Home
» Seni Budaya
» ISBI Bandung Hadirkan Staf Khusus Presiden Bidang Ekraf dalam Studium Generale 2025
Tuesday, September 9, 2025
![]() |
| Mahasiswa Baru ISBI Bandung Tumpah-ruah Mengikuti Studium Generale 2025 (Asep GP) |
Studium Generale bagi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026 itu berlangsung pada Kamis, (28/9/ 2025), di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Jalan Buah Batu No. 212 Kota Bandung. Acara dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru, jajaran pimpinan dan beberapa dosen ISBI Bandung.
Melalui kegiatan ini, ISBI Bandung berharap para mahasiswa baru memperoleh bekal wawasan, motivasi, dan semangat berkarya yang akan menempa mereka menjadi insan seni-budaya yang unggul yang dapat memanfaatkan teknologi.
![]() |
| Yovie Widianto, Staf Khusus Presiden bidang Ekraf (Kiri) Siap Memberi Kuliah Umum (Asep GP) |
Studium Generale dibuka secara resmi oleh Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum. dan menghadirkan Yovie Widianto, S.H.Int., Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, sebagai narasumber. Tema yang diusung pada stadium generale kali ini adalah “Kampus, Budaya, dan Tantangan Teknologi”.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap awal tahun akademik ini menjadi rangkaian penting dalam penyambutan mahasiswa baru. Tujuannya adalah memberikan pemahaman awal mengenai lingkungan akademik ISBI Bandung, memperluas wawasan mahasiswa di luar kurikulum reguler, sekaligus membangkitkan motivasi berkarya di bidang seni dan budaya.
![]() |
| Yovie, Akan Selalu Mendukung dan Bangga Terhadap Mahasiswa Seni (Asep GP) |
Dalam Studium Generalenya, Yovie menekankan bahwa saat seorang seniman berkarya, penting untuk menurunkan sejauh mungkin sisi arogansi dan menaikkan sisi ketulusan. Inilah yang menjadi salah satu kunci yang mengundang keberkahan dalam karya yang dihasilkan.
Yovie sebagai orang yang punya keterikatan secara bathin dengan ISBI dan romantisme dengan seni dan Kota Bandung, merasa bangga melihat semangat dan bakat-bakat hebat yang ada di ISBI Bandung. Dengan begitu dirinya jadi punya harapan besar untuk bisa mengembangkan budaya menjadi sebuah produk ekonomi kreatif Indonesia.
![]() |
| Rektor ISBI Retno Dwimarwati Beserta Jajarannya Sedang Memperlihatkan Potensi ISBI Kepada Yovie Widianto (Asep GP) |
“Jadi saya menyambut baik bahwa ini sebagai langkah awal untuk ke depan, untuk merajut cerita baru lagi dengan teman-teman ISBI untuk bisa mengembangkan bakat-bakat baru, bakat-bakat hebat indonesia. Terutama seniman-seniman baru, para budayawan, dan para pegiat, dan pejuang ekraf Indonesia yang ada di Bandung,“ katanya serius.
Yovie pun berpesan kepada para mahasiswa/mahaiswi ISBI jangan takut berbeda. Justu berbeda adalah modal kita untuk diferensiasi. Masuk ISBI ini adalah sebuah kepercaayaan diri. Masuk ISBI adalah sebuah modal bahwa kita mencintai sesuatu yang hebat yang ada di negeri ini, katanya.
“Jadi saya selalu mendukung dan bangga ketika seseorang menjadi bagian dari keluarga mahasiswa yang bergelut di bidang seni. Dan saya punya harapan untuk Indonesia menjadi besar, karena ada banyak orang-orang berbakat hadir dan bangga akan keseniannya, dan ISBI punya modal besar untuk itu,” tandasnya.
Yovie juga mengingatkan tentang teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan). Kemajuan teknologi itu tidak bisa dihindari, tapi kita bisa menjadikan teknologi sebagai mitra untuk mengembangkan kebudayaan kita yang kaya dan kita bisa banyak mengambil manfaatnya.
“AI itu bukan musuh kita, dia bisa jadi mitra, bisa kita gunakan sebagai alat, jadi mesin. Jadi tergantung sejauh mana kita memandangnya, kita lebih suka cinta artifisial atau cinta sejati. Jadi hargailah perjuangan manusia sejati dari pada manusia yang tidak sejati,“ tegasnya.
Sementara Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati sangat menyambut baik dan bangga dengan hadirnya Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, karena kata Retno yang dilakukan ISBI selama ini tidak jauh dari ekraf (Ekonomi Kreatif).
![]() |
| Rektor, Ketika Sudah Lulus Kembangkan Daerah Masing-masing, Jadilah Agen Pemajuan Kebudayaan (Asep GP) |
“Jadi ketika Mas Yovie menjadi Staf Khusus Presiden bidang Ekraf kita berharap betul apa yang kita punya, konten-konten yang kita punya di ISBI Bandung ini, bisa menjadi bagian untuk mengembangkan dunia kebudayaan di Indonesia,“ kata Retno.
ISBI punya beberapa portal kebudayaan “SIBUDI (Sistem Informasi Budaya Indonesia) dan portal SIWATI (Sistem Informasi Warisan Tangible Intangible Indonesia) dan ini kata rektor, bisa menjadi bahan yang bisa kita lihat tidak hanya Jawa Barat, tapi Indonesia untuk menjadi mendunia. Kita bisa memanfaatkan semua kebudayaan kita untuk menuju secara ekraf.
Tapi tentu saja kata Retno, tidak hanya per sektor, semua ini perlu kerja sama tim untuk menguatkan kebudayaan kita, bisa dengan kementerian kebudayaan, kementerian pemberdayaan masyarakat, atau kemendes (pedesaan) itu juga penting. Karena ujung tombak kebudayaan adalah di pedesaan.
“Jadi kalau kita bisa menggali berbagai hal dengan 10 Objek Pemajuan Kebudayaan yang kita punya, dari 1 desa aja kadang ada 160 lebih Objek Pemajuan Kebudayaan. Kalau kita bisa catat semua itu, betapa kayanya Indonesia dengan 80 ribu desa yang kita punya. Jadi kita berharap betul, kita menyiapkan mahasiswa untuk menggali ilmu-ilmu kebudayaan di sini, dan kalau teman-teman (mahasiswa) sudah lulus kuliah, kembalilah ke wilayahnya untuk menguatkan wilayahnya agar jauh berkembang, dan bisa menjadi Agen Pemajuan Kebudayaan di daerahnya,“ pungkas Bu Rektor.
![]() |
| Mahasiwa Baru ISBI Mengantri untuk Mendengarkan Stadium Generale Kang Yovie (Asep GP) |
Pada tahun ini, ISBI Bandung menerima 643 mahasiswa baru yang tersebar pada 13 program studi, mulai dari D3, D4 hingga S1. Program Studi dengan jumlah mahasiswa terbanyak adalah D4 Televisi dan Film (100 mahasiswa), S1 Seni Karawitan (99 mahasiswa), dan S1 Antropologi Budaya (80 mahasiswa).
Berikut rincian jumlah mahasiwa baru ISBI Bandung TA 2025/2026: • D3 Kriya Seni: 21 mahasiswa • D4 Angklung dan Musik Bambu: 19 mahasiswa • D4 Tari Sunda: 24 mahasiswa • D4 Tata Rias dan Busana: 30 mahasiswa • D4 Televisi dan Film: 100 mahasiswa • S1 Antropologi Budaya: 80 mahasiswa • S1 Desain Interior: 30 mahasiswa • S1 Desain Komunikasi Visual: 29 mahasiswa • S1 Kriya: 29 mahasiswa • S1 Seni Karawitan: 99 mahasiswa • S1 Seni Rupa Murni: 54 mahasiswa • S1 Seni Tari: 76 mahasiswa • dan, S1 Seni Teater: 52 mahasiswa. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
September 09, 2025
CB Blogger
IndonesiaISBI Bandung Hadirkan Staf Khusus Presiden Bidang Ekraf dalam Studium Generale 2025
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, September 9, 2025
![]() |
| Mahasiswa Baru ISBI Bandung Tumpah-ruah Mengikuti Studium Generale 2025 (Asep GP) |
Studium Generale bagi Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026 itu berlangsung pada Kamis, (28/9/ 2025), di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Jalan Buah Batu No. 212 Kota Bandung. Acara dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru, jajaran pimpinan dan beberapa dosen ISBI Bandung.
Melalui kegiatan ini, ISBI Bandung berharap para mahasiswa baru memperoleh bekal wawasan, motivasi, dan semangat berkarya yang akan menempa mereka menjadi insan seni-budaya yang unggul yang dapat memanfaatkan teknologi.
![]() |
| Yovie Widianto, Staf Khusus Presiden bidang Ekraf (Kiri) Siap Memberi Kuliah Umum (Asep GP) |
Studium Generale dibuka secara resmi oleh Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum. dan menghadirkan Yovie Widianto, S.H.Int., Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, sebagai narasumber. Tema yang diusung pada stadium generale kali ini adalah “Kampus, Budaya, dan Tantangan Teknologi”.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap awal tahun akademik ini menjadi rangkaian penting dalam penyambutan mahasiswa baru. Tujuannya adalah memberikan pemahaman awal mengenai lingkungan akademik ISBI Bandung, memperluas wawasan mahasiswa di luar kurikulum reguler, sekaligus membangkitkan motivasi berkarya di bidang seni dan budaya.
![]() |
| Yovie, Akan Selalu Mendukung dan Bangga Terhadap Mahasiswa Seni (Asep GP) |
Dalam Studium Generalenya, Yovie menekankan bahwa saat seorang seniman berkarya, penting untuk menurunkan sejauh mungkin sisi arogansi dan menaikkan sisi ketulusan. Inilah yang menjadi salah satu kunci yang mengundang keberkahan dalam karya yang dihasilkan.
Yovie sebagai orang yang punya keterikatan secara bathin dengan ISBI dan romantisme dengan seni dan Kota Bandung, merasa bangga melihat semangat dan bakat-bakat hebat yang ada di ISBI Bandung. Dengan begitu dirinya jadi punya harapan besar untuk bisa mengembangkan budaya menjadi sebuah produk ekonomi kreatif Indonesia.
![]() |
| Rektor ISBI Retno Dwimarwati Beserta Jajarannya Sedang Memperlihatkan Potensi ISBI Kepada Yovie Widianto (Asep GP) |
“Jadi saya menyambut baik bahwa ini sebagai langkah awal untuk ke depan, untuk merajut cerita baru lagi dengan teman-teman ISBI untuk bisa mengembangkan bakat-bakat baru, bakat-bakat hebat indonesia. Terutama seniman-seniman baru, para budayawan, dan para pegiat, dan pejuang ekraf Indonesia yang ada di Bandung,“ katanya serius.
Yovie pun berpesan kepada para mahasiswa/mahaiswi ISBI jangan takut berbeda. Justu berbeda adalah modal kita untuk diferensiasi. Masuk ISBI ini adalah sebuah kepercaayaan diri. Masuk ISBI adalah sebuah modal bahwa kita mencintai sesuatu yang hebat yang ada di negeri ini, katanya.
“Jadi saya selalu mendukung dan bangga ketika seseorang menjadi bagian dari keluarga mahasiswa yang bergelut di bidang seni. Dan saya punya harapan untuk Indonesia menjadi besar, karena ada banyak orang-orang berbakat hadir dan bangga akan keseniannya, dan ISBI punya modal besar untuk itu,” tandasnya.
Yovie juga mengingatkan tentang teknologi AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan). Kemajuan teknologi itu tidak bisa dihindari, tapi kita bisa menjadikan teknologi sebagai mitra untuk mengembangkan kebudayaan kita yang kaya dan kita bisa banyak mengambil manfaatnya.
“AI itu bukan musuh kita, dia bisa jadi mitra, bisa kita gunakan sebagai alat, jadi mesin. Jadi tergantung sejauh mana kita memandangnya, kita lebih suka cinta artifisial atau cinta sejati. Jadi hargailah perjuangan manusia sejati dari pada manusia yang tidak sejati,“ tegasnya.
Sementara Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati sangat menyambut baik dan bangga dengan hadirnya Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, karena kata Retno yang dilakukan ISBI selama ini tidak jauh dari ekraf (Ekonomi Kreatif).
![]() |
| Rektor, Ketika Sudah Lulus Kembangkan Daerah Masing-masing, Jadilah Agen Pemajuan Kebudayaan (Asep GP) |
“Jadi ketika Mas Yovie menjadi Staf Khusus Presiden bidang Ekraf kita berharap betul apa yang kita punya, konten-konten yang kita punya di ISBI Bandung ini, bisa menjadi bagian untuk mengembangkan dunia kebudayaan di Indonesia,“ kata Retno.
ISBI punya beberapa portal kebudayaan “SIBUDI (Sistem Informasi Budaya Indonesia) dan portal SIWATI (Sistem Informasi Warisan Tangible Intangible Indonesia) dan ini kata rektor, bisa menjadi bahan yang bisa kita lihat tidak hanya Jawa Barat, tapi Indonesia untuk menjadi mendunia. Kita bisa memanfaatkan semua kebudayaan kita untuk menuju secara ekraf.
Tapi tentu saja kata Retno, tidak hanya per sektor, semua ini perlu kerja sama tim untuk menguatkan kebudayaan kita, bisa dengan kementerian kebudayaan, kementerian pemberdayaan masyarakat, atau kemendes (pedesaan) itu juga penting. Karena ujung tombak kebudayaan adalah di pedesaan.
“Jadi kalau kita bisa menggali berbagai hal dengan 10 Objek Pemajuan Kebudayaan yang kita punya, dari 1 desa aja kadang ada 160 lebih Objek Pemajuan Kebudayaan. Kalau kita bisa catat semua itu, betapa kayanya Indonesia dengan 80 ribu desa yang kita punya. Jadi kita berharap betul, kita menyiapkan mahasiswa untuk menggali ilmu-ilmu kebudayaan di sini, dan kalau teman-teman (mahasiswa) sudah lulus kuliah, kembalilah ke wilayahnya untuk menguatkan wilayahnya agar jauh berkembang, dan bisa menjadi Agen Pemajuan Kebudayaan di daerahnya,“ pungkas Bu Rektor.
![]() |
| Mahasiwa Baru ISBI Mengantri untuk Mendengarkan Stadium Generale Kang Yovie (Asep GP) |
Pada tahun ini, ISBI Bandung menerima 643 mahasiswa baru yang tersebar pada 13 program studi, mulai dari D3, D4 hingga S1. Program Studi dengan jumlah mahasiswa terbanyak adalah D4 Televisi dan Film (100 mahasiswa), S1 Seni Karawitan (99 mahasiswa), dan S1 Antropologi Budaya (80 mahasiswa).
Berikut rincian jumlah mahasiwa baru ISBI Bandung TA 2025/2026: • D3 Kriya Seni: 21 mahasiswa • D4 Angklung dan Musik Bambu: 19 mahasiswa • D4 Tari Sunda: 24 mahasiswa • D4 Tata Rias dan Busana: 30 mahasiswa • D4 Televisi dan Film: 100 mahasiswa • S1 Antropologi Budaya: 80 mahasiswa • S1 Desain Interior: 30 mahasiswa • S1 Desain Komunikasi Visual: 29 mahasiswa • S1 Kriya: 29 mahasiswa • S1 Seni Karawitan: 99 mahasiswa • S1 Seni Rupa Murni: 54 mahasiswa • S1 Seni Tari: 76 mahasiswa • dan, S1 Seni Teater: 52 mahasiswa. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
.jpg)
%20Siap%20Memberi%20Kuliah%20Umum%20(Asep%20GP).jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)






No comments :
Post a Comment