Thursday, September 7, 2023
Yoyon (kedua dari kiri) ketika di Tasmania bersama Tisna Sanjaya (paling kanan) dan seniman lainnya (Foto Istimewa) |
Pasca Pandemi Covid-19 bisa disebutkan sebagai masa kebangkitan seluruh manusia. Setelah ditelikung hampir 3 tahun lebih dengan kecemasan, terancam jiwa, krisis ekonomi, dan segala aktivitas, kini orang-orang mulai bangun dan melangkah lagi menjalani kehidupannya di segala bidang. Termasuk para seniman, seperti Yoyon Darsono seniman/musisi Sunda, dosen ISBI Bandung dan anggota Band kahot Krakatau.
Selain bisa meneruskan kegiatan di padepokan seninya “Saung Budaya Yoyon”, di kawasan Griya Cinunuk Indah, Yoyon yang pada tanggal 9 Agustus 2023 terpilih jadi Ketua PASEBBAN (Paguyuban Seniman Budayawan) Cileunyi, kini hampir tiap bulan menerima undangan manggung di luar negeri.
Tanggal 5 Juni 2023 Yoyon, bersama Bah Nanu Munajar (ahli ngarekes, ngaruwat), Kang Iyay Kendang, Bi Raspi Ronnggeng Gunung (Ciamis), Mang Ayi Ruhyat Kacapi Pantun (Linggamanik) dan Mas Deni Tri Ardianto (Seni Film), berangkat ke Australia menyusul Dr. Tisna Sanjaya (Kang Entis/ Tisna), Hani Abadi Pematung dan Hari yang sudah berangangkat lebih dulu tanggal 25 Mei menyiapkan segala sesuatunya di sana.
Yoyon Darsono, Kesenian Sunda Harus Go Internasional (Dok. Pribadi) |
Ya, Yoyon bersama para Mestro Seniman Sunda – Jawa Barat ini memenuhi undangan Festival Dark Mofo di kota Hobart Tasmania nan indah. Tajuk seni instalasi dan Performance (Jeprut) ini adalah “Rakus/Greed/Gierig” yang digelar di Gedung Long Haus dan Gallery Contemporary Art Tasmania. Kurator Lisa Campbell Smith.
Aktivitas seni Jeprut/seni rupa pertunjukan ini, ingin menyampaikan ekspresi masing-masing dan gotong-royong melalui keindahan, nilai-nilai etik dan spiritual dari daya seni perihal sikon ketamakan, kerakusan kita sebagai umat manusia yang senantiasa lengah dalam bersikap, terutama pada lingkungan yang menjadikan kerusakan alam, tergerusnya keasrian ibu bumi/pertiwi. Demikian kata Kang tisna.
Yoyon bersama para maestro seni Sunda berada di Australia selama 15 hari. “Saya di sana bersama yang lain main musik untuk merespon seni rupa Kang Tisna, sebagai doa keselamatan. Saya main Terompet Kendang Pencak dan Suling Sunda, sementara Mang Ayi memainkan Kacapi Pantun. Kita ngaruwat kerakusan manusia, jadi musik adalah doa. Kita saling respon dengan seni rupa. Jadi kerjaan itu main musik aja hampir tiap hari, tapi ada libur 2 hari tidak manggung,“ kata Yoyon ketika bertemu wartawan di Gedung Suryaatmadja (Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda) Unpad, Jalan Dipatiukur Bandung, usai mengikuti rapat persiapan memperingati Maulid Nabi bersama keluarga besarnya IKOTW (Ikatan Keluarga Obor Tatali Wargi) Limbangan Garut, yang didalamnya terdapat juga keluarga Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Pada saat libur manggung itu semuanya merasa senang karena diajak jalan-jalan ke Museum MONA, museum bawah tanah yang asalnya batu karang pinggir laut yang disaat surut dibobok dijadikan museum yang di dalamnya berisikan koleksi seni-seni kontemporer, dan uniknya museum ini dibangun oleh seorang penjudi miskin yang mendadak kaya karena menang judi nomor, hingga menggerakkan para seniman profesional di sana untuk membantu membangunnya.
Selain itu, Yoyon juga tanggal 17-22 Agustus 2023 berangkat ke Manila-Philipina dalam acara Indonesian Expo yang diadakan oleh atasae perdagangan KBRI Manila. Yoyon kali ini diberi tugas oleh Pak Sekda Jabar untuk membuat musik, tarian, dan karya gerak untuk opening art dalam pembukaan Indonesia Expo. Uniknya para penarinya itu melibatkan kolaborasi Ade Iman (Binaragawan), Dadan Amanda (Boxer juara nasional) dan Pak Yedi (Karateka) yang juga sudah menasional. “Yang 3 ini kita kolaborasikan di panggung sambil bergerak dengan iringan musik etno Krakatau “Genjring Party”. Penata tarinya Desya dosen Tari ISBI Bandung. Ini yang berangkat ke sana memang harus PNS/ASN. Jadi kita ikut Tim Sekda. Di sana kita seminggu dari tanggal 16-23 Agustus 2023 kemarin,“ kata Yoyon.
Setelah menggelar Festival Musik Bambu 8 Oktober 2023, seniman yang handal memainkan semua alat musik Sunda ini berencana ke depannya tanggal 18-27 Oktober 2023 akan ke Panama Amerika, atas undangan Dubes Indonesia di Panama.
Yoyon diminta bantuan oleh GLB (gentra lestari budaya – di sini Yoyon jadi Dewan Pakar/ Penasihat). Untuk membimbing dan membina para penari dari GLB yang terdiri dari anak usia di bawah 20 tahun/ remaja perempuan. Yang akan mempergelarkan Jaipongan dan tari lainnya di Panama, dan musiknya sudah dibikin Pra Budi Dharma.
Penarinya yang berangkat ke Panama adalah para Juara dalam Kompetisi Tari Nusantara. Karena GLB itu tiap tahun selalu mengadakan kompetisi Tari Nusantara, berupa kreativitas tari baru berbasis tradisi. “Saya main kecapi suling dan terompet dengan juga para musisi lainnya memainkan alat musiknya masing-masing termasuk musisi moyan Pra Budi Dharma. Saya berharap kesenian Sunda harus lebih Go Internasional,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Tatarjabar.com
September 07, 2023
CB Blogger
IndonesiaSeniman Yoyon Darsono Pasca Pandemi Kebanjiran Manggung di Luar Negeri
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, September 7, 2023
Yoyon (kedua dari kiri) ketika di Tasmania bersama Tisna Sanjaya (paling kanan) dan seniman lainnya (Foto Istimewa) |
Pasca Pandemi Covid-19 bisa disebutkan sebagai masa kebangkitan seluruh manusia. Setelah ditelikung hampir 3 tahun lebih dengan kecemasan, terancam jiwa, krisis ekonomi, dan segala aktivitas, kini orang-orang mulai bangun dan melangkah lagi menjalani kehidupannya di segala bidang. Termasuk para seniman, seperti Yoyon Darsono seniman/musisi Sunda, dosen ISBI Bandung dan anggota Band kahot Krakatau.
Selain bisa meneruskan kegiatan di padepokan seninya “Saung Budaya Yoyon”, di kawasan Griya Cinunuk Indah, Yoyon yang pada tanggal 9 Agustus 2023 terpilih jadi Ketua PASEBBAN (Paguyuban Seniman Budayawan) Cileunyi, kini hampir tiap bulan menerima undangan manggung di luar negeri.
Tanggal 5 Juni 2023 Yoyon, bersama Bah Nanu Munajar (ahli ngarekes, ngaruwat), Kang Iyay Kendang, Bi Raspi Ronnggeng Gunung (Ciamis), Mang Ayi Ruhyat Kacapi Pantun (Linggamanik) dan Mas Deni Tri Ardianto (Seni Film), berangkat ke Australia menyusul Dr. Tisna Sanjaya (Kang Entis/ Tisna), Hani Abadi Pematung dan Hari yang sudah berangangkat lebih dulu tanggal 25 Mei menyiapkan segala sesuatunya di sana.
Yoyon Darsono, Kesenian Sunda Harus Go Internasional (Dok. Pribadi) |
Ya, Yoyon bersama para Mestro Seniman Sunda – Jawa Barat ini memenuhi undangan Festival Dark Mofo di kota Hobart Tasmania nan indah. Tajuk seni instalasi dan Performance (Jeprut) ini adalah “Rakus/Greed/Gierig” yang digelar di Gedung Long Haus dan Gallery Contemporary Art Tasmania. Kurator Lisa Campbell Smith.
Aktivitas seni Jeprut/seni rupa pertunjukan ini, ingin menyampaikan ekspresi masing-masing dan gotong-royong melalui keindahan, nilai-nilai etik dan spiritual dari daya seni perihal sikon ketamakan, kerakusan kita sebagai umat manusia yang senantiasa lengah dalam bersikap, terutama pada lingkungan yang menjadikan kerusakan alam, tergerusnya keasrian ibu bumi/pertiwi. Demikian kata Kang tisna.
Yoyon bersama para maestro seni Sunda berada di Australia selama 15 hari. “Saya di sana bersama yang lain main musik untuk merespon seni rupa Kang Tisna, sebagai doa keselamatan. Saya main Terompet Kendang Pencak dan Suling Sunda, sementara Mang Ayi memainkan Kacapi Pantun. Kita ngaruwat kerakusan manusia, jadi musik adalah doa. Kita saling respon dengan seni rupa. Jadi kerjaan itu main musik aja hampir tiap hari, tapi ada libur 2 hari tidak manggung,“ kata Yoyon ketika bertemu wartawan di Gedung Suryaatmadja (Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda) Unpad, Jalan Dipatiukur Bandung, usai mengikuti rapat persiapan memperingati Maulid Nabi bersama keluarga besarnya IKOTW (Ikatan Keluarga Obor Tatali Wargi) Limbangan Garut, yang didalamnya terdapat juga keluarga Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Pada saat libur manggung itu semuanya merasa senang karena diajak jalan-jalan ke Museum MONA, museum bawah tanah yang asalnya batu karang pinggir laut yang disaat surut dibobok dijadikan museum yang di dalamnya berisikan koleksi seni-seni kontemporer, dan uniknya museum ini dibangun oleh seorang penjudi miskin yang mendadak kaya karena menang judi nomor, hingga menggerakkan para seniman profesional di sana untuk membantu membangunnya.
Selain itu, Yoyon juga tanggal 17-22 Agustus 2023 berangkat ke Manila-Philipina dalam acara Indonesian Expo yang diadakan oleh atasae perdagangan KBRI Manila. Yoyon kali ini diberi tugas oleh Pak Sekda Jabar untuk membuat musik, tarian, dan karya gerak untuk opening art dalam pembukaan Indonesia Expo. Uniknya para penarinya itu melibatkan kolaborasi Ade Iman (Binaragawan), Dadan Amanda (Boxer juara nasional) dan Pak Yedi (Karateka) yang juga sudah menasional. “Yang 3 ini kita kolaborasikan di panggung sambil bergerak dengan iringan musik etno Krakatau “Genjring Party”. Penata tarinya Desya dosen Tari ISBI Bandung. Ini yang berangkat ke sana memang harus PNS/ASN. Jadi kita ikut Tim Sekda. Di sana kita seminggu dari tanggal 16-23 Agustus 2023 kemarin,“ kata Yoyon.
Setelah menggelar Festival Musik Bambu 8 Oktober 2023, seniman yang handal memainkan semua alat musik Sunda ini berencana ke depannya tanggal 18-27 Oktober 2023 akan ke Panama Amerika, atas undangan Dubes Indonesia di Panama.
Yoyon diminta bantuan oleh GLB (gentra lestari budaya – di sini Yoyon jadi Dewan Pakar/ Penasihat). Untuk membimbing dan membina para penari dari GLB yang terdiri dari anak usia di bawah 20 tahun/ remaja perempuan. Yang akan mempergelarkan Jaipongan dan tari lainnya di Panama, dan musiknya sudah dibikin Pra Budi Dharma.
Penarinya yang berangkat ke Panama adalah para Juara dalam Kompetisi Tari Nusantara. Karena GLB itu tiap tahun selalu mengadakan kompetisi Tari Nusantara, berupa kreativitas tari baru berbasis tradisi. “Saya main kecapi suling dan terompet dengan juga para musisi lainnya memainkan alat musiknya masing-masing termasuk musisi moyan Pra Budi Dharma. Saya berharap kesenian Sunda harus lebih Go Internasional,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment