Wednesday, April 1, 2020
Yusa Djuyandi, Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional dan Global Universitas Padjadjaran |
DR. Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si : Lockdown Salah Satu Opsi Rasional Yang Dapat Dipertimbangkan Oleh Pemerintah
_________________________
Sudah lebih dari dua minggu sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan munculnya kasus positif Corona yang pertama di Indonesia, hingga saat ini wabah Corona semakin merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga saat ini jumlah mereka yang positif terpapar Corona juga dapat dikatakan sangat banyak, sudah ribuan, dan terbanyak berada di Jakarta, Jabar, dan Banten. Kita memang berharap dan berdoa semoga wabah ini dapat segera tertangani dan tidak ada lagi yang menjadi korban.
Terkait dengan semakin meluasnya wabah ini, kita sudah banyak merasakan dampak bagaimana rasanya kehilangan keluarga atau kerabat, bagaimana kita kehilangan rasa aman dan nyaman, dan bagaimana wabah ini memberikan pukulan yang cukup dahsyat pada kondisi kehidupan sosial dan ekonomi. Pada kondisi yang seperti itulah maka meluasnya wabah Covid 19 menjadi ancaman bagi keamanan nasional, khususnya human security.
Berkenaan dengan pemenuhan rasa aman warga negara, maka negara memang bertanggungjawab atas pemenuhan itu, sebab berkaitan dengan masalah keamanan nasional. Masalah keamanan nasional seyogianya tidak hanya dapat dipersepsikan sebagai adanya ancaman militer, tetapi didalamnya juga ada ancaman nir-militer.
Demikian dikatakan Dr.Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si, dalam keterngan persnya yang diterima redaksi, Selasa (31/3/2020).
Menurut Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional dan Global, Universitas Padjadajaran, pemerintah selaku penyelenggara kekuasaan negara saat ini memang telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid 19. Mulai dari ditetapkannya wabah ini sebagai bagian dari bencana nasional, diterapkannya kebijakan work from home untuk beberapa sektor pekerjaan, social distancing, hingga menambah jumlah tempat isolasi pasien positif Covid 19 dan lain sebagainya. Akan tetapi, kondisi itu ternyata belum mampu menekan secara signifikan angka penularan, sehingga banyak pihak mendorong adanya kebijakan lockdown.
“Berkenaan dengan lockdown, memang itu merupakan pilihan yang sulit di tengah adanya kemungkinan keterbatasan anggaran negara untuk memberikan dana jaminan sosial bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap, atau mungkin juga menjadi pilihan sulit bagi perusahaan atau industri skala kecil. Tetapi lockdown juga menjadi salah satu opsi yang rasional yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah”, demikian kata Yusa.
Lockdown oleh pemerintah, kata Yusa, dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tugas negara, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Meski lockdown dirasa berat tetapi langkah ini bisa menjadi langkah terbaik bila berkaca kepada keberhasilan beberapa negara yang menerapkannya untuk menekan penyebaran covid 19.
“Untuk mempermudah beban negara dalam menangani lockdown maka pemerintah juga dapat membuat ajakan kepada private sector untuk mendukung kebijakan lockdown, dengan memberikan kompensasi bagi karyawannya yang tidak bekerja ataupun memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan kata lain dalam menangani masalah keamanan penyebaran Covid ini diperlukan sinergi antar lembaga. Semoga Tuhan selalu memberi kita perlindungan. Aamiin”, demikian pungkas Yusa. (AGP/Red.)***
Covid 19 dan Ancaman Keamanan Non Tradisional
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, April 1, 2020
Yusa Djuyandi, Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional dan Global Universitas Padjadjaran |
DR. Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si : Lockdown Salah Satu Opsi Rasional Yang Dapat Dipertimbangkan Oleh Pemerintah
_________________________
Sudah lebih dari dua minggu sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan munculnya kasus positif Corona yang pertama di Indonesia, hingga saat ini wabah Corona semakin merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga saat ini jumlah mereka yang positif terpapar Corona juga dapat dikatakan sangat banyak, sudah ribuan, dan terbanyak berada di Jakarta, Jabar, dan Banten. Kita memang berharap dan berdoa semoga wabah ini dapat segera tertangani dan tidak ada lagi yang menjadi korban.
Terkait dengan semakin meluasnya wabah ini, kita sudah banyak merasakan dampak bagaimana rasanya kehilangan keluarga atau kerabat, bagaimana kita kehilangan rasa aman dan nyaman, dan bagaimana wabah ini memberikan pukulan yang cukup dahsyat pada kondisi kehidupan sosial dan ekonomi. Pada kondisi yang seperti itulah maka meluasnya wabah Covid 19 menjadi ancaman bagi keamanan nasional, khususnya human security.
Berkenaan dengan pemenuhan rasa aman warga negara, maka negara memang bertanggungjawab atas pemenuhan itu, sebab berkaitan dengan masalah keamanan nasional. Masalah keamanan nasional seyogianya tidak hanya dapat dipersepsikan sebagai adanya ancaman militer, tetapi didalamnya juga ada ancaman nir-militer.
Demikian dikatakan Dr.Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si, dalam keterngan persnya yang diterima redaksi, Selasa (31/3/2020).
Menurut Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional dan Global, Universitas Padjadajaran, pemerintah selaku penyelenggara kekuasaan negara saat ini memang telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid 19. Mulai dari ditetapkannya wabah ini sebagai bagian dari bencana nasional, diterapkannya kebijakan work from home untuk beberapa sektor pekerjaan, social distancing, hingga menambah jumlah tempat isolasi pasien positif Covid 19 dan lain sebagainya. Akan tetapi, kondisi itu ternyata belum mampu menekan secara signifikan angka penularan, sehingga banyak pihak mendorong adanya kebijakan lockdown.
“Berkenaan dengan lockdown, memang itu merupakan pilihan yang sulit di tengah adanya kemungkinan keterbatasan anggaran negara untuk memberikan dana jaminan sosial bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap, atau mungkin juga menjadi pilihan sulit bagi perusahaan atau industri skala kecil. Tetapi lockdown juga menjadi salah satu opsi yang rasional yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah”, demikian kata Yusa.
Lockdown oleh pemerintah, kata Yusa, dapat dilakukan dengan mendasarkan pada tugas negara, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Meski lockdown dirasa berat tetapi langkah ini bisa menjadi langkah terbaik bila berkaca kepada keberhasilan beberapa negara yang menerapkannya untuk menekan penyebaran covid 19.
“Untuk mempermudah beban negara dalam menangani lockdown maka pemerintah juga dapat membuat ajakan kepada private sector untuk mendukung kebijakan lockdown, dengan memberikan kompensasi bagi karyawannya yang tidak bekerja ataupun memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan kata lain dalam menangani masalah keamanan penyebaran Covid ini diperlukan sinergi antar lembaga. Semoga Tuhan selalu memberi kita perlindungan. Aamiin”, demikian pungkas Yusa. (AGP/Red.)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment