Tuesday, November 28, 2023
![]() |
Stan kuliner produk peserta program PKW LPP Ariyanti 2023 (Foto Asep GP) |
Sebagaimana kita ketahui LPP Ariyanti di tahun 2023 ini kembali menggelar Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) level Platinum, jenis Keterampilan Pastry & Bakery (Street Food). Pembukaan dimulai tanggal 18 September 2023 di Aula Kampus LPP Ariyanti Jl. Hos Cokroaminoto (Pasirkaliki) No.127-131, Kota Bandung. Program unggulan dari Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan mencetak para wirausahawan dan mengurangi pengangguran ini diikuti 45 peserta dan berlangsung dua bulan lebih.
![]() |
Abdul Gaos, Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan PKW di Ariyanti (Foto Asep GP) |
Nah, sebagai salah satu perwujudan pelaksanaan kurikulum PKW Tahun 2023 yang telah disusun yaitu penerapan Pembelajaran Bebasis Proyek atau Project Based Learning (PJBL), LPP Ariyanti menyelenggarakan bazzar dalam kegiatan Sat-Day Event bertajuk Futuristik yang digelar di D’Botanica Mall Bandung, Jalan Dr. Djundjunan No.143 Kota Bandung, Sabtu (18/11/ 2023).
![]() |
Direktur LPP Ariyanti, semoga mereka jadi pengusaha yang berhasil (Foto Asep GP) |
“Jadi pada hari ini kami mengimplementasikan PJBL, dan pada acara Sat-Day Event ini, para peserta program PKW diwajibkan membuka booth untuk menjual hasil produksinya. Dalam pembelajaran PJBL ini para peserta yang berjumlah 45 orang tersebut dibentuk menjadi 6 kelompok. Mereka diwajibkan menentukan menu sesuai sasaran pasar mereka, kemudian pembelian bahan baku, memproduksi, dan menjual produk saat bazzar sehinnga mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka produksi dan rencanakan sesuai pembelajaran yang mereka ikuti selama 2 bulan di LPP Ariyanti dan hari ini adalah ujung pembelajaran sebelum mereka selesai melaksanakan program PKW 2023, Bidang Pastry & Bakery,“ demikian kata Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti, Isvhiastuti, SE, di sela-sela acara.
“Harapan kami sebagai penyelenggara yang mendapat kepercaayaan dari program PKW Kemendikbudristek, para lulusan yang juga sudah diberi peralatan, dari mulai gerobak, oven, dsb, itu siap merintis usaha sendiri, membuka usaha bidang kuliner meramaikan dunia kuliner di Bandung dan di Jawa Barat, dimana banyak destinasi wisata yang memerlukan dukungan jajanan street food yang memperkaya khasanah destinasi kuliner di Bandung dan Jabar,” imbuhnya.
Dari pantauan wartawan, bazzar yang digelar di pusat perbelanjaan yang dulu bernama BTC (Bandung Trade Center) tersebut banyak mengundang perhatian pengunjung mall, sehingga belum tengah hari makanan hasil produk peserta PKW ini pun sudah habis diserbu konsumen.
Seperti stan Bela Putri Amalia (Bandung) dan N. Latifah alumni SMK Manajemen Bisnis dan Pemasaran dari Cicalengka yang menjajakan risoles, brownies cube, pizza mini dan es jeruk, produknya laris manis tinggal es jeruknya saja, Bela pun mengatakan, “Alhamdulillah selama 2 bulan pelatihan kami sangat senang, karena mendapat banyak ilmu dan pengalaman dari mulai resep-resep dari chef nya, juga cara memenej laba ruginya. Harapannya semoga saya punya toko yang berkembang pesat dan punya penghasilan sendiri yang bisa saya nikmati sampai tua nanti juga bisa berbagai ilmu dengan orang lain,” kata Bela yang tidak lolos diterima kuliah di Univeristas Indonesia.
Demikian juga bagi Dinar Wijayanti Ketua kelompok 1, dia mengaku selama ikutan pelatihan banyak ilmu yang didapat buat bekal buka usaha. Usai pelatihan PKW Dinar mau buka Fastry & Bakery di shop cokies di Bandung. Harapan ke depannya ingin jadi pengusaha besar dan bisa bersaing dengan brand-brand besar.“Untuk Ariyanti makasih banyak, berkat Ariyanti aku bisa buka usaha, banyak memperoleh ilmu yang bermanfaat dan dapat alat untuk usaha, kita tinggal menjalani saja,” ungkap lulusan Tataboga SMKN 15 Bandung ini jujur.
Acara Sat-Day Event memang terlihat sangat meriah dan sukses. Ada Modern Dance, flashmob for kids, lomba drawing (menggambar), lomba make up, fashion show (3 sesi), akustik, angklung robotic, dan doorprize serta pameran UMKM dari kota-kota di Indonesia, (Poso - Sulawesi, Bandung, Banten, Nganjuk, Yogyakarta, dsb).
Hadir juga pejabat Dinas Pendidikan Kota Bandung, Drs. H. Abdul Gaos, M.Pd (Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat), beserta jajarannya.
Abdul Ghaos, M.Pd, pada kesempatan itu mengingatkan kepada peserta PKW LPP Ariyanti bahwa ini bukan sebuah akhir dari perjalanan tapi awal untuk mengisi langkah lebih jauh lagi. “Intinya kami dari dinas pendidikan mendukung penuh upaya yang dilaksanakan unsur masyarakat, termasuk dari lembaga sendiri dan partispasi LPP Ariyanti serta partisiasi seluruh masyarakat dalam pendidikan masyarakat ini, dan akhirnya semuanya untuk membantu mewujudkan, mensupport penuh agar anak-anak peserta didik kita bisa mencapai apa yang diimpikannya. Selamat kepada para peserta ujian semoga kalian memperoleh hasil yang memuaskan dan pada gilirannya nanti bisa diamalkan dan jadi bahan yang bisa menunjang bekal kehidupan di masa datang. Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan PKW di Ariyanti ini,“ pungkasnya.
Setelah itu, pada tanggal 22 November 2023, PKW Platinum LPP Ariyanti melakukan evaluasi keterampilan dengan cara gelar produk dan mengundang penguji dari Indonesia Chef Association, Chef Budi. Pada hari yang sama dilakukan penutupan dengan mengundang dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, Para UMKM, dan mitra dari LPP Ariyanti.
Setelah lulus peserta masih mendapat bimbingan dari pelaku UMKM yang menjadi coach, yang telah ditunjuk oleh LPP Ariyanti.
![]() |
Penutupan Program PKW LPP Ariyanti 2023. Para lulusan siap menjadi wirausahawan baru. (Foto Istimewa) |
“Setelah lulus dari PKW Platinum tahun 2023 ini, diharapkan para peserta segera membuka usaha sesuai dengan presentasi bisnis yang telah dipaparkan oleh masing-masing peserta. Dengan berbekal ilmu dan keterampilan, serta alat-alat bahan rintisan usaha yang diberikan, para lulusan menjadi pengusaha yang berhasil,” demikian harapan Direktur LLP Ariyanti, Isvhiastuti. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
November 28, 2023
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
LPP Ariyanti Gelar Bazzar Sat-Day Event Program PKW 2023 : PKW Platinum LPP Ariyanti Cetak Wirausahawan Baru Bidang Kuliner Pastry Bakery (Street Food)
Stan kuliner produk peserta program PKW LPP Ariyanti 2023 (Foto Asep GP) Sebagaimana kita ketahui LPP Ariyanti di tahun 2023 ini kembali me...
Friday, November 24, 2023
Jawa Barat sangat kaya dengan potensi seninya, baik seni tradisi maupun seni masa kini. Para pelaku seni pun sudah diorganisir, diwadahi dengan baik. Tapi jangan lupa dibalik semua itu ada yang tidak kalah penting, yaitu para Pengrajin Alat-alat Kesenian, terutama di pelosok, di kabupaten-kabupaten, yang jadi pendukung utama pelaku seni dalam berkesenian, belum diwadahi, berlum teroganisir, belum dibina dan dikapitalisasi.
Maka dari itu APAVMI (Asosiasi Penggiat Audio Video Musik Indonesia) berusaha untuk menjadi Wadah para Pelaku Pengrajin Alat Musik. “Ini kan belum ada wadahnya ya. Mudah-mudahan APAVMI menjadi wadah para pelaku pengrajin musik, karena mereka selama ini kehilangan informasi dan pembinaan,” demikian dikatakan Ketua APAVMI DPD Jabar, apt.Hj.Yena R Iskandar Masoem, S.Si., MMRS, disela-sela acara Pelantikan DPD APAVMI Jawa Barat yang berlangsung di Graha Nanang Masoem Jl. Pacuan Kuda No. 100 Arcamanik, Kota Bandung (15/11/2023).
Ya saat itu memang tengah dilantik 15 orang pengurus DPD APAVMI DPD Jabar yang akan duduk di 6 bidang dan siap mengemban amanah dengan baik sesuai 4 prinsip nilai yang diangkat di kepengurusan periode 2023-2027, “Sinergi”, "Kebermanfaatan”, “Inovasi”, dan “ Kreativitas”.
![]() |
Ketua APAVMI DPD Jabar, Hjh. Yena R Iskandar, siap wadahi pengrajin kendang Kab. Bandung (Foto Asep GP) |
“Harapannya para penggiat pengrajin audio musik ini ada dalam satu wadah dan kami akan membangun prinsip-prinsip 4 nilai tadi. Jadi mereka tidak kehilangan induk semangnya. Kalau misalnya asosiasi-asosiasi pelakunya sudah banyak ya, tapi pengrajinnya belum ada. Nah ini menjadi satu tantangan dan saya yang diberi amanat sebagai ketua APAVMI berharap organisasi ini akan berjalan dengan baik,” kata Yena.
Menurut Yena, Kabupaten Bandung punya banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan sumber daya Manusia (SDM)-nya, tapi tidak dikapitalisasi dengan optimal dan pihaknya akan mengangkat salahsatunya. Mewadahi para pengrajin alat kesenian, dalam hal ini pengrajin Kendang karena di kabupaten Bandung banyak pembuat kendang. Nantinya akan dimulai dengan pendataan para pengrajin-audio musik ini. Lalu ada pembinaan baik melalui seminar-seminar kelompok dan juga ada program jasa hiburan.
Untuk membuktikan kesungguhannya kata Yena APAVMI bulan Desember berencana akan menggelar Rampak Kendang secara kolosal.
Ditanya wartawan hal dukungan dari pemerintah. “Ini masih baru berjalan, tapi dukungan pemerintah alhamdulilah, dan kami akan membangun kolaborasi dengan pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sementara itu senada dengan apa yang dikatakan Ibu Ketua, Ketua Bidang Komunitas Musik dan Seni yang baru dilantik, Vanya Vibilla Andjani mengatakan, kegiatan APAVMI DPD Jabar salahsatunya fokus kepada penggiat produksi alat musik, jadi bukan ke senimannya. Tapi memfasilitasi penggiat pengrajin alat musiknya seperti pembuat gitar, kendang, simbal, dll. “Dan sekarang kita mengusung tradisi, makanya nanti bulan Desember Insya Alloh akan menggelar kesenian Rampak Kendang, tapi bukan hanya melibatkan senimannya kita juga mempromosikan produk kendang dari pengrajin di kabupaten Bandung,” jelas Vanya.
Susunan dan Dewan Pengurus Asosiasi Penggiat Peralatan Audio Video Musik Indonesia DPD Jawa Barat Masa Bakti 2023-2027.
Pembina: Budi Arisandi; Dewan Penasehat: Drs. Remigio Jualim; Pengurus Harian: Ketua apt. Hj. Yena R. Iskandar Masoem, S.Si., MMRS; Wakil Ketua : Yosefat Wenardi Wigono; Sekretaris : Robby Budiman Yantono; Bendahara: Surya Sumirat, S.IP.
Bidang Hubungan Pemerintahan, Antar Lembaga dan Korporasi: Ketua : Amink De Rachman- Anggota: Khadijah Z; Bidang Komunitas Musik dan Seni: Ketua: Vanya Vibilla Andjani, S.I.Pol- Anggota: Sahri Beci; Bidang Hukum dan Legalitas: Ketua: Sebir rahmat, M.A.., S.H. – Anggota: Yoga Pratama, S.H.; Bidang Humas dan Publikasi: Ketua: Mohammad Farel Darajat, SE – Anggota: Eep S Maqdir; Bidang Pendididikan dan Pelatihan: Jajang Jaenudin – Anggota: Yuyun Yuningsih; Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan: Ketua: Euis Norista - Anggota: Galih, S.H.,MH.
Hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua Umum DPP APAVMI (Hendry Kaihatu), Sekjen DPP APAVMI (Johanes Martin Wijaya), Waketum 1 DPP APAVMI, dan tamu undangan lainnya. Acara dimeriahkan oleh Tarian Mapag Tamu oleh Manikam Khatulistiwa. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
November 24, 2023
CB Blogger
Indonesia
Pelantikan DPD APAVMI Jawa Barat 2023 - 2027 : Siap Jadi Wadah Pengrajin Kendang Kabupaten Bandung dan Akan Menggelar Rampak Kendang Kolosal
Jawa Barat sangat kaya dengan potensi seninya, baik seni tradisi maupun seni masa kini. Para pelaku seni pun sudah diorganisir, diwadahi den...
Monday, November 13, 2023
Nama “ Sunda” itu menjadi penting buat membentuk jati diri, kepribadian, karakter. Karakter menurut para ahli penting untuk menentukan masa depan. Kalau Jawa Barat tidak diganti namanya (menjadi Provinsi Sunda/Tatar Sunda) tidak akan maju-maju. Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Prof. Dr. Hj.Ernie Tisnawati Sule, Jawa Barat tidak punya local branding dan kata Burhanudin Abdullah, kepribadian sebuah provinsi itu akan mendongkrak perekonomian.
Adzie Esa Poetra bukan hanya dikenal sebagai guru vokal yang sejak tahun 1975 hingga kini banyak melahirkan para penyanyi terkenal Nasional dan Internasional seperti Rossa, Melly Goeslaw, Inka Cristy, Merry Andanie, Janita Janet, Rita Efendi, Faisal Amir, Nike Ardila (Almh), Indri AFI, Brinet Idol, Yungyung (China Selatan Idol), Fauzia (Singapura Idol), dll, tapi Pembina Perguruan Silat Tadjimalela ini dikenal vokal mengkritisi keadaan politik, ekonomi dan sosial di Indonesia, terutama Jawa Barat.
“Saya ingin mengingatkan ke teman-teman bangsa Indonesia terutama para politisi, cobalah politik itu jangan dianggap heureuy (main-main), tapi harus berbudaya, harus berkebudayaan, harus membudayakan budi, budaya itu kan budi pekerti - harus berbudi! Indonesia sekarang lingkungan hidupnya hancur, bangsa kita IQ nya terendah di Asia Tenggara, belum kemiskinan,“ kata Adjie ketika di temui wartawan di Bandung.
Begitu juga orang Sunda menurut Adjie kurang daya saingnya di tanahnya sendiri (jati kasilih ku junti), orang Sunda yang duduk di DPRD saja cuma 25%, padahal menurut survey BPS (Biro Pusat Statistik) 2020, Jawa Barat 75% dihuni Orang Sunda. Orang Sunda sudah kehilangan jatidiri hingga tidak dihargai, hanya dianggap bagian dari Jawa. Oleh karena itu menurutnya nama Jawa Barat harus diganti, harus ada nama Sunda-nya (sudah ada usulan, diantaranya Provinsi Sunda, Provinsi Tatar Sunda, dsb). Karena nama Jabar kurang efektif, dan perjuangan mengganti nama itu sudah sejak tahun 1956 (Kongres Pemuda Sunda), hingga sekarang terus bergaung termasuk oleh pihak Adjie.
Begitu juga orang Sunda menurut Adjie kurang daya saingnya di tanahnya sendiri (jati kasilih ku junti), orang Sunda yang duduk di DPRD saja cuma 25%, padahal menurut survey BPS (Biro Pusat Statistik) 2020, Jawa Barat 75% dihuni Orang Sunda. Orang Sunda sudah kehilangan jatidiri hingga tidak dihargai, hanya dianggap bagian dari Jawa. Oleh karena itu menurutnya nama Jawa Barat harus diganti, harus ada nama Sunda-nya (sudah ada usulan, diantaranya Provinsi Sunda, Provinsi Tatar Sunda, dsb). Karena nama Jabar kurang efektif, dan perjuangan mengganti nama itu sudah sejak tahun 1956 (Kongres Pemuda Sunda), hingga sekarang terus bergaung termasuk oleh pihak Adjie.
Nama “ Sunda” itu menjadi penting buat membentuk jati diri, kepribadian, karakter. Karakter menurut para ahli penting untuk menentukan masa depan. “Kalau Jawa Barat tidak diganti namanya tidak akan maju-maju,“ tegas Adjie sambil menyitir pernyaataan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad Prof.Dr. Ernie Tisnawati Sule bahwa Jawa Barat tidak punya local branding dan pernyataan Burhanudin Abdullah yang setuju bahwa kepribadian sebuah provinsi itu akan mendongkrak perekonomian.
Orang Sunda di Jabar dirasa Adjie hanya jadi anak bawangnya Jawa, dianaktirikan. Buktinya RAPBD Jawa barat pasti nomer 3 padahal penduduk lebih banyak. Dan ketika mengajukan pemekaran daerah pun sulit diketuk palunya. Kenapa Jateng lebih banyak daerah yang dimekarkan padahal penduduknya sedikit hanya 39 juta jiwa sedangkan Jawa Barat lebih banyak 48 juta lebih. “Kalau desanya sedikit ya otomatis dana desa bantuan dari APBN juga sedikit,“ sesalnya.
Adjie juga mengatakan, pernah dengar cerita Ceu Popong ketika menanyakan kepada pihak terkait kenapa bantuan ke Jabar sedikit, dan jawabannya tidak mengenakan, Jabar sudah terwakili sama Jateng dan Jatim. “Jadi Jabar dianggap sepele anak bawang, padahal Jabar daerah penyangga ibukota, dekat ke ibukota harusnya jabar lebih berdaya lebih hebat. Kenapa kalah sama Banten. Persentase penduduk miskinnya juga kalah sama Banten mereka masuk 10 besar (data BPS Maret 2023 : 6,7%). Padahal Banten jadi provinsi baru di tahun 2000, Banten juga akan membuat jembatan laut yang menghubungkan Pulau Jawa - Sumatera, Merak dan Bakaheuni Lampung, walau ditunda.
“Persentase Penduduk Miskin Jabar (2023) 7,62% atau 3, 89 juta, jadi di posisi ranking 16 selama puluhan tahun, tidak maju-maju. Partisipasi Pendidikan Usia SMP (2022) 95,27% - ranking 27 di bawah rata-rata nasional 95,92%. Untuk SMA (2022) 68,66% -ranking 32 di bawah rata-rata nasional 73,15%. Kuliah 23,99% - ranking 24 di bawah rata-rata nasional 25.99%. Indeks Kebahagiaan Jabar (2021) 70,23 point-ranking 32 dibawah rata-rata nasional 71,49%,“ demikian rincian Adjie
“Jadi tidak bisa tidak, kalau orang Sunda ingin maju harus mengganti nama Jawa Barat. Itu intinya kalau Jabar mau maju ganti nama. Ini cara out of the box, sebab dari dulu kita tidak maju-maju, moyodok tah. Dan ini harus ada gubernur yang sanggup merubah nama, begitu juga DPRD nya. Karena prosedurnya menurut Permendagri Nomor 30 Tahun 2012, penggantian nama harus melalui usulan gubernur diajukan ke DPR” tegas Adjie. Dan itu sudah beberapa kali diusulkan Adjie dan para inohong ke gubernur tapi tak pernah ada balasan.
Orang Jabar banyak yang pintar banyak kaum inteleknya, tapi kenapa tidak ada yang jadi presiden dan tiap ada yang berani mencalonkandiri jadi Capres tidak didukung. Tapi mungkin akan lain ceritanya kalau mereka berjasa mau merubah nama Jawa Barat menjadi Provinsi Tatar Sunda, misalnya. Karena bisa menyatukan 75% orang Sunda yang menghuni Jawa Barat, belum 25% pendatang yang kebanyakannya Sunda Kultural.
Di Jawa Barat menang banyak orang luar (china keturunan, Padang, Batak, Jawa, dsb) yang mengaku Sunda dan mengabdi, membela Sunda. Diantaranya ada Hapy Bone, Fadli Zon, Rizal Ramli, dulu ada Tan Deseng (seniman), Wildan Nasution (penyiar), Rem Sylado (musisi) dan banyak lagi.
Dalam masalah perubahan nama Jabar juga yang membela dan mendukung habis-habisan itu justru Sunda Kultural seperti Fadli Zon dan Rizal Ramli. Kata mereka nama Jabar memang harus diganti tidak eksotis seolah Jabar hanya bagian dari Jawa, anak bawangna Jawa. Jawa barat seolah Sunda bukan Jawa juga bukan, kacingcalang.
Perubahan nama harus jadi cara out of the box, karena selama ini cara-cara standar Jabar belasan taun gagal, kalau berhasil tentu dari dulu Jabar maju dalam berbagai bidang, pendidikan, ekonomi. Kenyataannya kalau berpijak ke tujuan NKRI aja gagal. Misalnya dalam masalah Perlindungan terhadap masyarakatnya kan harus bagus, tapi kenapa masih memukuli para demonstran. Terus stunting (gizi anak) juga parah, begitu juga kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan ke Komnas HAM.
Demikian juga lingkungan hidup sudah rusak, lingkungan pemukiman kita paling kumuh. Atau itu saja dalam tujuan NKRI pertama, melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah, hancur. Terus dalam hal kebudayaan, 300 kesenian tradisional musnah, kearifan lokalnya hilang, belum tingkat kecerdasannya yang di bawah standar. Pendidikan di kita mengkhawatirkan, yang kuliah aja hanya 25% di usia kuliah, SMA lebih parah lagi hanya 32%, persentasenya kalah dengan Papua dan Banten.
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, PDB (Produk Domestik Bruto) rendah, rankingnya tidak masuk 10 besar, tidak sejahtera. Pasalnya ini, menurut Adjie persoalan ekonomi, kenapa ekonomi, karena kita tidak punya daya saing. Kalau punya daya saing misalnya sekolah tidak gratis pun kita akan mampu, karena punya duit.
Jatidiri Orang Sunda dihancurkan Belanda Selama Berabad-abad
Sebagaima kita tahu, Sunda menurut R.W. van Bemmelen (1949) adalah sebuah dataran bagian baratlaut wilayah India Timur dan bagian tenggaranya dinami Sahul. Dataran Sunda dikelilingi sistem Gunung Sunda yang melingkar sepanjang 7.000 km. Dataran Sunda terdiri atas dua bagian utama, bagian utara meliputi Kepulauan Filipina dan pulau-pulau karang sepanjang Lautan Pasifik bagian barat dan selatan yang terbentang dari timur ke barat mulai Maluku bagian selatan hingga Lembah Brahmaputra di Assam (India). Dengan demikian, bagian selatan dataran Sunda dibentuk kawasan mulai Pulau Banda di timur terus ke barat melalui pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil, Jawa, Sumatera, Kepulauan Andaman, dan Nikobar sampai ke Arakan Yoma di Birma. Dataran ini selanjutnya bersambung dengan kawasan sistem gunung Himalaya di barat dan Sahul di timur.
Selain itu ada, jauh sebelum ada nama Indonesia dan Nusantara, kepulauan yang ada di seluruh Indonesia ini bernama Sunda, pulau-pulau besar (Sunda Besar) terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan dan pulau-pulau kecil (Sunda Kecil), Bali, Nusa Tenggara, dan Timor.
Kata Adjie, Sebelum dirubah Belanda menjadi West Java seluruh Nusantara ini dikenal orang-orang barat dengan nama Sundaland. Nama Sunda dirubah Belanda tahun1925 jadi Jawa Barat (West Java), sebab Sunda dianggap membahayakan, orangnya pintar-pintar dan susah ditaklukan. Hal itu memang dikatakan Tome Pires, seorang bangsa Portugis yang mengelana ke Kepulauan Nusantara dengan kapal layar abad ke - 15 (1513) yang memuji orang Sunda sebagai “Kstaria yang Jujur dan Gagah Berani”.
Intinya, Sunda dulunya bangsa yang unggul, tanahnya sangat luas, gemah ripah loh jinawi, budayanya luhung, orang-orangnya pintar, jujur dan pemberani. Tapi sekarang Sunda tinggal sekumpulan etnis yang mendiami wilayah Barat pulau Jawa dan disebut Jawa Barat. Memang etnis terbesar kedua di Indonesia tapi kurang daya saingnya serta diperlakukan tidak adil.
Untuk mengembalikan Sunda yang unggul, gemah ripah loh jinawi, rea ketan rea keton sepi paling towong rampog, diperlukan cara out of the box (cara lain) karena cara-cara standar yang selama ini dipakai tidak menghasilkan kemajuan.Caranya yaitu dengan perubahan nama Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda/Tatar Sunda.
“Jadi perubahan nama itu menjadi cara yang penting sebagai out the box untuk mendukung cara standar yang sudah lebih dulu dijalankan, yang gagal terus. Jawa Barat kan gagal terus, hanya dilihat sebelah mata,” tegas Adjie.
Jadi intinya dirubah nama jadi provinsi sunda itu berhubungan dengan jatidiri dan daya saing dan ini merupakan cara out of the box yang belum pernah dilakukan dan perlu dilakukan. Ya kalau dengan nama Jabar maju terus mah tidak masalah, kenyataannya provinsi pangmoyodokna,tertinggal di segala bidang. Ini ganti nama itu salah satu solusi, nanti setelah itu akan kita tindaklanjuti dengan Majelis Adat Istiadat Sunda.
“Jadi ganti nama itu akan otomatis menaikan lagi kearifan lokal dan orang Sunda akan kembali bangga akan dirinya, bakal bicara lagi menggunakan bahasa Sunda, punya tangtungan lagi, akan bepegang teguh pada catur watak : orang Sunda kukuh kana jangji, orang Sunda leber wawanen, orang Sunda silih wawangi,” kata Adjie.
Jadi kata Adjie, pokoknya sekarang di Jawa Barat harus ada gubernur baru dan wakil rakyat (anggota DPRD) yang baru, yang pro perubahan nama sebagai cara out of the box, karena cara seperti itu sangat menentukan daya saing, di dalamnya ada jatidiri. Jangan sampai Jawa Barat moyodok terus (kalah berkembang sama provinsi lain), padahal orang Jawa Barat pintar-pintar SDM nya bagus, banyak kaum intelektualnya, perguruan tingginya juga berkualitas banyak yang kelas dunia.
“Dengan berubah nama mejadi Provinsi Sunda, kearifan lokal akan kembali bergeliat. Dan akan kita akan tindaklanjuti dengan 'Majelis Adat Istiadat Sunda Sabilulungan'. Hingga pendatang pun harus bisa menyesuaikandiri dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, seperti orang Sunda yang suka pindah cai pindah tampian (pandai menyesuaikan diri) dimana pun berada. Tapi Alhamdulillah banyak pendatang yang akhirnya jadi Sunda Kultural, nyaah, cinta dan mengabdi di bumi Pasundan,” demikian pungkas Koordinator Penggemar Olahraga dan Kebudayaan HMI, Pimpinan Sekolah Vocal Adjie Esa Poetra, dan Pegiat Silat Tajimalela sejak 73. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
November 13, 2023
CB Blogger
IndonesiaOrang Sunda di Jabar dirasa Adjie hanya jadi anak bawangnya Jawa, dianaktirikan. Buktinya RAPBD Jawa barat pasti nomer 3 padahal penduduk lebih banyak. Dan ketika mengajukan pemekaran daerah pun sulit diketuk palunya. Kenapa Jateng lebih banyak daerah yang dimekarkan padahal penduduknya sedikit hanya 39 juta jiwa sedangkan Jawa Barat lebih banyak 48 juta lebih. “Kalau desanya sedikit ya otomatis dana desa bantuan dari APBN juga sedikit,“ sesalnya.
Adjie juga mengatakan, pernah dengar cerita Ceu Popong ketika menanyakan kepada pihak terkait kenapa bantuan ke Jabar sedikit, dan jawabannya tidak mengenakan, Jabar sudah terwakili sama Jateng dan Jatim. “Jadi Jabar dianggap sepele anak bawang, padahal Jabar daerah penyangga ibukota, dekat ke ibukota harusnya jabar lebih berdaya lebih hebat. Kenapa kalah sama Banten. Persentase penduduk miskinnya juga kalah sama Banten mereka masuk 10 besar (data BPS Maret 2023 : 6,7%). Padahal Banten jadi provinsi baru di tahun 2000, Banten juga akan membuat jembatan laut yang menghubungkan Pulau Jawa - Sumatera, Merak dan Bakaheuni Lampung, walau ditunda.
![]() |
(Foto. Dok. Pribadi) |
“Persentase Penduduk Miskin Jabar (2023) 7,62% atau 3, 89 juta, jadi di posisi ranking 16 selama puluhan tahun, tidak maju-maju. Partisipasi Pendidikan Usia SMP (2022) 95,27% - ranking 27 di bawah rata-rata nasional 95,92%. Untuk SMA (2022) 68,66% -ranking 32 di bawah rata-rata nasional 73,15%. Kuliah 23,99% - ranking 24 di bawah rata-rata nasional 25.99%. Indeks Kebahagiaan Jabar (2021) 70,23 point-ranking 32 dibawah rata-rata nasional 71,49%,“ demikian rincian Adjie
“Jadi tidak bisa tidak, kalau orang Sunda ingin maju harus mengganti nama Jawa Barat. Itu intinya kalau Jabar mau maju ganti nama. Ini cara out of the box, sebab dari dulu kita tidak maju-maju, moyodok tah. Dan ini harus ada gubernur yang sanggup merubah nama, begitu juga DPRD nya. Karena prosedurnya menurut Permendagri Nomor 30 Tahun 2012, penggantian nama harus melalui usulan gubernur diajukan ke DPR” tegas Adjie. Dan itu sudah beberapa kali diusulkan Adjie dan para inohong ke gubernur tapi tak pernah ada balasan.
Orang Jabar banyak yang pintar banyak kaum inteleknya, tapi kenapa tidak ada yang jadi presiden dan tiap ada yang berani mencalonkandiri jadi Capres tidak didukung. Tapi mungkin akan lain ceritanya kalau mereka berjasa mau merubah nama Jawa Barat menjadi Provinsi Tatar Sunda, misalnya. Karena bisa menyatukan 75% orang Sunda yang menghuni Jawa Barat, belum 25% pendatang yang kebanyakannya Sunda Kultural.
Di Jawa Barat menang banyak orang luar (china keturunan, Padang, Batak, Jawa, dsb) yang mengaku Sunda dan mengabdi, membela Sunda. Diantaranya ada Hapy Bone, Fadli Zon, Rizal Ramli, dulu ada Tan Deseng (seniman), Wildan Nasution (penyiar), Rem Sylado (musisi) dan banyak lagi.
Dalam masalah perubahan nama Jabar juga yang membela dan mendukung habis-habisan itu justru Sunda Kultural seperti Fadli Zon dan Rizal Ramli. Kata mereka nama Jabar memang harus diganti tidak eksotis seolah Jabar hanya bagian dari Jawa, anak bawangna Jawa. Jawa barat seolah Sunda bukan Jawa juga bukan, kacingcalang.
Perubahan nama harus jadi cara out of the box, karena selama ini cara-cara standar Jabar belasan taun gagal, kalau berhasil tentu dari dulu Jabar maju dalam berbagai bidang, pendidikan, ekonomi. Kenyataannya kalau berpijak ke tujuan NKRI aja gagal. Misalnya dalam masalah Perlindungan terhadap masyarakatnya kan harus bagus, tapi kenapa masih memukuli para demonstran. Terus stunting (gizi anak) juga parah, begitu juga kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan ke Komnas HAM.
Demikian juga lingkungan hidup sudah rusak, lingkungan pemukiman kita paling kumuh. Atau itu saja dalam tujuan NKRI pertama, melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah, hancur. Terus dalam hal kebudayaan, 300 kesenian tradisional musnah, kearifan lokalnya hilang, belum tingkat kecerdasannya yang di bawah standar. Pendidikan di kita mengkhawatirkan, yang kuliah aja hanya 25% di usia kuliah, SMA lebih parah lagi hanya 32%, persentasenya kalah dengan Papua dan Banten.
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, PDB (Produk Domestik Bruto) rendah, rankingnya tidak masuk 10 besar, tidak sejahtera. Pasalnya ini, menurut Adjie persoalan ekonomi, kenapa ekonomi, karena kita tidak punya daya saing. Kalau punya daya saing misalnya sekolah tidak gratis pun kita akan mampu, karena punya duit.
Jatidiri Orang Sunda dihancurkan Belanda Selama Berabad-abad
Sebagaima kita tahu, Sunda menurut R.W. van Bemmelen (1949) adalah sebuah dataran bagian baratlaut wilayah India Timur dan bagian tenggaranya dinami Sahul. Dataran Sunda dikelilingi sistem Gunung Sunda yang melingkar sepanjang 7.000 km. Dataran Sunda terdiri atas dua bagian utama, bagian utara meliputi Kepulauan Filipina dan pulau-pulau karang sepanjang Lautan Pasifik bagian barat dan selatan yang terbentang dari timur ke barat mulai Maluku bagian selatan hingga Lembah Brahmaputra di Assam (India). Dengan demikian, bagian selatan dataran Sunda dibentuk kawasan mulai Pulau Banda di timur terus ke barat melalui pulau-pulau di Kepulauan Sunda Kecil, Jawa, Sumatera, Kepulauan Andaman, dan Nikobar sampai ke Arakan Yoma di Birma. Dataran ini selanjutnya bersambung dengan kawasan sistem gunung Himalaya di barat dan Sahul di timur.
Selain itu ada, jauh sebelum ada nama Indonesia dan Nusantara, kepulauan yang ada di seluruh Indonesia ini bernama Sunda, pulau-pulau besar (Sunda Besar) terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan dan pulau-pulau kecil (Sunda Kecil), Bali, Nusa Tenggara, dan Timor.
Kata Adjie, Sebelum dirubah Belanda menjadi West Java seluruh Nusantara ini dikenal orang-orang barat dengan nama Sundaland. Nama Sunda dirubah Belanda tahun1925 jadi Jawa Barat (West Java), sebab Sunda dianggap membahayakan, orangnya pintar-pintar dan susah ditaklukan. Hal itu memang dikatakan Tome Pires, seorang bangsa Portugis yang mengelana ke Kepulauan Nusantara dengan kapal layar abad ke - 15 (1513) yang memuji orang Sunda sebagai “Kstaria yang Jujur dan Gagah Berani”.
Intinya, Sunda dulunya bangsa yang unggul, tanahnya sangat luas, gemah ripah loh jinawi, budayanya luhung, orang-orangnya pintar, jujur dan pemberani. Tapi sekarang Sunda tinggal sekumpulan etnis yang mendiami wilayah Barat pulau Jawa dan disebut Jawa Barat. Memang etnis terbesar kedua di Indonesia tapi kurang daya saingnya serta diperlakukan tidak adil.
Untuk mengembalikan Sunda yang unggul, gemah ripah loh jinawi, rea ketan rea keton sepi paling towong rampog, diperlukan cara out of the box (cara lain) karena cara-cara standar yang selama ini dipakai tidak menghasilkan kemajuan.Caranya yaitu dengan perubahan nama Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda/Tatar Sunda.
“Jadi perubahan nama itu menjadi cara yang penting sebagai out the box untuk mendukung cara standar yang sudah lebih dulu dijalankan, yang gagal terus. Jawa Barat kan gagal terus, hanya dilihat sebelah mata,” tegas Adjie.
Jadi intinya dirubah nama jadi provinsi sunda itu berhubungan dengan jatidiri dan daya saing dan ini merupakan cara out of the box yang belum pernah dilakukan dan perlu dilakukan. Ya kalau dengan nama Jabar maju terus mah tidak masalah, kenyataannya provinsi pangmoyodokna,tertinggal di segala bidang. Ini ganti nama itu salah satu solusi, nanti setelah itu akan kita tindaklanjuti dengan Majelis Adat Istiadat Sunda.
![]() |
Bersama cucu tercinta (Foto. Dok. Pribadi) |
“Jadi ganti nama itu akan otomatis menaikan lagi kearifan lokal dan orang Sunda akan kembali bangga akan dirinya, bakal bicara lagi menggunakan bahasa Sunda, punya tangtungan lagi, akan bepegang teguh pada catur watak : orang Sunda kukuh kana jangji, orang Sunda leber wawanen, orang Sunda silih wawangi,” kata Adjie.
Jadi kata Adjie, pokoknya sekarang di Jawa Barat harus ada gubernur baru dan wakil rakyat (anggota DPRD) yang baru, yang pro perubahan nama sebagai cara out of the box, karena cara seperti itu sangat menentukan daya saing, di dalamnya ada jatidiri. Jangan sampai Jawa Barat moyodok terus (kalah berkembang sama provinsi lain), padahal orang Jawa Barat pintar-pintar SDM nya bagus, banyak kaum intelektualnya, perguruan tingginya juga berkualitas banyak yang kelas dunia.
“Dengan berubah nama mejadi Provinsi Sunda, kearifan lokal akan kembali bergeliat. Dan akan kita akan tindaklanjuti dengan 'Majelis Adat Istiadat Sunda Sabilulungan'. Hingga pendatang pun harus bisa menyesuaikandiri dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, seperti orang Sunda yang suka pindah cai pindah tampian (pandai menyesuaikan diri) dimana pun berada. Tapi Alhamdulillah banyak pendatang yang akhirnya jadi Sunda Kultural, nyaah, cinta dan mengabdi di bumi Pasundan,” demikian pungkas Koordinator Penggemar Olahraga dan Kebudayaan HMI, Pimpinan Sekolah Vocal Adjie Esa Poetra, dan Pegiat Silat Tajimalela sejak 73. (Asep GP)***
.jpeg)
Jawa Barat Menurut Seniman dan Budayawan Sunda Adjie Esa Poetra : Dicari Gubernur Yang Bisa Merubah Nama Jawa Barat Menjadi Provinsi Sunda
Adjie Esa Poetra (Foto. Dok Pribadi) Nama “ Sunda” itu menjadi penting buat membentuk jati diri, kepribadian, karakter. Karakter menurut p...
Thursday, November 9, 2023
Ya, Posko Pemenangan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang bernama JAMAN resmi berdiri di Kota Bandung, tepatnya di Jl. Antapani Lama Kp. Sukapura No. 37. RT 001/RW 006 - Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat 40291.
Peresmian dilakukan langsung oleh Pembina Jaman Jabar, Ono Surono, Sabtu, tanggal 4 November 2023. Ono yang juga sebagai Ketua DPD PDIP Jabar itu sangat mengapresiasi pembentukan Sekretariat Pemenangan JAMAN Ganjar – Mahfud MD. “Tentunya kehadiran Sekretariat Pemenangan Jaman Jabar Ganjar - Mahfud ini bisa membantu untuk suara-suara yang tak bisa digarap partai. Kudu meunang Ganjar!” ujarnya.
![]() |
Dari kiri: Yani Nurela, Ono Surono dan Irma Ketua DPK Jaman Kota Bandung (dok. Jaman) |
“Jaman itu adalah organinasi Jaringan Kemandirian Nasional. Kita sebagai ring satu Tim Pemenangan Ganjar - Mahfud. Jaman ini sudah ada di tiap provinsi, dan Sekretariat Pemenangan Ganjar DPD Jaman Jawa Barat ini yang pertama di resmikan di Kota Bandung dan kami akan membuat di tiap DPD Provinsi lainnya,“ demikian dikatakan Sekretaris Jaman Jawa Barat, Yani Nurela kepada wartawan.
Menurut Yani, setelah diresmikan Jaman Jabar akan mulai fokus kinerjanya dan sebelumnya secara nasional sudah mulai sosialisasi ke masyarakat, apalagi setelah star kampanye akhir bulan ini, Jaman DPD Jabar juga akan secara intensif blusukan ke pelosok masyarakat. ”Kami memang sosialisasi lewat medsos (Facebook, Tik Tok, IG) dan langsung terjun ke masyarakat, pengenalan pilihan pilpres. Dan sebelumnya kami juga ada pelatihan digitalisasi itu keliling mulai dari Solo, Surabaya, Lampung dan DPD lainnya termasuk DPD Jaman Jabar yang menggelar latihan digitalisasi di Cirebon. Pokoknya Jaman siap memenangkan Ganjar Pranowo – Mahfud MD untuk capres-cawapres di kontestasi Pemilu 2024 nanti,“ kata Yani, pasti.
Dan ini Susunan Dewan Pimpinan Daerah Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Jawa Barat:
Pembina: Ono Surono, S.T., ; Ketua: Yuda Khaidar Nawawi; Sekretaris: Yani Nurela; Bendahara: Nurul Yatim.
Divisi Bidang Stratak : M. Uwais As Syujai; Divisi Bidang Media: Husaein Ali ; Divisi Bidang IT: Ahmad Jalaluddin ; Divisi Bidang Hukum : Safrudin, SH, dan Fadhil Syafarmi, SH.
Alamat : Jl. Antapani Lama Kp. Sukapura No. 37. RT 001/RW 006 - Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat 40291. (AGP)***

Posko Pemenangan DPD JAMAN Jabar Pertama di Kota Bandung : Siap Dukung Ganjar Pranowo – Mahfud MD
Ya, Posko Pemenangan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang bernama JAMAN resmi berdiri di Kota Bandung, tepatnya di Jl...
Saturday, October 28, 2023
Hal itu dirasakan sendiri oleh Sugeng Pujiono. Orang Bandung kelahiran Surabaya 60 tahun yang lalu ini memiliki usaha produksi Kopi Luwak di kawasan Cikole Lembang, tepatnya di Jalan Nyalindung No. 9 Kampung Babakan Ds. Cikole Kec. Lembang – Kabubaten Bandung Barat - Jawa Barat.
Disana kita bisa menyaksikan seluruh proses bagaimana kopi luwak dihasilkan, dari mulai hewan luak/careuh/musang yang memakan buah kopi yang merah (matang) lalu diproses dalam perutnya dan dikeluarkan, dibersihkan, dikupas, dikeringkan, digiling, dihaluskan sampai diseduh disajikan.
Pelanggan atau pasar Kopi Luwak hasil produksinya pun tidak main-main, mayoritas dari luar negeri,(rasionya 70% luar negeri -30% dalam negeri). Luar negeri sudah ada 80 negara. “Ini dari kami buka tahun 2012 sampai sekarang alhamdulillah masih eksis. Dari jumlah luwak 200 ekor produksi kopinya hampir 400 kg/bulan, dan kopi luwak ini saya jual cukup mahal harganya 3,5 juta/kg hingga 4 juta perkilonya,“ kata Sugeng ketika ditemui wartawan di Critoe Coffee Coffee Shop miliknya di Jalan Gandapura 33 Bandung yang dipenuhi anak-anak muda kaum milenial.
“Pasar terbanyaknya dari Timur Tengah terutama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, kalau Asia Jepang, China sama Korea Selatan. Sisanya Eropa Barat, Spanyol, Belanda, Inggris, Jerman itu pasar besar kami. Kebetulan ada 80 negara yang sudah minum kopi saya,“ katanya bangga.
Nah karena memiliki fasilitas selengkap itu, dari mulai cara produksinya sampai diseduh dan melayani pelanggan, akhirnya Sugeng taun 2018 membuat Pelatihan Barista di bawah bendera “Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera” di kawasan Cikole Lembang. Walaupun resmi lahirnya baru lima tahun yang lalu, tapi jauh sebelumnya Sugeng sudah membuat pelatihan-pelatihan.
“LKP Sugeng Sejahtera ini lahir karena ada Kopi Luwak Cikole. Jadi Pelatihan ini lahir karena ada pengalaman, kami ada pengalaman produksi kopi luwak, pengalamana barista, pengalaman melayani customer, nah dari situlah lahirlah pelatihan ini,” jelas Sugeng.
Target pesertanya merekrut anak-anak muda dhuafa yang tidak bekerja dan tidak sekolah, mereka ditampung dikasih pelatihan gratis selama seminggu. Setelah selesai pelatihan, mereka diberi alat, sarana prasarana untuk jualan. Benar-benar modal dengkul, tapi tentunya mereka semua diseleksi dulu.
Pengalaman Sugeng yang jatuh bangun hingga menjadi pengusaha sukses, seluruhnya dia tularkan pada mereka. Agar mereka tahu mindset (kerangka berpikir), bisa tahan banting, bisa berusaha dan kerja keras, serta bisa menangkap dan menciptakan peluang, termasuk bagaimana mengoperasionalkan usaha, mengatur keuangan, digital marketing, juga diajarkan baristanya, agar tahu tentang kopi dan karakter tiap jenis kopi, bagaimana bedanya antara kopi Arabika, Robusta, Liberika, Ekselsa, plus cara menyeduhnya dengan alat-alat barista baik secara manual atau pakai mesin.
Semua itu dilakukan Sugeng bersama LKP Sugeng Sejahteranya dari mulai tahun 2016 dan sudah menghasilkan 14 angkatan lulusan tenaga barista dan pada tahun 2023 ini pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, mengadakan Program Kecakapan Wirausaha (PKW) dan sudah menghasilkan 3 angkatan dengan yang sedang berjalan sekarang ini.
“Kebetulan di pemerintah, kemendikbudristek punya program yang sama (PKW) dan akhirnya kita kolaborasi. Dulu juga mekanismenya sama usai pelatihan, para peserta dikasih alat-alat buat usahanya, hanya lama pelatihannya yang beda, kalau dulu hanya seminggu sekarang 52 hari,” terang Sugeng.
“Target pelatihan ini menciptakan pengusaha-pengusaha tanah air khususnya dari Jawa Barat. Merekrut kaum Gen Z (generasi setelah kaum milenial) usia 17-25 yang dhuafa, yang belum mampu secara ekonomi, kita ajak mereka untuk jadi orang yang lebih baik dari segi moral sikap dan juga sukses dalam kehidupannya, dalam hal ini menjadi pengusaha. Karena memang Negara itu akan maju kalau banyak anak-anak bangsa yang kreatif jadi pengusaha, ikut menaikan perekonomian bangsa,” kata Sugeng pasti.
Dokter Hewan Kesasar Jadi Pengusaha Sukses Kopi Luwak
Sebenarnya Sugeng Pujiono adalah dokter hewan. Lulusan Universitas Airlangga 1988 ini sebelumnya bekerja di PT. Sanbe Farma yang berkantor pusat di Bandung dengan jabatan terakhir General Manager (GM) (2008-2013). Tapi di tahun 2013 dia memutuskan undur diri karena ingin mengembangkan usaha sendiri. Dengan diawali riset tentang luwak, dia memulai usahanya di kawasan Cikole Lembang. Ternyata pilihannya tepat, sekarang usaha kopi luwaknya berkembang pesat, pemasarannya hingga ke 80 negara.
Tak puas dengan itu, Sugeng juga membuat rumah makan Sunda dan shop coffee di Jalan Gandapura 33 Bandung dan sukses diminati para wisatawan, umum, dan kaum milenial.
Tak hanya mengejar keuntungan semata, Sugeng juga mengadakan pelatihan-pelatihan gratis dengan nama lembaga LKP Sugeng Sejahtera, yang sengaja ia dirikan dengan niat membantu pemuda pemudi remaja yang secara ekonomi belum beruntung. Selain program mandiri LKP Sugeng Sejahtera pun bekerjasama dengan kemendikbudristek mengadakan PKW (Program Kecakapan Wirausaha).
“Jadi kami punya dua program, yaitu pelatihan gratis secara mandiri dengan dana CSR dari Kopi Luwak dan yang sekarang taun 2023 ini Program Kecakapan Wirausaha (PKW) yang lulusannya wajib jadi pengusaha karena kita bekali dengan alat-alat lengkap buat usaha seperti mesin alat barista lengkap yang dikasih secara cuma-Cuma. Program PKW di LKP Sugeng Sejahtera ini sebenarnya pertama berlangsung taun 2022 dan bulan Mei - Juni 2023 kemarin angkatan kedua di tahun 2023 dengan jumlah peserta 25 orang, serta angkatan ketiga (Oktober - November) ada 40 orang peserta,” papar Sugeng.
Dengan adanya program pemerintah (PKW) yang memberdayakan anak-anak muda di seluruh Indonesia, Sugeng pun ikut memanfaatkannya dengan memberdayakan putra-putra Jawa Barat lewat pelatihan-pelatihan yang dijalankan lembaganya di kawasan Cikole Lembang. Pelatihnya Ia sendiri dibantu para junior dan timnya para instruktur yang sudah punya sertifikat dan pengalaman.
Hasilnya Sugeng pun berhasil melahirkan murid-murid yang ahli di bidangnya, sudah ribuan yang jadi pengusaha mandiri dan tersebar di dalam dan luar negeri.
Karena selama di Kopi Luwak begitu gigih dan rajin mengajar anak-anak muda hingga sukses menjadi ahli dan bisa usaha mandiri, Sugeng dipercaya ikut mengawal pembuatan “Kurikulum Barista” di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudirstek taun 2020-2022, juga ditetapkan sebagai Pilot Model Kopi Luwak satu-satunya di Indonesia oleh kementerian pertanian (2015).
“Saya mulai coba usaha tahun 2011 terjun usahanya 2012 lalu saya mundur, baru tahun 2013 saya terjuni lagi. Nah di tahun 2014-2015 itulah alhamdulillah saya dipercaya ikut mengawal peraturan menteri pertanian tentang cara produksi kopi luwak yang benar. Dari cara produksi kopi luwak menggunakan hewan luwak yang animal welfare (hewannya sejahtera kebutuhan hidup alaminya terpenuhi), maka lahirlah Permentan No. 37 Tahun 2015 nah saya ada di situ selama 2 tahun itu,” kata Sugeng, yang usai itu dianugerahi Piagam Penghargaan sebagai Inovator Pengembangan Kopi Luwak di Indonesia oleh Menteri Koperasi dan UKM RI (2019).
Intinya, Pelatihan Barista ini bagi Sugeng adalah ibadah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia generasi muda Indonesia yang lebih mandiri, berkarakter, berdaya saing dan bermanfaat buat dirinya, keluarga dan sesamanya.
Sugeng menegaskan ia ingin mengabdi pada masyarakat. Niat itu sudah tercetus sejak jaman kuliah dan menjadi Ketua Senat dan Alhamdulillah kesampaian juga di Bandung, Jawa Barat.
Di kampusnya Sugeng memang seorang aktivis, dia juga seorang mahasiswa mandiri, bisa cari duit sendiri, punya bimbingan tes bimbel (bimbingan belajar) untuk siswa SMA. Dari situlah Alumni Berprestasi Universitas Airlangga (10 November 2012) dan Alumni Berprestasi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (10 Desember 2017) ini berpikir kelak harus bisa membantu orang-orang yang belum mampu seperti dirinya, tapi dengan cara memberi pancing bukan ikannya, melalui pemberdayaan. Dan semua itu bisa terwujudkan di Kota Bandung, bukan di tempat lain dan berhasil dengan sukses hingga usaha Kopi Luwaknya dikenal dan diminati 80 negara. Semua itu sebagai sumbangsih kepada Bandung dan Jawa Barat yang selama 30 tahun menjadi tempat hidup dan menghidupi keluarganya, sesuai motto hidupnya dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung dan harus bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
“Karena 30 tahun saya hidup di sini, saya dapat rejeki disini di Bandung, di Jawa Barat, saya kembalikan ke masyarakat Jabar yang membutuhkan, karena saya tidak bisa bagi-bagi uang, saya hanya bisa bagikan ilmu tenaga dan pikiran,“ pungkas suami Elisabeth SE, dan Ayahnya Felisia Puji Ambarwati SH, dan Mario Puji Satrianto ini sambil menyeruput Kopi Luwaknya, kelihatannya nikmat sekali. (Asep GP)***
Pelanggan atau pasar Kopi Luwak hasil produksinya pun tidak main-main, mayoritas dari luar negeri,(rasionya 70% luar negeri -30% dalam negeri). Luar negeri sudah ada 80 negara. “Ini dari kami buka tahun 2012 sampai sekarang alhamdulillah masih eksis. Dari jumlah luwak 200 ekor produksi kopinya hampir 400 kg/bulan, dan kopi luwak ini saya jual cukup mahal harganya 3,5 juta/kg hingga 4 juta perkilonya,“ kata Sugeng ketika ditemui wartawan di Critoe Coffee Coffee Shop miliknya di Jalan Gandapura 33 Bandung yang dipenuhi anak-anak muda kaum milenial.
![]() |
Sugeng bersama karyawan hasil didikannya di coffee shop miliknya (dok. pribadi) |
“Pasar terbanyaknya dari Timur Tengah terutama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, kalau Asia Jepang, China sama Korea Selatan. Sisanya Eropa Barat, Spanyol, Belanda, Inggris, Jerman itu pasar besar kami. Kebetulan ada 80 negara yang sudah minum kopi saya,“ katanya bangga.
Nah karena memiliki fasilitas selengkap itu, dari mulai cara produksinya sampai diseduh dan melayani pelanggan, akhirnya Sugeng taun 2018 membuat Pelatihan Barista di bawah bendera “Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera” di kawasan Cikole Lembang. Walaupun resmi lahirnya baru lima tahun yang lalu, tapi jauh sebelumnya Sugeng sudah membuat pelatihan-pelatihan.
“LKP Sugeng Sejahtera ini lahir karena ada Kopi Luwak Cikole. Jadi Pelatihan ini lahir karena ada pengalaman, kami ada pengalaman produksi kopi luwak, pengalamana barista, pengalaman melayani customer, nah dari situlah lahirlah pelatihan ini,” jelas Sugeng.
Target pesertanya merekrut anak-anak muda dhuafa yang tidak bekerja dan tidak sekolah, mereka ditampung dikasih pelatihan gratis selama seminggu. Setelah selesai pelatihan, mereka diberi alat, sarana prasarana untuk jualan. Benar-benar modal dengkul, tapi tentunya mereka semua diseleksi dulu.
Pengalaman Sugeng yang jatuh bangun hingga menjadi pengusaha sukses, seluruhnya dia tularkan pada mereka. Agar mereka tahu mindset (kerangka berpikir), bisa tahan banting, bisa berusaha dan kerja keras, serta bisa menangkap dan menciptakan peluang, termasuk bagaimana mengoperasionalkan usaha, mengatur keuangan, digital marketing, juga diajarkan baristanya, agar tahu tentang kopi dan karakter tiap jenis kopi, bagaimana bedanya antara kopi Arabika, Robusta, Liberika, Ekselsa, plus cara menyeduhnya dengan alat-alat barista baik secara manual atau pakai mesin.
Semua itu dilakukan Sugeng bersama LKP Sugeng Sejahteranya dari mulai tahun 2016 dan sudah menghasilkan 14 angkatan lulusan tenaga barista dan pada tahun 2023 ini pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, mengadakan Program Kecakapan Wirausaha (PKW) dan sudah menghasilkan 3 angkatan dengan yang sedang berjalan sekarang ini.
![]() |
Citroe Coffee Gandapura 33 tempat ngopi dan nongkrong kaum milenial (dok. pribadi) |
“Kebetulan di pemerintah, kemendikbudristek punya program yang sama (PKW) dan akhirnya kita kolaborasi. Dulu juga mekanismenya sama usai pelatihan, para peserta dikasih alat-alat buat usahanya, hanya lama pelatihannya yang beda, kalau dulu hanya seminggu sekarang 52 hari,” terang Sugeng.
“Target pelatihan ini menciptakan pengusaha-pengusaha tanah air khususnya dari Jawa Barat. Merekrut kaum Gen Z (generasi setelah kaum milenial) usia 17-25 yang dhuafa, yang belum mampu secara ekonomi, kita ajak mereka untuk jadi orang yang lebih baik dari segi moral sikap dan juga sukses dalam kehidupannya, dalam hal ini menjadi pengusaha. Karena memang Negara itu akan maju kalau banyak anak-anak bangsa yang kreatif jadi pengusaha, ikut menaikan perekonomian bangsa,” kata Sugeng pasti.
Dokter Hewan Kesasar Jadi Pengusaha Sukses Kopi Luwak
Sebenarnya Sugeng Pujiono adalah dokter hewan. Lulusan Universitas Airlangga 1988 ini sebelumnya bekerja di PT. Sanbe Farma yang berkantor pusat di Bandung dengan jabatan terakhir General Manager (GM) (2008-2013). Tapi di tahun 2013 dia memutuskan undur diri karena ingin mengembangkan usaha sendiri. Dengan diawali riset tentang luwak, dia memulai usahanya di kawasan Cikole Lembang. Ternyata pilihannya tepat, sekarang usaha kopi luwaknya berkembang pesat, pemasarannya hingga ke 80 negara.
![]() |
Kegiatan Pelatihan Barista |
Tak puas dengan itu, Sugeng juga membuat rumah makan Sunda dan shop coffee di Jalan Gandapura 33 Bandung dan sukses diminati para wisatawan, umum, dan kaum milenial.
Tak hanya mengejar keuntungan semata, Sugeng juga mengadakan pelatihan-pelatihan gratis dengan nama lembaga LKP Sugeng Sejahtera, yang sengaja ia dirikan dengan niat membantu pemuda pemudi remaja yang secara ekonomi belum beruntung. Selain program mandiri LKP Sugeng Sejahtera pun bekerjasama dengan kemendikbudristek mengadakan PKW (Program Kecakapan Wirausaha).
“Jadi kami punya dua program, yaitu pelatihan gratis secara mandiri dengan dana CSR dari Kopi Luwak dan yang sekarang taun 2023 ini Program Kecakapan Wirausaha (PKW) yang lulusannya wajib jadi pengusaha karena kita bekali dengan alat-alat lengkap buat usaha seperti mesin alat barista lengkap yang dikasih secara cuma-Cuma. Program PKW di LKP Sugeng Sejahtera ini sebenarnya pertama berlangsung taun 2022 dan bulan Mei - Juni 2023 kemarin angkatan kedua di tahun 2023 dengan jumlah peserta 25 orang, serta angkatan ketiga (Oktober - November) ada 40 orang peserta,” papar Sugeng.
![]() |
Kegiatan Pelatihan Barista |
Dengan adanya program pemerintah (PKW) yang memberdayakan anak-anak muda di seluruh Indonesia, Sugeng pun ikut memanfaatkannya dengan memberdayakan putra-putra Jawa Barat lewat pelatihan-pelatihan yang dijalankan lembaganya di kawasan Cikole Lembang. Pelatihnya Ia sendiri dibantu para junior dan timnya para instruktur yang sudah punya sertifikat dan pengalaman.
Hasilnya Sugeng pun berhasil melahirkan murid-murid yang ahli di bidangnya, sudah ribuan yang jadi pengusaha mandiri dan tersebar di dalam dan luar negeri.
Karena selama di Kopi Luwak begitu gigih dan rajin mengajar anak-anak muda hingga sukses menjadi ahli dan bisa usaha mandiri, Sugeng dipercaya ikut mengawal pembuatan “Kurikulum Barista” di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudirstek taun 2020-2022, juga ditetapkan sebagai Pilot Model Kopi Luwak satu-satunya di Indonesia oleh kementerian pertanian (2015).
![]() |
Kegiatan Pelatihan Barista |
“Saya mulai coba usaha tahun 2011 terjun usahanya 2012 lalu saya mundur, baru tahun 2013 saya terjuni lagi. Nah di tahun 2014-2015 itulah alhamdulillah saya dipercaya ikut mengawal peraturan menteri pertanian tentang cara produksi kopi luwak yang benar. Dari cara produksi kopi luwak menggunakan hewan luwak yang animal welfare (hewannya sejahtera kebutuhan hidup alaminya terpenuhi), maka lahirlah Permentan No. 37 Tahun 2015 nah saya ada di situ selama 2 tahun itu,” kata Sugeng, yang usai itu dianugerahi Piagam Penghargaan sebagai Inovator Pengembangan Kopi Luwak di Indonesia oleh Menteri Koperasi dan UKM RI (2019).
Intinya, Pelatihan Barista ini bagi Sugeng adalah ibadah dalam rangka menciptakan sumber daya manusia generasi muda Indonesia yang lebih mandiri, berkarakter, berdaya saing dan bermanfaat buat dirinya, keluarga dan sesamanya.
Sugeng menegaskan ia ingin mengabdi pada masyarakat. Niat itu sudah tercetus sejak jaman kuliah dan menjadi Ketua Senat dan Alhamdulillah kesampaian juga di Bandung, Jawa Barat.
![]() |
Kegiatan Pelatihan Barista |
Di kampusnya Sugeng memang seorang aktivis, dia juga seorang mahasiswa mandiri, bisa cari duit sendiri, punya bimbingan tes bimbel (bimbingan belajar) untuk siswa SMA. Dari situlah Alumni Berprestasi Universitas Airlangga (10 November 2012) dan Alumni Berprestasi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (10 Desember 2017) ini berpikir kelak harus bisa membantu orang-orang yang belum mampu seperti dirinya, tapi dengan cara memberi pancing bukan ikannya, melalui pemberdayaan. Dan semua itu bisa terwujudkan di Kota Bandung, bukan di tempat lain dan berhasil dengan sukses hingga usaha Kopi Luwaknya dikenal dan diminati 80 negara. Semua itu sebagai sumbangsih kepada Bandung dan Jawa Barat yang selama 30 tahun menjadi tempat hidup dan menghidupi keluarganya, sesuai motto hidupnya dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung dan harus bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
“Karena 30 tahun saya hidup di sini, saya dapat rejeki disini di Bandung, di Jawa Barat, saya kembalikan ke masyarakat Jabar yang membutuhkan, karena saya tidak bisa bagi-bagi uang, saya hanya bisa bagikan ilmu tenaga dan pikiran,“ pungkas suami Elisabeth SE, dan Ayahnya Felisia Puji Ambarwati SH, dan Mario Puji Satrianto ini sambil menyeruput Kopi Luwaknya, kelihatannya nikmat sekali. (Asep GP)***
***
Profil Sugeng Pujiono
Referensi
Profil Sugeng Pujiono
- Lahir di Gresik, 20 – 11 – 1963
- Lulus dokter hewan FKH Universitas Airlangga Surabaya Tahun 1988
- Karir di PT Sanbe Farma (1988 – 2013)
- Jabatan terakhir sebagai General Manager PT Sanbe Farma (2008 – 2013)
Piagam :
Usaha :
Sertifikat dan Piagam
- Alumni berprestasi dari Universitas Airlangga (10 November 2012)
- Alumni berprestasi dari Fakultas Kedokteran hewan Unair (10 Desember 2017)
Usaha :
- Owner KOPI LUWAK CIKOLE, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, 2012 -sekarang www.kopiluwakcikole.co.id
- Komisaris CV CRITOE KOPI INDONESIA (Critoe Coffee), Bandung. IG : critoe_ (2020 – sekarang).
- Ketua Umum YAYASAN SUGENG SEJAHTERA . www.yayasansugeng.com (2018 - sekarang).
- Direktur Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera. www.yayasansugeng.com (2019 – sekarang).
- Ketua Umum Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Barista Direktorat Vokasi Kemendikbud Ristek dan Teknologi RI (2021 - sekarang).
- Pemberi Materi/instruktur pada Makasiswa UMSIDA Sidoarjo dan Program Petani Milenial Provinsi Jawa Barat tentang Entrepeneurship.
- Sebagai DEWAN PAKAR pada pengurus Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI) periode 2021 - 202.
Sertifikat dan Piagam
- Sertifikat Kompetensi Barista dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia, pada tanggal 12 Maret 2020
- Sertifikat Kompetensi Pengelola Kursus Dan Pelatihan dari Lembaga Serifikasi Kompetensi (LSK) Pengelola Kursus Dan Pelatihan, pada tanggal 30 September 2019
- Sertifikat Kompetensi Pengembangan Luwak dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia
- Piagam Penghargaan sebagai Inovator Pengembangan Kopi Luwak Di Indonesia oleh Menteri Koperasi Dan UKM RI pada tanggal 20 September 2019
Referensi
- Surat Keterangan sebagai sebagai Direktur sekaligus Instruktur Pelatihan Barista pada Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Sugeng Sejahtera
- Surat Keterangan sebagai Komisaris sekaligus sebagai Instruktur Pelatihan Barista pada Critoe Coffee (Kafe) dan LKP Critoe Kopi Indonesia
- Surat Keterangan sebagai Direktur CV Kopi Luwak Cikole
- Surat Kerjasama dengan Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, tentang aktivitas akademik berupa seminar, workshop, diskusi, dialog, magang, pengembangan kurikulum, dan lain-lain
- Surat Keterangan sebagai Nara Sumber Seleksi Pengembangan Produk Kreatif Tahap 1 s/d tahap 4 dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Kemendikbud Riset Dan Teknologi
- Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologii, Nomor 73/D/M/2021 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Barista, serta Surat Keputusan sebagai Ketua LSK Barista
- Surat Keputusan Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI tentang pengurus periode 2021-2022.

Sugeng Pujiono, Dokter Hewan Kesasar Jadi Pengusaha Sukses Kopi Luwak
Bagi penikmat kopi, Kopi Luwak adalah sangat istimewa, rasanya nikmat dan harganya pun selangit, sekilonya bisa mencapai 3,5 juta hingga 4 ...
Monday, October 16, 2023
![]() |
Para Pengurus Masjid Al-Ikhlas dan Masyarakat Perum Puteraco Desa Pasirnanjung saat mengikuti pembelajaran perancangan merchandise. (Dok. Warli H) |
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) ini, dimulai April sampai September 2023 dan diikuti oleh Para Pengurus Masjid Al Ikhlas dan masyarakat Perum Puteraco RT. 05 RW. 03 di Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang- Jawa Barat.
Kegiatan ini kata Warli Haryana selaku Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, lebih bersifat pengenalan sekaligus membina sumber daya manusia dan menggali potensi masyarakat dengan pendekatan pendidikan seni industri kreatif.
Program pembinaan dilaksanakan berupa pemberdayaan masyarakat melalui pembelajaran perancangan dan pembuatan produk souvenir baik berupa mug dan t-shirt dengan tema bebas sesuai selera gambar masing-masing peserta, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pembuatan gambar berbasis lokal budaya, diantaranya mengambil ornamen wayang tokoh Pandawalima.
![]() |
Hasil Pelatihan Pengenalan Media Mug (Dok. Warli H) |
“Tujuan dari program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi masyarakat terkait pembuatan desain souvenir/merchandise, yang nantinya masyarakat menyukai dan akan belajar dengan sungguh-sungguh, bahkan berupaya untuk menekuni sebagai pekerjaan sampingan dari sela-sela waktu mereka selesai dari pekerjaan tetapnya. Mudah-mudahan saja dengan keterampilan baru ini dapat meningkatkan ekonomi tambahan pasif income bagi masyarakat. Sehingga secara tidak langsung kegiatan ini dapat menopang keutuhan dan kemajuan bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional,“ jelas Warli.
“Pengabdian ini diawali dari rasa senang Dosen Seni Rupa FPSD UPI yang ingin terus dapat berkolaborasi dan berbagi ilmu keterampilannya kepada masyarakat,” imbuhnya.
Selanjutnya, dijelaskan Warli, pengabdian ini sebagai pengabdian yang berbasis pengembangan desa binaan. Kegiatan diawali dari obrolan ringan dengan para tokoh masyarakat dan Paguyuban Bangun Tresna yang selalu berkumpul dan silaturahmi bersama anggota dan keluarga. Obrolan berlanjut, maka kegiatan Pengabdian ini menjadi terlaksana dan menarik untuk terus dilanjutkan. Program pembelajaran awal, masyarakat diajarkan tentang pengenalan desain atau rancangan, kemudian membahas tentang aplikasi program yang terbiasa digunakan dan selanjutnya pembahasan kemajuan teknologi saat ini yang sudah berbasis teknologi digital. Maka dengan kegiatan ini masyarakat diajak untuk melek teknologi, meski tidak berupa pendidikan formal. Tetapi lebih kepada pembelajaran langsung dan praktik dari ahli yang sudah terbiasa membuat perancangan souvenir atau cinderamata yang berbasis industri kreatif.
![]() |
Hasil Pelatihan Pengenalan Media T-shirt (Dok. Warli H) |
Warli berharap, melalui Pengabdian Kepada Masyarakat ini terbentuk suatu wadah komunitas masyarakat kreatif atau lembaga masyarakat yang mampu memperkuat peningkatan ekonomi sosial bagi masyarakat desa maupun bagi kemakmuran yang ada di lingkungan Masjid Al-Ikhlas Perum Puteraco Desa Pasirnanjung. ”Semoga Pengabdian ini dapat menjadi program pembinaan berkelanjutan dari tahun ke tahun, sehingga mampu mengembangkan potensi masyarakat secara terprogram,“ katanya pasti.
Kegiatan ini terlihat cukup menyenangkan para peserta karena apa yang diajarkan tidak sesulit yang dibayangkan. Hal tersebut nampak pada wajah-wajah sumringah riang dan gembira para peserta yang merupakan pengurus Masjid seperti Pak Hermawan, Pak Dedi, Pak Wahono, Pak Handoyo, Pak Ucu, Pak Dani, Pak Mulyadi, Pak Andi, Pak Asep, Pak Edi dan beberapa pemuda.
Mereka dijarkan membuat gambar contoh desain merchandise oleh Ketua Pelaksana Warli Haryana dibantu seorang dosen dan beberapa mahasiswa.
![]() |
Perwakilan Masyarakat kunjungi Prodi Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, silaturahmi dan diskusi kecil seputar PKM (Dok. Warli H) |
“Intinya kegiatan ini menarik untuk dilanjutkan agar masyarakat turut termotivasi dalam beradaptasi dengan kondisi era teknologi industri yang serba digital saat ini,“ kata Warli.
Pemberdayaan UMKM Masyarakat di era industri 4.0/5.0 saat ini memang menjadi bagian penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang mandiri dan madani. Sebagai contoh suatu desa dapat memiliki potensi sebagai Desa Wisata yang dapat dijadikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat dalam bidang industri kreatif, apabila ada para pemangku kebijakan dapat berkolaborasi dengan praktisi industri, dan akademisi dalam memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
Kegiatan ini dapat dilakukan contohnya adalah pembelajaran penciptaan produk souvenir berbasis kearifan budaya dari daerah setempat di mana desa ini berada. Perancangan branding desa wisata melalui produk souvenir berbasis lokal budaya sehingga suatu daerah tersebut akan dikenal. Sarana memelihara adat budaya yang dapat dijadikan pendidikan karakter bagi masyarakat desa. “Tentunya hasil kegiatan berupa keterampilan di bidang perancangan dan pembuatan produk souvenir ini diharapkan masyarakat mampu menciptakan peluang usaha sebagai pasif income, selama mereka masih memilki pekerjaan tetap,” pungkas Warli. (Rls/Asep GP)

Dosen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Ajarkan Perancangan Merchandise Untuk Masyarakat Perum Puteraco
Para Pengurus Masjid Al-Ikhlas dan Masyarakat Perum Puteraco Desa Pasirnanjung saat mengikuti pembelajaran perancangan merchandise. (Dok. Wa...
Saturday, October 14, 2023
![]() |
Kasenian Takung, Suling Bambu Kreyon - Grup Yoyon (Dok. Komstrad) |
Bambu dari sejak dulu kala sangat erat hubungannya dengan kehidupan atau budaya orang Sunda. Lihatlah rumah-rumah orang Sunda zaman dahulu yang masih bisa kita saksikan di kampung-kampung adat Sunda hampir seluruhnya terbuat dari bambu, bambu juga dibuat bahan berbagai peralatan, kuliner (rebung), kerajinan, juga alat musik/kesenian.
Sepertinya atas dasar itulah Komunitas Seniman Tradisi (Komstrad) Bandung menggelar Festival Musik Bambu Jabar 2023 sesuai dengan temanya “Melestarikan Tradisi Seni Bihari, Menciptakan Kreasi Seni Kiwari".
![]() |
Calung Renteng Cipatujah (Dok. Komstrad) |
Acara yang berlangsung hari Minggu (8/10/2023) di Teras Budaya Sunda Cibiru, Jalan A.H. Nasution, Kecamatan Cibiru Kota Bandung ini, menampilkan "Angklung Buncis" Kabupaten Sumedang, "Angklung Sered" Tasikmlaya, "Calung Renteng" Cipatujah, "Calung Jingjing Nenda Harewos" Kabupaten Bandung, "Toleat" Subang, "Suling Bambu Kreyon", "Karinding Celempung" Kab. Sumedang, “Nyiloka”, “Awi Laras”, “Bangkong Reang”, “Kungclung” Cileunyi, dan "Sorgawi Prodi Angklung dan Musik Bambu ISBI Bandung.
Kegiatan seni Komstrad Entertainment West Java Indonesia Bandung ini juga dimeriahkan penyanyi - pengarang lagu Sunda, Yayan Jatnika (Keponakan Darso).
![]() |
Yoyon Darsono mengingatkan generasi milenial agar melestarikan dan mengembangkan musik bambu (Dok. Komstrad) |
Menurut Yoyon Darsono, S.Kar., M.Sn., Pelaksana Kegiatan merangkap konseptor dan kurator Festival Musik Bambu yang saat itu didampingi Ibu Wildan Ketua Pelaksana, sesuai dengan tema, acara ini sengaja digelar untuk mengingatkan generasi muda bahwa musik bambu merupakan warisan leluhur yang unik dan menarik. Sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan agar kian diminati generasi milenial.
![]() |
Kepala BPK IX Dwi Ratna Nurhajarini didampingi Yoyon Darsono membuka acara Festival Musik Bambu Jabar (Dok. Komstrad) |
Atas sukses dan meriahnya acara ini Yoyon tak lupa berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, juga kepada Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M. Hum. “Saya ucapkan terima kasih atas dukungannya, juga kepada seniman dan budayawan di Jabar yang telah berpartisipasi dalam Festival Musik Bambu, terima kasih, saya apresiasi," katanya haru.
![]() |
Dra. Ratna Nurhajarini, M. Hum (sebelah kiri Yoyon pakai batik) hadir dalam acara tsb. (Dok. Komstrad) |
Sebagaimana kita tahu Yoyon Darsono, Seniman Sunda serba bisa yang sudah manggung ke berbagai mancanagara ini dikenal juga sebaga anggota grup band Krakatau, juga Dosen ISBI Bandung dan Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan (Pasebban) Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Seniman Sunda trah keluarga besar IKOTW (Ikatan Obor Tatali Wargi) Limbangan Garut ini juga sekarang lagi rajin mengelola Saung Budaya Yoyon (SBY) di Kompleks GCI RW 17, Desa Cinunuk, Cileunyi Kabupaten Bandung. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
October 14, 2023
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Komstrad Gandeng BPK IX Gelar Festival Musik Bambu Jawa Barat
Kasenian Takung, Suling Bambu Kreyon - Grup Yoyon (Dok. Komstrad) Bambu dari sejak dulu kala sangat erat hubungannya dengan kehidupan atau ...
Monday, October 9, 2023
![]() |
Rektor bersama para pimpinan dan Guru Besar ISBI menyaksikan penampilan seni (foto Asep GP) |
Hari Jumat 6 Oktober 2023 usia ISBI Bandung genap 55 tahun (1968 -2023). Hari itu juga ISBI Bandung merayakan Dies Natalisnya dengan sangat khidmat, penuh rasa syukur dan semangat membara untuk kemjauan dan perubahan sesuai tema Dies Natalis kali ini: “Berdaya Dalam Budaya Berjaya dan Mendunia” - Berjaya Menuju Kemandirian Badan Layanan Umum (BLU) - Digjaya Ngajomantara.
![]() |
Rektor ISBI menunggang jampana (foto Asep GP) |
Acara ulang tahun perguruan tinggi seni yang dulu bernama Kori, ASTI, STSI hinga menjadi ISBI ini digelar di Gedung Sunan Ambu, hingga ke pelataran parkir Kampus ISBI Jl. Buah Batu N0. 212 Kota Bandung.
![]() |
Para pimpinan dan dosen pun ikut menyemarakan dies natalis (foto Asep GP) |
Selain Sidang Terbuka Senat Akademik, ada persembahan Tari dari mahasiswa yang digarap secara apik ada juga penyerahan penghargaan kepada para purnabakti yang telah mengabdikan diri selama 30 tahun serta penghargaan kepada mahasiswa berprestasi baik di Jawa Barat, Nasional dan Internasional, lalu ada orasi ilmiah Dr. Zaini Alif : ”Obyek Pemajuan Kebudayaan Berbasis Permainan Rakyat Sebagai Media Penguat Jatidiri Menuju Kemandirian dalam Ekosistem Budaya”.
![]() |
Penampilan Rampak Kendang mahasiswa mancangara (foto Asep GP) |
Serta usai itu, diluar di pelataran Sunan Ambu sudah menunggu Rampak Kendang yang disajikan para mahasiswa mancanagara yang belajar 1 tahun di berbagai prodi yang ada di ISBI Bandung. Mereka adalah Narmina Hasanli (Baku, Azerbaijan, belajar Tari Tradisional ), Aaliyah Ardiansyah (Australia, belajar Batik), Nelia Piedade Fatima (Fatuco, Timor Leste), Aneta Bednarikova (Trebic, Ceko, belajar Tari tradisional ), Chaity Biswas (Narail, Bangladesh- Seni Rupa), Damaris Iou Kibidi (Port Moresby, Papua Nugini, belajar seni rupa ), Maria Ermelinda De Araujo (Atambua, Timor Leste), dan Hoik Mariana (Ukraina, belajar Seni Rupa). Mereka dilatih Rampak Kendang hanya satu bulan oleh Fitri, M.Sn, dan Iin Rizky, M.I.Kom, sebagai Pengelola, tapi sangat menghibur. “Kami semua sangat senang bisa mempersembahkan Rampak kendang yang hanya kami pelajari satu bulan di Dies Natalis ISBI Bandung ini,“ kata Maria Ermelinda yang belajar Tari Tradisional, bangga.
![]() |
Kreativitas Seni Sanggar Edas Bogor (foto Asep GP) |
Sebagai puncak acara ngareuah-reuah perayaan Dies Natalis hari itu, Kasenian Sanggar Edas Bogor tampil kolosal dengan berbagai atribut seninya yang unik yang terbuat dari boboko/bakul nasi. Ada Ulat mirip Liong yang terbuat dari rangkaian boboko kecil, orang menggendong dogdog dan calung renteng, ada juga penari-penari cantik memakai busana dari boboko besar. Semua personilnya hampir memenuhi pelataran parkir depan Sunan Ambu dan puncaknya Bu Rektor Retno Dwi Marwati ikut menunggang jampana lalu diarak keliling pelataran parkir. Meriah sekali dan tak urung membuat masyarakat yang ada di luar kampus pun ikut menyaksikan kesenian motekar yasana alumni ISBI Bandung ini.
![]() |
Rektor bersama mahasiswa mancanagara (foto Asep GP) |
Selain itu ada rangkaian acara lainnya, dari mulai Seminar Nasional “ kreativitas dan Transformasi Seni Budaya Dalam Lansekap Digital Masa depan” yang digelar 5 Oktober 2023, selanjutnya Festival Budaya Nusantara, Pameran Seni Rupa, Buahbatu Arts Festival, Bakti Kampus di Cikamuning, dsb.
![]() |
Bersama para penari dosen dan karyawan (foto Asep GP) |
Sementara itu Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen.,M.Hum, mengatakan kepada wartawan, sebetulnya Indonesia punya budaya yang sangat plural, kita sangat kaya budaya dan Unesco menetapkan bahwa kita adalah Negara Adibudaya.
“Jadi ketika kita berdaya dalam budaya, saya kira itu akan membuat kita siap Berjaya dan Mendunia. Tidak ada lagi yang punya budaya sekaya Indonesia. Makanya tagline yang kita buat untuk tahun 2024 bahwa: ISBI itu saampar Jabar - ISBI Sa-Nusantara- ISBI Ngajomantara (mendunia),“ kata bu rektor.
![]() |
Pangwilujeng ti Pj. Gubernur Jabar (foto Asep GP) |
Cara ngapungkeun ISBI ka Jomantara, kata rektor dilakukan dengan berbagai cara termasuk dengan memanfaatkan teknologi, dengan web dengan apapun. “Ke Jomantara (seluruh dunia) itu tidak harus langsung ya, tapi dengan web kita mencoba memanfaatkan semua produksi yang kita punya agar mendunia,“ tegasnya.
Termasuk Program Saampar Jabar itu ISBI ingin membuat kelas satelit. Masalah lahan ISBI yang kecil dan terbatas serta menambah bangunan yang sulit terwujud akan terselesaikan dengan membuat kelas satelit. “Dimana nanti Ikatan Alumni yang bergerak, jadi hanya mendatangkan dosen kesana. Kita mau S2 dulu yang bergerak,“ kata rektor.
Pada usia yang 55 tahun ini ISBI juga kata rektor, akan merubah statusnya jadi BLU (Badan Layanan Umum, ngurus diri sendiri). Dengan harapan ISBI jauh lebih maju, Kita tahu ISBI itu potensinya besar tapi kita belum memanfaatkannya secara maksimal, jadi kita buat apapun dari sumber daya yang kita punya. Kita maksimalkan untuk membesarkan ISBI dan tentu saja hingga sampai ngajomantara, mendunia,“ pungkas bu rektor. (Asep GP)***

Mengintip Dies Natalis ISBI Bandung 2023
Rektor bersama para pimpinan dan Guru Besar ISBI menyaksikan penampilan seni (foto Asep GP) Hari Jumat 6 Oktober 2023 usia ISBI Bandung g...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)