Monday, August 26, 2024
Indonesia banyak melahirkan atlet-atlet panjang tebing hebat, mendunia. Dan itu sudah dibuktikan oleh Vedriq Leonardo yang berhasil menyabet Emas di perhelatan olahraga dunia, Olimpiade Paris 2024 baru-baru ini.
Demikian juga Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung Raya adalah pelopor olahraga panjat tebing ini, “ Karena pada tahun 1960 olahraga Panjang Tebing sudah diperkenalkan di Tebing Citatah, Kabupaten Bandung Barat (KBB)”.
Hal tersebut dikatakan Ketua Pembina YPTBL Universitas Langlangbuana (Unla) Komjen Pol. (Purn) Drs. H. Nana Permana didampingi Wakil Ketua PMI Jabar Kombes Pol (Purn) Dr. H. Ruhanda. Ketika membuka Festival Panjat Tebing untuk Pelajar dan Masyarakat Umum yang digelar Mahasiswa Pecinta Lingkungan Alam (Mapella) Unla bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jabar, yang berlangsung di Kampus Unla Jl. Karapitan No.116 Kota Bandung, Minggu (25/8/2024).
Kata Nana, Panjat Tebing diperlombakan pertama kalinya tahun 1988 di Pantai Jembaran, Bali. Sedangkan untuk Perlombaan tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON) panjat tebing baru diperlombakan tahun 2000, pada PON ke-15, dan prestasi yang membanggakan dan mengharumkan bangsa, baru saja diraih oleh Vedriq Leonardo yang berhasil meraih emas di Olimpade Paris 2024.
"Semoga semangat medali emas ini terus membara dan menyebar kepada para pelajar dan generasi muda untuk terus berprestasi,” ujar Nana Permana.
Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir Brigjen Pol (P) Dr. H. Agus Kusnaedi, S.IK., ST., MM (Ketua Pengurus YPTBL) dan Brigjen Pol (P) Dr. H.R.A.R. Harry Anwar, Drs., SH.,MH selaku Rektor Unla.
Sementara itu Ruhanda yang juga sebagai Pengawas YPTBL mengatakan, jumlah peserta panjat tebing yang akan digelar selama 4 hari ini berjumlah 100 orang, peserta datang dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Festival panjat tebing ini digelar sebagai media penyaluran minat, bakat dan potensi olahraga panjat tebing, untuk kemampuan fisik maupun prestasi.
“Ajang ini juga untuk sarana penguatan informasi, komunikasi dan silaturahmi serta pembentukan jaringan baik antar peserta, dan organisasi pecinta panjat tebing,“ pungkasnya. (Asep GP)***
Mapella Unla Gelar Festival Panjat Tebing Pelajar dan Umum 2024
Indonesia banyak melahirkan atlet-atlet panjang tebing hebat, mendunia. Dan itu sudah dibuktikan oleh Vedriq Leonardo yang berhasil menyabet Emas di perhelatan olahraga dunia, Olimpiade Paris 2024 baru-baru ini.
Demikian juga Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung Raya adalah pelopor olahraga panjat tebing ini, “ Karena pada tahun 1960 olahraga Panjang Tebing sudah diperkenalkan di Tebing Citatah, Kabupaten Bandung Barat (KBB)”.
Hal tersebut dikatakan Ketua Pembina YPTBL Universitas Langlangbuana (Unla) Komjen Pol. (Purn) Drs. H. Nana Permana didampingi Wakil Ketua PMI Jabar Kombes Pol (Purn) Dr. H. Ruhanda. Ketika membuka Festival Panjat Tebing untuk Pelajar dan Masyarakat Umum yang digelar Mahasiswa Pecinta Lingkungan Alam (Mapella) Unla bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jabar, yang berlangsung di Kampus Unla Jl. Karapitan No.116 Kota Bandung, Minggu (25/8/2024).
Kata Nana, Panjat Tebing diperlombakan pertama kalinya tahun 1988 di Pantai Jembaran, Bali. Sedangkan untuk Perlombaan tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON) panjat tebing baru diperlombakan tahun 2000, pada PON ke-15, dan prestasi yang membanggakan dan mengharumkan bangsa, baru saja diraih oleh Vedriq Leonardo yang berhasil meraih emas di Olimpade Paris 2024.
"Semoga semangat medali emas ini terus membara dan menyebar kepada para pelajar dan generasi muda untuk terus berprestasi,” ujar Nana Permana.
Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir Brigjen Pol (P) Dr. H. Agus Kusnaedi, S.IK., ST., MM (Ketua Pengurus YPTBL) dan Brigjen Pol (P) Dr. H.R.A.R. Harry Anwar, Drs., SH.,MH selaku Rektor Unla.
Sementara itu Ruhanda yang juga sebagai Pengawas YPTBL mengatakan, jumlah peserta panjat tebing yang akan digelar selama 4 hari ini berjumlah 100 orang, peserta datang dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Festival panjat tebing ini digelar sebagai media penyaluran minat, bakat dan potensi olahraga panjat tebing, untuk kemampuan fisik maupun prestasi.
“Ajang ini juga untuk sarana penguatan informasi, komunikasi dan silaturahmi serta pembentukan jaringan baik antar peserta, dan organisasi pecinta panjat tebing,“ pungkasnya. (Asep GP)***
No comments :
Post a Comment