Monday, October 7, 2024
Foto Istimewa |
Program kewaspadaan dini terhadap gempa bumi atau earthquake readiness ini merupakan tahap keduanya.
Hal ini penting dilakukan mengingat Indonesia negara rawan terjadi musibah gempa bumi termasuk megathrust karena masuk dalam Pasific Ring of Fire.
Proyek ini menyiapkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Untuk tahap kedua ini, program akan dilaksanakan di dua tempat Kota Sukabumi yakni Kelurahan/kecamatan Baros dan Kelurahan/kecamatan Cikundul.
Dengan durasi program dari 1 Juli 2024 sampai 30 April 2026 atau 22 bulan dengan sumber pendanaan BHA-Usaid.
Foto Istimewa |
Dalam acara stakeholder meeting proyek kesiapsiagaan gempa bumi di Jawa Barat pada Rabu 2 Oktober 2024, Ketua PMI Jawa Barat Irjen Pol (Purn) H. Adang Rochjana menyatakan, proyek ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kepatuhan terhadap standard peraturan.
"Selain itu, proyek ini juga untuk meningkatkan permintaan akan penerapan retrofit tahan gempa," ucapnya dalam sambutan yang dibacakan Wakil Ketua PMI Jabar Kombes Pol. (Purn) Dr. H. Ruhanda,SE, M.Si.
Kegiatan yang dilaksanakan di Markas PMI Provinsi Jawa Barat ini dihadiri para pengurus PMI Provinsi Jawa Barat, pengurus PMI Kota Sukabumi, Kepala BMKG Jabar, PLT Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Kadinkes Jabar, Bappeda, Dinsos Jabar dan Dinas PUPR Jabar.
Lebih jauh dia menyatakan, kunci dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi ini adalah kebersamaan semua stakeholder.
"Tanpa kebersamaan dengan semua pihak yang terlibat,PMI Jabar tidak akan bisa melaksanakan kegiatan ini," pungkasnya. (Rls/Asep GP)***
Pemerintah dan PMI Siapkan Program Kewaspadaan Dini untuk Hadapi Gempa Bumi Megathrust
Foto Istimewa Program kewaspadaan dini terhadap gempa bumi atau earthquake readiness ini merupakan tahap keduanya. Hal ini penting dilakukan...
Penampilan Aktor Longser Bandoengmooi Dalam Keuyeup Bodas (Foto Andi S) |
Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi (YBKM) kelihatannya rajin sekali mengadakan pertunjukan Longser. Sebagaimana kita tahu Longser adalah teater tradisional, teater rakyat Sunda yang didalamnya selalu diselingi dengan tarian, nyanyian dan bodoran-bodoran segar. Lakon atau cerita Longser biasanya mengandung kritik sosial dan biasanya dipergelarkan malam hari, hiburan lelah usai kerja dengan memakai penerangan oncor/obor/colen. Panggungnya bisa dimana saja dan tidak ada batas dengan penonton (melibatkan penonton dalam cerita). Beda dengan teater modern, biasanya para pemain/aktor memainkan perannya tidak bergantung naskah, tapi hasil improvisasi dan eksplorasi di panggung, sang Sutradara pun hanya mengarahkan sedikit saja, seterusnya terserah anda. Unik, langka tapi sangat digemari, dan memang tontonan yang luar biasa.
Hal itu terbukti, Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi (YBKM) bersama komunitas Longser Bandoengmooi Kota Cimahi kerjasama UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat difasilitasi Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI, kembali menggelar pertunjukan seni longser yang kali ini berjudul “Keuyeup Bodas” (Yuyu/Kepiting Putih). Acara digelar Sabtu (5/10/2024), pukul 15.30 wib. di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jl. Baranangsiang No. 1 Kota Bandung, dan ditonton oleh 200 orang lebih.
Ketua YKBM, Hermana HMT mengatakan, pertunjukan longser Keuyeup Bodas merupakan evaluasi akhir kegiatan YBKM tahun 2024 dalam melaksanakan Program Layanan Fasilitasi Bidang Kebudayaan bagi Komunitas dan Pelaku Budaya Kategori Dukungan Institusional bagi Keberlangsungan Organisasi Kebudayaan tahun 2023.
“Dengan adanya program tersebut kami tim YBKM bersama Longser Bandoengmooi mengucapkan banyak terima kasih pada Kemendikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP. Alhamdulillah dalam setahun ini dapat merelasikan 4 kegiatan utama, diantaranya; pengembangan strategi keberlanjutan organisasi, implementasi jangka pendek, program publik dan program kolaborasi antar institusi kebudayaan,” ujar Hermana.
Hermana HMT Berharap Kampung Longser Cimahi Segera Terwujud (Foto Andi S) |
Melalui pengembangan strategi keberlanjutan organisasi, dalam kurun waktu 3 tahun ini YBKM bersama komunitas Longser Bandoengmooi mendorong terwujudnya sebuah konsep Kampung Longser di Kota Cimahi.
“Kampung Longser dirancang sebagai tempat kunjungan wisatawan atau mayarakat untuk mengenal lebih dekat tentang seni longser dan budaya lainnya di Kota Cimahi,” katanya.
Selain itu, melalui implementasi jangka pendek, sekarang YBKM memiliki fasilitas berupa komputer, printer, kamera foto/video, dan gamelan. Program publik, tahun 2024 YBKM gelar 2 judul longser (Pendekar Gunung Bohong dan Keuyeup Bodas), 4 kali pertunjukan di 4 tempat ruang publik di Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Sedangkan program kolaborasi antar institusi kebudayaan YKBM melakukan kerjasama dengan ISBI Bandung, dan pelaku budaya dari beberapa komunitas teater di kawasan Bandung Raya dalam bentuk residensi/pemagangan.
“Pertunjukan longser Keuyeup Bodas adalah pertunjukan kali ke 4 YBKM bersama Longser Bandoengmooi. Merupakan kegiatan terakhir tahun 2024 dari pelaksanaan implementasi jangka pendek, program publik dan program kolaborasi antar institusi kebudayaan,” ungkapnya.
Menurut Hermana kegiatan pewarisan seni longser yang bertajuk “Pewarisan mewujudkan pelestarian, inovasi, tata kelola, dan sumber daya seni longser berdaya saing” merupakan kegiatan tahun pertama dari 3 tahun yang direncanakan dalam Program Layanan Fasilitasi Bidang Kebudayaan bagi Komunitas dan Pelaku Budaya Kategori Dukungan Institusional bagi Keberlangsungan Organisasi Kebudayaan. Sebauh program pemanfaatan hasil kelola dana abadi kebudayaan Kemdikbudiristek RI.
“Walau masih ada kekurangan, alhamdulillah tahun pertama kami bisa melaksanakan program dengan lancar. Kami banyak belajar dari program yang digulirkan pemerintah ini, terutama dalam hal tata kelola organisasi dan keuangan. Tertib administrasi dan pengelolan keuangan yang transparan juga akuntabel menjadi kunci utama kelancaran program. Semoga tahun ke 2 dan tahun ke 3 bisa terlaksana dengan baik. Kapasitas kami tim YBKM/longser Bandoengmooi, pelaku budaya, dan masyarakat pendukungnya diharapkan tiap tahun semakin meningkat dan dapat dirasakan manfaatnya,” harap Hermana.
Sementara itu salah seorang Pendiri Bandoengmooi, Aendra Medita, yang sengaja datang dari Jakarta untuk menyaksikan pergelaran Keuyeup Bodas, tak bisa menahan rasa haru, bahagia, dan bangganya, sebab yayasan kebudayaan yang ia ikut dirikan taun 1996 masih eksis, melakukan konservasi dan inovasi seni budaya lokal hingga sekarang.
“Saya pun berharap kampung Longser di Cimahi bisa terwujud. Jadi nanti siapapun yang ingin tahu tentang Seni Longser, silakan datang saja ke kampung Longser Bandoengmooi di Cimahi,“ tandasnya.
**
Lakon Keuyeup Bodas terinspirasi dari mitos yang berkembang di kawasan Kabupaten Sumedang. Ceritanya mengisahkan tentang Keuyeup Bodas (Kepiting Putih) dan Buaya Putih, makhluk raksasa penjelmaan jin. Kedua makhluk raksasa itu masing-masing memiliki pengikut yang banyak, hidup bersama di Sungai Cimanuk tetapi tidak pernah akur. Karena Buaya Putih memiliki sifat tamak, ingin menang sendiri, sehingga ingin menguasai sepanjang aliran sungai dari hulu sampai muara sungai pantai utara Indramayu.
Dengan kecongkakannya, Buaya Putih memproklamirkan diri sebagai penguasa sungai, kemudian berseru kepada seluruh pengikutnya agar membuat danau raksasa dengan membendung Sungai Cimanuk.
Di danau ini, Buaya Putih akan menghabiskan hari-hari berbulan-madu bersama putri dari Ratu Penguasa Pantai Utara. Seluruh pengikutnya, mulai dari komunitas kura-kura, biawak, ikan melaksanakan perintah Sang Penguasa sungai itu. Kecuali komunitas Keuyeup Bodas termasuk kepiting dan makhluk-makhluk kecil lainnya, menentang rencana pembuatan bendungan raksasa tersebut. Sehingga menjadi sasaran kemarahan Raja Sungai yang sedang dimabuk asmara.
Aendra Medita Haru dan Bangga Bandoengmooi Hingga Kini Eksis Ngamumule dan Mengembangkan Budaya Lokal (Foto Andi S) |
Buaya Putih berseru kepada seluruh panglimanya, agar membunuh Keuyeup Bodas dan seluruh pengikutnya, dengan mengerahkan ribuan pasukannya. Namun tak satupun wadyabalad Keuyeup Bodas dapat ditangkap, rupanya sebelum pasukan Buaya Putih menyerbu, mereka sudah lebih dulu bersembunyi di tempat yang aman. Menganggap pasukan Keuyeup Bodas mengungsi ke tempat lain, maka dengan tenang wadyabalad Buaya Putih berbondong-bondong ke daerah Sanghyang Tikoro. Disanalah mereka menyatukan kekuatan, kemudian menghancurkan tebing-tebing kiri dan kanan sungai. Sanghyang Tikoro longsor. Bongkahan batu dan tanah menutup aliran sungai terjadilah genangan air membanjiri area sawah dan ladang.
Melihat kejadian tersebut, Wadyabalad Keuyeup Bodas gerah Keuyeup Bodas menyerukan kepada seluruh prajuritnya agar menjebolkan penyangga air, karena akan mengancam keselamatan manusia. Seketika airpun surut, membuat Buaya Putih marah. Ia tahu gelagat buruk itu perbuatan Keuyeup Bodas, maka dengan geram ia menyerukan kepada seluruh pengikutnya agar menyerbu pasukan Keuyeup Bodas. Seruan itu ditentang oleh panglima perangnya, karena membasmi Keuyeup Bodas bukan pekerjaan mudah. Menaklukan mereka harus dengan cara rékaperdaya. Dengan akal yang sempurna mereka akan bertekuk lutut.
Akhirnya Buaya Putih menyerukan damai. Tetapi seruan itu tidak ditanggapi oleh Keuyeup Bodas, membuat Buaya Putih marah besar. Akhirnya terjadilah pertarungan, Keuyeup Bodas berhasil dirobohkan.
Sejak saat itu Buaya Putih bersumpah, selama bernyawa tetap akan membendung walungan Cimanuk. “Seandainya aku mati, rohku akan masuk ke dalam hati penguasa negara dan suatu saat orang-orang bule akan berdatangan di Cinambo, mereka adalah wakil-wakilku yang akan membendung sungai Cimanuk.”
Keuyeup Bodas menimpalinya, “Silakan jika bisa! Jawaban itu membuat Buaya Putih murka. Pada saat hendak membunuh tiba-tiba Keuyeup Bodas berganti wujud menjadi gumpalan cahaya putih melesat ke angkasa. Buaya Putih terkejut, kemudian menggerakkan badannya seketika berubah wujud menjadi gumpalan cahaya merah melesat ke angkasa mengejar cahaya putih. (AGP)***
Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi Gelar Pertunjukan Longser Keuyeup Bodas
Penampilan Aktor Longser Bandoengmooi Dalam Keuyeup Bodas (Foto Andi S) Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi (YBKM) kelihatannya rajin sekali me...
Saturday, October 5, 2024
Peserta Seminar membludak memenuhi Gedung Kesenian Sunan Ambu (Foto Asep GP) |
Isu global tentang masalah perubahan iklim dan bencana alam Gempa Megathrust, gempa bumi dasyat pemicu tsunami yang belum lama ini meluluhlantakan Nankai Jepang (8 Agustus 2024) dan diprediksi BMKG akan terjadi di Indonesia, tak urung mendapat perhatian juga dari pihak kampus, dalam hal ini prodi/jurusan Antropologi Budaya ISBI Bandung.
Hal itu dibuktikan dengan menggelar Seminar Internasional dan Pergelaran Seni dengan tema “Pelestarian dan Pengembangan Budaya Etnik Nusantara dalam Dinamika Global ” (International Seminar & Art Performance. Theme: ‘Preservation and development of Nusantara Ethnic Culture in Global Dynamic). Seminar internasional yang menampilkan Pembicara Kunci (keynote speaker) Prof. Sri Rustiyanti, S.Sn., M.Sn dan Yuri Rumero Hurtado, M.Sc., yang dipandu Moderator: Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, M.Hum., Ph..D dan Annisa Arum Mayang, S.sos., M.Hum, berlangsung Kamis, (3/10/2024) di GK. Sunan Ambu ISBI Bandung Jl. Buah Batu No. 212 Kota Bandung.
“Pasalnya, kedua isu global tersebut ternyata dampaknya tidak hanya pada persoalan ekologi tapi juga kebudayaan. Bencana Alam, isu Gempa Megathrust ini juga bisa berdampak pada kebudayaan, misalnya di beberapa cagar budaya, situs arkeologi suatu kebudayaan bisa musnah karena bencana. Ini harus menjadi perhatian kita bersama dan ini bukan hanya satu negara tapi sudah jadi isu global dan Unesco sudah mendorong hal ini. Nah kita ISBI Bandung terutama Prodi Antropologi Budaya berkepentingan dengan hal ini,” demikian disampaikan Kaprodi Antropologi Budaya ISBI Bandung Dr. Imam Setyobudi, S.Sos, tentang latar belakang diadakannya seminar internasional ini.
Megathrust kata Imam gempa yang sangat dasyat, dan pemerintah sendiri sudah melakukan mitigasi keselamatan manusia. Tapi masalah keselamatan heritage warisan, situs cagar budaya, berupa benda, belum disinggung-singgung.
Nah yang harus kita perhatikan yang heritage ini, kita harus mengadakan pemetaan apakah keberadaan heritage, situs cagar budaya ini ada pada jalur gempa, kalau demikian bagaimana cara melindunginya. Jangan sampai hancur tak tersisa.
“Salah satu contohnya Candi Kimpulan candi yang dibangun sekitar abad ke 8-9 Masehi itu tertimbun erupsi gunung Merapi di Yogya, termasuk situs-situs heritage yang ada di Kota Bandung dan Jawa Barat, ya ini harus jadi perhatian kalau ada di jalur gempa bagaimana bangunannya harus dilindungi apakah itu dilengkapi dengan anti gempa dengan bekerja sama dengan ahli bangunan, arsitek, teknik sipil agar tidak rusak,“ kata Imam.
(Foto Asep GP) |
Tentu saja perhelatan seminar internasional ini disambut baik Rektor ISBI Retno Dwimarwati, karena hastag ISBI sebagai agen pemajuan kebudayaan, kalau dulu ISBI hanya peduli pada kesenian sekarang semua objek pemajuan kebudayaan temasuk situs cagar budaya menjadi konsen perhatian ISBI. Makanya kata rektor ISBI Bandung terus melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di Kota/ Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang serta daerah lainnya mencoba menggali itu kembali. “Kemarin ISBI ketika mengadakan pertemuan dengan pihak KBB ternyata mengemuka ada situs yang berada di trotoar di daerah Ngamprah, itu kan karunya (kasihan, sangat disayangkan) itu juga kita bicarakan. Jadi kita berusaha bahwa seluruh objek pemajuan kebudayan termasuk cagar budaya, menjadi objek kajian kami dan semoga kita bisa memberikan kontribusi pada Pemajuan Kebudayaan,“ tegas Retno.
Jadi Seminar internasional kata Retno, merupakan upaya menguatkan ISBI Bandung sebagai Agen Pemajuan Kebudayaan untuk melihat seluruh kapasitas, potensi, kompetensi yang ada di Nusanatara ini bisa terbaca ulang. “Karena banyak hal-hal yang kita miliki tetapi rada teu dipalire, tidak terlalu dipedulikan. Jadi upaya-upaya ini melihat bahwa apapun yang kita punya, kita miliki, apakah itu tradisi yang sudah punah atau masih hidup kita coba gali dan kembangkan kembali serta maknai kembali. Jadi ada reinterpretasi kemudian ada upaya rekonstruksi, revitalisasi agar semua nilai-nilai yang pernah kita punya itu bisa kita kenalkan lagi pada generasi muda,“ demikian kata bu rektor.
Penampilan Kesenian (Foto Asep GP) |
Dan sekarang di era global lanjut Retno, tantangannya jauh lebih berat, untuk mengenalkan kekayaan budaya kita tidak lagi secara konvensional hanya dipertunjukan di sini, tapi bagaiman kita berupaya menjadikan semua yang kita miliki ini bisa berskala internasional. Salah satunya seperti ini dengan bentuk seminar internasional. Walau sebenarnya ngajomantarakeun bentuk-bentuk karya dengan media sosial, dengam media yang lebih luas dengan platform-platform digital jauh lebih menarik.
“Jadi kesadaran ini agar anak antopologi ISBI yang berbasis budaya disiapkan untuk peduli dan engeuh terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dia nanti membuat karya-karya berbasis tradisi dengan cara-cara kiwari,“ katanya.
Intinya melalui penyelenggaraan seminar internasional ini, seperti yang dikatakatakan dalam sambutannya, Retno berharap ISBI Bandung sebagai institusi seni akan semakin berperan di tengah masyarakat, sebagai lembaga pengembangan seni dan budaya; sebagai pengawal budaya bangsa; dan sebagai pencerah bagi kemajuan nalar dan budaya manusia yang bermartabat. Selain itu, saya berharap seminar ini akan menghasilkan banyak wawasan baru untuk didiskusikan dan dirumuskan sebagai tantangan-tantangan baru.
(Foto Asep GP) |
Penyelenggaraan seminar internasional ini sangat penting, tidak hanya bagi para akademisi tetapi juga bagi masyarakat luas. Hal ini merupakan salah satu upaya universitas dalam mengimplementasikan tiga pilar penting, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Rutinitas dalam menyelenggarakan seminar, baik dalam lingkup terbatas maupun global, menjadi salah satu pendorong semangat bagi para insan akademis untuk secara rutin melakukan penelitian dan menyampaikan hasil penelitiannya kepada masyarakat luas melalui sebuah forum akademik. Sebagai pimpinan ISBI Bandung, saya bercita-cita untuk secara rutin menyelenggarakan kegiatan seminar internasional, memberikan wadah bagi para insan intelektual untuk melakukan penelitian dan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sebuah forum akademis yang sesuai.
“Sejalan dengan visi dan misi ISBI Bandung untuk menjadi institusi seni yang berkualitas tinggi dan berdaya saing dalam skala lokal, nasional, dan global, seminar internasional ini merupakan salah satu dari sekian banyak upaya yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa, baik di tingkat nasional maupun global,“ pungkasnya.
Para pejabat ISBI Bandung diantara para nara sumber (Foto Asep GP) |
Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Budaya dan Media, Dr. Cahya Hedy, S.Sn., M.Hum, dalam kesempatan yang sama mengatakan pada wartawan, Fakultas Budaya dan Media mencoba memberikan kesempatan kepada 2 prodi yang dimilikinya, Antropologi Budaya dan Prodi Film dan Televisi, untuk mengemas sebuah event yang bisa mengangkat persoalan seni dan budaya dalam bentuk seminar. Jadi ini bentuk pengembangan dari Festival Budaya Nusantara yang tiap tahun digelar jurusan Antropologi Budaya, sedangkan Prodi Film dan Televisi ada Festival film Nusantara.
Dan tahun ini Prodi Antropologi Budaya mengembangkannnya menjadi kemasan seminar internasional yang menghadirkan narasumber dari luar dan nara sumber dari ISBI yang intinya mengangkat isu-isu budaya yang bisa dijadikan ranah riset oleh para mahasiswa.
Rektor ISBI Retno Dwimarwati bersama Dekan FIB dan Media (kiri) dan Kaprodi Antropologi Budaya (Foto Asep GP) |
Tujuan seminar ini kata dekan, memberikan wawasan keilmuan, pencerahan, suplemen keilmuan kepada para mahasiswa agar dengan adanya para nara sumber dari luar mereka bisa lebih terbuka wawasannya, bahwa persoalan Antropologi Budaya itu ranahnya bisa melebar ke berbagai aspek pengkajian dan didalamnya ada seni, sesuai dengan tema seminar, “Preservation and Development of Nusantara Ethnic Culture in Global Dynamic.” Jadi di samping ada bahasan secara keilmuan, secara teori yang digunakan dalam riset, juga ada praktik berkeseniannya.
“Jadi mereka supaya sadar bahwa inilah salah satu pembeda Antropologi Budaya ISBI Bandung dengan di luar ISBI, karena Antropologi Budaya lahir dalam Rahim seni. Sebagai jurusan yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan kampus seni, maka harus ada seninya. Itulah salah satu ciri pembedanya,“ demikian kata dekan. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
October 05, 2024
CB Blogger
IndonesiaAntropologi Budaya ISBI Bandung Gelar Seminar Internasional Sikapi Perubahan Iklim dan Gempa Megathrust
Peserta Seminar membludak memenuhi Gedung Kesenian Sunan Ambu (Foto Asep GP ) Isu global tentang masalah perubahan iklim dan bencana alam G...
Friday, September 27, 2024
PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meresmikan program "Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu" di lahan kritis seluas 100 Hektare di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (26/09/2024).
Program yang melibatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan biomassa untuk co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini, tidak hanya akan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) saja tetapi juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang turut hadir meresmikan program Pengembangan Ekosistem Biomassa menyambut baik inisiatif PLN dalam memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan. Pihaknya pun siap untuk bersinergi dengan PLN untuk memastikan keberhasilan program seperti memberikan pembinaan, menghadirkan penyuluh sehingga program betul-betul diterima oleh masyarakat.
”Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi, siap mendorong, siap membantu, siap menempatkan orang. Apapun yang baik buat rakyat, kita siap jiwa raga kita untuk rakyat,” tutur Sudaryono dalam sambutannya.
Sudaryono juga mengapresiasi upaya PLN yang tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Ini inisiasi yang sangat baik. Tentu saja selain terkait urusan renewable energy, ini mengandung nilai ekonomi, Di situ ada bisnis, di situ ada perputaran uang, di situ ada yang tadinya tidak punya penghasilan, tiba-tiba punya penghasilan. Ini artinya apa? Artinya manfaatnya besar sekali bagi rakyat sekitar,” imbuh Sudaryono.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN terus berupaya menggenjot pemanfaatan EBT sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Upaya ini searah dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, di sisi lain juga membawa dampak positif langsung untuk masyarakat.
"Dulu ketersedian pasokan biomassa untuk co-firing menjadi tantangan bagi kami. Sekarang, dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis dan tidak produktif, tapi juga mampu menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler," ujar Darmawan.
Darmawan memaparkan, guna memastikan kecukupan bahan baku biomassa, dibutuhkan upaya terintegrasi. Untuk itu, PLN mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu. Program ini melibatkan masyarakat untuk mengolah lahan kritis menjadi produktif.
“Dengan kekuatan kolaborasi ini, Kementerian Pertanian dan PLN tidak hanya sukses, tetapi juga membawa kesejahteraan dan berkah. Kesuksesan ini akan diduplikasikan di lokasi lainnya, sehingga akan membawa manfaat yang lebih masif lagi,” lanjut Darmawan.
Sebelum di Tasikmalaya, program ini telah sukses diimplementasikan di Cilacap dengan luas lahan sebesar 106 Hektare dan di Gunungkidul dengan luas 30 Hektare.
Sementara itu Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan bahwa biomassa yang digunakan PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan co-firing sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Karena kebutuhannya terus meningkat, pihaknya mengajak masyarakat Kabupaten Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ini untuk mendulang pendapatan ekonomi.
“Program Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya ini, dilakukan dengan penanaman tanaman indigofera sebanyak 100 ribu buah. PLN EPI juga akan menyerahkan sebanyak 205 ekor domba untuk dibudidayakan. Sebelumnya juga telah dilakukan pelatihan budidaya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya,” terang Iwan.
Tidak sampai di situ, Iwan juga menyampaikan bahwa penanaman tanaman energi ini dilakukan dengan sistem tumpang sari berupa cabai, tomat, dan timun. Sehingga selain dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku biomassa, juga dapat digunakan untuk penghasilan tambahan masyarakat.
"Dengan adanya program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan di mana batang dan ranting tanaman energi dimanfaatkan untuk bahan baku biomassa, sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, serta cabai, tomat, dan timunnya dapat dijual sebagai tambahan penghasilan,” imbuh Iwan.
Sampai dengan Triwulan III 2024, PLN EPI telah berhasil memanfaatkan biomassa untuk co-firing di 46 PLTU sebesar 3 juta ton. Jumlah ini, kata Iwan, bakal ditingkatkan menjadi 10 juta ton di tahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN.
***
Sekilas Tentang PLN
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor 1 bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnisbu dengan SDM berkelas dunia. (Rls/AGP)***
Tatarjabar.com
September 27, 2024
CB Blogger
IndonesiaPT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor 1 bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnisbu dengan SDM berkelas dunia. (Rls/AGP)***
Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu
Tanaman indigofera memiliki banyak manfaat, batangnya dimanfaatkan sebagai bahan baku co-firing dan daunnya untuk pakan ternak. Wakil Mente...
Tuesday, September 24, 2024
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Tidak hanya dididik keagamaan didalam kelas, para siswa Pos PAUD Laskar Pelangi 08 pun tiap tahun dilatih aktif mengikuti dan memeriahkan hari-hari besar Islam. Seperti dalam peringatan lahir kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun ini, para siswa Laskar Pelangi selama seminggu ikut memeriahkan dan mengikuti acara Maulid Nabi seperti ikut lomba mewarnai dan lomba kaligrafi untuk kelas PAUD dan SD dalam rangkain acara Madrasah Mencari Bakat yang di dalamnya melibatkan Prisman SMAN 9 Bandung. Selain itu para siswa juga ikut menampilkan seni islami dan malamnya dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustad Deni Hamdani (Ust. Deni Dakochan). Acara di gelar di depan sekolah Pos PAUD Laskar Pelangi 08 Jalan Baladewa No. 3 RT 03/08 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, (14/9/2024).
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Kepala Sekolah Pos PAUD Laskar pelangi Nena Suminar, A.Md, berharap anak didiknya bisa lebih mengenal dan meneladani sifat-sifat nabi terutama Nabi Besar Muhammad SAW, dan bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
Kegiatan bernafaskan agama ini pun mendapat sambutan dari orang tua siswa. Pendidikan agama memang harus diterapkan kepada anak sejak dini, baik itu di rumah maupun di sekolah, karena akan menjadi benteng kuat untuk menahan derasnya budaya luar dalam pergaulannya di tengah masyarakat. Demikian kata orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Ustad Deni Dakocan Tengah Memberi Siraman Rohani (Dok. Laskar Pelangi) |
Tradisi anak-anak dalam menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW ini harus terus dipertahankan, karena saya lihat di tempat lain sudah mulai pudar. Padahal ini sangat baik untuk mengenalkan perjuangan Nabi Muhammad kepada anak-anak terutama untuk mencontoh akhlaknya.
Nena Suminar Kepala Sekolah (Kedua Dari Kiri) Bersama Para Guru Laskar Pelangi (Foto Asep GP) |
“Ini suasana seperti ini juga waas asa muludan di lembur. Ini harus dipertahankan tradisi ini mulai pudar,“ kata Nunung Sanusi, teringat masa kecilnya ketika ikut merayakan Maulid Nabi di sekolahnya, di Majalengka . (Asep GP)***
Tatarjabar.com
September 24, 2024
CB Blogger
IndonesiaSiswa Laskar Pelangi Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024
Penampilan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi (Foto Asep GP) Tidak hanya dididik keagamaan didalam kelas, para siswa Pos PAUD Laskar Pelangi 08 p...
Sunday, September 22, 2024
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung dan Pelatih Raffy Ramadhan, Juara Utama 3 Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Prestasi gemilang tersebut diraih di ajang perlombaan Regu Pengibar Bendera (RUKIBRA) “Al Kenzie Berkibar 2.0 SMA Al Kenzie Bandung”. Acara yang diikuti berbagai sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Se Bandung Raya ini berlangsung di Kampus SMA Al Kenzie Jalan Margacinta Kota Bandung, Sabtu (21/9/2024).
Selain juara utama 3, gelar kostum terbaik 1, gelar pengibar bendera 3 dan gelar pelatih terbaik 3 juga diraih oleh SDIT Al Fitrah Bandung, sehingga membawa pulang 4 gelar juara, ini semakin memperkuat catatan prestasi luar biasa sekolah tersebut.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Juara Utama 3 Lomba Rukibra Tingkat SD/MI Se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Pada kegiatan tersebut masing-masing tim diberikan waktu untuk menunjukkan kebolehan latihan keterampilan lipat bentang bendera, kibar bendera, peraturan baris berbaris (PBB) dan pembentukan formasi.
Menurut Pelatih Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung, Raffy Ramadhan, A.Md.T,. Paskibra SDIT Al Fitrah merupakan ekstrakurikuler yang aktif dalam berbagai ajang lomba. Pada ajang lomba kali ini, SDIT Al Fitrah mengirimkan 1 pasukan yang terdiri dari 1 komandan dan 15 anggota. Pasukan ini digembleng dengan diberikan latihan intensif selama satu minggu.
Menurut Pelatih Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung, Raffy Ramadhan, A.Md.T,. Paskibra SDIT Al Fitrah merupakan ekstrakurikuler yang aktif dalam berbagai ajang lomba. Pada ajang lomba kali ini, SDIT Al Fitrah mengirimkan 1 pasukan yang terdiri dari 1 komandan dan 15 anggota. Pasukan ini digembleng dengan diberikan latihan intensif selama satu minggu.
"Hari ini paskibra SDIT Al Fitrah mengikuti lomba Rukibra Al Kenzi se Bandung Raya di ikuti 19 sekolah dasar, alhamdulillah hasil usaha anak anak selama seminggu latihan ini tidak sia-sia karena anak-anak tampil dengan maksimal, hasil dari usaha anak-anak bisa mendapatkan juara utama ke 3 se Bandung Raya,” kata Raffy.
Ibu-Ibu Tim Support Paskibra SDIT Al Fitrah dan Piala Kejuaraan Lomba Rukibra Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
“Tentunya ini semua berkat doa dan dukungan baik dari sekolah dan orang tua anak-anak, walaupun ada beberapa evaluasi yang harus diperbaiki tetapi saya sebagai pelatih sangat bangga atas perjuangan anak-anak semoga event berikutnya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari ini," ujarnya.
Di tempat yang sama Hj. Hidayati, S.Pd, orang tua Nabila Kalila Khansa anggota Paskibra SDIT Al Fitrah yang turut langsung menyaksikan anaknya dalam ajang Rukibra merasa terharu sekaligus bangga.
Di tempat yang sama Hj. Hidayati, S.Pd, orang tua Nabila Kalila Khansa anggota Paskibra SDIT Al Fitrah yang turut langsung menyaksikan anaknya dalam ajang Rukibra merasa terharu sekaligus bangga.
Asep Ruslan, Nabila dan Hidayati di Kampus SMA Alkenzie Bandung (Foto: Asep Ruslan) |
Dikatakan Hidayati yang juga Guru di SMPN 51 Bandung, bahwa kegiatan paskibra berdampak positif bagi para pelajar. Diantaranya adalah membentuk jiwa patriot dalam diri mereka.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Saat Berlaga di Lomba Rukibra Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Paskibra menurut Hidayati, juga mengajarkan untuk membentuk nilai-nilai penting dalam diri. Di dalamnya terdapat nilai nilai seperti kedisiplinan, cinta tanah air, selain itu juga mereka diajarkan untuk mengatur waktu dengan baik dan belajar bekerja sama tim.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah dan Pelatih Raffy Ramadhan, Saat Menerima Piala Juara Utama 3 Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) |
Selanjutnya Kepala SDIT Al Fitrah Bandung, Itang Makbul Habib, S. Pd., saat dihubungi via telpon oleh wartawan menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa, serta berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya juga untuk pencapaian yang lebih tinggi di masa depan.
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung (Foto: Asep Ruslan) |
“Saya atas nama Sekolah mengucapkan selamat kepada Tim Paskibra SDIT Al Fitrah atas prestasi yang membanggakan sebagai Juara Utama 3. Prestasi ini adalah bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, dan semangat tim yang luar biasa. Kalian telah mengharumkan nama sekolah dan menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya. Teruslah berkarya dan raih prestasi yang lebih tinggi lagi,” kata Itang Makbul Habib.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pelatih atas bimbingannya dan tentunya para orangtua siswa atas do'a dan supportnya,” pungkasnya.
Berikut Para Juara Lomba Rukibra Tingkat SD/MI Se Bandung Raya :
Tatarjabar.com
September 22, 2024
CB Blogger
Indonesia“Terima kasih juga saya sampaikan kepada Pelatih atas bimbingannya dan tentunya para orangtua siswa atas do'a dan supportnya,” pungkasnya.
Berikut Para Juara Lomba Rukibra Tingkat SD/MI Se Bandung Raya :
- Juara Utama 1, SDN 006 Buah Batu C
- Juara Utama 2, SDN 006 Buah Batu B
- Juara Utama 3, SDIT Al Fitrah
- Juara Harapan Utama 1, SDN 178 KPAD Gegerkalong A
- Juara Harapan Utama 1, SDN 006 Buah Batu A
- Juara Harapan Utama 1, SD Muhammadiyah 7
- Nailla Afrianasyah (Kelas 6 al Battani)
- Nafeeza Aretha (Kelas 6 al Battani)
- Evra Elya Najma (Kelas 6 al Biruni)
- Nadhira Asyla Arfi (Kelas 6 al Battani)
- Safira Cataleya (Kelas 6 al Haitam)
- Zalfa Thufailah (Kelas 6 al Haitam)
- Khayla Alma Noor (Kelas 6 al Battani)
- Ameera Shidqia Dinata (Kelas 5 al Khawarizmi)
- Mahirah Almasah (Kelas 5 al Khawarizmi)
- Azkayra Iftina (Kelas 5 al Khozin)
- Meilinda Bilqis (Kelas 5 al Khozin)
- Innayah Azmi Athifa (Kelas 5 al Kindi)
- Elena Fazia Ramdhani (Kelas 6 al Haitam)
- Nabila Kalila Khansa (Kelas 3 ibnu Hayyan)
- Naura H Aqella (Kelas 3 ibnu Thuffail)
- Ashfeen Auni Latifa (Kelas 3 ibnu Rusyd)
Hebat Euy! Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung Juara Utama 3 Se Bandung Raya
Tim Paskibra SDIT Al Fitrah Bandung dan Pelatih Raffy Ramadhan, Juara Utama 3 Tingkat SD/MI se Bandung Raya (Foto: Asep Ruslan) Prestasi gem...
Monday, September 16, 2024
Paguyuban Asep Dunia, siap satukan visi |
Acara Rapat Koordinasi Nasional Paguyuban Asep Dunia (PAD) tersebut, berlangsung di Gedung Sekretariat Yayasan Baraya Maung Parahyangan Jl. Lombok No. 22 Kota Bandung (14/9/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Dani Hadianto, SE., MAB. Analis Ketahanan Ekonomi, Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, Bakesbangpol Jabar yang sekaligus membuka acara, Presiden PAD Asep Ruslan, Dewan Pembina DPP PAD Mayjen TNI (Purn) Asep Kuswani, SH., M.Si (Han), Ketua Yayasan Baraya Maung Parahyangan (BMP) yang juga Anggota Dewan Pembina DPP PAD Brigjen TNI (Purn) Asep Syaripudin, Ketua Panitia Rakornas yang juga Wakil Presiden PAD Asep Jaelani, S.Pd., M.Pd, Dewan Pakar DPP PAD Asep Zaenal Mustopa, SKM.,M. Epid, Ketua DPW PAD, Ketua DPD PAD, ketua organisasi sayap DPP PAD dan tamu undangan lainnya.
Menurut Presiden PAD Asep Ruslan, Rakornas ini adalah untuk menyatukan visi dan langkah PAD dalam mencapai tujuan bersama. Maka dia pun mengajak agar Rakornas ini dijadikan momentum berharga untuk mempererat tali persaudaraan, agar PAD makin solid, ada aksi, dan karya nyata, serta dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi semua.
“Rakornas ini dalam rangka menyatukan visi PAD untuk nanti, acara KAA (Konferensi Asep-Asep) dan terakhir adalah Munas. Mudah-mudahan rakornas ini menghasilkan ide-ide cemerlang dari para pengurus yang ada di seluruh Indonesia dan juga kami harap PAD semakin solid, semakin memberikan kontribusi yang nyata bagi anggota masyarakat bangsa dan Negara Kesatuan RI,” harapnya.
Dari Kiri, Wakil Presiden PAD Asep Jaelani, Presiden PAD Asep Ruslan dan Dewan Pembina DPP PAD Mayjen(Purn) Asep Kuswani |
Rakornas PAD ini kata Asep Ruslan, terselenggara atas dukungan setiap Akang Asep dan berbagai pihak, terutama Yayasan Baraya Maung Parahyangan (BMP) yang memberikan tempat pelaksanaan rakornas secara gratis. Katanya berterima kasih sekali.
Sementara itu Dewan Pembina DPP PAD Mayjen TNI (Purn) Asep Kuswani, menjelaskan pada wartawan, Paguyuban Asep Dunia ini merupakan organisasi kemasyarakatan tempat berkumpulnya Asep-Asep, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. PAD ini Dewan Pimpinan Wilayahnya (DPW) tersebar di seluruh dunia, ada di Saudi Arabia, Phlipina, Singapura, Prancis, Amerika Serikat, Australia, dsb.
“Maka ketika PAD melakukan sawala maya (zoom meeting), tanpa memperhatikan perbedaan waktu di setiap belahan dunia, perwakilan Asep dari semua Negara itu hadir. Bayangkan yang di Amerika jam 2 malam, tapi karena perbedaan waktu yang di Australia jam 2 siang. Tapi mereka selalu ikut. Alhamdulillah dengan adanya PAD ini kita bisa mengadakan silaturahmi diantara Asep dan Asep dan ini tidak hanya Asep saja untuk berkontribusi pada bangsa-Negara, tapi saudara-saudara Asep, pacar-pacar Asep, istri Asep, semuanya. Dan PAD ini tidak berpolitik, tapi Asep-Asep punya hak politik masing-masing karena dalam PAD ditinjau dari komponen pertahanan ada komponen utama, cadangan, dan komponen pendukung,“ tutur Pak Jenderal, gamblang sekali.Presiden Asep Dunia dan jajarannya siap lakukan aksi dan karya nyata |
Sementara itu, mewakili Bakesbangpol, Dani Hadianto, berharap Rakornas PAD menghasilkan visi-misi dan hasil yang memuaskan bagi semua. “Dan tentunya PAD ini bisa menjalin sinergitas dengan pemerintah Jabar dalam meuwujudkan masyarakat madani, sejahtera lahir-bathin,” tandasnya. (Asep GP)***
Paguyuban Asep Dunia Untuk Satukan Visi Gelar Rakornas Tahun 2024
Paguyuban Asep Dunia, siap satukan visi Acara Rapat Koordinasi Nasional Paguyuban Asep Dunia (PAD) tersebut, berlangsung di Gedung Sekretar...
Saturday, August 31, 2024
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) |
Pembukaan kegiatan yang didukung Dirjen Vokasi Kemendikbudristek RI tersebut, berlangsung di Critoe Coffe Jl. Gandapura No. 33 Bandung, Jumat (30/8/2024).
Hadir dalam kesempatan tersebut Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat, Dinas Pendidikan Kota Bandung, juga Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, Mitra Critoe Academi Mochamad IKhsan Lazuardi dari L’more Coffe Jalan Mangga Bandung, Mario Puji Satrianto, Pengelola dan Direktur LKP Critoe (Critoe Academi), serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum DPP Forum PLKP Indonesia, Zoelkifly, sedang mengalungkan tanda peserta (Foto Asep GP) |
Menurut Mario, Para peserta PKK Barista yang berjumlah 25 orang dari seluruh Banudung Raya (ada juga dari Sukabumi dan Bogor) ini akan dididik dasar-dasar pengetahun barista, apa yang harus diterapkan oleh seorang barista, dan nanti akan diimplementasikan dalam pekerjaannya.
“Harapan kami mereka lulus dengan kompeten sehingga bisa langsung kami tempatkan bekerja. Karena memang itu tugas kami. Pelatihan ini khusus untuk anak muda yang perlu dibantu dari sisi karirnya, untuk mengentaskan pengangguran, semoga banyak industri yang mau menerima mereka,“ jelas Rio.
Abdul Gaos, kita dukung program pemerintah pusat yang menguntungkan urang Bandung (Foto Asep GP) |
Sebetulnya kata Rio, yang daftar ikut pelatihan banyak, ada 300 orang lebih, tapi keterbatasan pihaknya hanya bisa menampung 25 orang.
“Sangat disayangkan kami tidak bisa menampung mereka semua, padahal potensi dan motivasi yang daftar juga luar biasa. Maka untuk teman-teman muda sekalian yang sudah punya lembaga pelatihan atau yang ingin membuat lembaga pelatihan, monggo kita sama-sama menampung potensi anak-anak muda yang luar biasa ini terutama yang lagi menganggur, ayo kita bikin agar semua potensi mereka tersalurkan,“ ajaknya.
Mario Puji Satrianto, Direktur LKP Critoe, untuk mengentaskan pengangguran (Foto Asep GP) |
Rio juga berharap program pelatihan yang baru digelar pihaknya ini akan kontinyu dan terus didukung pemerintah karena sangat bagus untuk mewadahi potensi-potensi muda yang jadi pengangguran, mendidiknya, lalu menyalurkan mereka agar bekerja sesuai bidangnya.
Untuk jadi peserta pelatihan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) mudah saja, bisa dilihat-lihat di media online/internet dan bisa memilih sendiri yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk pelatihan barista di Critoe Academia ada persyaratan usia harus 17-25 tahun, dan posisinya harus terdaftar di disdukcapil, sekolah atau perkuliahan/kampus. Dan kalau diterima mereka akan dididik selama sebulan dengan tanpa harus membayar alias gratis.
Ikhsan Lazuardi, semoga pelatihan ini melahirkan bibit-bibit barista profesional di bidangnya (Foto Asep GP) |
“Kami juga menyediakan alat-alat selama latihan dan nanti kita fasilitasi dengan magang dan ujian gratis, karena kalau ikut pelatihan mandiri ujian harus bayar. Jadi dalam program PKK Barista ini mereka sama sekali tidak dipungut biaya. Semoga mereka jadi barista-barista profesional dan bisa cepat tersalurkan di dunia kerja,“ pungkasnya.
Ya semoga dari acara LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Citroe ini tumbuh bibit-bibit barista baru khususnya di Kota Bandung, terlebih di Jawa Barat. Saya juga berharap pemerintah tetap support agar adik-adik kita ini bisa diwadahi, agar bisa memiliki keahlian, sertifikasi dan bisa tersalurkan kerja di bidangnya. Selamat dan sukses kepada Critoe Academi, semoga bisa konsisten menumbuhkan bibit-bibit barista di bidang coffee shop,“ demikian kata Mochamad Ikhsan Lazauardi.
Yasbir Meizal peserta PKK Barista, semoga semua peserta lulus dan kompeten serta bisa cepat bekerja (Foto Asep GP) |
Zoelkifly M. Adam S.Pd, M.M., Ketua UMUM DPP Forum PLKP Indonesia, pun menyambut baik kegiatan ini dan dia menerangkan dengan gamblang, Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) ini salah satu program yang diluncurkan oleh Direktorat Kursus Kemendikbudristek. Program ini memberikan pembekalan kepada masyarakat yang belum memiliki keahlian/skill dan potensi sehingga dilatih oleh LKP Citroe ini, setelah dia dilatih kemudian punya skill, punya kompetensi, kemudian nanti mengikuti uji kompetensi lembaga sertifikasi dan setelah itu yang terpenting mereka akan disalurkan oleh LKP Critoe ke dunia kerja, ke industri-Industri yang berkaitan dengan pengetahuan yang mereka dapat dari pelatihan, yaitu jadi barista di kafe-kafe/cofee shop yang ada.
Amanda Maulani, ingin jadi barista handal dan punya kedai kopi sendiri (Foto Asep GP) |
Zoelkifly juga berpesan agar semua peserta pelatihan yang telah diberi kepercayaan oleh pemerintah, wajib 100% mengikuti seluruh kegiatan ini, juga wajib ikut uji kompetensi, kemudian pelatihan yang lebih banyak praktiknya daripada teorinya, mengajarkan tentang kopi dari hulu sampai hilir, mulai proses memilih bahan kopi hingga pembuatan/penyajian kopi. Itu yang diajarkan kepada peserta oleh LKP Citroe, lembaga yang sudah memiliki ijin resmi pemerintah Kota Bandung ini.
Serius memperhatikan arahan instruktur (Foto Asep GP) |
Sambutan juga datang dari Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Masyarakat Kota Bandung Drs. Abdul Gaos, M.Pd, Intinya Dinas Pendidikan Kota Bandung menyambut baik program ini, dan Alhamdulillah, katanya kita tiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan di Bandung, luar biasa dipercaya oleh kementerian untuk melaksanakan program ini, yang mana polanya langsung dari kementerian ke lembaga yang bersangkutan dan kita di daerah bertugas untuk melakukan monitoring,“ katanya.
“Dan ini satu sinergi yang baik karena tidak mungkin untuk mengentaskan satu program itu hanya menjadi ranah pemerintah saja atau ranah masyarakat saja, harus ada kolaborasi yang baik, dan potensi Bandung sangat bagus dan kita akan mendorong seluruh program yang diinisiasi pemerintah pusat, apalagi tujuannya kan yang dapat manfaatnya warga kota Bandung juga," imbuhnya.
Para calon barista handal (Foto Asep GP) |
Abdul Gaos pun menyayangkan, LKP di kota Bandung ada 200-an tapi yang dapat program ini hanya 20-an. Mungkin pihak LKP tidak tahu atau lupa ada program tersebut dari pemerintah. Sebaiknya, kata Pak Kabid, pihak LKP lebih berinisiatif menyesuaikan dengan kekinian (membuka/mencari di internet), karena disana bayak program yang baik untuk masyarakat dan bisa mengajukan secara online ke sistem yang dikelola kementerian.
Pak Kabid juga berharap, para peserta bisa mengikuti dengan penuh kesungguhan pelatihan ini dan tidak main-main. “Ini kan bukan gratis tapi dibiayai pemerintah, jadi jangan disia-siakan karena banyak peserta lain yang mau ikut tapi tidak seberuntung mereka. Dan untuk pihak LKP harus melakukan program yang sungguh-sungguh juga, mengacu kepada petunjuk teknis yang diberikan oleh kementerian,” demikian pesannya.
Tapi kelihatannya para peserta antusias sekali dan bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, Yasbir Meizal (18) salah seorang peserta yang lumayan jauh juga tiap hari datang datang dari Bojongsoang ke Critoe Coffe di Jalan Gandapura, berniat mempelajari, menambah wawasan dan skill tentang barista. Lulusan SMKN 3 Baleendah Kabuaten Bandung ini baru lulus sekolah dan menganggur. Kebetulan suatu hari membuka-buka IG (Instagram) dan menemukan pengumuman pelatihan PKK Barista Critoe Academi, lalu daftar dan alhamdulillah diterima.
“Saya berharap dapat skillnya dan lulusnya kompeten serta nanti bisa bekerja di perusahaan dan kedepannya bisa membangun usaha sendiri. Semoga pelatihannya lancar, semua peserta sehat dan lulus semua, jadi kompeten semuanya,“ kata penyuka kopi pagi yang tengah menunggu masuk ke Unwim ini. Demikian juga dengan Amanda Maulani dari Cimindi - Kota Cimahi, alumni-SMK Profita Astana Anyar Bandung (2024) ini, ingin jadi barista handal dan nantinya punya coffe shop sendiri. (Asep GP)***
LKP Critoe Gelar Pelatihan Barista PKK 2024 Kurangi Pengangguran di Bandung
Kabid PAUD dan Masyarakat Disdik Kota Bandung Abdul Gaos, sedang membuka acara Pelatihan Barista (Foto Asep GP) Pembukaan kegiatan yang didu...
Thursday, August 29, 2024
Sebagaimana diketahui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menyelenggarakan COFEX (Conferensi & Exhibition /Pameran) yang menampilkan produk-produk kreatif Aplikasi, Gim dan Animasi di Gedung Sate, Bandung (21-24/8/2024). Nah Indigo, program inkubator dan akselerator startup digital milik PT Telkom Indonesia Tbk, juga tak ketinggalan turut berpartisipasi.dalam acara Cofex AGA dan Connecti: City, tsb. Sesuai dengan perannya sebagai inkubator startup digital, Indigo memberikan dukungan melalui sharing session dan showcase yang menampilkan beragam inovasi dari startup binaannya.
Pada sesi Conference di Cofex AGA, Saiful Jais, Indigo Incubation Program Lead, memaparkan topik "Unlocking Opportunities in Digital Era", yang membahas dampak aplikasi digital di Jawa Barat. Selanjutnya, Eumir Bethbeder, Founder startup Automa, turut berbagi kisah sukses dari startup binaan Indigo tersebut. Sedangkan di sesi Conference Connecti : City, Niki Tsuraya Yaumi, Co-Founder Goers, membahas percepatan pengembangan ekonomi kreatif melalui aktor kreatif dan teknologi. Goers sendiri merupakan salah satu startup binaan Indigo yang telah memberikan kontribusi signifikan di bidang ini.
Pada pameran Showcase Exhibition, Indigo memamerkan produk unggulan Telkom, Pijar, serta tiga startup binaan lainnya, yaitu: Cyber Army, Habibi Garden, dan Automa. Selain itu, Indigo juga membawa startup lokal lainnya seperti Curaweda, Titik 0, dan WaitHub.
Menghubungkan Startup dengan Peluang Bisnis yang Lebih Besar
Partisipasi Indigo dalam acara ini sangat membantu startup binaannya dalam memperluas jaringan dan menjangkau pasar yang lebih luas. Angelita Apriliana, Sales Executive Cyber Army Indonesia, menyatakan bahwa dukungan Indigo di acara ini telah memberikan peluang untuk memperluas branding dan meningkatkan skala bisnis.
Wafa Nur Izzah, Business and Product Strategist Pijar Talenta, juga menekankan pentingnya acara ini dalam membantu mereka memperkenalkan produk ke masyarakat Jawa Barat. Sementara itu, Desi Lestari, Corporate Secretary Curaweda Palagan Simbiotech, mengapresiasi kemudahan yang diberikan Indigo dalam mempertemukan mereka dengan calon investor dan klien potensial.
Masa Depan Kolaborasi dan Pengembangan Startup di Jawa Barat
Acara ini diharapkan dapat menjawab tantangan ekonomi dan ketenagakerjaan di Jawa Barat, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih siap dalam menciptakan ekosistem startup dan ekonomi kreatif yang lebih baik di masa depan.
Benny Bachtiar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa Indigo yang merupakan program inisiatif Telkom Indonesia yang aktif dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif digital yang memiliki dampak sangat besar dalam pendukungan pelaksanaan kegiatan Cofex, khususnya dalam sektor Aplikasi. Adapun dampak peran Indigo adalah eksposur dan visibilitas promosi, inovasi, talenta, networking, dan kolaborasi. Benny berharap, kedepannya Indigo akan tetap konsisten dan berkomitmen di dalam pengembangan startup yang menghasilkan aplikasi inovatif untuk kemajuan ekonomi kreatif Jawa Barat.
Patricia Eugene Gaspersz, Senior Manager Indigo, menambahkan bahwa Indigo saat ini memiliki program dalam bentuk kolaborasi acara yang bertujuan untuk membangun digital ekosistem di tiap daerah. Dalam hal ini, Indigo memberikan dukungan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dari sektor Aplikasi dengan menghadirkan beberapa startup yang menjadi bagian portofolio Indigo dan beberapa startup di Jawa Barat untuk berpartisipasi pada acara Cofex dan Connecti : City. Harapannya, acara ini dapat meningkatkan bisnis para startup di Jawa Barat agar mampu mencapai level yang lebih baik.
***
Indigo (https://indigo.id/) merupakan program inkubator dan akselerator startup digital milik PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom). Sejak 2013, Indigo telah berhasil membina lebih dari 200 startup digital. Melalui kolaborasi dengan berbagai partner, baik itu dari pemerintah maupun swasta, Indigo telah membantu startup binaannya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. (Rls/AGP)***
Tatarjabar.com August 29, 2024 CB Blogger Indonesia
Dukungan Indigo untuk Cofex AGA dan Connecti : City di West Java Festival 2024
Indigo menjadi kolaborator acara Cofex AGA dan Connecti:City di West Java Festival 2024 dengan memberikan sharing session dan showcase dari ...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)