Thursday, August 26, 2021
Tembok di gang sepanjang 40 meter itu sekarang menjadi tambah ramai dan cantik dengan lukisan warna-warni penuh pesan moral
Ya, lihatlah gambar mural di tembok hasil karya 8 seniman dadakan itu, ada lukisan tokoh punakawan Si Cepot, Dawala dan Gareng dengan pesan moral, “Ditungtun ku santun, dipiara ku rasa, dilatih ku perih, diasuh ku tangguh, diasah ku kanyaah, disipuh ku karipuh”, yang intinya kira-kira, memberi pesan bahwa orang yang tangguh dan bahagia itu, karena hidupnya selalu bersyukur sabar dan tawakal walau hidup sederhana dan menderita, sikapnya penuh etika dan sayang sesama.
Pada tembok lain juga ada pesan tentang bahaya Narkoba, “Say no to Narkoba”, drugs drag you down. serta Kampung KB – “Keluarga Berkualitas Teluk Buyung”, dan banyak lagi.
Memang sejak tanggal 17 Agustus 2021, sekelompok warga Teluk Buyung, RW 03 Kelurahan Arjuna, kecamatan Cicendo, Kota Bandung melakukan pengecatan tembok belakang Rumah tetangganya, lalu dilanjutkan dengan melukis tembok-tembok tersebut dengan pesan-pesan moral serta edukasi untuk masyarakat banyak
Menurut Detje salah seorang perwakilan warga tersebut mengatakan, “Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan dari pemerintah kota Bandung, terutama dari DPPKB (dulu BKKBN) untuk melukis di dinding dengan muatan pesan pesan moral untuk warga di sini dan warga lainnya, di sini kita gambar yang bersifat mendidik serta juga menjadikan daerah kami ini sebagai Kampung Tangguh Keluarga Berencana" ujar Detje, di sela sela waktu melukis tembok (mural).
Ketua RW 03 Teluk Buyung, kelurahan Arjuna, kecamatan Cicendo Septa, juga angkat bicara "saya salut dan kaget, ternyata di daerah kita banyak potensi warganya dan alhamdulillah saya juga merasa bangga mendapat kepercayaan wilayah yang saya pimpin ini untuk dijadikan daerah percontohan, dan semoga dengan pesan-pesan moral dari mural ini membuat warga masyarakat menjadi lebih kreatif lagi," ujarnya.
Sementara itu Iwan Irawan Lamintang (jurnaslis, pegiat sosial, dan rescuer) yang kebetulan menjadi warga di sana, saat ditemui mengatakan senang karena tembok depan rumahnya yang rupek terkesan kumuh dan penuh coretan yang tidak bermakna itu sekarang penuh warna ceria dan diisi pesan moral, “Terutama ada petatah-petitih yang bisa dibaca anak-anak remaja tentang bahaya narkoba juga penyemangat untuk bangkit dari dampak pandemi Covid, serta himbauan menjaga lingkungan hidup. Di sini digambar juga ikon-ikon kota Bandung ada jembatan layang Pasupati, Gedung Sate, dsb. Anak-anak jadi senang maen di sini dan bisa mengenal kota Bandung,“ ujar aktivis sosial yang akrab disapa Bah Iwan ini.
Bah Iwan yang saat itu didampingi warga lainnya, Hendra Suhendra, mengajak agar masyarakat daerah lainnya pun kreatif dan berbuat untuk wilayah dan daerahnya, “Jangan biarkan tembok kusam ini dikotori dengan cat-cat pilok curat-coret yang tidak ada artinya,“ pungkasnya. (Rls /Asep GP.)***
Tatarjabar.com
August 26, 2021
CB Blogger
IndonesiaBah Iwan yang saat itu didampingi warga lainnya, Hendra Suhendra, mengajak agar masyarakat daerah lainnya pun kreatif dan berbuat untuk wilayah dan daerahnya, “Jangan biarkan tembok kusam ini dikotori dengan cat-cat pilok curat-coret yang tidak ada artinya,“ pungkasnya. (Rls /Asep GP.)***
Mural dan Pesan Moral Warga Telukbuyung Bandung
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, August 26, 2021
Tembok di gang sepanjang 40 meter itu sekarang menjadi tambah ramai dan cantik dengan lukisan warna-warni penuh pesan moral
Ya, lihatlah gambar mural di tembok hasil karya 8 seniman dadakan itu, ada lukisan tokoh punakawan Si Cepot, Dawala dan Gareng dengan pesan moral, “Ditungtun ku santun, dipiara ku rasa, dilatih ku perih, diasuh ku tangguh, diasah ku kanyaah, disipuh ku karipuh”, yang intinya kira-kira, memberi pesan bahwa orang yang tangguh dan bahagia itu, karena hidupnya selalu bersyukur sabar dan tawakal walau hidup sederhana dan menderita, sikapnya penuh etika dan sayang sesama.
Pada tembok lain juga ada pesan tentang bahaya Narkoba, “Say no to Narkoba”, drugs drag you down. serta Kampung KB – “Keluarga Berkualitas Teluk Buyung”, dan banyak lagi.
Memang sejak tanggal 17 Agustus 2021, sekelompok warga Teluk Buyung, RW 03 Kelurahan Arjuna, kecamatan Cicendo, Kota Bandung melakukan pengecatan tembok belakang Rumah tetangganya, lalu dilanjutkan dengan melukis tembok-tembok tersebut dengan pesan-pesan moral serta edukasi untuk masyarakat banyak
Menurut Detje salah seorang perwakilan warga tersebut mengatakan, “Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan dari pemerintah kota Bandung, terutama dari DPPKB (dulu BKKBN) untuk melukis di dinding dengan muatan pesan pesan moral untuk warga di sini dan warga lainnya, di sini kita gambar yang bersifat mendidik serta juga menjadikan daerah kami ini sebagai Kampung Tangguh Keluarga Berencana" ujar Detje, di sela sela waktu melukis tembok (mural).
Ketua RW 03 Teluk Buyung, kelurahan Arjuna, kecamatan Cicendo Septa, juga angkat bicara "saya salut dan kaget, ternyata di daerah kita banyak potensi warganya dan alhamdulillah saya juga merasa bangga mendapat kepercayaan wilayah yang saya pimpin ini untuk dijadikan daerah percontohan, dan semoga dengan pesan-pesan moral dari mural ini membuat warga masyarakat menjadi lebih kreatif lagi," ujarnya.
Sementara itu Iwan Irawan Lamintang (jurnaslis, pegiat sosial, dan rescuer) yang kebetulan menjadi warga di sana, saat ditemui mengatakan senang karena tembok depan rumahnya yang rupek terkesan kumuh dan penuh coretan yang tidak bermakna itu sekarang penuh warna ceria dan diisi pesan moral, “Terutama ada petatah-petitih yang bisa dibaca anak-anak remaja tentang bahaya narkoba juga penyemangat untuk bangkit dari dampak pandemi Covid, serta himbauan menjaga lingkungan hidup. Di sini digambar juga ikon-ikon kota Bandung ada jembatan layang Pasupati, Gedung Sate, dsb. Anak-anak jadi senang maen di sini dan bisa mengenal kota Bandung,“ ujar aktivis sosial yang akrab disapa Bah Iwan ini.
Bah Iwan yang saat itu didampingi warga lainnya, Hendra Suhendra, mengajak agar masyarakat daerah lainnya pun kreatif dan berbuat untuk wilayah dan daerahnya, “Jangan biarkan tembok kusam ini dikotori dengan cat-cat pilok curat-coret yang tidak ada artinya,“ pungkasnya. (Rls /Asep GP.)***
Bah Iwan yang saat itu didampingi warga lainnya, Hendra Suhendra, mengajak agar masyarakat daerah lainnya pun kreatif dan berbuat untuk wilayah dan daerahnya, “Jangan biarkan tembok kusam ini dikotori dengan cat-cat pilok curat-coret yang tidak ada artinya,“ pungkasnya. (Rls /Asep GP.)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment