Lomba Baristanya (Foto Asep GP) |
Salah seorang peserta PKW yang tengah praktik menjual kopi yang diraciknya sendiri, Andri Permana, saat itu berhasil menjual 10 -15 cup kopi di stannya dari jam 11.00 hingga bada Dzuhur. Harga kopinya memang ramah di kantong dan kata Andri dalam kegiatan praktik ini peserta sekedar menjual saja belum ditambahkan terkait berapa harga pokoknya. Hanya ditambahkan sedikit keuntungan untuk menutupi biaya bahan baku. “Mungkin ini lebih ke pengenalan dan edukasi ke masyarakat sekitar bahwasannya kopi yang asli itu dari biji, bukan sachetan,“ ungkapnya.
Demikian juga dengan peserta PKW lainnya, Andika. Alumni SMA 1 Lembang ini terlihat sumringah sambil berteduh di tenda melepas lelah, dia berhasil menjual 18 cup kopi dari Pk. 09 hingga bada Duhur. Andika juga mengaku senang ikut PKW ini karena, “Asalnya saya dari nol banget ga tahu tentang kopi, jenis kopi, dan alat-alat pembuat kopi, takaran kopi, tapi sekarang saya jadi tahu dan bisa membuat kopi sendiri untuk orang lain, sebab selama pelatihan saya selalu fokus ke materi latihan jadi ilmunya juga bisa nerap, terus kita dikasih alat gratis lagi, mantap lah,” katanya sambil mengacungkan jempolnya. (Asep GP)***
Festival Kopi Cikole 2024 Disambut Masyarakat dan Didukung Semua Unsur Muspida Setempat
Stan Para Peserta PKW Barista LKP Sugeng Sejahtera (Foto Asep GP) Acara tersebut digelar di Lapangan Brimob Cikole Lembang, Kabuparten Ba...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)