Home
» Seni Budaya
» Maestro Tari Klasik Sunda, Indrawati Lukman, Gelar Pertunjukan Tari di Majestic Braga
Monday, November 11, 2024
Indrawati Lukman Dalam Usianya Yang 80 Tahun Tetap Konsisten Melestarikan Tari Sunda (Asep GP) |
Pergelaran ini akan berlangsung Sabtu Sore (16.00 - selesai), 16 November 2024 di De Majestic, Jalan Braga, No. 1, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung.
Pertunjukan yang bertajuk "Jalan Sejarah Tari 80 Tahun Indrawati Lukman" ini, merupakan persembahan dari para penari murid Studio Tari Indra (STI) untuk Sang Guru, Sang Maestro yang telah mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk dunia Tari Sunda. Pergelaran tari ini juga sekaligus untuk memperingati Milangkala Studio Tari Indra (STI) yang didirikan Indrawati 56 tahun yang lalu.
Pertunjukan yang melibatkan 35 orang penari dengan diiringi gamelan secara langsung ini akan menampilkan 8 jenis tarian karya Indrawati Lukman.
Tentu saja semua ini membuat Indrawati terharu. "Sungguh saya sangat bangga dan terharu melihat keinginan mereka dan saya yakin mereka mampu karena saya lihat semangatnya besar," katanya serius.
Apalagi rencananya pergelaran tari ini akan dihadiri oleh Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Bapak Budaya Dada Rosada.
Indrawati berharap pertunjukan ini membuka mata dan hati masyarakat dan generasi muda, untuk tidak melupakan seni tari warisan leluhur Sunda yang luhung yang telah ia pergelarkeun ke seantero dunia bersama para muridnya. Tari Sunda harus terus dilestarikan, katanya.
"Merupakan suatu kebanggaan kalau keinginan saya bisa diteruskan kepada generasi selanjutnya. Mudah-mudahan karya saya ini bisa menambah khazanah karya tari Sunda," harapnya.
**
Perjuangan Idrawati Lukman dalam melestarikan Tari Sunda yang sudah lebih dari setengah abad itu banyak mendapat simpati dari para seniman dan budayawan, termasuk Guru Besar Sosiologi Seni ISBI Bandung Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum.
Kata Arthur, komitmen dan kesetiaan Indrawati menjadi kunci dalam sejarah panjang yang telah diukirnya hingga mendapatkan pengakuan nasional menjadi tokoh atau Maestro Tari Sunda.
Sang Maestro (Kelima Dari Kiri Berdiri) Bersama Maestro Irawati Durban dibelakangnya Dewi Gita (Tari Kukupu) Dan Para Generasi Penerusnya Ketika Magelaran Di ISBI (Asep GP) |
Komitmen itu, tercermin saat Indrawati dengan dorongan di dalam hatinya, dengan jiwa kesenimanannya, dengan kecintaannya terhadap tari Sunda, membentuk dan mengelola sebuah lembaga pendidikan tari yang bernama Studi Tari Sunda (STI) yang ia dirikan 56 tahun yang lalu.
Bu Indra dan STI kata Arthur, tidak bisa dipisahkan, seperti gula jeung peueutna (bagai gula dan manisnya). Untuk tetap bertahan selama 56 tahun bagi STI adalah bukan perjuangan yang mudah bagi kelompok tari yang berdiri sendiri tanpa mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah terkait.
"STI juga, sekecil apapun dalam rangkaian perjuangannya melestarikan kesenian Sunda, itu lebih banyak swadaya. Karena tidak ada sponsor secara khusus," tandasnya.
Ya apa yang dikatakan Prof. Arthur memang benar, ketika wartawan bertemu dengan Indrawati Lukman di Parakan Asih Kota Bandung (8/11/2024), Maestro Tari Klasik ini terdengar masih menanyakan, “Harus dikirimkan kemana lagi ini proposal,“ katanya.
Wartawan juga mencatat gigihnya perjuangan istri Ir. Winarya Lukman Machdar ini dalam melestarikan tari Sunda, ketika masih membuka kelas tari di Gedung YPK Naripan, Gedung Wanita Jalan R.E. Martadinata 57 (Jalan Riau), dan di rumahnya sendiri Jl. Senam III No. 15 Arcamanik Kota Bandung. Murid Saehu Tari Sunda R. Tjetje Somantri kala itu masih berumur 50 tahun.
Bersama Prof. Arthur Dan Teh Metty Asisten Pelatihnya (Asep GP) |
Setelah sekian lama, bertemu lagi di Pergelaran Seni Tari Tradisional Sunda Galih Pakuan yang berlangsung di GPK/YPK Jalan Naripan (22/6/2024). Bu Indra yang kini sudah berunmur 80 tahun itu masih tetap menari bersama para Mestro Tari Klasik Sunda lainnya, seperti seperti Aim Salim, Yeti Mamat, Yusriani, Yuli Sunarya, dan Irawati Durban. Usai itu ia juga konon menari di Jakarta. dan bertemu wartawan lagi di Acara Puncak “Bandung Dance Festiuval #7”- Jurusan Seni Tari ISBI Bandung, rangkaian Dies Natalis ISBI ka 56, (20/10/2024) di GK. Sunan Ambu kampus ISBI Bandung.
Di acara tersebut pun Indrawati Lukman menari bersama Irawati Durban (Pimpinan Sanggar Pusbitari), dan para mahasiswa Prodi Tari Sunda D4 ISBI, juga Dewi Gita.
Indrawati kala itu menarikan Tari Kandagan. Tujuannya tetap ngageuing, menghimbau dan mengingatkan agar Tari Klasik Sunda lebih diapresiasi lagi oleh para mahasiswa ISBI dan generasi muda. Dia mencontohkan di usianya yang ke-80 tahun masih menarikan tari klasik dan ini harus ada generasi Penerusnya, katanya. (Asep GP)***
Maestro Tari Klasik Sunda, Indrawati Lukman, Gelar Pertunjukan Tari di Majestic Braga
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, November 11, 2024
Indrawati Lukman Dalam Usianya Yang 80 Tahun Tetap Konsisten Melestarikan Tari Sunda (Asep GP) |
Pergelaran ini akan berlangsung Sabtu Sore (16.00 - selesai), 16 November 2024 di De Majestic, Jalan Braga, No. 1, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung.
Pertunjukan yang bertajuk "Jalan Sejarah Tari 80 Tahun Indrawati Lukman" ini, merupakan persembahan dari para penari murid Studio Tari Indra (STI) untuk Sang Guru, Sang Maestro yang telah mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk dunia Tari Sunda. Pergelaran tari ini juga sekaligus untuk memperingati Milangkala Studio Tari Indra (STI) yang didirikan Indrawati 56 tahun yang lalu.
Pertunjukan yang melibatkan 35 orang penari dengan diiringi gamelan secara langsung ini akan menampilkan 8 jenis tarian karya Indrawati Lukman.
Tentu saja semua ini membuat Indrawati terharu. "Sungguh saya sangat bangga dan terharu melihat keinginan mereka dan saya yakin mereka mampu karena saya lihat semangatnya besar," katanya serius.
Apalagi rencananya pergelaran tari ini akan dihadiri oleh Pj. Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Bapak Budaya Dada Rosada.
Indrawati berharap pertunjukan ini membuka mata dan hati masyarakat dan generasi muda, untuk tidak melupakan seni tari warisan leluhur Sunda yang luhung yang telah ia pergelarkeun ke seantero dunia bersama para muridnya. Tari Sunda harus terus dilestarikan, katanya.
"Merupakan suatu kebanggaan kalau keinginan saya bisa diteruskan kepada generasi selanjutnya. Mudah-mudahan karya saya ini bisa menambah khazanah karya tari Sunda," harapnya.
**
Perjuangan Idrawati Lukman dalam melestarikan Tari Sunda yang sudah lebih dari setengah abad itu banyak mendapat simpati dari para seniman dan budayawan, termasuk Guru Besar Sosiologi Seni ISBI Bandung Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sen., M.Hum.
Kata Arthur, komitmen dan kesetiaan Indrawati menjadi kunci dalam sejarah panjang yang telah diukirnya hingga mendapatkan pengakuan nasional menjadi tokoh atau Maestro Tari Sunda.
Sang Maestro (Kelima Dari Kiri Berdiri) Bersama Maestro Irawati Durban dibelakangnya Dewi Gita (Tari Kukupu) Dan Para Generasi Penerusnya Ketika Magelaran Di ISBI (Asep GP) |
Komitmen itu, tercermin saat Indrawati dengan dorongan di dalam hatinya, dengan jiwa kesenimanannya, dengan kecintaannya terhadap tari Sunda, membentuk dan mengelola sebuah lembaga pendidikan tari yang bernama Studi Tari Sunda (STI) yang ia dirikan 56 tahun yang lalu.
Bu Indra dan STI kata Arthur, tidak bisa dipisahkan, seperti gula jeung peueutna (bagai gula dan manisnya). Untuk tetap bertahan selama 56 tahun bagi STI adalah bukan perjuangan yang mudah bagi kelompok tari yang berdiri sendiri tanpa mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah terkait.
"STI juga, sekecil apapun dalam rangkaian perjuangannya melestarikan kesenian Sunda, itu lebih banyak swadaya. Karena tidak ada sponsor secara khusus," tandasnya.
Ya apa yang dikatakan Prof. Arthur memang benar, ketika wartawan bertemu dengan Indrawati Lukman di Parakan Asih Kota Bandung (8/11/2024), Maestro Tari Klasik ini terdengar masih menanyakan, “Harus dikirimkan kemana lagi ini proposal,“ katanya.
Wartawan juga mencatat gigihnya perjuangan istri Ir. Winarya Lukman Machdar ini dalam melestarikan tari Sunda, ketika masih membuka kelas tari di Gedung YPK Naripan, Gedung Wanita Jalan R.E. Martadinata 57 (Jalan Riau), dan di rumahnya sendiri Jl. Senam III No. 15 Arcamanik Kota Bandung. Murid Saehu Tari Sunda R. Tjetje Somantri kala itu masih berumur 50 tahun.
Bersama Prof. Arthur Dan Teh Metty Asisten Pelatihnya (Asep GP) |
Setelah sekian lama, bertemu lagi di Pergelaran Seni Tari Tradisional Sunda Galih Pakuan yang berlangsung di GPK/YPK Jalan Naripan (22/6/2024). Bu Indra yang kini sudah berunmur 80 tahun itu masih tetap menari bersama para Mestro Tari Klasik Sunda lainnya, seperti seperti Aim Salim, Yeti Mamat, Yusriani, Yuli Sunarya, dan Irawati Durban. Usai itu ia juga konon menari di Jakarta. dan bertemu wartawan lagi di Acara Puncak “Bandung Dance Festiuval #7”- Jurusan Seni Tari ISBI Bandung, rangkaian Dies Natalis ISBI ka 56, (20/10/2024) di GK. Sunan Ambu kampus ISBI Bandung.
Di acara tersebut pun Indrawati Lukman menari bersama Irawati Durban (Pimpinan Sanggar Pusbitari), dan para mahasiswa Prodi Tari Sunda D4 ISBI, juga Dewi Gita.
Indrawati kala itu menarikan Tari Kandagan. Tujuannya tetap ngageuing, menghimbau dan mengingatkan agar Tari Klasik Sunda lebih diapresiasi lagi oleh para mahasiswa ISBI dan generasi muda. Dia mencontohkan di usianya yang ke-80 tahun masih menarikan tari klasik dan ini harus ada generasi Penerusnya, katanya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment