Home
» Pendidikan
» Program Sarjana Seni Rupa Murni Maranatha Laksanakan Pelatihan Ikat Celup di Sindangsari - Ciwidey
Monday, October 14, 2024
![]() |
Peserta Dari Kp. Sindangsari Bersama Dengan Hasil Pelatihan Ikat Celup Yang Telah Mereka Praktikan (Foto Istimewa) |
Program Pengabdian Masyarakat Skema Pelatihan SDGs ini berlangsung Sabtu (12/10/2024), di Desa Ciwidey Kp. Sindangsari Kabupaten Bandung, dengan Ketua Tim Ariesa Pandanwangi bersama para dosen dan mahasiswa yang melaksanakan kegiatan ini.
Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, adalah sebuah kawasan yang dikenal dengan keindahan alam pegunungan dan udara sejuk. Lingkungan sekitar masih asri dengan banyak pepohonan, kebun teh, ladang sayuran, dan pemandangan alam yang menenangkan, menciptakan suasana yang nyaman bagi warga setempat. Keistimewaan lingkungan ini memberikan nuansa alami yang mendukung kesehatan fisik dan mental masyarakat. Remaja dewasa memiliki banyak kegiatan, namun menurut Kepala Desa Yusuf Darmaji, setelah Covid berlalu, belum banyak kegiatan yang dilakukan. Sebelum adanya Covid remaja disini sangat aktif berkegiatan dan mereka kompak membangun spirit untuk masyarakat disini. Kepala Desa ingin kembali membangun semangat generasi muda melalui kegiatan pelatihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keahlian mereka dikemudian hari. “Maka berlangsunglah kerjasama dengan Prodi Seni Rupa Murni Maranatha, melalui pelatihan ikat celup ini,“ demikian dikatakan Ariesa Pandanwangi.
![]() |
Tim Dari Fakultas Humaniora Dan Industri Kreatif Universitas Kristen Maranatha Memberikan Pelatihan Ikat Celup Kepada Remaja Setempat (Foto Istimewa) |
Hal ini menurut Ariesa, merupakan implementasi dari keilmuan para dosen dan praktik langsung mahasiswa dengan masyarakat sekaligus wujud dari nilai Care yang mengusung semangat kepedulian untuk masyarakat yang membutuhkan.
Para remaja yang mengikuti pelatihan ikat celup dapat memperoleh pengetahuan terkait dengan material sederhana yang dapat dibuat berbagai pola warna. Proses pembuatan dimulai dari melipat kain dengan berbagai bentuk lipatan, selanjutnya lipatan tersebut diikat dengan menggunakan karet. Setelah selesai dicelupkan pada bagian yang akan diberi warna dengan menggunakan waterglass, dan selanjutnya dimasukan ke dalam pewarna jenis reaktif, lalu dijemur. ”Proses ini diikuti oleh para remaja dengan menyenangkan, sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan pelatihan ini, namun mereka dapat dengan mudah mengikuti pelatihan ini,“ kata Ariesa gembira.
![]() |
Remaja Yang Mengikuti Pelatihan Ikat Celup Bersama Remaja Lainnya (Foto Istimewa) |
Remaja yang terlibat, selanjutnya akan didorong untuk menjadi mentor bagi remaja lainnya. Hal ini menciptakan siklus pemberdayaan yang berkelanjutan. Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan, Resti Andestiani, menyatakan kegembiraannya dapat mengikuti pelatihan ini. Dia berharap dapat membantu Desa untuk mengkader remaja, selanjutnya dapat menularkan keterampilan ini kepada remaja lainnya.
![]() |
Kain Yang Telah Selesai Diproses, Dijemur Sebentar, Sebelum Dibuka Ikatannya (Foto Istimewa) |
Kegiatan ikat celup yang telah dilakukan oleh tim dari Universitas Kristen Maranatha mendapatkan respon yang positif dari semua peserta. “Semoga kegiatan ini menjadi cikal bakal program kreatif lainnya yang dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kampung Sindangsari, sekaligus menjadi daya tarik remaja seusianya. Karena kegiatan ini merupakan sarana pelatihan melalui pemberdayaan yang melibatkan remaja, mendengarkan keinginan mereka, dan memberikan kesempatan bagi remaja dan komunitas untuk tumbuh dan berkembang bersama,“ pungkas Ariesa Pandanwangi. (Rls/Asep GP)***
Tatarjabar.com
October 14, 2024
CB Blogger
IndonesiaProgram Sarjana Seni Rupa Murni Maranatha Laksanakan Pelatihan Ikat Celup di Sindangsari - Ciwidey
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, October 14, 2024
![]() |
Peserta Dari Kp. Sindangsari Bersama Dengan Hasil Pelatihan Ikat Celup Yang Telah Mereka Praktikan (Foto Istimewa) |
Program Pengabdian Masyarakat Skema Pelatihan SDGs ini berlangsung Sabtu (12/10/2024), di Desa Ciwidey Kp. Sindangsari Kabupaten Bandung, dengan Ketua Tim Ariesa Pandanwangi bersama para dosen dan mahasiswa yang melaksanakan kegiatan ini.
Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, adalah sebuah kawasan yang dikenal dengan keindahan alam pegunungan dan udara sejuk. Lingkungan sekitar masih asri dengan banyak pepohonan, kebun teh, ladang sayuran, dan pemandangan alam yang menenangkan, menciptakan suasana yang nyaman bagi warga setempat. Keistimewaan lingkungan ini memberikan nuansa alami yang mendukung kesehatan fisik dan mental masyarakat. Remaja dewasa memiliki banyak kegiatan, namun menurut Kepala Desa Yusuf Darmaji, setelah Covid berlalu, belum banyak kegiatan yang dilakukan. Sebelum adanya Covid remaja disini sangat aktif berkegiatan dan mereka kompak membangun spirit untuk masyarakat disini. Kepala Desa ingin kembali membangun semangat generasi muda melalui kegiatan pelatihan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keahlian mereka dikemudian hari. “Maka berlangsunglah kerjasama dengan Prodi Seni Rupa Murni Maranatha, melalui pelatihan ikat celup ini,“ demikian dikatakan Ariesa Pandanwangi.
![]() |
Tim Dari Fakultas Humaniora Dan Industri Kreatif Universitas Kristen Maranatha Memberikan Pelatihan Ikat Celup Kepada Remaja Setempat (Foto Istimewa) |
Hal ini menurut Ariesa, merupakan implementasi dari keilmuan para dosen dan praktik langsung mahasiswa dengan masyarakat sekaligus wujud dari nilai Care yang mengusung semangat kepedulian untuk masyarakat yang membutuhkan.
Para remaja yang mengikuti pelatihan ikat celup dapat memperoleh pengetahuan terkait dengan material sederhana yang dapat dibuat berbagai pola warna. Proses pembuatan dimulai dari melipat kain dengan berbagai bentuk lipatan, selanjutnya lipatan tersebut diikat dengan menggunakan karet. Setelah selesai dicelupkan pada bagian yang akan diberi warna dengan menggunakan waterglass, dan selanjutnya dimasukan ke dalam pewarna jenis reaktif, lalu dijemur. ”Proses ini diikuti oleh para remaja dengan menyenangkan, sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan pelatihan ini, namun mereka dapat dengan mudah mengikuti pelatihan ini,“ kata Ariesa gembira.
![]() |
Remaja Yang Mengikuti Pelatihan Ikat Celup Bersama Remaja Lainnya (Foto Istimewa) |
Remaja yang terlibat, selanjutnya akan didorong untuk menjadi mentor bagi remaja lainnya. Hal ini menciptakan siklus pemberdayaan yang berkelanjutan. Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan, Resti Andestiani, menyatakan kegembiraannya dapat mengikuti pelatihan ini. Dia berharap dapat membantu Desa untuk mengkader remaja, selanjutnya dapat menularkan keterampilan ini kepada remaja lainnya.
![]() |
Kain Yang Telah Selesai Diproses, Dijemur Sebentar, Sebelum Dibuka Ikatannya (Foto Istimewa) |
Kegiatan ikat celup yang telah dilakukan oleh tim dari Universitas Kristen Maranatha mendapatkan respon yang positif dari semua peserta. “Semoga kegiatan ini menjadi cikal bakal program kreatif lainnya yang dapat memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kampung Sindangsari, sekaligus menjadi daya tarik remaja seusianya. Karena kegiatan ini merupakan sarana pelatihan melalui pemberdayaan yang melibatkan remaja, mendengarkan keinginan mereka, dan memberikan kesempatan bagi remaja dan komunitas untuk tumbuh dan berkembang bersama,“ pungkas Ariesa Pandanwangi. (Rls/Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment