Home
» Seni Budaya
» Pj Gubernur Bey Machmudin Siap Bantu Indrawati Lukman Tampil Sebulan Sekali di De Majestic
Monday, November 18, 2024
Pj Gubernur Bey Machmudin Tengah Ngawilujengkeun Kepada Indrawati Lukman Usai Pergelaran (Foto Parno) |
Hal tersebut ditegaskan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, ketika menghadiri acara Pertunjukan Tari Sunda bertajuk "Jalan Sejarah Tari 80 Tahun Indrawati Lukman" di De Majestic, Jalan Braga, No. 1, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, sabtu sore (16/11/2024). Secercah harapan bagi para seniman Sunda untuk tetap bisa bertahan melestarikan seni-budaya Sunda yang adiluhung itu.
Ya semua itu kata Bey, sebagai apresiasi kepada Indrawati Lukman (80) dan Studio Tari Indra atas sumbangsih dan dedikasinya selama 56 tahun melestarikan seni budaya daerah Jawa Barat/Sunda.
Menurut Bey, Indrawati Lukman adalah seorang motivator dan tokoh seni yang dalam usianya 80 tahun masih bisa berkreativitas. Bey yang datang ke Majestic berjalan kaki menyusuri sepanjang Braga Pendek di tengah guyuran hujan, merasa beruntung diundang di pergelaran ini, dan mengakui dia juga pemerhati karya-karya sang Maestro Tari Sunda ini yang menurutnya sangat perfeksionis, filosofis dan penuh warna.
Seluruh Pendukung Acara (Foto Parno) |
Intinya karya Indrawati menurut Bey, sangat luar biasa dan selevel dengan karya seniman Yogya Bagong Kusudiardja (sesuai kartu namanya tidak menuliskan Kusudiardjo).
“Jadi ibu tak perlu rendah hati lagi. Dan saya tantang bu Indra bersama STI ini, untuk tampil sebulan sekali di sini (de majestic) dan biayanya kami tanggung. Kami ingin melahirkan dan memperkenalkan kembali ibu, dan saya yakin ibu masih punya nama besar di Indonesia, karena kalau kami tampilkan karya-karya ibu, saya yakin orang Jakarta dan Yogya akan ke sini. Terimakasih sudah menginspirasi kami semua dan saya yakin murid-murid ibu akan bangga semua,“ demikian kata Pak Pj Gubernur Jabar disambut tepuk riuh para hadirin yang memenuhi ruangan.
Indrawati Lukman Masih Terampil Menari Di Usianya Yang Ke-80 (Foto Asep GP) |
Dukungan Pj Gubernur kepada Seniman Jawa Barat, sangat disetujui mantan Walikota Bandung Dada Rosada yang juga hadir dalam pergelaran tersebut.
Menurut mantan walikota yang punya sebutan “Bapak Budaya” ini, kita harus mendukung dan membantu kesejahteraan para pelaku seni termasuk untuk STI ini, seperti yang ia lakukan ketika menjabat walikota Bandung, dulu. Seluruh seni budaya Sunda mesti dikembangkan, makanya Kang Dada kala itu sempat membuat gedung untuk sentra seni budaya di Ciporeat seluas 10 hektar. Tapi sayang katanya, tidak dilanjutkan oleh walikota selanjutnya.
Masih Gesit (Asep GP) |
“Padahal seni-budaya itu bagian dari kehidupan, ini harus dilanjutkan. Dan untuk itu harus ada pembinaan dan bantuan dana. Karena kegiatan ini bagaimana pun juga memerlukan dana seperti untuk kostum dan atributnya, serta lainnya. Apa yang mereka butuhkan harus dibantu dan yang harus membantunya pemerintah lewat dinas terkait,“ tandasnya.
Jadi untuk Walikota yang akan terpilih nanti, Kang Dada berpesan agar membantu para pelaku seni, apalagi yang melestarikan budaya daerah, karena kalau hilang budayanya hilang juga bangsanya.
(Asep GP) |
“Ya kalau saya sebutkan walikota nanti harus bersikap seperti saya terhadap para pelaku seni mah saya seperti sombong. Tapi apa yang saya lakukan selama 10 tahun jadi walikota telah dirasakan oleh mereka, kehidupan dan kegiatannya saya bantu kok,” pungkasnya.
Usai pergelaran dan membawakan Tari Kandagan, Indrawati Lukman yang mendapat dukungan dari pemerintah tersebut kelihatan sangat bahagia dan menyambut hangat tawaran Pj Gubernur untuk magelaran sebulan sekali di de majestic.
Salah Satu Karyanya (Asep GP) |
“Saya sangat wellcome karena ini memang cita-cita kami untuk menyuguhkan pertunjukan bagi mereka yang mencintai Tari Sunda. Support dari gubernur itu luar biasa, saya sangat berterima kasih sekali dan mudah-mudahan terealisasi. Beliau sampai nggak mau pulang menyaksikan pertunjukan ini,“ katanya gembira.
Ada 9 tarian yang di pergelarkan saat itu, seperti Tari Rampai Aceh (dibuat tahun 2006), Tari Lagean Tabuhan (2007), Tari Topeng Sasikirana (2022), Tari Moyeg Keprak-Kepruk ( 1988), Tari Ponggawa (1920), Tari Wiragajati (2018), Tari Rinekadewi (1969), Tari Gatotkaca – Antareja (1989), Tari Relati/Kandagan (1958). Semuanya diiringi secara langsung oleh Gamelan di bawah pimpinan Mang Odek dan Sinden Ageng Dewi Resmi. Pergelaran ini juga disutradarai oleh Datam dan MC Ceu Miming.
Tari Rampai Aceh, Sebagai Pembuka (Foto Asep GP) |
Hadir dalam kesempatan itu, selain Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Dada Rosada, yaitu Prof. Arthur S .Nalan (Guru Besar Sosiologi Seni ISBI Bandung), Maestro Tari Sunda Aim Salim, Rektor UPI Prof. Solehuddin, Maestro Tari Sunda Irawati Durban, Guru Besar Tari ISBI Bandung Prof. Een Herdiani dan Prof. Endang Tjaturwati, juga Prof. Keri Lestrari dan cawalkot Dandan Riza Wardhana, Dr. Etty RS, perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, alumni Damas, berbagai sanggar, Galih Pakuan, Pusbitari, Setia Luyu, Natya Dance Community, Lises Unpad, dsb. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
November 18, 2024
CB Blogger
IndonesiaPj Gubernur Bey Machmudin Siap Bantu Indrawati Lukman Tampil Sebulan Sekali di De Majestic
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, November 18, 2024
Pj Gubernur Bey Machmudin Tengah Ngawilujengkeun Kepada Indrawati Lukman Usai Pergelaran (Foto Parno) |
Hal tersebut ditegaskan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, ketika menghadiri acara Pertunjukan Tari Sunda bertajuk "Jalan Sejarah Tari 80 Tahun Indrawati Lukman" di De Majestic, Jalan Braga, No. 1, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, sabtu sore (16/11/2024). Secercah harapan bagi para seniman Sunda untuk tetap bisa bertahan melestarikan seni-budaya Sunda yang adiluhung itu.
Ya semua itu kata Bey, sebagai apresiasi kepada Indrawati Lukman (80) dan Studio Tari Indra atas sumbangsih dan dedikasinya selama 56 tahun melestarikan seni budaya daerah Jawa Barat/Sunda.
Menurut Bey, Indrawati Lukman adalah seorang motivator dan tokoh seni yang dalam usianya 80 tahun masih bisa berkreativitas. Bey yang datang ke Majestic berjalan kaki menyusuri sepanjang Braga Pendek di tengah guyuran hujan, merasa beruntung diundang di pergelaran ini, dan mengakui dia juga pemerhati karya-karya sang Maestro Tari Sunda ini yang menurutnya sangat perfeksionis, filosofis dan penuh warna.
Seluruh Pendukung Acara (Foto Parno) |
Intinya karya Indrawati menurut Bey, sangat luar biasa dan selevel dengan karya seniman Yogya Bagong Kusudiardja (sesuai kartu namanya tidak menuliskan Kusudiardjo).
“Jadi ibu tak perlu rendah hati lagi. Dan saya tantang bu Indra bersama STI ini, untuk tampil sebulan sekali di sini (de majestic) dan biayanya kami tanggung. Kami ingin melahirkan dan memperkenalkan kembali ibu, dan saya yakin ibu masih punya nama besar di Indonesia, karena kalau kami tampilkan karya-karya ibu, saya yakin orang Jakarta dan Yogya akan ke sini. Terimakasih sudah menginspirasi kami semua dan saya yakin murid-murid ibu akan bangga semua,“ demikian kata Pak Pj Gubernur Jabar disambut tepuk riuh para hadirin yang memenuhi ruangan.
Indrawati Lukman Masih Terampil Menari Di Usianya Yang Ke-80 (Foto Asep GP) |
Dukungan Pj Gubernur kepada Seniman Jawa Barat, sangat disetujui mantan Walikota Bandung Dada Rosada yang juga hadir dalam pergelaran tersebut.
Menurut mantan walikota yang punya sebutan “Bapak Budaya” ini, kita harus mendukung dan membantu kesejahteraan para pelaku seni termasuk untuk STI ini, seperti yang ia lakukan ketika menjabat walikota Bandung, dulu. Seluruh seni budaya Sunda mesti dikembangkan, makanya Kang Dada kala itu sempat membuat gedung untuk sentra seni budaya di Ciporeat seluas 10 hektar. Tapi sayang katanya, tidak dilanjutkan oleh walikota selanjutnya.
Masih Gesit (Asep GP) |
“Padahal seni-budaya itu bagian dari kehidupan, ini harus dilanjutkan. Dan untuk itu harus ada pembinaan dan bantuan dana. Karena kegiatan ini bagaimana pun juga memerlukan dana seperti untuk kostum dan atributnya, serta lainnya. Apa yang mereka butuhkan harus dibantu dan yang harus membantunya pemerintah lewat dinas terkait,“ tandasnya.
Jadi untuk Walikota yang akan terpilih nanti, Kang Dada berpesan agar membantu para pelaku seni, apalagi yang melestarikan budaya daerah, karena kalau hilang budayanya hilang juga bangsanya.
(Asep GP) |
“Ya kalau saya sebutkan walikota nanti harus bersikap seperti saya terhadap para pelaku seni mah saya seperti sombong. Tapi apa yang saya lakukan selama 10 tahun jadi walikota telah dirasakan oleh mereka, kehidupan dan kegiatannya saya bantu kok,” pungkasnya.
Usai pergelaran dan membawakan Tari Kandagan, Indrawati Lukman yang mendapat dukungan dari pemerintah tersebut kelihatan sangat bahagia dan menyambut hangat tawaran Pj Gubernur untuk magelaran sebulan sekali di de majestic.
Salah Satu Karyanya (Asep GP) |
“Saya sangat wellcome karena ini memang cita-cita kami untuk menyuguhkan pertunjukan bagi mereka yang mencintai Tari Sunda. Support dari gubernur itu luar biasa, saya sangat berterima kasih sekali dan mudah-mudahan terealisasi. Beliau sampai nggak mau pulang menyaksikan pertunjukan ini,“ katanya gembira.
Ada 9 tarian yang di pergelarkan saat itu, seperti Tari Rampai Aceh (dibuat tahun 2006), Tari Lagean Tabuhan (2007), Tari Topeng Sasikirana (2022), Tari Moyeg Keprak-Kepruk ( 1988), Tari Ponggawa (1920), Tari Wiragajati (2018), Tari Rinekadewi (1969), Tari Gatotkaca – Antareja (1989), Tari Relati/Kandagan (1958). Semuanya diiringi secara langsung oleh Gamelan di bawah pimpinan Mang Odek dan Sinden Ageng Dewi Resmi. Pergelaran ini juga disutradarai oleh Datam dan MC Ceu Miming.
Tari Rampai Aceh, Sebagai Pembuka (Foto Asep GP) |
Hadir dalam kesempatan itu, selain Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Dada Rosada, yaitu Prof. Arthur S .Nalan (Guru Besar Sosiologi Seni ISBI Bandung), Maestro Tari Sunda Aim Salim, Rektor UPI Prof. Solehuddin, Maestro Tari Sunda Irawati Durban, Guru Besar Tari ISBI Bandung Prof. Een Herdiani dan Prof. Endang Tjaturwati, juga Prof. Keri Lestrari dan cawalkot Dandan Riza Wardhana, Dr. Etty RS, perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, alumni Damas, berbagai sanggar, Galih Pakuan, Pusbitari, Setia Luyu, Natya Dance Community, Lises Unpad, dsb. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment