Wednesday, December 28, 2022
Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat menggelar diskusi interaktif bersama Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII Dinas Pendidikan Jawa Barat bertajuk, "Capaian Program, Prestasi dan Refleksi Akhir Tahun 2022". Diskusi berlangsung di Nasi Liwet Asep Stroberi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (26/12/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber, Kepala Cadisdik Wilayah VII Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Oktora, Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMA (MKKS) Kota Bandung Andang Segara, Ketua MKKS SMK Kota Bandung Agung Indaryatno, Ketua MKKS SMK Kota Cimahi Agus Priyatmono Nugroho, Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah SMA Swasta Kota Bandung Ricky Suryadi, serta perwakilan dari MKKS SLB Kota Bandung dan MKKS SLB Kota Cimahi.
Kepala Cadisdik Wilayah VII Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Oktora, dalam paparannya, menjabarkan berbagai program yang dijalankan Cadisdik Wilayah VII di tahun 2022, seperti program Tujuh Hari Berkarakter (7 Harkat), Gerakan 7 Amanah / Aman dan Nyaman di Sekolah, Sekolah Swasta Peduli Dhuafa dan sebagainya.
Kata Firman, 7 Harkat merupakan inovasi dan implementasi program pendidikan karakter Jabar Masagi yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dari Pemerintah Pusat, sebagai upaya peningkatan mutu peserta didik.
Setiap harinya, ada tema-tema khusus yang diterapkan sekolah bagi para peserta didik. Di antaranya Senin - Wawasan Kebanggaan; Selasa, Wawasan Global; Rabu - Literasi dan Peduli Lingkungan Hidup; Kamis - Budaya Kearifan Lokal; Jumat - Sehat Jiwa Raga; dan Sabtu - Rumahku Istanaku; Minggu, Sosial-kemanusiaan.
Dalam pelaksanaannya, 7 Harkat dilakukan secara kreatif dengan inisiatif masing-masing sekolah, sehingga bukan instruksional. Namun, Cadisdik Wilayah VII tetap menyiapkan panduan sebagai inspirasi bagi sekolah dalam menerapkan 7 Harkat.
"Ketika melaksanakan 7 Harkat ini, maka pendidikan karakter Jabar Masagi akan tercapai, kemudian implementasi Kurikulum Merdeka dengan goals-nya Profil Pelajar Pancasila itu akan terwujud juga," ujar Firo (sapaan akrab Firman Oktora).
Sedangkan dalam Gerakan 7 Amanah, Cadisdik Wilayah VII berupaya menghadirkan sekolah-sekolah yang ramah bagi anak, peserta didik dan diharapkan dapat menciptakan generasi beriman, berakhlak, berilmu dan sehat.
Isi 7 amanah VII itu yaitu: anti-perundungan, anti-intoleransi, anti-kekerasan seksual, anti-narkoba, anti-tawuran, antikorupsi dan antivandalisme.
Selain itu, Cadisdik Wilayah VII juga memiliki inovasi Sekolah Swasta Peduli Dhuafa sebagai upaya aksesibilitas. Melalui program tersebut, sekolah diajak mengalokasikan anggaran untuk meng-cover biaya pendidikan bagi siswa-siswi yang belum mampu.
Sejauh ini, kata Firo, ada 42 sekolah di lingkungan Cadisdik Wilayah VII yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi berpartisipasi dalam program tersebut. Setidaknya, 1.200 peserta didik telah ter-cover biaya pendidikannya melalui program tersebut.
Firman Oktora beberkan capaian program dan prestasi |
"Sekolah yang bersedia mengikuti program Sekolah Swasta Peduli Dhuafa, ini ada 16 SMA dan 26 SMK. Kemarin kami berikan penghargaan “Cadisdik Awards”. Ada 1.200 siswa yang tercover secara gratis masuk di sekolah swasta," jelas Firo.
Sebagai resolusi di tahun 2023, Firo berkomitmen untuk lebih masif lagi dalam mengimplementasikan program 7 Harkat, 7 Amanah, termasuk pemberian penghargaan sebagai apresiasi bagi sekolah dan para pendidik serta tenaga kependidikan melalui Cadisdik Awards.
Cadisdik Awards tersebut kata dia, akan jadi tradisi tiap tahun karena responsnya baik. Salam Sapa 7 Harkat juga akan kita lakukan untuk 7 titik lainnya. Kemudian kampanye 7 Amanah kita akan kolaborasi dengan DP3AKB berkaitan dengan implementasi sekolah ramah anak.
"Dalam implementasi pendidikan berbasis kearifan lokal kita akan buat Sapta Kaulinan Harkat, jadi kita akan sering mendengar dan mengapresiasi siswa. Artinya membuka ruang-ruang kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh siswa-siswi kita," bebernya.
Selain itu, Firo juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya diskusi interaktif yang diinisiasi FWP Jawa Barat. Menurutnya, diskusi yang digelar FWP Jawa Barat bersama Cadisdik Wilayah VII merupakan bentuk kolaborasi pentahelik, termasuk media di dalamnya.
"Tentunya respons kami dan teman-teman MKKS positif karena ini bentuk sinergitas kita. Kolaborasi pentahelik salah satunya dengan media, kita sudah mengimplementasikan itu di kegiatan ini," tandas Firo.
Dalam kesempatan yang sama Agung Indaryatno Ketua MKKS SMK Kota Bandung (Kepala SMKN 3 Kota Bandung) menjelaskan bahwa sejauh ini program-program yang dipaparkan oleh Cadisdik Wilayah VII bisa dijalankan dengan baik oleh sekolah yang ada, meskipun dinamika selalu ada.
Sependapat dengan hal itu, Agus Ketua MKKS SMK Kota Cimahi (Kepala SMKN 1 Kota Cimahi) menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh Cadisdik VII, khususnya Kepala Cadisdik Wilayah VII dalam memberikan arahannya selalu jelas dan mengutamakan kehati-hatian dan terarah.
Sedangkan Ketua PKKS SMA swasta Kota Bandung, Ricky Suryadi (Kepala SMA Nugraha Kita Bandung) mengungkapkan bahwa program siswa Peduli Dhuafa yang dicanangkan oleh Cadisdik Wilayah VII di tahun 2022/2023 disambut baik oleh 16 SMA dan 26 SMK. Secara jumlah siswa menerima sekitar 1.200 orang. Menurutnya tidak menutup kemungkinan akan berlanjut di tahun ajaran 2023/2024.
Ketua FWP Jabar Ahmad Mualif, Kontrol sosial untuk kemajuan pendidikan |
Masih sekaitan dengan kegiatan ini, Ketua MKKS SMA Kota Bandung, Andang Segara (Kepala SMAN 9 Kota Bandung) mengungkapkan bahwa prestasi-prestasi sekolah di wilayah Cadisdik Wilayah VII harus terus dimasifkan dan diberitakan.
"Kami menyambut baik kegiatan ini. Dan saya berharap ke depan banyak pemberitaan positif dan berimbang. Terlebih dalam mempublikasikan prestasi sekolah yang ada oleh rekan-rekan media dari Forum Wartawan Pendidikan Jabar," kata Andang.
Sedangkan perwakilan SLB MKKS Kota Cimahi, Dewi Widianingsih (Kepala SLB Nurani Kota Cimahi) mengapresiasi atas kepemimpinan Kepala Cadisdik Wilayah VII, Firman Oktora, pasalnya perhatian terhadap SLB kian meningkat, di antaranya beberapa kegiatan besar dilakukan di SLB yang ada, seperti pelaksanaan sosialisasi 7 Harkat.
FWP Jabar pun pada kegiatan ini, memberikan penghargaan kepada Cadisdik Wilayah VII atas capaian progam yang telah dilaksanakan oleh Cadisdik VII di bawah kepemimpinan Firman Oktora, termasuk oleh satuan pendidikan yang ada melalui para MKKS nya.
Ketua FWP Jabar, Ahmad Mualif mengatakan kegiatan ini kolaborasi untuk membangun kualitas pendidikan di Jawa Barat, khususnya Cadisdik Wilayah VII.
"Meskipun begitu kami tetap akan melakukan kontrol sosial sebagai upaya memajukan pendidikan di Jabar dan Cadisdik Wilayah VII," tegas Pemred Majalah Sora yang akrab dipanggil Ahmad atau Kang Iip ini.
Ia pun berharap sinergitas antara FWP dan instansi pendidikan khususnya Cadisdik Wilayah VII bisa terus berlanjut dan ditingkatkan (Asep GP)***
Dari Diskusi Bareng FWP Jabar Cadisdik Wilayah VII
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, December 28, 2022
Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat menggelar diskusi interaktif bersama Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII Dinas Pendidikan Jawa Barat bertajuk, "Capaian Program, Prestasi dan Refleksi Akhir Tahun 2022". Diskusi berlangsung di Nasi Liwet Asep Stroberi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (26/12/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber, Kepala Cadisdik Wilayah VII Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Oktora, Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMA (MKKS) Kota Bandung Andang Segara, Ketua MKKS SMK Kota Bandung Agung Indaryatno, Ketua MKKS SMK Kota Cimahi Agus Priyatmono Nugroho, Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah SMA Swasta Kota Bandung Ricky Suryadi, serta perwakilan dari MKKS SLB Kota Bandung dan MKKS SLB Kota Cimahi.
Kepala Cadisdik Wilayah VII Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Oktora, dalam paparannya, menjabarkan berbagai program yang dijalankan Cadisdik Wilayah VII di tahun 2022, seperti program Tujuh Hari Berkarakter (7 Harkat), Gerakan 7 Amanah / Aman dan Nyaman di Sekolah, Sekolah Swasta Peduli Dhuafa dan sebagainya.
Kata Firman, 7 Harkat merupakan inovasi dan implementasi program pendidikan karakter Jabar Masagi yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dari Pemerintah Pusat, sebagai upaya peningkatan mutu peserta didik.
Setiap harinya, ada tema-tema khusus yang diterapkan sekolah bagi para peserta didik. Di antaranya Senin - Wawasan Kebanggaan; Selasa, Wawasan Global; Rabu - Literasi dan Peduli Lingkungan Hidup; Kamis - Budaya Kearifan Lokal; Jumat - Sehat Jiwa Raga; dan Sabtu - Rumahku Istanaku; Minggu, Sosial-kemanusiaan.
Dalam pelaksanaannya, 7 Harkat dilakukan secara kreatif dengan inisiatif masing-masing sekolah, sehingga bukan instruksional. Namun, Cadisdik Wilayah VII tetap menyiapkan panduan sebagai inspirasi bagi sekolah dalam menerapkan 7 Harkat.
"Ketika melaksanakan 7 Harkat ini, maka pendidikan karakter Jabar Masagi akan tercapai, kemudian implementasi Kurikulum Merdeka dengan goals-nya Profil Pelajar Pancasila itu akan terwujud juga," ujar Firo (sapaan akrab Firman Oktora).
Sedangkan dalam Gerakan 7 Amanah, Cadisdik Wilayah VII berupaya menghadirkan sekolah-sekolah yang ramah bagi anak, peserta didik dan diharapkan dapat menciptakan generasi beriman, berakhlak, berilmu dan sehat.
Isi 7 amanah VII itu yaitu: anti-perundungan, anti-intoleransi, anti-kekerasan seksual, anti-narkoba, anti-tawuran, antikorupsi dan antivandalisme.
Selain itu, Cadisdik Wilayah VII juga memiliki inovasi Sekolah Swasta Peduli Dhuafa sebagai upaya aksesibilitas. Melalui program tersebut, sekolah diajak mengalokasikan anggaran untuk meng-cover biaya pendidikan bagi siswa-siswi yang belum mampu.
Sejauh ini, kata Firo, ada 42 sekolah di lingkungan Cadisdik Wilayah VII yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi berpartisipasi dalam program tersebut. Setidaknya, 1.200 peserta didik telah ter-cover biaya pendidikannya melalui program tersebut.
Firman Oktora beberkan capaian program dan prestasi |
"Sekolah yang bersedia mengikuti program Sekolah Swasta Peduli Dhuafa, ini ada 16 SMA dan 26 SMK. Kemarin kami berikan penghargaan “Cadisdik Awards”. Ada 1.200 siswa yang tercover secara gratis masuk di sekolah swasta," jelas Firo.
Sebagai resolusi di tahun 2023, Firo berkomitmen untuk lebih masif lagi dalam mengimplementasikan program 7 Harkat, 7 Amanah, termasuk pemberian penghargaan sebagai apresiasi bagi sekolah dan para pendidik serta tenaga kependidikan melalui Cadisdik Awards.
Cadisdik Awards tersebut kata dia, akan jadi tradisi tiap tahun karena responsnya baik. Salam Sapa 7 Harkat juga akan kita lakukan untuk 7 titik lainnya. Kemudian kampanye 7 Amanah kita akan kolaborasi dengan DP3AKB berkaitan dengan implementasi sekolah ramah anak.
"Dalam implementasi pendidikan berbasis kearifan lokal kita akan buat Sapta Kaulinan Harkat, jadi kita akan sering mendengar dan mengapresiasi siswa. Artinya membuka ruang-ruang kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh siswa-siswi kita," bebernya.
Selain itu, Firo juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya diskusi interaktif yang diinisiasi FWP Jawa Barat. Menurutnya, diskusi yang digelar FWP Jawa Barat bersama Cadisdik Wilayah VII merupakan bentuk kolaborasi pentahelik, termasuk media di dalamnya.
"Tentunya respons kami dan teman-teman MKKS positif karena ini bentuk sinergitas kita. Kolaborasi pentahelik salah satunya dengan media, kita sudah mengimplementasikan itu di kegiatan ini," tandas Firo.
Dalam kesempatan yang sama Agung Indaryatno Ketua MKKS SMK Kota Bandung (Kepala SMKN 3 Kota Bandung) menjelaskan bahwa sejauh ini program-program yang dipaparkan oleh Cadisdik Wilayah VII bisa dijalankan dengan baik oleh sekolah yang ada, meskipun dinamika selalu ada.
Sependapat dengan hal itu, Agus Ketua MKKS SMK Kota Cimahi (Kepala SMKN 1 Kota Cimahi) menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh Cadisdik VII, khususnya Kepala Cadisdik Wilayah VII dalam memberikan arahannya selalu jelas dan mengutamakan kehati-hatian dan terarah.
Sedangkan Ketua PKKS SMA swasta Kota Bandung, Ricky Suryadi (Kepala SMA Nugraha Kita Bandung) mengungkapkan bahwa program siswa Peduli Dhuafa yang dicanangkan oleh Cadisdik Wilayah VII di tahun 2022/2023 disambut baik oleh 16 SMA dan 26 SMK. Secara jumlah siswa menerima sekitar 1.200 orang. Menurutnya tidak menutup kemungkinan akan berlanjut di tahun ajaran 2023/2024.
Ketua FWP Jabar Ahmad Mualif, Kontrol sosial untuk kemajuan pendidikan |
Masih sekaitan dengan kegiatan ini, Ketua MKKS SMA Kota Bandung, Andang Segara (Kepala SMAN 9 Kota Bandung) mengungkapkan bahwa prestasi-prestasi sekolah di wilayah Cadisdik Wilayah VII harus terus dimasifkan dan diberitakan.
"Kami menyambut baik kegiatan ini. Dan saya berharap ke depan banyak pemberitaan positif dan berimbang. Terlebih dalam mempublikasikan prestasi sekolah yang ada oleh rekan-rekan media dari Forum Wartawan Pendidikan Jabar," kata Andang.
Sedangkan perwakilan SLB MKKS Kota Cimahi, Dewi Widianingsih (Kepala SLB Nurani Kota Cimahi) mengapresiasi atas kepemimpinan Kepala Cadisdik Wilayah VII, Firman Oktora, pasalnya perhatian terhadap SLB kian meningkat, di antaranya beberapa kegiatan besar dilakukan di SLB yang ada, seperti pelaksanaan sosialisasi 7 Harkat.
FWP Jabar pun pada kegiatan ini, memberikan penghargaan kepada Cadisdik Wilayah VII atas capaian progam yang telah dilaksanakan oleh Cadisdik VII di bawah kepemimpinan Firman Oktora, termasuk oleh satuan pendidikan yang ada melalui para MKKS nya.
Ketua FWP Jabar, Ahmad Mualif mengatakan kegiatan ini kolaborasi untuk membangun kualitas pendidikan di Jawa Barat, khususnya Cadisdik Wilayah VII.
"Meskipun begitu kami tetap akan melakukan kontrol sosial sebagai upaya memajukan pendidikan di Jabar dan Cadisdik Wilayah VII," tegas Pemred Majalah Sora yang akrab dipanggil Ahmad atau Kang Iip ini.
Ia pun berharap sinergitas antara FWP dan instansi pendidikan khususnya Cadisdik Wilayah VII bisa terus berlanjut dan ditingkatkan (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment