Home
» Pendidikan
» Pemuda Desa Patrolsari Bangkit Kembangkan Usaha Mandiri Usai Terpuruk Akibat Pandemi
Monday, June 27, 2022
Sebagaimana diketahui dampak pandemi Covid – 2019 dalam kurun waktu 2,5 tahun ini telah menghentikan semua roda kehidupan, termasuk krisis ekonomi dan merebaknya pengangguran. Dan sekarang seiring dengan melemahnya Covid-19 masyarakat mulai bangkit dari keterpurukan. Seperti yang dilakukan para pemuda Kelompok Pecinta Alam yang berada dibawah naungan Yayasan Pepeling, mereka berusaha bangkit dengan mengadakan “Workshop dan Pemberdayaan Potensi UMKM dan Wirausaha Masyarakat Desa Patrolsari dalam Rangka Meningkatkan Etos Kerja, Gotong Royong dan Integritas”, dengan mengadakan Pelatihan UMKM Pembuatan dan Praktik Pemasasaran Kerupuk Singkong.
Kegiatan yang digelar Yayasan Pepeling bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tersebut, berlangsung pada tanggal 25-26 Juni dan dilanjutkan 2 Juli 2022 di Bumi Perkemahan Bumi Perkemahan Haruman Gentong - Arjasari Kab. Bandung - Jabar.
Tujuan kegiatan ini menurut Ketua Pelaksana Rizal Purnama Nugraha, ST, untuk menggali potensi dan memberdayakan anak-anak muda dari pengangguran serta membangkitkan mereka dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19.
“Kan banyak anak muda yang nganggur apalagi setelah 2 tahun lebih kita terpuruk akibat bencana Covid-19. Maka dari itu kita laksanakan workshop ini bekerjasama dengan Kemenko PMK . Semoga inovasi dan kreativitas para pemuda yang ada disini dan umumnya Indonesia, menjadi pendorong bagi bangkitnya perekonomian Indonesia,“ kata Rizal optimis.
Rizal juga berharap ke depannya para pemuda di daerahnya bisa menjadi kader-kader yang memilki etos kerja yang tinggi dan integritas sehingga bisa memberi sumbangsih untuk kemajuan perekonomian Negara.
Sependapat dengan hal itu, Penanggung jawab sekaligus Pembina Yayasan Pepeling Taufiq Maulana Iskandar, S.Pd, berharap Gerakan Nasional Revolusi Mental ini bisa merubah pola pikir dan pola kerja para pemuda dengan cara hidup yang berlandaskan Pancasila dan ke depannya bisa lebih bersemangat untuk berubah, semangat kerja semangat usaha, sehingga mereka tidak menganggur.
“Banyak jalan untuk mengembangkan diri dan usaha yang ada di yayasan. Harapan kami ke depan kolaborasi dengan Kemenko PMK ini bisa berlanjut,“ kata Kang Opik (panggilan akrabnya) sambil tak lupa mengucapkan beribu terima kasih kepada pihak Kemenko PMK yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
Sementara itu staf Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Rahma Putriani dan Sandra Fetriana yang sengaja datang dari Jakarta, mewakili Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Maman Wijaya, mengatakan bahwa Sesdep sangat mengapresiasi aksi nyata kemandirian dari kegiatan kolaborasi antara Yayasan Pepeling dan pihaknya ini.
“Pak Sesdep juga berharap setelah kegiatan kerjasama antara Yayasan Pepeling dengan Kemenkop PMK ini. agar temen-temen di komunitas Pecinta Alam Pepeling ini bisa mengaktualisasikan ilmu yang sudah didapatnya di masyarakat, sehingga bisa memberi manfaat kepada diri sendiri maupun lingkungan sekitar,“ paparnya
“Pak Sesdep juga berharap setelah kegiatan kerjasama antara Yayasan Pepeling dengan Kemenkop PMK ini. agar temen-temen di komunitas Pecinta Alam Pepeling ini bisa mengaktualisasikan ilmu yang sudah didapatnya di masyarakat, sehingga bisa memberi manfaat kepada diri sendiri maupun lingkungan sekitar,“ paparnya
Selain itu Sesdep meminta Yayasan Pepeling bisa ikut andil, ikut aksi nyata daalam Gerakan Penanaman Sejuta Pohon yang sedang menjadi hastagnya GNRM untuk aksi nyata mandiri dan bersih.
Dalam kegiatan tersebut hadir para pemateri diantaranya dari Ketua Gugus Tugas Covid-19 pemerintahan Desa setempat (Babinsa dan Bhabinkantibmas) yang membahas “Revolusi Mental Dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19”, dan R. Doni Sutardiana (Pegiat Lingkungan dan UMKM) yang memaparkan materi “Bersama UMKM dan Wirausaha Menuju Ekonomi Mandiri Bangkit Dari Dampak Covid -19”.
Usai acara Serka Jajang Alimuksin (Babinsa – Bintara Pembina Desa) Wilayah Desa Patrolsari dan Pinggirsari (Koramil – 0624) Kabupaten Bandung, mengatakan kepada wartawan, sangat mendukung kegiatan yang diadakan Pepeling di daerahnya dan berharap dikembangkan didaerah lainnya. Pak Jali (demikian akrab disapa) berharap kegiatan ini bermanfaat bagi warga masyarakat Patrolsari dan Pinggirsari. Dia pun berterima kasih kepada para penggagas acara dan anggorta Pecinta Alam Pepeling termasuk pengasuhnya Pak Guru Didi serta pihak Pemkab dan Kemenko PMK yang telah mendukung kegiatan positif ini.
Demikian juga Bripka Asep Budi Hartono, Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), rekan kerja Serka Jali. Menurut dia workshop UMKM ini sangat membantu warga Pinggirsari dan Patrolsari serta umumnya masyarakat Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Dengan adanya pemberdayaan masyarakat seperti ini, menurutnya, bisa membuka lapangan kerja dan mandiri, tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah, Kegiatan seperti ini bisa memupuk semangat kreatif dan inovatif warga Kecamatan Arjasari ini. (Asep GP)***
Pemuda Desa Patrolsari Bangkit Kembangkan Usaha Mandiri Usai Terpuruk Akibat Pandemi
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, June 27, 2022
Sebagaimana diketahui dampak pandemi Covid – 2019 dalam kurun waktu 2,5 tahun ini telah menghentikan semua roda kehidupan, termasuk krisis ekonomi dan merebaknya pengangguran. Dan sekarang seiring dengan melemahnya Covid-19 masyarakat mulai bangkit dari keterpurukan. Seperti yang dilakukan para pemuda Kelompok Pecinta Alam yang berada dibawah naungan Yayasan Pepeling, mereka berusaha bangkit dengan mengadakan “Workshop dan Pemberdayaan Potensi UMKM dan Wirausaha Masyarakat Desa Patrolsari dalam Rangka Meningkatkan Etos Kerja, Gotong Royong dan Integritas”, dengan mengadakan Pelatihan UMKM Pembuatan dan Praktik Pemasasaran Kerupuk Singkong.
Kegiatan yang digelar Yayasan Pepeling bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tersebut, berlangsung pada tanggal 25-26 Juni dan dilanjutkan 2 Juli 2022 di Bumi Perkemahan Bumi Perkemahan Haruman Gentong - Arjasari Kab. Bandung - Jabar.
Tujuan kegiatan ini menurut Ketua Pelaksana Rizal Purnama Nugraha, ST, untuk menggali potensi dan memberdayakan anak-anak muda dari pengangguran serta membangkitkan mereka dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19.
“Kan banyak anak muda yang nganggur apalagi setelah 2 tahun lebih kita terpuruk akibat bencana Covid-19. Maka dari itu kita laksanakan workshop ini bekerjasama dengan Kemenko PMK . Semoga inovasi dan kreativitas para pemuda yang ada disini dan umumnya Indonesia, menjadi pendorong bagi bangkitnya perekonomian Indonesia,“ kata Rizal optimis.
Rizal juga berharap ke depannya para pemuda di daerahnya bisa menjadi kader-kader yang memilki etos kerja yang tinggi dan integritas sehingga bisa memberi sumbangsih untuk kemajuan perekonomian Negara.
Sependapat dengan hal itu, Penanggung jawab sekaligus Pembina Yayasan Pepeling Taufiq Maulana Iskandar, S.Pd, berharap Gerakan Nasional Revolusi Mental ini bisa merubah pola pikir dan pola kerja para pemuda dengan cara hidup yang berlandaskan Pancasila dan ke depannya bisa lebih bersemangat untuk berubah, semangat kerja semangat usaha, sehingga mereka tidak menganggur.
“Banyak jalan untuk mengembangkan diri dan usaha yang ada di yayasan. Harapan kami ke depan kolaborasi dengan Kemenko PMK ini bisa berlanjut,“ kata Kang Opik (panggilan akrabnya) sambil tak lupa mengucapkan beribu terima kasih kepada pihak Kemenko PMK yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.
Sementara itu staf Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Rahma Putriani dan Sandra Fetriana yang sengaja datang dari Jakarta, mewakili Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Maman Wijaya, mengatakan bahwa Sesdep sangat mengapresiasi aksi nyata kemandirian dari kegiatan kolaborasi antara Yayasan Pepeling dan pihaknya ini.
“Pak Sesdep juga berharap setelah kegiatan kerjasama antara Yayasan Pepeling dengan Kemenkop PMK ini. agar temen-temen di komunitas Pecinta Alam Pepeling ini bisa mengaktualisasikan ilmu yang sudah didapatnya di masyarakat, sehingga bisa memberi manfaat kepada diri sendiri maupun lingkungan sekitar,“ paparnya
“Pak Sesdep juga berharap setelah kegiatan kerjasama antara Yayasan Pepeling dengan Kemenkop PMK ini. agar temen-temen di komunitas Pecinta Alam Pepeling ini bisa mengaktualisasikan ilmu yang sudah didapatnya di masyarakat, sehingga bisa memberi manfaat kepada diri sendiri maupun lingkungan sekitar,“ paparnya
Selain itu Sesdep meminta Yayasan Pepeling bisa ikut andil, ikut aksi nyata daalam Gerakan Penanaman Sejuta Pohon yang sedang menjadi hastagnya GNRM untuk aksi nyata mandiri dan bersih.
Dalam kegiatan tersebut hadir para pemateri diantaranya dari Ketua Gugus Tugas Covid-19 pemerintahan Desa setempat (Babinsa dan Bhabinkantibmas) yang membahas “Revolusi Mental Dalam Menghadapi Dampak Pandemi Covid-19”, dan R. Doni Sutardiana (Pegiat Lingkungan dan UMKM) yang memaparkan materi “Bersama UMKM dan Wirausaha Menuju Ekonomi Mandiri Bangkit Dari Dampak Covid -19”.
Usai acara Serka Jajang Alimuksin (Babinsa – Bintara Pembina Desa) Wilayah Desa Patrolsari dan Pinggirsari (Koramil – 0624) Kabupaten Bandung, mengatakan kepada wartawan, sangat mendukung kegiatan yang diadakan Pepeling di daerahnya dan berharap dikembangkan didaerah lainnya. Pak Jali (demikian akrab disapa) berharap kegiatan ini bermanfaat bagi warga masyarakat Patrolsari dan Pinggirsari. Dia pun berterima kasih kepada para penggagas acara dan anggorta Pecinta Alam Pepeling termasuk pengasuhnya Pak Guru Didi serta pihak Pemkab dan Kemenko PMK yang telah mendukung kegiatan positif ini.
Demikian juga Bripka Asep Budi Hartono, Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), rekan kerja Serka Jali. Menurut dia workshop UMKM ini sangat membantu warga Pinggirsari dan Patrolsari serta umumnya masyarakat Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Dengan adanya pemberdayaan masyarakat seperti ini, menurutnya, bisa membuka lapangan kerja dan mandiri, tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah, Kegiatan seperti ini bisa memupuk semangat kreatif dan inovatif warga Kecamatan Arjasari ini. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment