Monday, July 7, 2025
![]() |
Ketua AMS Rully Alfiadi (kedua dari kiri) bersama jajarannya (Foto:Istimewa) |
Sebagaimana diketahui viral di media kemelut saling klaim pengelolaan Kebun Binatang Bandung tensinya kian meninggi, puncaknya pada Rabu sore 2/7/2025, sekitar 80 orang karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) mengepung kantor manajemen Kebun Binatang Bandung/Mereka menanyakan siapa sebenarnya pengelola Kebun Binatang.
![]() |
Patung Raden Ema Bratakusumah Pendiri Kebun Binatang Bandung 1933 (foto : AGP) |
Pada tanggal 20 Maret 2025 Taman Safari Indonesia (TSI) masuk dan mengklaim sebagai manajemen baru, tapi Pihak serikat pekerja mengaku tak pernah melihat dokumen hak kelola yang sah dari TSI. Bahkan Gantira Bratakusuma, Pembina Yayasan Margasatwa Tamansari, punya dokumen penting Akta Notaris Nomor 40 tertanggal Oktoiber 2024, yang menyatakan bahwa Bisma Baratakusuma sebagai ketua yayasan yang sah.
Ujung-ujungnya pada malamnya, terjadi bentrokan dalam pengamanan. Hingga Pembina Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) Gantira Bratakusuma dahinya luka berdarah, tersikut oleh pihak keamanan Kebun Binatang.
![]() |
Pencak Silat rutin dimumule di Kebon Binatang Bandung (Foto: AGP) |
Kejadian tersebut pun tak urung mengusik ketenteraman kota Bandung yang terkenal aman, nyaman, kondusif. Warga kota Bandung yang cinta damai, someah hade ka semah juga merasa terganggu. Termasuk Keluarga Besar Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Sang Penjaga Marwah Ki Sunda merasa prihatin atas kejadian tersebut.
Berikut pernyataan sikap Pengurus Pusat AMS dalam siaran persnya yang diterima redaksi.
Menyikapi beberapa peristiwa terakhir di Kota Bandung Keluarga Besar AMS menyatakan beberapa hal sbb:
- Menyatakan sikap prihatin, atas peristiwa yang terjadi di Kebun Binatang Bandung dalam waktu beberapa hari terakhir ini, hal yang seharusnya tidak boleh terjadi di Kota Bandung yang selama ini tenteram kondusif. Peristiwa yang tidak saja mencerminkan sikap warga Kota Bandung yang ramah juga telah menimbulkan korban luka berdarah.
- Siapapun yang memberikan hak pada pengelola Kebun Binatang Bandung yang dalam posisi asset sitaan Kejaksaaan Tinggi Jawa Barat, harus bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa yang terjadi di Kebun Binatang Bandung alias Derenten, Karena telah menjadi pemicu konflik tersebut.
- Sebagai salah satu penjaga marwah Sunda AMS berkepentingan untuk turut mempertahankan Kebun Binatang Bandung/Derenten sebagai satu kekayaan sejarah dan budaya orang Sunda. Karena orang Sunda khususnya orang Bandung punya hak Histori dan hak kultural atas keberadaan Kebun Binatang Bandung yang berdiri sejak tahun 1933.
- Kami berterima kasih kepada keluarga besar Rd. Ema Bratakusumah yang telah memberikan kebanggaan pada warga Bandung dan Sunda atas berdirinya Kebun Binatang Bandung. Kami akan konsisten mendukung kekayaan sejarah Sunda untuk tetap dalam penguasaan orang Sunda. (Rls/Red)***

AMS Turut Pertahankan Kebun Binatang Bandung Sebagai Kekayaan Sejarah dan Budaya Orang Sunda
Ketua AMS Rully Alfiadi (kedua dari kiri) bersama jajarannya (Foto:Istimewa) Sebagaimana diketahui viral di media kemelut saling klaim penge...
Anak-anakku sayang setelah hari ini kalian akan menginjak ke sekolah baru, dunia baru, tetaplah jadi anak yang penuh rasa ingin tahu, jangan takut mecoba, jangan takut jatuh, karena kalian bisa bangkit lagi, dan ingat ya di hati kami para guru, anak-anak semua akan selalu menjadi anak-anak kecil yang paling disayang dan kami doakan. Selamat ya anak-anakku sayang.
![]() |
Para murid PAUD Laskar Pelangi yang akan masuk SD bernyanyi bersama (Asep GP) |
Kegiatan tersebut digelar di Gedung Bale Sawala Cipedes Hegar Kec. Cicendo Bandung (27/6/2025). Ada 27 siswa yang lulus dan akan memasuki pendidikan Sekolah Dasar (SD), sementara lebih dari 20 siswa lainnya tetap tinggal meneruskan pendidikan di Laskar Pelangi.
![]() |
(Asep GP) |
![]() |
Penampilan Tari Bungong Jeumpa dari kelas A2 (Asep GP) |
![]() |
Tari Sajojo dari kelas A1 (Asep GP) |
Kegiatan pelepasan siswa Laskar Pelangi ini diramaikan dengan berbagai tarian, nyanyian, puisi dan teater, diantaranya: Tari Bungong Jeumpa (kelas A2), Puisi “Terima Kasih Guru” (Mama Shakira- Mama Una), Tari Indang ( kls. B2), Lagu Jayanti (Ortu kls. B2), Drama “Kaulinan Barudak Sunda” (B1), Lagu “Mojang Priangan” (Ortu kls.B1), Tari “Mana Dimana Anak Kambing Saya” ( kls. A1 perempuan), Tari ‘Sajojo” (A1-laki-laki), Lagu “Manuk Dadali” (Ortu kls. 1A), Tampilan Orang Tua (Ado – Ayah Ainaya), lagu Aku Diwisuda, Terima Kasih Bunda, Lagu Jumbo, dan penampilan Lengser. Selain itu diberikan juga kenang-kenangan untuk Ketua POM juga hadiah untuk orang tua dengan bekal terkreatif.
![]() |
Kaulinan Barudak Sunda/kaulinan urang lembur (Asep GP) |
![]() |
Sudah bisa mengaji dan jadi saritilawah (Asep GP) |
![]() |
Pembacaan puisi "Terima Kasih Guru" dari ortu murid, Mamah Syakira dan Mom Una (Asep GP) |
Menyaksikan semua ini, Ketua yayasan Pos PAUD Laskar pelangi Bu Hj. Siti Aisyah sangat berterima kasih kepada pihak sekolah dan guru-guru Laskar Pelangi yang telah berjuang tak mengenal lelah penuh semangat mendidik anak-anak Laskar pelangi. Semoga amanah sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa mendapat ridho dan berkah Allah SWT. Semoga kebaikan ibu guru jadi amal soleh, katanya haru.
![]() |
Penampilan dari orang tua murid (Asep GP) |
![]() |
Penampilan Ortu Murid (Asep GP) |
![]() |
Penampilan Ortu murid dari Pak Ado (Ayah Ainaya) ,Seniman sahabat KDM (Asep GP) |
Demikian juga kepada orang tua yang telah memberi kepercayaan dan kerjasamanya, dari tidak bisa menjadi bisa. “Semoga menjadi anak-anak yang saleh – saleha, yang mau meneruskan ke SD semoga sehat panjang umur dan berperestasi, taat kepada perintah Alloh dan orang tuanya serta berahlakul karimah seperti Rosululoh SAW,“ kata Bu Aisyah tak henti-hentinya mendoakan.
Ucapan terima kasih kepada guru-guru juga datang dari orang tua murid. “Terimakasih kepada para ibu guru yang sudah mendidik dan mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anak kami. Hingga anak-anak kami berilmu dan berahlak mulia. Dan kami mohon maaf bila selama ini bila ada kesalahan. Kami berharap ilmu yang sudah diajarkan para guru bermanfaat buat masa depan anak. Kami tidak bisa membalas kebaikan para guru, hanya doa semoga jadi amal dan mendapat balasan Alloh SWT. Semoga PAUD Laskar Pelangi tidak hanya melahirkan anak-anak pintar tapi juga berahlak mulia dan sukses di masa depan dan berhasil menggapai cita-citanya,“ kata Mom Delisa, mewakili orang tua murid.
![]() |
Para guru Pos PAUD Laskar Pelangi 08 (dari kiri) : Bu Mayang, Bu Yuyun, Bu Eneng dan Bu Nena Suminar (Kepsek) bersama Ketua Yayasan Bu Hj. Siti Aisyah (Asep GP) |
Momen melepas murid-murid yang dicintai memang terasa haru-biru. Guru-guru Laskar Pelangi merasa tidak percaya saat itu adalah hari kelulusan para muridnya. “Rasanya baru kemarin kalian pertama kali masuk sekolah. Masih memegang erat tangan ortu, ada yang nangis, ada yang ingin pulang, ada juga yang sembunyi di balik pintu takut dan malu-malu. Dan jujur dalam hati kami para guru degdegan waktu itu, bisa gak ya kami buat kalian nyaman di sini, bisa gak ya kami jadi tempat yang aman buat kalian belajar. Dari hari pertama tentu macam-macam kelakuan anak-anak dari yang ingin pulang hingga ada yang diam di pojokan, ada juga yang diam membisu tidak mau ngomong sama siapa pun,” kenang Bu Kepala Sekolah, Nena Suminar.
Tapi selang beberapa hari setelah dididik belajar membuka hati, belajar meminta maaf, belajar mandiri juga belajar berani dan lihatlah sekarang hari ini. “Kalian berdiri di hadapan kami guru-guru Pos PAUD Laskar Pelangi dengan memakai pakaian yang rapih bersih memakai pakaian seragam dan pakaian adat dengan tersenyum dan sebentar lagi kalian akan tampil di panggung mengaji, menari, bernyanyi, dan mempergelarkan Kaulinan Urang Lembur yang teatrikal, itu sangat kita apresiasi,“ katanya bangga.
![]() |
Antara do'a, bangga dan haru di perpisahan (Asep GP) |
“Anak-anakku sayang setiap pelukan kecil sebelum pulang sekolah, setiap gambar kalian yang diberikan kepada kami dan bilang kepada kami ini buat ibu guru, itu semua tidak akan lupakan. Dan buat ibu/bapak wali murid, kami para guru sangat mengerti, tidak mudah menitipkan anak yang paling ibu/bapak sayangi kepada kami. Pasti ada rasa khawatir, anakku bagaimana ya di kelas, bahagia gak ya, berani gak ya? Tapi Alhamdulillah lihatlah mereka hari ini, lihatlah seberapa jauh mereka belajar berani dan bertumbiuh dan itu bukan hanya karena didikan di sekolah, tapi semua ini karena cita-cita besar ibu/bapa dan kepercayaan penuh kepada kami untuk menititipkan anak-anaknya kepada kami . Hari ini kami ucapkan terima kasih karena sudah memprcayakan kami untuk menjadi bagian hidup setiap anaknya, setiap langkah kecil mereka akan selalu kami ingat dan kami banggakan.”
Bu Kepala juga berpesan. “Anak-anakku sayang setelah hari ini kalian akan menginjak ke sekolah baru, dunia baru, tetaplah jadi anak yang penuh rasa ingin tahu, jangan takut mecoba, jangan takut jatuh, karena kalian bisa bangkit lagi, dan ingat ya di hati kami para guru, anak-anak semua akan selalu menjadi anak-anak kecil yang paling disayang dan kami doakan. Selamat ya anak-anakku sayang, selamat ibu/bapak sekalian. Ini bukan perpisahan, ini awal dari petulangan baru, tak ada gading tak retak. Maafkan kalau ada kekurangan dan hal yang tidak menyenangkan selama ini,“ pungkas Bu Kepala Sekolah Pos Paud Laskar Pelangi, haru, bangga campur jadi satu. (Asep GP)***

Pentas Seni dan Pelepasan Siswa Pos PAUD Laskar Pelangi 08 Angkatan ke-7 Tahun 2025
Para guru Laskar Pelangi (dari kiri), Bu Eneng, Bu Yuyun,Bu Hj. Siti Aisyah (Ketua Yayasan Laskar Pelangi), Bu Nena Suminar (Kepsek) dan Bu...
Thursday, July 3, 2025
![]() |
Foto istimewa |
Magang kerja di Jepang bisa meningkatkan keterampilan dan menambah pengalaman kerja, juga bisa membangun jejaring di luar negeri. Selain itu para siswa juga bisa mengenal bahasa serta budaya setempat dan mendapat gaji yang tinggi untuk mensejahterakan keluarganya.
Kesempatan kerja di dalam negeri sangat terbatas karena berbagai kondisi termasuk kita juga akan menghadapi "Bonus Demografi", dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia non produktif. Kondisi seperti ini memang akan menaikan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan, tapi kalau tidak dikelola dengan baik, membludaknya penduduk usia kerja yang tidak punya keahlian dan keterampilan akan meningkatkan angka pengangguran.
Namun bekerja di negara-negara maju seperti Jepang bisa menjadi solusi untuk kesejahteraan yang lebih baik.
Peluang magang dan kerja di luar negeri ini dimanfaatkan oleh SMK Terpadu Ad Dimyati yang berlokasi di Jl. KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung.
"SMK Ad Dimyati merupakan satu-satunya SMK berbasis pesantren yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, saat Prof. Dr. Muhammad Nuh menjabat sebagai Menteri Pendidikan," demikian kata Kepala SMK Ad Dimyati, H. Iik Abdul Chalik, Rabu (2/7 2025).
Pria yang aktif di PC NU Kota Bandung ini menambahkan, salah satu visi sekolah adalah menciptakan lulusan yang mampu bersaing di dunia usaha dan dunia industri.
"Termasuk lulusan SMK Ad Dimyati bisa bersaing juga secara global dan di era serba digital ini," ucapnya.
Pada tahun 2025, SMK Terpadu Ad-Dimyati menjalin kemitraan strategis dengan LPK Kholifi Azam melalui program pemagangan kerja ke Jepang.
"Pada tahun yang sama, lima siswa terbaik SMK Ad-Dimyati telah terpilih untuk diberangkatkan ke Jepang sebagai peserta program magang kerja tersebut," katanya.
Iik menambahkan, pemagangan kerja ke Jepang adalah program pelatihan kerja yang diselenggarakan di Jepang.
"Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja dan keterampilan teknis kepada tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia," ujarnya.
![]() |
Foto istimewa |
Program ini biasanya berlangsung selama 1 hingga 3 tahun, dengan kemungkinan perpanjangan hingga 5 tahun tergantung pada kinerja dan kebutuhan perusahaan.
"Tujuan Program Pemagangan kerja ke Jepang adalah meningkatkan keterampilan, sebab para siswa sebagai peserta magang mendapatkan pelatihan praktis di perusahaan Jepang," katanya.
Keuntungan lainnya adalah para peserta magang bisa memperoleh pengalaman kerja termasuk budaya kerja dan profesionalisme.
"Keuntungan lainnya adalah membangun jejaring perusahaan Jepang bahkan dengan pekerja Jepang dan tenaga kerja asing lainnya," katanya.
Lebih dari itu, para siswa juga bisa mengenal budaya sekaligus meningkatkan kemampuan Bahasa Jepang.
"Karena tingkat gaji lebih tinggi daripada perusahaan di Indonesia sehingga diharapkan para peserta bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Apalagi kalau setelah magang bisa terekrut menjadi pekerja tetap," katanya.
Bahkan, setelah menyelesaikan program magang ini, kata Iik, para peserta bisa bekerja di perusahaan Indonesia seandainya tidak meneruskan bekerja di perusahaan Jepang.
"Ilmu dan pengalaman di negara maju seperti di Jepang bisa diterapkan di perusahaan Indonesia," pungkasnya. (Rls/AGP)***
Tatarjabar.com
July 03, 2025
CB Blogger
Indonesia
Hebat! SMK Terpadu Ad Dimyati Kirimkan Siswanya Magang Kerja di Jepang
Foto istimewa Magang kerja di Jepang bisa meningkatkan keterampilan dan menambah pengalaman kerja, juga bisa membangun jejaring di luar neg...
Sunday, June 29, 2025
![]() |
Foto Istimewa |
Acara bertajuk "Hijrah Menuju Kemandirian Umat:Meneguhkan Nilai Keislaman, Membangun Kekuatan Ekonomi" ini, digelar di Gd. BUMNU PWNU Jabar Jl. Sudirman Bandung (29/6/2025/ 3 Muharram 1447 H).
Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran pengurus PWNU, PCNU & MWCNU se-Kota Bandung, Banom NU, serta tokoh masyarakat lainnya.
Ketua PCNU Kota Bandung, KH. Ahmad Haedar dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan momen hijrah sebagai refleksi untuk perubahan ke arah yang lebih baik, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga ekonomi umat.
![]() |
Foto Istimewa |
“Tantangan terbesar umat Islam saat ini bukan hanya moral dan akidah, tapi juga kemandirian ekonomi. PCNU Kota Bandung berkomitmen memperkuat ekosistem ekonomi umat berbasis pesantren, koperasi, dan usaha mikro yang dikelola oleh warga NU,” ungkap Ketua PCNU Kota Bandung.
![]() |
Foto Istimewa |
Ribuan jamaah, mulai dari unsur pengurus Wilayah NU Jawa Barat dan PCNU Kota Bandung baik lingkup Syuriyah ataupun Tanfidziyah di berbagai tingkatan, santri, hingga warga Nahdliyin, memadati lokasi acara sejak pagi hari, menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menyambut datangnya tahun baru Hijriah. Kehadiran mereka menambah semarak suasana spiritual yang khusyuk.
![]() |
Foto Istimewa |
Pada puncak acara, diwarnai dengan peresmian BUMNU Jawa Barat, sebuah langkah strategis PWNU Jawa Barat dalam memperkuat kemandirian ekonomi umat. Peresmian ini menandai komitmen NU untuk tidak hanya bergerak di bidang dakwah dan pendidikan, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
![]() |
Foto Istimewa |
Acara dimeriahkan dengan istighosah dan tabligh akbar oleh KH. Aang Zein Pesantren Gelar Cianjur sekaligus peluncuran Program Ekonomi warga NU Kota Bandung serta pemberian santunan yatim dhuafa.
![]() |
Foto Istimewa |
PCNU juga bekerja sama dengan BUMNU PWNU JABAR dan launching DEPO SEMBAKO untuk MWC NU Se-Kota Bandung.
PCNU Kota Bandung menegaskan bahwa kegiatan ini bukan seremonial tahunan belaka, tetapi bagian dari roadmap transformasi NU menuju kekuatan sosial ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya. (Rls/Red)***
Tatarjabar.com
June 29, 2025
CB Blogger
Indonesia
PCNU Kota Bandung & BUMNU PWNU JABAR Sambut Tahun Baru Islam 1447 H dengan Penguatan Ekonomi Umat
Foto Istimewa Acara bertajuk "Hijrah Menuju Kemandirian Umat:Meneguhkan Nilai Keislaman, Membangun Kekuatan Ekonomi" ini, digelar...
Wednesday, June 25, 2025
![]() |
Segenap jajaran Dosen dan Mahasiswa UiTM Cawangan Perak Malaysia disambut hangat di Universitas Widyatama Bandung (Foto: Dok.UiTM) |
Program studi banding akademik antarbangsa ini berlangsung mulai tanggal 11- 13 Juni 2025 dan diikuti oleh dosen dan mahasiswa UTama (Universitas Widyatama) dan 16 peserta dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Perak, Malaysia (terdiri dari 5 pensyarah/dosen dan 11 student / mahasiswa) dari prodi Arsitektur, Desain Grafis dan Media Digital.
Rombongan diterima langsung di Ruang Rapat Luar, Gedung A Lt.2 Kampus UTama Jl. Cikutra No. 204-A Bandung (11/6/2025). Hadir dalam kesempatan tersebut Roeshartono, S.T., MCEM., M.B.A (Ketua Pengurus Yayasan Widyatama), Marisa Astuti, S.ST., MM, Sektretaris Widyatama, Dr. R. Wedi Rusmawan Kusumah (Wakil Rektor 2 UTama), Dr. Didit Damur Rochman (wakil Rektor 3 UTama), Drs. H. Deden Maulana (Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual UTama), Mario Rinaldi S.ST, M.Sn Sekretaris Prodi Desain Grafis UTama, Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si (Dekan FISIP UTama), dsb.
TS. Ahmad Sofiyuddin Mohd Shuib, sebagai Koordinator Fakulti & Pensyarah Kanan Seni Reka Grafik dan Media Digital UiTM Cawangan Perak Malaysia, mengatakan pada wartawan, Kegiatan ini merupakan kunjungan balasan dari program MoU antara kedua perguruan tinggi. Sebelumnya pihak UTama berkunjung ke UiTM Cawangan Perak Malaysia dan sekarang UiTM berkunjung ke UTama dalam program yang sama, sebagai dosen tamu, melakukan studi banding dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi yang terkenal dengan ketahanan pangannya, mengkonsumsi Rasi (Beras Singkong) dan masih mempertahankan adat leluluhurnya.
![]() |
Ahmad Sofiyuddin, Koordinator Fakulti Seni Reka Grafik dan Media Digital UiTM bersama Warek 3 Utama Didit Damur Rochman (Foto: Dok UiTM) |
Pengabdian pada Masyarakat di kampung Adat Cireundeu Cimahi ini, berupa pelatihan fotografi dari UiTM, sedangkan dari UTama pelatihan E-commerce (jual beli barang dan jasa lewat online), dan mitigasi bencana dari Fakultas Teknik. Program PKM ini diikuti Fakultas Desain Komunikasi Visual, Fakultras Teknik dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Sesudah Widyatama lawatan ke Perak, jadi bulan ini pula kami timbal balas dengan 3 program yang sama,“ kata TS. Ahmad Sofiyuddin. Selanjutnya kata Sofi (demikian dia akrab disapa) selain melaksanakan tiga program tersebut ada lawatan ke Saung Angklung Udjo di Padasuka Bandung dan kegiatan ditutup dengan pergelaran budaya dari masing-masing universitas, dari Widyatama Tari Jaipong dan dari UiTM disajikan Tarian campuran Tari Melayu, Tari China dan Silat,.
Ditanya kenapa sering melakukan kerjasama dengan Widyatama, Sofi mengatakan ada hubungan kekeluargaan yang harmonis (chemistry family) antara UiTM dan UTama yang dijalin sejak 2017.
![]() |
Ahmad Famiarsa Mahasiswa UiTM (kanan) bersama Ahmad Rifai Mahasiswa UTama mendapat banyak manfaat dari studi banding antar bangsa ini (Foto: Asep GP) |
“Walau saat itu kami datang cuma lawatan belum ada perbincangan kerjasama riset, dsb. Baru 2022 ada kerjasama, kemudian 2023 ada program indeks yang dilakukan sekarang ini, dan 2025 ini kami datang untuk mengaktifkan program MOU bersama yang telah dirancangkan juga. Karena Widyatama ini alhamdulillah dari segi kesepahaman itu penting, yang mana masing-masing dua universitas paham kehendak dan keperluan masing-masing dan juga kami punya satu tujuan, satu kata yang sama yang bisa membuat satu kegiatan SC Gathering atau PKM ataupun riset, ada pesetujuan yang sama untuk dilakukan bersama,“ jelas Sofi
Sofi juga bercerita ketika bertemu Rektor Widyatama Prof. Dadang Suganda, ia menyampaikan harapannya, kerjasama ini akan berlanjut, akan diteruskan oleh generasi selanjutnya. “Saya sampaikan ke Rektor Pak Dadang kami datang ke sini bukan untuk keuntungan kami, tapi kami datang ke sini akan semai benih,“ katanya.
![]() |
Dari kanan: Mario Rinaldi, Marisa Astuti dan Ahmad Sofiyuddin, berharap kolaborasi terus berlanjut demi kemajuan bersama (Foto: Asep GP) |
Selain dengan UTama, kata Sofi pihaknya juga di Bandung mengadakan studi banding dengan Itenas dan Telkom University (Tel-U).
Sofi sebagai Ketua Program Grafis Desain UiTM mengaku punya ketertarikan dengan bahasa dan seni dan budaya termasuk bahasa yang ada di Bandung, juga kuliner/makanan serta desain-desain, logo produk lokal, logo brand begitu banyak terpampang hingga ke pelosok Bandung. Nah sesudah beberapa kali lawatan ke Bandung dan melihat semua itu, Sofi berpikir untuk membawa student/mahasiswanya ke Bandung.
“Karena saya banyak melihat itu, saya harus membawa student/mahasiswa ke Bandung ini. Tempo hari ke Ciwalk (kawasan perbelanjaan Jalan Cihampelas), banyak desain-desain di situ yang harus dicontoh. Jadi itulah kenapa kami sering ke Bandung, banyak inspirasi seni yang bisa kami bawa ke sana dari segi desain dan ideologi. Maksudnya desain-desain yang ada di kota Bandung ini mereka punya jiwa walaupun kecil tapi produknya nampak lebih grade (bernilai). Dan boleh dikatakan ada diantara logonya sedang pada tingkat antar bangsa dunia,“ pujinya.
![]() |
Para Pensyarah kedua universitas siap terus menjalin erat silaturahmi (Foto: Asep GP) |
Kuliner Bandung yang disukainya Nasi Goreng (Nasgor), Iga Bakar, Nasi Liwet dan Sambal. Kata Sofi banyak sekali makanan tradisional khas di Bandung yang tetap dipertahankan.
Tidak hanya itu yang membuat ia betah tinggal di Bandung, “Orangnya sopan, jadi kami kerasan dan banyak membantu serta melindungi kami. Ramah lah dan di Bandung saya jalan sendiri tak takut. Saya subuh pernah jalan hingga ke Taman Makam Pahlawan Cikutra. Saya banyak disapa dan Alhamdulillah ramah, aman.“
Sementara itu Mario Rinaldi S.ST, M.Sn-Sekretaris Prodi Desain Grafis UTama mengatakan banyak hal positif yang bisa diambil dari studi banding ini, pihak UTama bisa melihat bagaimana kualitas pengajaran yang dilakukan UiTM, cara mengajarnya, struktur organisasi, dsb, sehingga bisa jadi masukan berharga untuk perbaikan dan pengembangan UTama.
“Dari segi mengajar di sana (sharing lecture) kita bisa melihat bagaimana mahasiswanya bisa dengan mudah memahami berinteraksi dan kita juga bisa membandingkan mahasiswa Malaysia dan Widyatama seperti apa. Sehingga kita bisa tahu perkembangan mahasiswa, cara berpikir dan cara belajar mahasiswa seperti apa, apa ada perbedaan atau ada sesuatu yang bisa kita perbaiki bareng-bareng dengan UiTM,” kata Mario.
Untuk Join Research, Mario berharap bisa terus ada kolaborasi dengan UiTM karena ini penting untuk perkembangan keilmuan yang berefek langsung kepada masyarakat. Diantanranya join bagaimana kita bisa menggali kebudayaan dan memvisualkannya kembali dengan apapun kelimuan kita, contohnya desain. Jadi kita bisa memampaatkan kembali budaya-budaya kita yang mungkin sudah dilupakan anak muda sekarang. Itu bisa dicoba diangkat kembali sekaligus juga bisa mengangkat ekonomi rakyat dengan segala kemampuan di bidang masing-masing dalam hal ini melalui fotografi, desain, dsb.
Hal ini kata Mario selaras dengan ‘Kampus Berdampak’ yang digaungkan pemerintah dan ini bisa dilakukan dengan riset bersama UiTM. Karena di Malaysia pun ada permasalahan yang sama. Mario berharap dengan riset yang dilakukan kedua universitas antar bangsa ini bisa melahirkan metode-metode terbaru, hingga masyarakat bisa berkembang di era yang sekarang.
“Kolaboasi ini saya harap berjalan selama mungkin, tadi kata Pak Sofi, legacynya bakal terus berkelanjutan dan ada program yang kita laksanakan akan berdampak langsung baik bagi masyarakat Malaysia maupun kita, entah itu bidang pendidikan, ekonomi, rakyatnya langsung, dsb,“ pungkas Mario.
![]() |
Di Kampung Adat Cireundeu Cimahi (Dok. UiTM) |
Ahmad Famiarsa bin Akhmad Kamel Mahasiswa semester akhir Jurusan Desain dan Grafis UiTM pun, merasakan banyak manfaat dari sharing ilmu antar kedua univeritas antar bangsa ini.
“Manfaat perbedaan walau negara serumpun tapi budayanya beragam, cara belajarnya dan suasana di sini lain dengan Malaysia, di Malaysia fasilitasnya gak terlalu banyak tempat seperti ini, di Malaysia senyap, di sini rame penuh program, dsb,” katanya serius.
Ahmad Fami juga merasa betah di Bandung, suasananya enak dan banyak pusat jajanan dan perbelanjaan walau jalanannya macet. Dan ia berharap, “Dengan program ini Malaysia dan Indonesia makin kukuh, bahkan hasil dari sharing ilmu ini kita bisa saling memahami,“ katanya.
Demikian juga dengan Ahmad Rifai Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi UTama Angkatan 2023, berharap kedua Negara serumpun ini terus menjalin silaturahmi dengan baik dan terus sharing ilmu agar bisa memperbaiki segala kekurangan.
![]() |
Dok. UiTM |
“Pemaparan dari dosen-dosen Malaysia itu kan beda denga ilmu yang diajarkan dosen dari Indonesia. Jadi sharing-sharing ilmu seperti ini membuat kita sebagai mahasiswa lebih berkembang lagi pengetahuan dan pengalamannya, bahkan kita baru dua hari bersama mahasiswa Malaysia kita bisa melihat dan mendengar langsung bagaimana cara mereka berucap, berkata atau perilaku-perilakunya yang ternyata walau kita bertetanggga dekat, tapi budayanya sangat berbeda,“ kata Ahmad Rifai.
Tentu saja mobility program antara UTama dengan UiTM Cawangan Perak Malaysia ini disambut baik oleh pihak Widyatama. Marisa Astuti, S.ST., MM, Sekretaris Widyatama pun berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak dan berdampak bagi masyarakat.
Marisa berharap, “Bekerjasama dengan UITM Cawangan Perak ini bisa memberikan manfaat dan dampak yang signifikan pada masyarakat sehingga kelimuan yang kami miliki bisa membantu kinerja ataupun meningkatkan ekonomi di masyarakat,“ tandasnya. (Asep GP)***

Universitas Widyatama Mendapat Kunjungan Balasan UiTM Perak Malaysia Dalam Program Mobilitas Internasional
Segenap jajaran Dosen dan Mahasiswa UiTM Cawangan Perak Malaysia disambut hangat di Universitas Widyatama Bandung (Foto: Dok.UiTM) Program s...
Tuesday, June 24, 2025
![]() |
Karang Setra Water Land, Kolam Renang Legendaris, tetap ramai dikunjungi pelajar dan wisatawan (Asep GP) |
Hal tersebut dikatakan Marketing Supervisor Karang Setra Waterland, Tety Sutriyani, S.IP, kepada wartawan, di kantornya, Jl. Sirnagalih No. 15 Kota Bandung.
Kegiatan lomba mewarnai kerjasama dengan Egoji Vitamin Anak ini akan berlangsung di area kolam renang pada hari Minggu (29/6/2025) dan akan memperebutkan piala, sertifikat, uang tunai dan voucher berenang dari Karang Setra.
Adapun persyaratannya, peserta siswa TK/PAUD dan SD (kelas 1-3) yang ada di Bandung Raya dan dari daerah lain pun dipersilakan. Biaya pendaftarannya 70 ribu sudah termasuk tiket masuk berenang, atau untuk jelasnya silakan klik di IG (Instagram) karangsetra waterland.
![]() |
Marketing Supervisor Karang Setra Waterland, Tety Sutriyani, S.IP. (Asep GP) |
“Pokoknya untuk mengisi liburan sekolah seru lah, wisata sambil ikut lomba dapat piala dan hadiah pula, plus sambil berenang, badan sehat hati pun senang,“ jelas Tety.
Selain itu ada kabar gembira juga dari Karang Setra, untuk tiket masuk pengunjung bisa membeli 4 tiket masuk untuk 5 orang dan ini berlaku hingga September 2025. Harga tiket untuk weekday (hari biasa) 45 ribu dan weekend (Sabtu –Minggu) dan hari libur 50 ribu. Buka mulai Pk.08.00 – 16.00 WIB.
Sebagaimana diketahui, Karang Setra yang terletak di Jalan Sirnagalih No.15, Gegerkalong, Sukasari, Kota Bandung ini adalah kolam renang terluas di Asia Tenggara (luas seluruhnya 4 H).
![]() |
Para siswa sekolah dan pengunjung bersantai sambil menikmati bekal makanan selepas berenang (Asep GP) |
Tempat wisata keluarga populer dan legendaris ini hampir setiap hari tak pernah sepi dari pengunjung, baik dari Kota Bandung atau dari luar Bandung bahkan ada dari luar Jawa Barat dan luar pulau, juga wisatawan mancanagara asik menikmati wahana-wahana Seluncur Naga, Dewaruci Miniatur, Air Terjun, Ember Tumpah, Kolam Arus, Kolam Anak, Kolam Tanding, Kolam Pantai, Mandi Salju, Water Boom, Balon Selfie, Sepeda Udara dan fasilitas lainnya seperti penyewaan ban, baju renang, gazebo untuk bersantai, tikar, juga food court (tempat makan), dan mushola serta tempat parkir kendaraan yang luas.
Selain itu Karang Setra juga menjadi tempat latihan para atlet renang dan club renang, serta para siswa sekolah yang praktik olahraga aquatic.
![]() |
Sadayana.. Taruang... Taruang.. Mari makan ... (Asep GP) |
Diantaranya SDN 154 Citepus, kel. Pajajaran, Kec. Cicendo Kota Bandung yang rutin membawa para siswanya praktik aquatic di Karang Setra Waterland Bandung.
Menurut Arif Permana, Guru Olahraga SDN 154 Citepus, berenang banyak manfaatnya untuk kesehatan fisik dan mental anak, selain itu belajar berenang juga menjadi bekal keterampilan untuk keselamatan diri dikala ada bencana banjir atau terjadi sesuatu ketika berwisata air bersama keluarga. “Kalau bisa berenang insyaalloh aman, kalau terjadi bencana air bisa menyelamatkan diri dan menolong orang lain. Lagi pula olahraga yang dianjurkan Rasululloh Muhammad SAW selain memanah dan berkuda adalah berenang,“ terang Arif.
![]() |
Para siswi SDN 154 Citepus Bandung praktik Aquatic, Berenang itu seru dan menyehatkan (Asep GP) |
Walau begitu, kata Guru yang akrab disapa Pak Jimjim praktik aquatic atau berenang ini tidak ditekankan harus ikut kepada para siswa, juga tidak ada tugas tambahan bagi yang tidak ikut, apalagi yang sakit dan ada keperluan keluarga, tapi untuk tambahan nilai saja.
![]() |
Guru Olahraga SDN 154 Citepus (dari kiri) Pa Jimjim, Bu Tuti dan Pa Ganiar, Belajar berenang itu dianjurkan Rosululloh (Asep GP) |
Setiap praktik aquatic para siswa dibagi menjadi 5 kelompok (Rombel) sesuai dengan guru olahraganya yang berjumlah 5 orang. Pak Andri 5A (kini pensiun), Pak Jimjim (Arif Permana) 5B, Pak Ganiar 5C, Pak Yanwar 5D, dan kelas 5E Bu Tuti.
Jimjim juga menegaskan, Kegiatan aquatic ini tidak ditujukan untuk mencari ladang keuntungan guru Olahraga. “Tapi kita mah hanya menjalankan sesuai kurikulum saja,“ pungkasnya.
![]() |
(Asep GP) |
Sementara itu menurut Maria (Mama Alfian), salah seorang orang tua siswa yang ikut mengantar anaknya praktik berenang, kegiatan aquatic yang diadakan dua kali dalam setahun pada semester satu dan dua ini ada bagusnya juga, buat tambahan nilai siswa dan olahraga untuk kesehatan para siswa. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
June 24, 2025
CB Blogger
Indonesia
Karang Setra Waterland 29 Juni 2025 Gelar Lomba Mewarnai TK & SD
Karang Setra Water Land, Kolam Renang Legendaris, tetap ramai dikunjungi pelajar dan wisatawan (Asep GP) Hal tersebut dikatakan Marketing Su...
Saturday, June 7, 2025
![]() |
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Jas Hitam) Bersama Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati, Prof. Een Herdiani dan Yoyon Darsono di Ruang Kerjanya (Foto Istimewa) |
Hal itu mengemuka, ketika Tim pengajuan Prodi Seni Pencak Silat ISBI Bandung dan usulan Academy Of Arts Delegation Indonesia To UNESCO France, yang dimediasi Yoyon Darsono mengadakan audiensi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Hal tersebut merupakan rangkaian audiensi sebelumnya yang dilakukan tim dengan Gubernur Jawa Barat yang diwakili Sekda Jabar, Herman Suryatman, di rumah Dinas Sekda Jabar Jl. Aria Jipang No. 2 Kota Bandung, Rabu (21/5/2025).
Hadir dalam kesempatan pertemuan dengan Menteri Kebudayaan tersebut, Rektor ISBI Bandung Retno Dwi Marwati, Guru Besar Tari Prof. Een Herdiani, Alit Didin Suhana, Yoyon Darsono, Deni Poniman, R. Deden Samsudin, Dadan Setiadi, dan Dr. Yusuf Bachtiar.
![]() |
Tim Bersama Menteri Kebudayaan Membahas Pentingnya Menjaga dan Melestarikan Seni Tradisi (Foto Istimewa) |
Di tengah rasa gembiranya Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengatakan, Pak Menteri Kebudayaan sangat mendukung dengan akan dibukanya Prodi Pencak Silat di ISBI Bandung.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa Pencak Silat sangat banyak ragamnya dan memiliki falsafah, etika, aturan dan nilai-nilai luar biasa, sehingga selayaknya untuk dianalisis, dicatat, didokumentasikan dan tentu saja diwariskan.
“Oleh karena itu ISBI Bandung menjawab aspirasi banyak pihak untuk membuka Prodi tersebut. Bahkan hasil FGD dengan para pendekar Jawa Barat menyatakan bahwa mereka siap turun waris untuk memberikan filosofi, pengetahuan dan keterampilan Pencak Silat ke ISBI Bandung. Upaya ini juga untuk tetap meneguhkan bahwa warisan budaya tak benda yang sudah diakui Unesco tetap dapat diwariskan dan dilestraikan oleh generasi muda,” papar Retno
“Secara umum bahkan Pak Menteri menginginkan semua yang sudah diakui Unesco bisa juga menjadi prodi yang ditelaah oleh ISBI/ISI di seluruh Indonesia,“ imbuhnya.
Sementara itu, Yoyon Darsono dosen ISBI Bandung yang dalam hal ini sebagai Ketua Tim, menjelaskan pada wartawan, saat ini belum pernah ada institusi pendidikan tinggi yang secara khusus membuka Program Studi (Prodi) Seni Pencak Silat yang mendidik calon sarjana Pencak Silat dengan kurikulum komprehensif.
![]() |
Ketua Tim Yoyon Darsono Bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto Istimewa) |
Jadi tidak hanya mempelajari skill pencak silatnya saja tetapi juga dipelajari terkait filosofi, sejarah, manajemen, dll.
"Semoga ISBI Bandung menjadi yang pertama untuk mewujudkannya. Tidak menutup kemungkinan lembaga perguruan tinggi seni lainnya yang ada di Indonesia, dapat membuka prodi pencak silat. Karena pencak silat ada di setiap daerah di Indonesia," kata Yoyon.
Bahkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam diskusi yang cukup hangat mengatakan bisa saja setiap seni budaya yang sudah ditetapkan Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) diberikan ruang atau dibuatkan prodi sebagai penguatan pembangunan karakter, dan sebagai identitas budaya bangsa yang tetap di pertahankan secara akademik.
![]() |
Seluruh Tim Disambut Hangat Menteri Bersama Jajarannya (Foto Istimewa) |
Dalam pertemuan tersebut tim juga mengajukan gagasan Alit Didin Suhana yang ingin mendirikan Academy of Arts Delegation Indonesia to Unesco France. Sebagaimana diketahui Alit adalah mantan staf Unesco Prancis yang berperan menggolkan Pencak Silat Goes to Unesco hingga ditetapkannya Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda(WBTB) dari Indonesia, 12 Desember 2019 di Bogota Colombia.
"Kami sangat berterima kasih kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama para staf ahli menterinya, yang mendukung 100 persen akan dibukanya Prodi Seni Pencak Silat di ISBI Bandung. Sedangkan terkait wacana Academy of Arts di UNESCO,menurut Pak Menteri, perlu pemikiran lebih serius lagi," pungkas Yoyon. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
June 07, 2025
CB Blogger
Indonesia%20Bersama%20Rektor%20ISBI%20Bandung%20Retno%20Dwimarwati,%20Prof.%20Een%20Herdiani%20dan%20Yoyon%20Darsono%20di%20Ruang%20Kerjanya%20(FotoI).jpeg)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung ISBI Bandung Buka Prodi Seni Pencak Silat
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Jas Hitam) Bersama Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati, Prof. Een Herdiani dan Yoyon Darsono di Ruang Kerjany...
Tuesday, June 3, 2025
Pergelaran Kolosal Napas Bumi Detak Kehidupan bukan sekadar pertunjukan seni. Ini adalah refleksi kebersamaan, kolaborasi, dan dedikasi yang mengalir dari hati para siswa dan guru yang terlibat. Pusat proses kreatif yang luar biasa ini, berdiri sosok inspiratif: Ronaldo Ruzali, sang sutradara yang menyalakan nyawa dari setiap adegan mau pun segmen sehingga harmoni.
Sebagai sutradara dan salah satu koreografer Pergelaran kolosal Napas Bumi Detak Kehidupan, Ronaldo memulai dari titik nol: merancang naskah yang tidak hanya kuat secara naratif, tetapi juga sarat makna. Ia menulis dengan kesadaran penuh akan misi pergelaran ini mengajak penonton menyadari denyut kehidupan dan hubungan harmonisasi manusia dengan alam. Tentu dalam proses tersebut adanya masukan, arahan dari Yayasan serta Ketua panitia mau pun Pengarah. “Dari situlah benih-benih pertunjukan ini mulai tumbuh. Bukan hanya sekedar tontonan tetapi juga tuntunan untuk kita semua,” kata Ronaldo yang juga sebagai Guru Seni di Santo Aloysius.
Dalam memilih materi tarian, lagu-lagu dan elemen yang lainnya, Ronaldo memadukan unsur tradisi dan modernitas. Setiap karya dipilih dengan cermat agar mampu menyampaikan cerita melalui gerak dan nada yang selaras. Ia mengkurasi bukan dari popularitas, tetapi dari relevansi, kekuatan pesan, dan daya estetika.
Proses produksi juga di dukung oleh para guru serta tim bidang art yang dibentuk dan diarahkan olehnya. Didalamnya terlibat para pelatih Tari, Teater, Angklung, Degung, Musik Ansambel, Paduan Suara, Marching Band, Wushu, Taekwondo dan KPM serta guru pembimbing Sekolah Santo Aloysius yang bekerja bersama untuk mencapai hasil yang sesuai dengan konsep dan Ide gagasan. Kemudian ia juga menata desain panggung, dekorasi, konsep visual LED dan pertunjukan, hingga pengaturan lighting, yang membangun suasana. Ronaldo tidak hanya memimpin, tapi juga menjadi penggerak utama dalam menyatukan visi artistik lintas bidang ini.
![]() |
Ronaldo Ruzali, S.Sn., Sutradara Napas Bumi Detak Kehidupan. |
Proses latihan pun berlangsung bertahap dan sistematis. Ia mendorong para siswa untuk berlatih secara mandiri terlebih dahulu, membangun karakter dan tanggung jawab personal. Selanjutnya, latihan dilakukan secara berkelompok dalam unit-unit seni, membangun sinergi antaranggota. Kemudian, pada tahap puncak, dilakukan latihan gabungan bertempat di Sekolah Santo Aloysius unit Batununggal dan unit Sultan Agung secara bergantian yang mempertemukan semua elemen untuk membentuk pertunjukan utuh yang harmonis.
Pergelaran ini menjadi panggung besar bagi ragam potensi siswa dan guru dari berbagai bidang seni dan elemen lain, seperti :
- Seni Tari, yang menyuarakan keindahan gerak tubuh.
- Seni Teater, yang mengambarkan suasana dan gimik adegan.
- Musik Ansambel, Angklung, dan Degung, yang menghadirkan nuansa etnik dan harmoni alam.
- Marching Band, yang menyemarakkan energi dan ritme.
- Paduan Suara, yang memadukan vokal menjadi lantunan jiwa.
- Wushu dan Taekwondo, yang menyimbolkan kekuatan dan ketangguhan, emosi dengan estetika,
- serta KPM (KORPS PALANG MERAH), yang menambah suasana emosional saat pertunjukan.
Uniknya, kata Ronaldo, semua elemen ini dimainkan oleh siswa dan guru, bukan oleh seniman profesional. Inilah kekuatan sebenarnya: sebuah pertunjukan megah yang lahir dari komunitas internal sekolah sendiri, dipimpin oleh seorang sutradara yang mampu memaksimalkan potensi lokal menjadi karya luar biasa.
Ronaldo Ruzali bukan hanya sutradara; ia adalah arsitek kesatuan, pemantik semangat, dan pemimpin visioner di balik seluruh proses ini. Di tengah tantangan, ia tetap teguh menjaga kualitas dan makna, memastikan setiap detak dalam Napas Bumi Detak Kehidupan terasa nyata di hati penonton.
Melalui kepiawaiannya, Ronaldo Ruzali membuktikan bahwa dari ruang belajar, bisa lahir panggung yang mengguncang, megah dan Spektakuler.
“Dan melalui gotong-royong kita bersama, Napas Bumi Detak Kehidupan, akan terus berdenyut dalam ingatan,“ tegas Ronaldo.
Dan pada kesempatan ini, Ronaldo juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi luar biasa:
- Kepada Ketua Yayasan Mardiwijana Bandung – Satya Winaya yang selalu memberikan arahan dan kepercayaan.
- Kepada Pengarah, yang senantiasa membimbing proses ini dengan bijaksana.
- Kepada Ketua Panitia, atas kerja keras dan koordinasi yang luar biasa.
- Kepada para pelatih dan pendamping, yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan ilmu bagi para siswa.
- Kepada seluruh panitia, bapak-ibu guru, yang terlibat dalam setiap tahap persiapan
- Kepada orang tua siswa, atas dukungan moral dan materiil, serta kepercayaan kepada proses pembelajaran ini.
- Kepada seluruh siswa yang menjadi talent, yang telah berproses serta tampil luar biasa dengan semangat dan dedikasi tinggi.
- Kepada para sponsor dan donatur, atas kemurahan hati dalam mendukung kegiatan ini.
- Kepada tim multiproduction Bandung, yang telah bekerja di balik layar untuk menyukseskan Pergelaran ini dengan baik.
- Dan tentu saja, kepada seluruh pihak yang terlibat, yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima kasih atas semangat, doa, dan cinta yang kalian berikan untuk Napas Bumi, Detak Kehidupan.
“Terima Kasih untuk semua nya, Ad Maiora Natus Sum,” pungkas Sarjana Seni lulusan Prodi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung (2018). Ronaldo juga tahun 2022 menjabat sebagai Ketua Komite Seni Tari di Dewan Kesenian Kota Bandung (DKKB), dan hingga sekarang masih tergabung di dalamnya (Rls/Asep GP)***
Tatarjabar.com
June 03, 2025
CB Blogger
Indonesia
Ronaldo Ruzali: Sutradara Dibalik Harmoni Pergelaran Kolosal "Napas Bumi Detak Kehidupan"
Nabila Maulida Larasati, S. Sn., Rizky Oktaviani Purnomo S.Sn., Koreografer Pergelaran (kiri) Ronaldo Ruzali, S.Sn., Sutradara Pergelaran (t...
Monday, May 26, 2025
![]() |
Teguh Dwiyono Ketika Berpameran di Galeri Nayanika (Foto Istimewa) |
Ia berharap dengan mengajar beberapa orang akan berekesinambungan melahirkan pelukis dan mentor-mentor duta-duta lingkungan hidup, merawat lingkungan dari sampah-sampah plastik yang baru bisa terurai 100 tahun lebih.
Sebagaimana kita tahu Pelukis media limbah kulit telur dan sampah plastik Teguh J. Dwiyono, memerkan karya spektakulernya di Nayanika Art Gallery. Pameran dan Workshop bertajuk “Sisa Menjadi Cipta” ini berlangsung dari 23 – 25 Mei 2025 di Ali Joy Coffee – Jl. Nanas No.12, Cihapit, Kota Bandung.
Sesuai dengan temanya, “Sisa menjadi Cipta”, karya Pak Dwi ini memang terbuat dari bahan limbah dapur cangkang telur, kantong plastik keresek dan styrofoam, kemudian dengan skill seninya terciptalah karya bernilai seni yang tinggi, serta mengandung pesan lingkungan dan filosofi kehidupan.
![]() |
Teguh Dwiyono (Duduk, Kedua dari Kiri ) Bersama Para Pengunjung, Sponsor dan Panitia Pameran (Foto Asep GP) |
Tak heran kalau karyanya yang bernapaskan lingkungan hidup itu dapat pengahargaan Rekor Muri (2005) dan sering dipamerkan di Jerman, Prancis, Singapura dan Brunei Darusallam. Malahan pada tahun 2000, kebanjiran pesanan dari Amerika Serikat, Inggris dan Bahrain. Bahkan pernah mengekspor karyanya satu kontainer penuh ke luar negeri. Dwi juga menjadi seniman satu-satunya yang berpameran di Jerman dengan lukisan berbahan cangkang telurnya yang unik.
Pak Dwi dalam berkarya, menggunakan cangkang telur ayam negeri, ayam kampung, telur bebek dan telur puyuh untuk menciptakan mosaik dan abstrak. Hebatnya Ia bisa mengeksplorasi lebih dari 40 warna alami dari cangkang telur yang diolah menjadi material tahan cuaca serta awet.
Dalam usianya yang sudah 70 tahun, seniman kelahiran Magetan Jawa Timur ini, tiada lelah terus bergerak ke seluruh Nusantara dan Mancanegara berpameran sambil kampanye lingkungan hidup.
Dwiyono juga membuka kelas seni gratis untuk masyarakat, dibiayai dari penjualan lukisannya. Ia mengajarkan teknik daur ulang limbah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
![]() |
Sedang Mengajar Peserta Workshop (Foto Asep GP) |
Ia berharap dengan mengajar beberapa orang akan berekesinambungan melahirkan pelukis dan mentor-mentor duta-duta lingkungan hidup, merawat lingkungan dari sampah-sampah plastik yang baru bisa terurai 100 tahun lebih.
Pada tahun 1998 ketika Krisis Moneter, ia pernah merekrut 32 karyawan yang kena PHK, melatih mereka membuat karya dari cangkang telur yang bernilai jual tinggi.
Nah di Galeri Seni Nayanika, pada hari kedua pameran, Pak Dwi juga mengadakan workshop. Pesertanya terlihat mulai dari anak TK/PAUD, SD, SMP, SMA, mahasiswa, hingga ibu-ibu rumah tangga pun ada.
![]() |
Dari Mulai Anak SD Hingga Ibu Rumah Tangga pun Turut Serta (Foto Asep GP) |
Workshop yang difasilitasi Maestro kita Teguh Dwiyono ini mencoba membuat bahwa kesadaraan berkelanjutan itu tidak hanya berhenti pada karya berbahan daur ulang, tapi juga mampu menelurkan idealisme kepada generasi berikutnya, melalui aspirasi seni yang dalam hal ini melukis dengan bahan limbah dari plastik bekas, kulit telur, menjadi karya seni bernilai tinggi.
“Harapan kita, semoga kegiatan ini akan menimbulkan inspirasi dan juga membuat aspirasi generasi berikutnya lebih peduli llingkungan dan berkontribusi kepada lingkungan secara positif,“ demikian kata founder Nayanika Art Gallery, Antonius Alijoyo, kepada wartawan.
Generasi Nayanika ini kata Kang Anton, mengakomodir hal itu dan semoga gaungnya bersambut. Anton juga memastikan acara ini tidak akan berhenti pada hari ini saja, ke depan pihaknya akan mengadakan beberapa workshop lagi bahkan selain itu akan diadakan perlombaan melukis antara alumni Pak Dwi (peserta workshop) dan tempatnya akan ditentukan selanjutnya. Tapi Ali Joy, kata Kang Anton, akan terus mendukung, menjadi salah satu sponsor bergandengan tangan dengan pihak sponsor lainnya, seperti dalam kegiatan ini bergandengan tangan dengan pihak Jasa Raharja.
![]() |
Berharap Kelak Anak-anak Berjiwa Seni dan Menjadi Duta Lingkungan (Foto Asep GP) |
Dalam pameran dan workshop ini memang terlihat hadir dari pihak Jasa Raharja Yulia Dyah Anggraeni (Plt. Kasubag Keuangan Akuntansi & TJSL Jasa Raharja Kanwil Jawa Barat) dan Agus Subrata (Direktur Keuangan Jamkrida), hadir juga Dany Java Jive, Muhammad Ridlo Eisy beserta istri, serta masyarakat seni Bandung lainnya, termasuk pelajar dan mahasiswa.
“Semoga workshop Pak Dwi yang ketiga kalinya ini diridhoi Yang Maha Kuasa, hingga hal baik ini bisa terefleksi dengan baik dan ada manfaatnya buat semua,“ harap Kang Anton.
Usai mengikuti workshop salah seorang peserta, ibu rumah tangga, Tuti Yulianti, mengungkapkan rasa gembiranya kepada wartawan, karena bisa ikut belajar membuat karya lukis dari kantong plastik bekas.
![]() |
Tuti Yulianti Pemilik Roemah Tafira Handycraft pun Turut Serta (Foto Asep GP) |
Kebetulan ternyata Tuti adalah pemilik “Roemah Tafira Handycraft” dan Pegiat UMKM Kota Bandung, punya misi yang sama menjadikan sesuatu yang terlihat tidak berguna jadi karya yang berharga. Tuti kerap menciptakan aneka pajangan dan benda-seni laninnya dari limbah rumah tangga.
“Alhamdulillah bisa ikut dengan Nayanika untuk workshop hari ini, kebetulan background saya juga pengrajin daur ulang, jadi sangat bermanfaat. Jadi setelah pelatihan singkat ini, saya harap bisa mengajarkannya lagi ke anak-anak dan ibu-ibu agar tidak membuang keresek bekas, karena bisa kita olah dan menghasilkan karya yang berkelas. Jadi ke depan saya akan ikut lagi kalau ada pelatihan seperti ini,“ katanya serius.
“Menurut saya workshop ini betul-betul bermanfaat, ternyata kantong keresek yang numpuk di rumah bekas belanjaan itu bisa dimanfaatkan jadi barang yang berguna. Kita kan sering dibuat pusing dengan kantong keresek bekas ini, mau dibuang sembarangan takut berbahaya bagi lingkungan, dibiarkan di rumah jadi tumpukan sampah. Tapi Sekarang aku jadi semangat untuk mengumpulkannya, karena bisa dibuat jadi karya seni yang menarik. Makanya lukisan ini aku beri judul “Hatiku Berbunga-Bunga”, kata Prima Dewi, Alumni Hubungan Internasional Fisip Unpad ’89 , yang juga sebagai Duta Galeri Nayanika.
![]() |
Prima Dewi, Duta Galeri Nayanika, Kantong Keresek di Rumahku Bisa Dijadikan Karya Berharga (Foto Asep GP) |
Demikian juga Putri (siswa kelas 5A, SDN 154 Citepus Bandung) dan Kinanti (Paud Laskar Pelangi 08 Bandung), sangat bersemangat mengikuti workshop ini. “Soalnya bisa manfaatin kantong keresek jadi karya seni, dan mulai hari ini aku akan bilang ke teman-teman jangan buang kantong keresek dan kulit telur sisa mamanya masak, buat aku aja, kita jadikan lukisan yang bagus,” kata kakak beradik ini, sambil memperlihatkan karyanya hasil bimbingan Pak Dwi.
Tapi bagaimana hasilnya karya mereka menurut Pak Dwi, “Baru pertama kali aja mereka sudah luar biasa. Jadi sebenarnya ini baru teknik awal masih banyak teknik lainnya yang bisa menyempurnakan hasil karya itu. Tapi paling tidak anak-anak tadi dalam menuangkan idenya itu luar biasa, mereka mau belajar sejak dini dan memang harus diperkenalkan sama orang tuanya agar mencintai lingkungan sejak dini,“ tegas Dwi.
![]() |
Antonius Alijoyo, Founder Galeri Seni Nayanika, Berharap Kegiatan Ini Jadi Inspirasi dan Aspirasi Generasi Berikutnya (Foto Asep GP) |
“Biar mereka tahu bahayanya pencemaran limbah plastik. Dan ini akan menginspirasi ingatan anak-anak ke depannya. Mungkin nanti kalau sudah SMA mereka akan teringat pernah membuat karya dari bahan plastik bekas. Dan harapan saya anak-anak ini nantinya akan menjadi duta-duta lingkungan, minimal di lingkungan keluarganya, dia akan mengkampanyekan merawat lingkungan hidup ke adiknya, ke kakak dan ke temennya. Itu sudah jadi duta lingkungan yang luar biasa. Kalau semua jadi duta lingkungan, wah luar biasa lagi. Dengan hanya menyampaikan, .. Hei jangan buang sampah plastik ya mending kita buat sesuatu.., itu aja sdh cukup,“ pungkas Dwi.
![]() |
Para Peserta Workshop dan Hasil Karyanya (Foto Asep GP) |
Ya tujuan pameran dan workshop atau pelatihan singkat ini memang yang pertama, kita ingin mengedukasi bahaya limbah plastik yang tidak terurai tanah dengan mudah, dan kita mencoba untuk mencintai bumi untuk generasi selanjutnya, kalau sekarang kita rusak kasihan generasi selanjutnya. “Nah makanya plastik jangan dibuang, kalau bisa jadi karya, dia akan punya nilai ekonomi. Selain itu kita bisa menghias rumah kita dengan karya sendiri, tidak usah beli,“ demikian kata Patrecia Erianti yang selalau setia mendampingi suaminya, Teguh J. Dwiyono kemana pun pergi berpameran, workshop, dan mengkampanyekan lingkungan hidup. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
May 26, 2025
CB Blogger
Indonesia.jpeg)
Workshop Melukis Berbahan Cangkang Telur dan Kantong Keresek bersama Teguh Dwiyono
Teguh Dwiyono Ketika Berpameran di Galeri Nayanika (Foto Istimewa) Ia berharap dengan mengajar beberapa orang akan berekesinambungan melah...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)