Home
» Jawa Barat
» Alami Hidrosefalus dan Lumpuh Tangan Kiri, Bayi Ini Butuh Uluran Tangan Para Dermawan
Thursday, January 28, 2021
Foto Istimewa |
Adalah Saepuloh (36) seorang seniman (musisi) kecil yang hidupnya tergantung manggung dari panggung ke panggung karena dia adalah pemain elektun (keyboard) di acara pernikahan dan acara hiburan lainnya. Dia sedang sedih dan bingung, pasalnya bukan hanya semata sudah hampir 10 bulan tidak ada panggilan manggung sebab pandemi Covid-19 yang meluluhlantakan kehidupan dan penghidupan manusia, tapi bathinnya sangat terpukul memikirkan Fauzian Saepuloh putranya hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur. Kondisi sang anak terlihat mengkhawatirkan, kepalanya terus membesar dari awal lahir lingkaran kepalanya 37 cm. Sampai saat ini kepalanya mengalami pembesaran sampai 6 Cm menjadi menjadi 47 Cm. Dia tampak begitu menderita karena mengidap hidrosefalus.
Bayi yang lahir secara prematur diusia kandungan 8 bulan 23 hari ini, juga mengalami kelumpuhan di tangan kiri. Gejala awalnya sang anak sesak nafas dan kejang-kejang sebelum akhirnya didiagnosa mengidap hidrosefalus.
Berat sang anak bisa dikatakan tidak normal, hanya 3 kilogram dengan kondisi badan kecil dan kepala besar.
Selain itu, dari lahir sang anak tidak pernah menangis sama sekali dan menyusuinya hanya menggunakan selang lewat mulut.
Saepuloh mengatakan, putranya lahir di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung. Saat itu dia kaget karena dokter mengabarkan bahwa tangan putranya lumpuh, apalagi setelah dikasih tahu lagi putranya menderita hidrosefalus. Yang tadinya bahagia karena putranya lahir selamat, Saepuloh jadi terkulai lemas.
Saepuloh menegaskan, putranya yang kini berusia 26 hari membutuhkan perawatan secepatnya. Dan kata dokter RSKIA putranya harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dari RSHS, selanjutnya dirujuk lagi ke RS Santosa dan pada tanggal 25 Januari 2021 dia mendaftarkan putranya ke RS Santosa.
Kini Saepuloh hanya bisa berharap putranya bisa segera mendapat penangan dokter.
"Saya dari RS Santosa kemarin, katanya tanggal 4 Februari nanti disuruh datang kesana lagi buat mastiin. Mudah-mudahan bisa segera ditangani," harapnya.
Sebagai orang tua tentu saja sangat menyayangi putranya. Saepuloh dan sang istri, Ina Siti Rohmah (21) pun tetap tegar dan menyayangi sang anak, walau dalam segala keterbatasan dia akan terus berikhtiar mengusahakan biaya pengobatannya.
Foto Istimewa |
Meski usaha-usaha yang ditempuh Saepuloh belum membuahkan hasil, dia hanya bisa berharap ada keajaiban dari Sang Maha Pengasih agar buah hatinya bisa sembuh.
Saat ini, sang anak tinggal di rumah Ma Ende, nenek Saepuloh, di Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sengaja dia titipkan karena istrinya belum bisa mengurus anaknya akibat keterbatasan fisik, cacat kaki kiri dari lahir.
Sebelumnya, Saepuloh tinggal disebuah kontrakan tidak layak huni di daerah Warung Muncang, Kota Bandung. Kondisinya cukup miris, kontrakan tersebut berada di pinggir selokan yang kotor dan bau.
Saepuloh juga berharap ada pihak yang mau mengulurkan tangan, khususnya Pemerintah Kota Bandung agar bisa membantu biaya operasi kepala sang anak.
Andai ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu Fauzian Saepuloh bisa langsung menghubungi sang ayah Saepuloh melalui no teleponnya: +62 853-5128-7315. (Rls/AGP)***
Tatarjabar.com
January 28, 2021
CB Blogger
IndonesiaSaat ini, sang anak tinggal di rumah Ma Ende, nenek Saepuloh, di Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sengaja dia titipkan karena istrinya belum bisa mengurus anaknya akibat keterbatasan fisik, cacat kaki kiri dari lahir.
Sebelumnya, Saepuloh tinggal disebuah kontrakan tidak layak huni di daerah Warung Muncang, Kota Bandung. Kondisinya cukup miris, kontrakan tersebut berada di pinggir selokan yang kotor dan bau.
Saepuloh juga berharap ada pihak yang mau mengulurkan tangan, khususnya Pemerintah Kota Bandung agar bisa membantu biaya operasi kepala sang anak.
Andai ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu Fauzian Saepuloh bisa langsung menghubungi sang ayah Saepuloh melalui no teleponnya: +62 853-5128-7315. (Rls/AGP)***
Alami Hidrosefalus dan Lumpuh Tangan Kiri, Bayi Ini Butuh Uluran Tangan Para Dermawan
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, January 28, 2021
Foto Istimewa |
Adalah Saepuloh (36) seorang seniman (musisi) kecil yang hidupnya tergantung manggung dari panggung ke panggung karena dia adalah pemain elektun (keyboard) di acara pernikahan dan acara hiburan lainnya. Dia sedang sedih dan bingung, pasalnya bukan hanya semata sudah hampir 10 bulan tidak ada panggilan manggung sebab pandemi Covid-19 yang meluluhlantakan kehidupan dan penghidupan manusia, tapi bathinnya sangat terpukul memikirkan Fauzian Saepuloh putranya hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur. Kondisi sang anak terlihat mengkhawatirkan, kepalanya terus membesar dari awal lahir lingkaran kepalanya 37 cm. Sampai saat ini kepalanya mengalami pembesaran sampai 6 Cm menjadi menjadi 47 Cm. Dia tampak begitu menderita karena mengidap hidrosefalus.
Bayi yang lahir secara prematur diusia kandungan 8 bulan 23 hari ini, juga mengalami kelumpuhan di tangan kiri. Gejala awalnya sang anak sesak nafas dan kejang-kejang sebelum akhirnya didiagnosa mengidap hidrosefalus.
Berat sang anak bisa dikatakan tidak normal, hanya 3 kilogram dengan kondisi badan kecil dan kepala besar.
Selain itu, dari lahir sang anak tidak pernah menangis sama sekali dan menyusuinya hanya menggunakan selang lewat mulut.
Saepuloh mengatakan, putranya lahir di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung. Saat itu dia kaget karena dokter mengabarkan bahwa tangan putranya lumpuh, apalagi setelah dikasih tahu lagi putranya menderita hidrosefalus. Yang tadinya bahagia karena putranya lahir selamat, Saepuloh jadi terkulai lemas.
Saepuloh menegaskan, putranya yang kini berusia 26 hari membutuhkan perawatan secepatnya. Dan kata dokter RSKIA putranya harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dari RSHS, selanjutnya dirujuk lagi ke RS Santosa dan pada tanggal 25 Januari 2021 dia mendaftarkan putranya ke RS Santosa.
Kini Saepuloh hanya bisa berharap putranya bisa segera mendapat penangan dokter.
"Saya dari RS Santosa kemarin, katanya tanggal 4 Februari nanti disuruh datang kesana lagi buat mastiin. Mudah-mudahan bisa segera ditangani," harapnya.
Sebagai orang tua tentu saja sangat menyayangi putranya. Saepuloh dan sang istri, Ina Siti Rohmah (21) pun tetap tegar dan menyayangi sang anak, walau dalam segala keterbatasan dia akan terus berikhtiar mengusahakan biaya pengobatannya.
Foto Istimewa |
Meski usaha-usaha yang ditempuh Saepuloh belum membuahkan hasil, dia hanya bisa berharap ada keajaiban dari Sang Maha Pengasih agar buah hatinya bisa sembuh.
Saat ini, sang anak tinggal di rumah Ma Ende, nenek Saepuloh, di Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sengaja dia titipkan karena istrinya belum bisa mengurus anaknya akibat keterbatasan fisik, cacat kaki kiri dari lahir.
Sebelumnya, Saepuloh tinggal disebuah kontrakan tidak layak huni di daerah Warung Muncang, Kota Bandung. Kondisinya cukup miris, kontrakan tersebut berada di pinggir selokan yang kotor dan bau.
Saepuloh juga berharap ada pihak yang mau mengulurkan tangan, khususnya Pemerintah Kota Bandung agar bisa membantu biaya operasi kepala sang anak.
Andai ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu Fauzian Saepuloh bisa langsung menghubungi sang ayah Saepuloh melalui no teleponnya: +62 853-5128-7315. (Rls/AGP)***
Saat ini, sang anak tinggal di rumah Ma Ende, nenek Saepuloh, di Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat.
Sengaja dia titipkan karena istrinya belum bisa mengurus anaknya akibat keterbatasan fisik, cacat kaki kiri dari lahir.
Sebelumnya, Saepuloh tinggal disebuah kontrakan tidak layak huni di daerah Warung Muncang, Kota Bandung. Kondisinya cukup miris, kontrakan tersebut berada di pinggir selokan yang kotor dan bau.
Saepuloh juga berharap ada pihak yang mau mengulurkan tangan, khususnya Pemerintah Kota Bandung agar bisa membantu biaya operasi kepala sang anak.
Andai ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu Fauzian Saepuloh bisa langsung menghubungi sang ayah Saepuloh melalui no teleponnya: +62 853-5128-7315. (Rls/AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment