Saturday, April 26, 2025
![]() |
Pengerjaan mural di TKK Cirebon oleh tim lintas Prodi UK Maranatha (Foto Istimewa) |
Sejumlah 40 dosen dan mahasiswa dari Program Studi Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha berkolaborasi dengan Program Studi Sastra Jepang, Desain Interior, Teknik Sipil dan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha, pada hari Sabtu (26/4/2025), meluncur ke arah Cirebon untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Rombongan berangkat dari kampus Maranatha Jl. Surya Sumantri No. 65 Bandung, dipimpin langsung oleh Ketua Prodi Seni Rupa Murni, Dr. Ismet Zainal Effendi dan Ketua Pelaksana Pengabdian, Dr. Ariesa Pandanwangi. Bentuk pengabdian pada masyarakat kali ini dengan membuat Mural bertajuk “Harmoni Flora dalam Gaya Dekoratif” di TKK Penabur Cirebon. Kegiatan ini juga dapat dukungan dari mitra industri pabrik cat.
![]() |
Salah satu mural dengan tema harmoni flora dari empat mural yang dikerjakan (Foto Istimewa) |
Kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga pembuktian nyata bahwa seni rupa bisa menjadi jalan untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Kegiatan berlangsung penuh semangat dan antusiasme sejak pagi hari. Adapun dinding yang dikerjakan, dihiasi mural, adalah 4 dinding dengan total sepanjang 15 meter. Para Dosen dan mahasiswa tampak aktif untuk bersama-sama memberikan yang terbaik dalam pengerjaan mural. “Kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak hanya untuk dinikmati di galeri, tapi juga bisa hadir di tengah masyarakat dan membawa dampak positif,” ujar Ismet dalam sambutannya.
![]() |
Bekerjasama, memberikan yang terbaik bagi masyarakat (Foto Istimewa) |
Sedangkan, Ariesa menyatakan bahwa bahwa flora atau tumbuh-tumbuhan dipilih sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam, “Dalam dunia seni, flora adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. Dengan gaya dekoratif, kami mencoba mengangkat keindahan alami tersebut ke dalam karya seni mural yang mudah dipahami oleh anak anak.
Tentu saja hal ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah Taman kanak- kanak Penabur Cirebon Ibu Anita. Dia mengungkapkan bahwa sudah sejak lama pihak sekolah ingin memanfaatkan dinding kosong sebagai bagian dari pembelajaran anak anak, ungkapnya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa bermain sambil belajar anak anak dapat mempelajari tentang warna, dan objek visual berbagai flora. Secara tidak disadari hal ini sudah terjadi alih pengetahuan.
![]() |
Foto Istimewa |
Dalam pengabdian ini para mahasiswa mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari kelas studio lukis ke dalam medium yang berbeda. Biasanya kanvas kini beralih ke dinding yang luas dan panjang. Tantangannya mereka juga harus menaklukan ketinggian dinding. Mereka bekerja sama dengan tim untuk membuat lingkungan sekolah menjadi lebih hidup dan penuh warna.
Tim dari Universitas Kristen Maranatha mampu menghidupkan narasi visual melalui perpaduan warna yang kontras dan objek visual yang menarik
![]() |
Tim pengabdi foto bersama disalah satu dinding yang sudah selesai dikerjakan (Foto Istimewa) |
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata bagaimana dosen dan mahasiswa seni rupa murni tidak hanya berkarya di ruang studio, tetapi juga mampu turun ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, dan menghadirkan karya yang relevan dan inspiratif. Hal ini menjadi pesan kuat bagi anak anak yang sedang tumbuh kembang. Seni rupa murni bukan sekadar menggambar, tetapi adalah cara berpikir, cara melihat dunia, dan cara menghidupkan imajinasi.
"Mengabdi Lewat Kreativitas Pengabdian masyarakat yang dilakukan ini juga memperkuat keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim lintas angkatan, serta mempraktikkan langsung teori-teori yang mereka pelajari di kampus. Selain itu, kegiatan seperti ini membuka mata para mahasiswa bahwa karya seni bisa hadir di tempat-tempat yang sederhana namun penuh makna," demikian pungkas Ariesa Pandanwangi. ***Rls. AEP.Red AGP
Tatarjabar.com
April 26, 2025
CB Blogger
IndonesiaProgram Studi Seni Rupa Murni UK Maranatha, Buktikan Melalui Seni Bisa Mengabdi
Posted by
Tatarjabar.com on Saturday, April 26, 2025
![]() |
Pengerjaan mural di TKK Cirebon oleh tim lintas Prodi UK Maranatha (Foto Istimewa) |
Sejumlah 40 dosen dan mahasiswa dari Program Studi Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha berkolaborasi dengan Program Studi Sastra Jepang, Desain Interior, Teknik Sipil dan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha, pada hari Sabtu (26/4/2025), meluncur ke arah Cirebon untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Rombongan berangkat dari kampus Maranatha Jl. Surya Sumantri No. 65 Bandung, dipimpin langsung oleh Ketua Prodi Seni Rupa Murni, Dr. Ismet Zainal Effendi dan Ketua Pelaksana Pengabdian, Dr. Ariesa Pandanwangi. Bentuk pengabdian pada masyarakat kali ini dengan membuat Mural bertajuk “Harmoni Flora dalam Gaya Dekoratif” di TKK Penabur Cirebon. Kegiatan ini juga dapat dukungan dari mitra industri pabrik cat.
![]() |
Salah satu mural dengan tema harmoni flora dari empat mural yang dikerjakan (Foto Istimewa) |
Kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga pembuktian nyata bahwa seni rupa bisa menjadi jalan untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Kegiatan berlangsung penuh semangat dan antusiasme sejak pagi hari. Adapun dinding yang dikerjakan, dihiasi mural, adalah 4 dinding dengan total sepanjang 15 meter. Para Dosen dan mahasiswa tampak aktif untuk bersama-sama memberikan yang terbaik dalam pengerjaan mural. “Kami ingin menunjukkan bahwa seni tidak hanya untuk dinikmati di galeri, tapi juga bisa hadir di tengah masyarakat dan membawa dampak positif,” ujar Ismet dalam sambutannya.
![]() |
Bekerjasama, memberikan yang terbaik bagi masyarakat (Foto Istimewa) |
Sedangkan, Ariesa menyatakan bahwa bahwa flora atau tumbuh-tumbuhan dipilih sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam, “Dalam dunia seni, flora adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. Dengan gaya dekoratif, kami mencoba mengangkat keindahan alami tersebut ke dalam karya seni mural yang mudah dipahami oleh anak anak.
Tentu saja hal ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah Taman kanak- kanak Penabur Cirebon Ibu Anita. Dia mengungkapkan bahwa sudah sejak lama pihak sekolah ingin memanfaatkan dinding kosong sebagai bagian dari pembelajaran anak anak, ungkapnya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa bermain sambil belajar anak anak dapat mempelajari tentang warna, dan objek visual berbagai flora. Secara tidak disadari hal ini sudah terjadi alih pengetahuan.
![]() |
Foto Istimewa |
Dalam pengabdian ini para mahasiswa mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari kelas studio lukis ke dalam medium yang berbeda. Biasanya kanvas kini beralih ke dinding yang luas dan panjang. Tantangannya mereka juga harus menaklukan ketinggian dinding. Mereka bekerja sama dengan tim untuk membuat lingkungan sekolah menjadi lebih hidup dan penuh warna.
Tim dari Universitas Kristen Maranatha mampu menghidupkan narasi visual melalui perpaduan warna yang kontras dan objek visual yang menarik
![]() |
Tim pengabdi foto bersama disalah satu dinding yang sudah selesai dikerjakan (Foto Istimewa) |
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata bagaimana dosen dan mahasiswa seni rupa murni tidak hanya berkarya di ruang studio, tetapi juga mampu turun ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, dan menghadirkan karya yang relevan dan inspiratif. Hal ini menjadi pesan kuat bagi anak anak yang sedang tumbuh kembang. Seni rupa murni bukan sekadar menggambar, tetapi adalah cara berpikir, cara melihat dunia, dan cara menghidupkan imajinasi.
"Mengabdi Lewat Kreativitas Pengabdian masyarakat yang dilakukan ini juga memperkuat keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim lintas angkatan, serta mempraktikkan langsung teori-teori yang mereka pelajari di kampus. Selain itu, kegiatan seperti ini membuka mata para mahasiswa bahwa karya seni bisa hadir di tempat-tempat yang sederhana namun penuh makna," demikian pungkas Ariesa Pandanwangi. ***Rls. AEP.Red AGP
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment