Friday, June 2, 2023
Mapag Tamu (fotoAsep GP) |
Selasa, 30 Mei 2023, Suasana di SMAN 1 Cimahi Jl.Pacinan 22A Cimahi Tengah - Kota Cimahi - Jabar, terlihat tidak seperti biasanya, guru-gurunya semuanya seragam memakai kebaya hijau dan guru laki-laki memakai Pakaian Adat Sunda pangsi dan iket, sementara para siswa perempuan memakai atasan batik dan rok batik begitu pula siswa laki-laki memakai pakaian batik dan celana katun hitam. Semuanya pada sibuk lalu-lalang mempersiapkan sesuatu, terlihat di dekat gerbang sekolah para penari nu gereulis pun siap-siap Mapag (menjemput), ngabageakeun (menyambut) tamu serta undangan lainnya.
Kata seorang panitia lagi ada Pameran, dan di auditorium dipamerkan juga beberapa karya siswa diantaranya karya tulis siswa dari hasil kunjungan ke lapangan, juga dokumentasi film studi di lapangan (pameran IT). Sementara di Aula dipamerkan produk-produk dengan tema Kearifan Lokal & Gaya Hidup Berkelanjutan diantaranya ada beberapa maket rumah adat Kampung Naga (Salawu-Tasikmalaya), workshop pembuatan Ekoprint (seni cetak daun pada kain) dan hasilnya berupa baju dan tas, dll.
Kepala SMAN 1 Cimahi (kiri,iket biru Baduy) dan Ketua Panitia (kanan) mendampingi Iin Supriani dan tamu lainnya (fotoAsep GP) |
Sementara di lapangan olah raga berderet rapi kursi untuk duduk para tamu. Di sisi kanan-kirinya berjejer stan kuliner “Kewirausahaan” yang dijaga para siswa, dan di depanbya berdiri panggung cukup megah dengan latar belakang bertuliskan “ PANEN KARYA –Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila – “Meniti Tradisi Berkawan Alam, Menjunjung Ulung Dengan Jiwa Entrepreneur”.
Ya hari itu memang SMAN 1 Cimahi sedang melaksanakan kegiatan Panen Karya P5.
Sebagaimana diketahui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini merupakan kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik mengeksplorasi ilmu pengetahuannya, mengembangkan keterampilan serta menguatkan pengembangan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Para siswa siap memamerkan displai terbaiknya (foto Asep GP) |
SMAN 1 Cimahi sebagai salahsatu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka memilih 3 tema utama dalam P5 yaitu: Tema Kearifan Lokal, Gaya Hidup berkelanjutan dan tema Kewirausahaan yang diramu jadi satu kesatuan dalam kegiatan Puncak Panen Karya P5 dengan mengsusung tema “Meniti Tradisi Berkawan Alam, Menjunjung Ulung Dengan Jiwa Entrepreneur”.
Menurut Ketua Panitia Drs. Somarja, yang menjadi latar belakang terlaksana kegiatan ini bahwa P5 ini adalah sebagai salahsatu sarana pecapaian Profil Pelajar Pancasila yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengetahui, mengalami terutama dalam pengalaman sebagai proses penguatan karakter pelajar, kesempatan untuk belajar secara nyata langsung di lapangan.
Menampilkan Kesenian Sunda Rampak Kendang (FotoAsep GP) |
Dalam kegiatan projek profil ini peserta memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kekuatan mental, budaya, serta wirausaha dan teknologi serta kehidupan berdemokrasi, sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata sesuai tahapan belajar dan kebutuhannya.
Proyek P5 merupakan bagian Kurikulum Merdeka, dan di SMAN 1 Cimahi telah tersalurkan dan proyek ini dapat ditempuh, salah satunya dalam bentuk Pameran Panen Karya.
Somarja berharap dalam isi pantunnya, apa yang dilaksanakan oleh para siswa menjadikan kekuatan untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan budaya sebagai pusaka bangsa. Juga menjaga toleransi terhadap kebhinekaan, “Buah mangga buah semangka sungguh manis itu rasanya – walau beribu budaya, kita tetap bersatu selamanya,“ demikian pantun cakep Wakasek Kesiswaaan SMAN 1 Cimahi.
Pameran IT (foto Asep GP) |
Kepala SMAN 1 Cimahi H. Wawan Rahwan, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya memuji kekompakan seluruh civitas akademika SMAN 1 Cimahi yang bahu membahu mempersiapkan kegiatan ini, begitu juga para siswa yang belajar di kelas dan langsung ke lapangan.
“Terima kasih kepada orang tua siswa, komite sekolah, paguyuban masing-masing kelas yang banyak membantu kita dari mulai program awal kunjungan ke Garut dsb, hingga hari ini, dukungan moril materilnya, hatur nuhun. Semoga jadi bahan perbandingan bagi yang hadir terutama bagi sekolah lainnya. Kami juga banyak belajar segalanya ke sekolah lain dan alhamdullilah maka munculah kreativitas-kreativitas yang kita saksikan hari ini,” kata Kepala SMAN 1 Cimahi yang baru menjabat 4 bulan ini.
Pembuatan ekoprintcetak daun (fotoAsep GP) |
Sementara dari pihak KCD Wilayah VII, Iin Supriani S.Pd (Kasubag TU Wilayah VII) mewakili Kepala KCD Wilayah VII Firman Oktora yang berhalangan hadir karena istrinya sakit, dalam sambutannya mengatakan rasa bangganya dengan hasil yang telah dicapai SMAN 1 Cimahi. “Ternyata tidak hanya SMK, siswa SMA pun bisa,” pujinya.
Hanya kata Iin sebagai evaluasi, diharapkan ke depannya ada kolaborasi dengan instansi yang berkaitan baik itu komite, dinas pariwisata, dsb.
Iin juga mengingatkan agar jangan lupa para siswa menengok perpustakaan, walau sekarang zaman digital/internet. Biasanya para siswa malas baca, katanya.
“Selain itu untuk siswa/siswi, terus tumbuhkan profil Pelajar Pancasila dengan projek Panen Karya, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bisa diimplementasikan untuk siswa/siswi di kehidupan sehari-hari seperti jualan/dagang, mendesain pakaian, dsb. Ini adalah replika kehidupan untuk ke depan. Jadi saya harapkan jadikan ini sebagai ilmu untuk bekal kedepan,” katanya sambil memukul Gong 3 kali tanda kegiatan Expo P5 resmi dibuka.
Selanjutnya Iin bersama rombongan melakukan gunting pita dan melihat pameran di auditorium dan aula juga menengok perpustakaan.
Dan secara khusus sempat mengatakan pada wartawan. “Kreasi (siswa SMAN 1 Cimahi) sudah bagus, walau mereka anak SMA tapi bisa memberikan inovasi dan kreasi yang lebih. Harapannya dengan adanya kegiatan ini mereka akan lebih menunjukan prestasi,” katanya.
Kepala SMAN 1 Cimahi H. Wawan Rahwan, di tempat terpisah mengatakan pada wartawan, kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) ini penjabaran dari Kurikulum Merdeka. Hasil pembelajaran para siswa di kelas dan praktik ke lapangan lalu hasilnya dipamerkan dalam bentuk kegiatan Panen Karya atau bisa juga dalam bentuk yang lain.
Wawan berharap dengan program ini para siswa akan mencintai lingkungan dan mempunyai jiwa entrepreneur, diantaranya hasil dari pembelajaran ini nanti akan tumbuh jiwa wirausahanya kemudian sifat kearifan lokalnya, gotongroyong, dsb.
Diterangkan lebih jauh oleh Dra. Dewi Lengkawati Wakasek Kurikulum SMAN 1 Cimahi, dalam pelaksanan P5 ada di KSOP (Kurikulum Pperasional di Satuan Pendidikan) berdassar surat IKM 022 /H /KR 2022.
Jadi kata Dewi sejak 2022, SMAN 1 Cimahi sudah ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka secara Mandiri. Yaitu menjadi sekolah IKM (implementasi kurikulum Merdeka) Tahap Kedua Mandiri Berubah.
“Jadi kalau Mandiri Berubah kita buat sendiri perangkat atau juga kita masih bisa coppy paste. Tapi mungkin karena budaya sekolah kita (SMAN1 CMH), semua perangkat itu kami buat sendiri demikian juga dengan pola proyek P5,” kata Dewi.
Dalam pelaksanaannya SMAN 1 Cimahi juga kata Dewi selalu berbasis data Primer, langsung ke lapangan seperti kegiatan sebelumnya yang berbasis proyek P5 sampai jilid 3 seperti: Mengembangkan budaya Khas Subang –Sisingaan, Tari Topeng, dan Wayang Golek Asep S. Sunarya di Jelekong Kabupaten Bandung.
Dalam pelaksanaan tahun ini SMAN 1 Cimahi studi lapangan ke Kampung Naga (Salawu- Tasikmalaya) untuk mengetahui kearifan-kearifan lokal di sana dan ternyata benar sangat berbeda dengan data sekunder (dari buku dan internet).
Selain itu para siswa juga dibawa langsung ke pabrik Dodol Picnic Garut, perusahaan kuliner tradisional yang dikembangkan pengusaha Nasional dan bertahan selama 60 tahun, untuk menanamkan jiwa kewirausahaan siswa, menciptakan jiwa-jiwa entrepreneur muda. Dan hasil buatan para siwa dipamerkan di kegiatan panen ini.
Dalam pembuatan dodol ini mereka tidak dibantu orang tua atau siapa pun, jadi menciptakan sendiri dan sebelum mereka membuat karya, lebih dulu meneliti market/pasarnya “Misalnya kenapa orang rame-rame membuat bakso, karena bakso disenengi anak-anak muda. Jadi memang kita bener-bener membuat usaha mulai dari perencanaan, biaya, ekonomi yang masuk, dsb,” terangnya.
Hal, Gaya Hidup Berkelanjutan, ingin mendayaupayakan apa yang ada disekitar kita, untuk bisa dikembangkan menjadi ketahan ekonomi, misalnya dengan pembuatan ekoprint (seni cetak daun pada kain), bahannya melimpah di sekitar linkungan rumah, gak usah beli.
“Kedepannya banyak yang harus dikembangkan lagi. Tapi yang paling utama kita harus mengembangkan 6 Dimensi Profil Pelajar pancasila (1.Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yag Maha Esa dan beakhlak mulia 2. Mandiri 3. Bergotong-royong 4. Berkebhinekaan Global 5. Bernalar Kritis 6. Kreatif). Memang tak mudah mengembangkan semua dimensi itu, Tapi kita ambil saja salahsatunya, bagaimana cara anak berkreasi, kalau belajar di sekolah mah kan suka bosen,“ demikian pungkas Bu Wakasek Kurikulum.
Hadir dalam acara tersebut, para kepala sekolah yang ada di lingkungan cabang dinas pendidikan wilayah VII, pihak Polsek Cimahi Tengah, pihak Koramil, Komite sekolah dan jajarannya serta orang tua siswa dan tamu undangan lainnya.
Acara diramaikan dengan Penampilan Display karya, dan Panggung kreasi seni dengan penampilan Paduan Suara “Legato Sachi”, Display karya terbaik tiap tim, Tari Rampak Kendang siswa kelas X3-X 5-X6, Tarian, Drama “Harsa Amerta”(kelas X-5), Hadroh (kekas X-1 & X-11), Drama (Kls X-3 & X-10),Penampilan Solo Vokal lagu :”Pemuda” (Bahaldo kls X-8), Kabaret (X-8), Fashion Show, Band Guru “Armoni The Pacinan”, Tari Merak (X-1), Solo Vokal Putri (Jasmin X-6), Drama kelas X-4, serta Tari ( kelas X-7). (Asep GP)***
Mengintip Panen Karya P5 SMAN 1 Cimahi
Posted by
Tatarjabar.com on Friday, June 2, 2023
Mapag Tamu (fotoAsep GP) |
Selasa, 30 Mei 2023, Suasana di SMAN 1 Cimahi Jl.Pacinan 22A Cimahi Tengah - Kota Cimahi - Jabar, terlihat tidak seperti biasanya, guru-gurunya semuanya seragam memakai kebaya hijau dan guru laki-laki memakai Pakaian Adat Sunda pangsi dan iket, sementara para siswa perempuan memakai atasan batik dan rok batik begitu pula siswa laki-laki memakai pakaian batik dan celana katun hitam. Semuanya pada sibuk lalu-lalang mempersiapkan sesuatu, terlihat di dekat gerbang sekolah para penari nu gereulis pun siap-siap Mapag (menjemput), ngabageakeun (menyambut) tamu serta undangan lainnya.
Kata seorang panitia lagi ada Pameran, dan di auditorium dipamerkan juga beberapa karya siswa diantaranya karya tulis siswa dari hasil kunjungan ke lapangan, juga dokumentasi film studi di lapangan (pameran IT). Sementara di Aula dipamerkan produk-produk dengan tema Kearifan Lokal & Gaya Hidup Berkelanjutan diantaranya ada beberapa maket rumah adat Kampung Naga (Salawu-Tasikmalaya), workshop pembuatan Ekoprint (seni cetak daun pada kain) dan hasilnya berupa baju dan tas, dll.
Kepala SMAN 1 Cimahi (kiri,iket biru Baduy) dan Ketua Panitia (kanan) mendampingi Iin Supriani dan tamu lainnya (fotoAsep GP) |
Sementara di lapangan olah raga berderet rapi kursi untuk duduk para tamu. Di sisi kanan-kirinya berjejer stan kuliner “Kewirausahaan” yang dijaga para siswa, dan di depanbya berdiri panggung cukup megah dengan latar belakang bertuliskan “ PANEN KARYA –Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila – “Meniti Tradisi Berkawan Alam, Menjunjung Ulung Dengan Jiwa Entrepreneur”.
Ya hari itu memang SMAN 1 Cimahi sedang melaksanakan kegiatan Panen Karya P5.
Sebagaimana diketahui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini merupakan kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik mengeksplorasi ilmu pengetahuannya, mengembangkan keterampilan serta menguatkan pengembangan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Para siswa siap memamerkan displai terbaiknya (foto Asep GP) |
SMAN 1 Cimahi sebagai salahsatu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka memilih 3 tema utama dalam P5 yaitu: Tema Kearifan Lokal, Gaya Hidup berkelanjutan dan tema Kewirausahaan yang diramu jadi satu kesatuan dalam kegiatan Puncak Panen Karya P5 dengan mengsusung tema “Meniti Tradisi Berkawan Alam, Menjunjung Ulung Dengan Jiwa Entrepreneur”.
Menurut Ketua Panitia Drs. Somarja, yang menjadi latar belakang terlaksana kegiatan ini bahwa P5 ini adalah sebagai salahsatu sarana pecapaian Profil Pelajar Pancasila yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengetahui, mengalami terutama dalam pengalaman sebagai proses penguatan karakter pelajar, kesempatan untuk belajar secara nyata langsung di lapangan.
Menampilkan Kesenian Sunda Rampak Kendang (FotoAsep GP) |
Dalam kegiatan projek profil ini peserta memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kekuatan mental, budaya, serta wirausaha dan teknologi serta kehidupan berdemokrasi, sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata sesuai tahapan belajar dan kebutuhannya.
Proyek P5 merupakan bagian Kurikulum Merdeka, dan di SMAN 1 Cimahi telah tersalurkan dan proyek ini dapat ditempuh, salah satunya dalam bentuk Pameran Panen Karya.
Somarja berharap dalam isi pantunnya, apa yang dilaksanakan oleh para siswa menjadikan kekuatan untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan budaya sebagai pusaka bangsa. Juga menjaga toleransi terhadap kebhinekaan, “Buah mangga buah semangka sungguh manis itu rasanya – walau beribu budaya, kita tetap bersatu selamanya,“ demikian pantun cakep Wakasek Kesiswaaan SMAN 1 Cimahi.
Pameran IT (foto Asep GP) |
Kepala SMAN 1 Cimahi H. Wawan Rahwan, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya memuji kekompakan seluruh civitas akademika SMAN 1 Cimahi yang bahu membahu mempersiapkan kegiatan ini, begitu juga para siswa yang belajar di kelas dan langsung ke lapangan.
“Terima kasih kepada orang tua siswa, komite sekolah, paguyuban masing-masing kelas yang banyak membantu kita dari mulai program awal kunjungan ke Garut dsb, hingga hari ini, dukungan moril materilnya, hatur nuhun. Semoga jadi bahan perbandingan bagi yang hadir terutama bagi sekolah lainnya. Kami juga banyak belajar segalanya ke sekolah lain dan alhamdullilah maka munculah kreativitas-kreativitas yang kita saksikan hari ini,” kata Kepala SMAN 1 Cimahi yang baru menjabat 4 bulan ini.
Pembuatan ekoprintcetak daun (fotoAsep GP) |
Sementara dari pihak KCD Wilayah VII, Iin Supriani S.Pd (Kasubag TU Wilayah VII) mewakili Kepala KCD Wilayah VII Firman Oktora yang berhalangan hadir karena istrinya sakit, dalam sambutannya mengatakan rasa bangganya dengan hasil yang telah dicapai SMAN 1 Cimahi. “Ternyata tidak hanya SMK, siswa SMA pun bisa,” pujinya.
Hanya kata Iin sebagai evaluasi, diharapkan ke depannya ada kolaborasi dengan instansi yang berkaitan baik itu komite, dinas pariwisata, dsb.
Iin juga mengingatkan agar jangan lupa para siswa menengok perpustakaan, walau sekarang zaman digital/internet. Biasanya para siswa malas baca, katanya.
“Selain itu untuk siswa/siswi, terus tumbuhkan profil Pelajar Pancasila dengan projek Panen Karya, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bisa diimplementasikan untuk siswa/siswi di kehidupan sehari-hari seperti jualan/dagang, mendesain pakaian, dsb. Ini adalah replika kehidupan untuk ke depan. Jadi saya harapkan jadikan ini sebagai ilmu untuk bekal kedepan,” katanya sambil memukul Gong 3 kali tanda kegiatan Expo P5 resmi dibuka.
Selanjutnya Iin bersama rombongan melakukan gunting pita dan melihat pameran di auditorium dan aula juga menengok perpustakaan.
Dan secara khusus sempat mengatakan pada wartawan. “Kreasi (siswa SMAN 1 Cimahi) sudah bagus, walau mereka anak SMA tapi bisa memberikan inovasi dan kreasi yang lebih. Harapannya dengan adanya kegiatan ini mereka akan lebih menunjukan prestasi,” katanya.
Kepala SMAN 1 Cimahi H. Wawan Rahwan, di tempat terpisah mengatakan pada wartawan, kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) ini penjabaran dari Kurikulum Merdeka. Hasil pembelajaran para siswa di kelas dan praktik ke lapangan lalu hasilnya dipamerkan dalam bentuk kegiatan Panen Karya atau bisa juga dalam bentuk yang lain.
Wawan berharap dengan program ini para siswa akan mencintai lingkungan dan mempunyai jiwa entrepreneur, diantaranya hasil dari pembelajaran ini nanti akan tumbuh jiwa wirausahanya kemudian sifat kearifan lokalnya, gotongroyong, dsb.
Diterangkan lebih jauh oleh Dra. Dewi Lengkawati Wakasek Kurikulum SMAN 1 Cimahi, dalam pelaksanan P5 ada di KSOP (Kurikulum Pperasional di Satuan Pendidikan) berdassar surat IKM 022 /H /KR 2022.
Jadi kata Dewi sejak 2022, SMAN 1 Cimahi sudah ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka secara Mandiri. Yaitu menjadi sekolah IKM (implementasi kurikulum Merdeka) Tahap Kedua Mandiri Berubah.
“Jadi kalau Mandiri Berubah kita buat sendiri perangkat atau juga kita masih bisa coppy paste. Tapi mungkin karena budaya sekolah kita (SMAN1 CMH), semua perangkat itu kami buat sendiri demikian juga dengan pola proyek P5,” kata Dewi.
Dalam pelaksanaannya SMAN 1 Cimahi juga kata Dewi selalu berbasis data Primer, langsung ke lapangan seperti kegiatan sebelumnya yang berbasis proyek P5 sampai jilid 3 seperti: Mengembangkan budaya Khas Subang –Sisingaan, Tari Topeng, dan Wayang Golek Asep S. Sunarya di Jelekong Kabupaten Bandung.
Dalam pelaksanaan tahun ini SMAN 1 Cimahi studi lapangan ke Kampung Naga (Salawu- Tasikmalaya) untuk mengetahui kearifan-kearifan lokal di sana dan ternyata benar sangat berbeda dengan data sekunder (dari buku dan internet).
Selain itu para siswa juga dibawa langsung ke pabrik Dodol Picnic Garut, perusahaan kuliner tradisional yang dikembangkan pengusaha Nasional dan bertahan selama 60 tahun, untuk menanamkan jiwa kewirausahaan siswa, menciptakan jiwa-jiwa entrepreneur muda. Dan hasil buatan para siwa dipamerkan di kegiatan panen ini.
Dalam pembuatan dodol ini mereka tidak dibantu orang tua atau siapa pun, jadi menciptakan sendiri dan sebelum mereka membuat karya, lebih dulu meneliti market/pasarnya “Misalnya kenapa orang rame-rame membuat bakso, karena bakso disenengi anak-anak muda. Jadi memang kita bener-bener membuat usaha mulai dari perencanaan, biaya, ekonomi yang masuk, dsb,” terangnya.
Hal, Gaya Hidup Berkelanjutan, ingin mendayaupayakan apa yang ada disekitar kita, untuk bisa dikembangkan menjadi ketahan ekonomi, misalnya dengan pembuatan ekoprint (seni cetak daun pada kain), bahannya melimpah di sekitar linkungan rumah, gak usah beli.
“Kedepannya banyak yang harus dikembangkan lagi. Tapi yang paling utama kita harus mengembangkan 6 Dimensi Profil Pelajar pancasila (1.Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yag Maha Esa dan beakhlak mulia 2. Mandiri 3. Bergotong-royong 4. Berkebhinekaan Global 5. Bernalar Kritis 6. Kreatif). Memang tak mudah mengembangkan semua dimensi itu, Tapi kita ambil saja salahsatunya, bagaimana cara anak berkreasi, kalau belajar di sekolah mah kan suka bosen,“ demikian pungkas Bu Wakasek Kurikulum.
Hadir dalam acara tersebut, para kepala sekolah yang ada di lingkungan cabang dinas pendidikan wilayah VII, pihak Polsek Cimahi Tengah, pihak Koramil, Komite sekolah dan jajarannya serta orang tua siswa dan tamu undangan lainnya.
Acara diramaikan dengan Penampilan Display karya, dan Panggung kreasi seni dengan penampilan Paduan Suara “Legato Sachi”, Display karya terbaik tiap tim, Tari Rampak Kendang siswa kelas X3-X 5-X6, Tarian, Drama “Harsa Amerta”(kelas X-5), Hadroh (kekas X-1 & X-11), Drama (Kls X-3 & X-10),Penampilan Solo Vokal lagu :”Pemuda” (Bahaldo kls X-8), Kabaret (X-8), Fashion Show, Band Guru “Armoni The Pacinan”, Tari Merak (X-1), Solo Vokal Putri (Jasmin X-6), Drama kelas X-4, serta Tari ( kelas X-7). (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment