Home
» Pendidikan
» ISBI Gelar Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara Untuk Mengajarkan Karakter Pada Anak Usia Dini
Tuesday, November 19, 2024
Anak tampil berani berekpresi dan mengingat etika moral pada isi cerita (foto Den SP) |
Pendidikan karakter penting sekali untuk anak usia dini karena dapat membantu anak mengembangkan potensi dan membentuk kepribadiannya secara utuh
Pendidikan karakter baik sekali kalau diajarkan pada anak usia emas (0-5 tahun) karena pada usia ini, pertumbuhan otak anak sangat cepat dan mudah menyerap informasi serta meniru perilaku. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan yang pesat dari segi fisik dan kecerdasannya.
Ada banyak cara mengajarkan karakter bagi anak, salah satunya yang kerap dilakukan orang-orang tua kita zaman dulu yaitu dengan mendongengkan cerita-cerita rakyat sebagai pengantar tidur. Karena kita tahu belakangan bahwa cerita rakyat itu adalah sastra lisan yang mengandung ajaran etika dan moral yang luhur, anak- anak usia dini yang mendengar cerita tersebut akan teringat betul bagaima harus bersikap baik di kehidupannya, mencontoh sikap dan perilaku yang dilakukkan tokoh-tokoh cerita rakyat tersebut.
Sepertinya atas dasar itulah ISBI Bandung bekerjasama dengan GTKI, Himpaudi, dan IGRA, menggelar acara Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara untuk Siswa PAUD se-Priangan Barat 2024, yang berlangsung Sabtu (16/11/2024) di Gedung PGRI Provinsi Jawa Barat Jl. Talaga Bodas No. 56-58 Kec. Lengkong Bandung.
Sebagaimana diketahui, story telling itu adalah kegiatan menyampaikan cerita kepada pendengar, baik secara lisan atau dengan menggunakan alat /media.
Kenapa story telling ini diajarkan pada PAUD/TK, karena kita ingin penamaman karakter itu dimulai dari usia dini dan kami berharap dengan keberaniannya untuk tampil dihadapan orang banyak, kepercayaan diri anak akan muncul.
Ketika story telling ini diajarakan sejak dini berarti anak akan punya keterampilan menguasai dirinya sendiri, itu yang paling pertama. Kemudian guru-gurunya mulai mengasah potensi anak didiknya.
Kemudian dengan story telling ini akan mengasah kecakapan, kecerdikan, akan memunculkan kecerdasan sosial, ada kecerdasan bagaimana memaknai dari intelegensianya kemudian bagamana menghapal dan ketika sudah hapal ini mau diapakan, dan di acara ini anak tidak diatur guru, guru hanya mengarahkan, ketika tampil di sini anak-anak bebas mengekpresikan dirinya.
“Yang terpenting bagaimana kita mengajarkan etika pada anak dengan nilai-nilai luhur yang ada dalam cerita rakyat, bagaimana harus bersikap, bertindak, berbicara, dan berpikir, sebab biasanya tradisi lisan itu mengajarkan kita etika, estetika, bagaimana cara berprilaku yang benar. Kemudian bagaimana cerita rakyat nusantara ini menjadi referensi bagi anak-anak kita yang nilai-nilai luhurnya bisa diimplementasikan dalam kehidupannya di kemudian hari, itu yang terpenting,“ demikian disampaikan Rektor ISBI Retno Dwimarwati, dalam sambutannya.
Rektor sangat mengapresiasi acara pendidikan karakter anak lewat cerita rakyat nusantara ini, sebab hasilnya langsung terbukti, anak berani tampil dan memukau, dan semua ini tentu saja berkat kinerja guru-gurunya yang luar biasa, katanya.
Ya luar biasa, karena tak mudah mengajarkan anak-anak di usia dini, harus super sabar dan memiliki berbagai kompetensi, guru PAUD/TK harus bisa menyanyi, menari, olahraga, harus bisa semuanya. “ini adalah pekerjaan yang luar biasa,” puji bu rektor.
Sementara itu Ketua Pelaksana kegiatan Rieke Sukmawati mengatakan, kegiatan Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lokakarya pada oktober lalu yang diikuti oleh perwakilan guru se-Priangan Barat.
Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara ini diikuti oleh 25 siswa PAUD se-Priangan Barat yang Ngadongeng cerita- cerita rakyat nusantara.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam pemahaman anak-anak tentang cerita rakyat Nusantara. Mereka bebas berkreasi secara kreatif untuk menyampaikan pesan moral yang ada dalam carita rakyat nusantara tersebut dengan gaya dan pemahaman mereka masing-masing dan Alhamdulillah, hasilnya bisa dilihat, anak-anak dengan percaya diri bisa menampilkan narasi dari cerita rakyat nusantara yang sudah dipilihnya,” demikian kata Rieke.
Iman Soleh dosen ISBI yang juga seniman, sutradra, aktor dan penulis naskah yang menjadi Dewan Juri dalam kegiatan tersebut pun sangat mengapresiasi kreativitas siswa PAUD yang berani tampil dan percaya diri.
Tentu saja kata Iman, ini adalah kerja semua tim. Dari mulai yang membuat naskah cerita, aransemen musik hingga gambar penunjangnya, sehingga cerita rakyat nusantara itu ditampilkan menjadi menarik.
Kegiatan ini menurutnya, bermanfaat dalam perkembangan budaya, dan sebagai wahana untuk mengajarkan etika, moral dan norma-norma yang ada di masyarakat kepada anak-anak untuk bekal kehidupan bermasyarakatnya kelak.
“Saya berharap, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini tapi harus ada pendokumentasian cerita rakyat nusantara ini dalam bentuk tulisan,” pungkasnya. (Asep GP)***
ISBI Gelar Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara Untuk Mengajarkan Karakter Pada Anak Usia Dini
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, November 19, 2024
Anak tampil berani berekpresi dan mengingat etika moral pada isi cerita (foto Den SP) |
Pendidikan karakter penting sekali untuk anak usia dini karena dapat membantu anak mengembangkan potensi dan membentuk kepribadiannya secara utuh
Pendidikan karakter baik sekali kalau diajarkan pada anak usia emas (0-5 tahun) karena pada usia ini, pertumbuhan otak anak sangat cepat dan mudah menyerap informasi serta meniru perilaku. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan yang pesat dari segi fisik dan kecerdasannya.
Ada banyak cara mengajarkan karakter bagi anak, salah satunya yang kerap dilakukan orang-orang tua kita zaman dulu yaitu dengan mendongengkan cerita-cerita rakyat sebagai pengantar tidur. Karena kita tahu belakangan bahwa cerita rakyat itu adalah sastra lisan yang mengandung ajaran etika dan moral yang luhur, anak- anak usia dini yang mendengar cerita tersebut akan teringat betul bagaima harus bersikap baik di kehidupannya, mencontoh sikap dan perilaku yang dilakukkan tokoh-tokoh cerita rakyat tersebut.
Sepertinya atas dasar itulah ISBI Bandung bekerjasama dengan GTKI, Himpaudi, dan IGRA, menggelar acara Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara untuk Siswa PAUD se-Priangan Barat 2024, yang berlangsung Sabtu (16/11/2024) di Gedung PGRI Provinsi Jawa Barat Jl. Talaga Bodas No. 56-58 Kec. Lengkong Bandung.
Sebagaimana diketahui, story telling itu adalah kegiatan menyampaikan cerita kepada pendengar, baik secara lisan atau dengan menggunakan alat /media.
Kenapa story telling ini diajarkan pada PAUD/TK, karena kita ingin penamaman karakter itu dimulai dari usia dini dan kami berharap dengan keberaniannya untuk tampil dihadapan orang banyak, kepercayaan diri anak akan muncul.
Ketika story telling ini diajarakan sejak dini berarti anak akan punya keterampilan menguasai dirinya sendiri, itu yang paling pertama. Kemudian guru-gurunya mulai mengasah potensi anak didiknya.
Kemudian dengan story telling ini akan mengasah kecakapan, kecerdikan, akan memunculkan kecerdasan sosial, ada kecerdasan bagaimana memaknai dari intelegensianya kemudian bagamana menghapal dan ketika sudah hapal ini mau diapakan, dan di acara ini anak tidak diatur guru, guru hanya mengarahkan, ketika tampil di sini anak-anak bebas mengekpresikan dirinya.
“Yang terpenting bagaimana kita mengajarkan etika pada anak dengan nilai-nilai luhur yang ada dalam cerita rakyat, bagaimana harus bersikap, bertindak, berbicara, dan berpikir, sebab biasanya tradisi lisan itu mengajarkan kita etika, estetika, bagaimana cara berprilaku yang benar. Kemudian bagaimana cerita rakyat nusantara ini menjadi referensi bagi anak-anak kita yang nilai-nilai luhurnya bisa diimplementasikan dalam kehidupannya di kemudian hari, itu yang terpenting,“ demikian disampaikan Rektor ISBI Retno Dwimarwati, dalam sambutannya.
Rektor sangat mengapresiasi acara pendidikan karakter anak lewat cerita rakyat nusantara ini, sebab hasilnya langsung terbukti, anak berani tampil dan memukau, dan semua ini tentu saja berkat kinerja guru-gurunya yang luar biasa, katanya.
Ya luar biasa, karena tak mudah mengajarkan anak-anak di usia dini, harus super sabar dan memiliki berbagai kompetensi, guru PAUD/TK harus bisa menyanyi, menari, olahraga, harus bisa semuanya. “ini adalah pekerjaan yang luar biasa,” puji bu rektor.
Sementara itu Ketua Pelaksana kegiatan Rieke Sukmawati mengatakan, kegiatan Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lokakarya pada oktober lalu yang diikuti oleh perwakilan guru se-Priangan Barat.
Festival Story Telling Cerita Rakyat Nusantara ini diikuti oleh 25 siswa PAUD se-Priangan Barat yang Ngadongeng cerita- cerita rakyat nusantara.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam pemahaman anak-anak tentang cerita rakyat Nusantara. Mereka bebas berkreasi secara kreatif untuk menyampaikan pesan moral yang ada dalam carita rakyat nusantara tersebut dengan gaya dan pemahaman mereka masing-masing dan Alhamdulillah, hasilnya bisa dilihat, anak-anak dengan percaya diri bisa menampilkan narasi dari cerita rakyat nusantara yang sudah dipilihnya,” demikian kata Rieke.
Iman Soleh dosen ISBI yang juga seniman, sutradra, aktor dan penulis naskah yang menjadi Dewan Juri dalam kegiatan tersebut pun sangat mengapresiasi kreativitas siswa PAUD yang berani tampil dan percaya diri.
Tentu saja kata Iman, ini adalah kerja semua tim. Dari mulai yang membuat naskah cerita, aransemen musik hingga gambar penunjangnya, sehingga cerita rakyat nusantara itu ditampilkan menjadi menarik.
Kegiatan ini menurutnya, bermanfaat dalam perkembangan budaya, dan sebagai wahana untuk mengajarkan etika, moral dan norma-norma yang ada di masyarakat kepada anak-anak untuk bekal kehidupan bermasyarakatnya kelak.
“Saya berharap, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini tapi harus ada pendokumentasian cerita rakyat nusantara ini dalam bentuk tulisan,” pungkasnya. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment