Friday, March 24, 2023
Andri Perkasa Kantaprawira (Foto Asep GP) |
Saya tentu tidak akan menolak tuntutan publik. Tetapi saya tidak mau melampaui realita seberapa banyak nanti publik mendukung saya di pemilu 2024 ini. Kalau ternyata saya mendapat dukungan publik sekitar 20%-25% warga kota Bandung. Tentu saya akan melakukan proses-proses sosial, bagaimana dukungan 20%-25% ini jadi berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan warga Kota Bandung terutama pribuminya.
Hal tersebut mengemuka setelah Citra Survei Indonesia merilis hasil survei potensial untuk Pemilihan Walikota Bandung di Kafe Kalaras Jl. R.E. Martadina (Jalan Riau) No. 47 Kota Bandung, Selasa (21/3/2023). Andri berada di 10 besar Calon Walikota Bandung dengan perolehan elektabilitas 4.1 %.
Andri sendiri mengaku kaget campur tidak percaya. Pasalnya, “Tiba-tiba ada survey dadakan yang dilaunching oleh Kang Memet Hakim tentang siapa walikota yang bisa meringankan soal pajak pertanahan. Saya tiba-tiba dimasukan dengan nama yang salah “Kataprawira” bukan Kantaprawira. Supaya tidak malu dan GR, saya share hasil itu ke beberapa jejaring dan ternyata saya dengan Edwin Senjaya paling banyak dalam dua hari dapat dukungan jejaring,“ kata Andri, usai acara pertemuan CSI dengan awak media.
Kata Andri, Kelihatannya CSI sengaja memasukan namanya ke dalam survey, untuk mengetahui apakah Andri cukup punya nama di publik kota Bandung ini. Dan ternyata, “Alhamdulillah hasil survei CSI ini menempatkan saya punya elektabilitas 4,1%. Artinya hasil survei 4,1% itu ekuivalen/sama dengan, 50-60 ribu orang kota Bandung yang menaruh kepercayaan ke saya sebagai Calon Walikota,“ katanya gembira.
Andri memang selama ini dikenal tidak hanya sebagai tokoh publik di bidang kebudayaan dan gerakan politik kesundaan (Andri salah seorang perintis dan panitia Kongres Sunda). Selain itu, dia juga calon anggota DPD RI tahun 2019 yang didukung 10 ribu warga Bandung.
“Jadi kalau ada orang yang mempertanyakan darimana Andri punya sumber daya calon, ya saya pernah mengikuti politik elektoral dalam bentuk DPD RI,“ katanya serius.
Tetapi kata Andri, yang paling penting tentang siapakah Walikota Bandung ke depan ini, adalah orang yang punya visi holistik tentang Bandung sebagai kota yang punya sejarah panjang. Kota yang punya marwah nilai internasional. Untuk itu tentu Bandung harus dibangun sebagai sebuah kota modern yang berkebudayaan.
Sekarang, menurut Andri, di kota Bandung ini masih banyak pembangunan-pembangunan yang tidak dijalankan berdasarkan perencanaan yang baik. Padahal Bandung ini penuh dengan universitas-universitas terbaik. Jadi walikota mendatang harus orang yang supel bisa membangun sebuah kolaborasi pentahelix antara dunia politik, bisnis, stakeholder, media massa. Terutama komitmen kita kepada kewargaan, jangan sampai Bandung ini makin lama makin menjadi kota yang super modern yang di dalamnya ada berbagai macam perumahan super modern seperti Agung Podomoro, Mesjid Al-Jabar yang memang menjadi sebuah daya tarik, tetapi kurang memperhatikan kelayakan tata ruang, juga Kiara Park, jembatan-jembatan layang, harus dibicarakan baik-baik.
“Jangan sampai tatakota ini dibuat rekayasa, dibangun jembatan layang di berbagai tempat, tapi bukan untuk melayani dalam rangka tata ruang publik, tetapi hanya untuk kepentingan oligarki-oligarki ekonomi. Saya harap siapapun Walikota Bandung nanti adalah orang-orang yang berani menegakkan bebenaran dalam rangka melindungi kepentingan publik Kota Bandung,“ tegasnya.
Jadi apakah Andri Perkasa Kantaprawira nanti akan mencalonkan secara resmi?
“Saya tentu tidak akan menolak tuntutan publik. Tetapi saya tidak mau melampaui realita seberapa banyak nanti publik mendukung saya di pemilu 2024 ini. Kalau ternyata saya medapat dukungan publik sekitar 20%-25% warga kota Bandung. Tentu saya akan melakukan proses-proses sosial, bagaimana dukungan 20%-25% ini jadi berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan warga Kota Bandung terutama pribuminya,“ pungkasnya.
***
Andri Perkasa Kantaprawira dilahirkan di Bandung 3 September 1968. Andri adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara (satu perempuan 3 laki –laki). Ayahnya, Iskandar Kantraprawira pegawai BRI (alun-alun Bandung) yang jujur, terah Ajengan Rapi Cileungcing – Garut (gurunya Abah Anom), keluarga Kantaprawira memang dari Garut. Ibunya Ecin Kuraesin, anak seorang petani kaya dan tokoh di Citarik Palabuhanratu – Sukabumi. Serta Kakeknya Iyeh kantaprawira menikah dengan cucunya Dalem Bogor Ratu Banunajar. Jadi secara genetika Andri adalah perpaduan antara terah Garut, Bogor dan Palabuhan Ratu (Sukabumi).
Andri dibesarkan oleh kakeknya karena kakaknya sakit-sakitan, Andri kala itu hinga umur 7 tahun tinggal bersama kakeknya di Jalan Sumedang No. 4 Bandung. Kakeknya, Iyeh Kantaprawira adalah pelopor pertanian terintegrasi ketika jadi Kepala Dinas Pertanian (mengacu pada pertanian modern pake semprot pesawat, ada bank tanah, dsb) lulusan SPMA - sekolah pertanian Bogor angkatan kedua dan juga pernah jadi juru tulis/sekretaris Pak Sadikin (bapaknya Bang Ali Sadikin) jadi kakeknya bisa disebut sebagai pakar pertanian primer industri pada masa awal kemerdekaan. Jadi tak heran kalau Andri pun sejak mahasiswa menjadi pejuang agraria. Sarjana Ilmu Politik Unpar dan Magister Manajemen Stima IMI - Jakarta (2017) ini, pernah menjadi bakor pertama Mahasiswa Bandung di KPMURI (Komite Pemuda Mahaiswa Untuk Rakyat Indonesia) dalam kasus Badega - Garut.
Andri juga tercatat sebagai Aktivis Pro Demokrasi 80-an, Aktivis Gerakan Mahasiswa Islam Bandung (89-91), Pengajar Hubungan Internasional 94-95. Peneliti Kebijakan Publik 95-96, Koordinator Politik Lembaga Studi Pertahanan dan Studi strategis Indonesia 96-98.
Anggota KPU Kota Bandung 2003-2008, Sekjen Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (BAMMUS) Jabar 2009-2013, Insiator/Pupuhu Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) 2017, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Galuh Pakuan 2018 - sekarang dan sekarang Ketua SC Kongres Sunda.
Andri menikah dengan Wiyatini Sutarsih orang Ponggok Polanharjo, Klaten – Jawa Tengah, ketemu di KA Parahyangan, buah kasih sayangnya adalah seorang putra yang punya kelebihan / indigo Cakrabuana Titis Kantraparawira.
Andri adalah orang merdeka, secara riil tdk pernah bekerja formil, pernah binis walet di Subang tapi gagal karena pesaingnya mafia kuat, selepas bekerja di KPU, kini Andri bersama istrinya sukses jadi pengusaha tekstil batik. (Asep GP)***
Andri P. Kantaprawira Masuk 10 Besar Survei Cawalkot Bandung
Posted by
Tatarjabar.com on Friday, March 24, 2023
Andri Perkasa Kantaprawira (Foto Asep GP) |
Saya tentu tidak akan menolak tuntutan publik. Tetapi saya tidak mau melampaui realita seberapa banyak nanti publik mendukung saya di pemilu 2024 ini. Kalau ternyata saya mendapat dukungan publik sekitar 20%-25% warga kota Bandung. Tentu saya akan melakukan proses-proses sosial, bagaimana dukungan 20%-25% ini jadi berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan warga Kota Bandung terutama pribuminya.
Hal tersebut mengemuka setelah Citra Survei Indonesia merilis hasil survei potensial untuk Pemilihan Walikota Bandung di Kafe Kalaras Jl. R.E. Martadina (Jalan Riau) No. 47 Kota Bandung, Selasa (21/3/2023). Andri berada di 10 besar Calon Walikota Bandung dengan perolehan elektabilitas 4.1 %.
Andri sendiri mengaku kaget campur tidak percaya. Pasalnya, “Tiba-tiba ada survey dadakan yang dilaunching oleh Kang Memet Hakim tentang siapa walikota yang bisa meringankan soal pajak pertanahan. Saya tiba-tiba dimasukan dengan nama yang salah “Kataprawira” bukan Kantaprawira. Supaya tidak malu dan GR, saya share hasil itu ke beberapa jejaring dan ternyata saya dengan Edwin Senjaya paling banyak dalam dua hari dapat dukungan jejaring,“ kata Andri, usai acara pertemuan CSI dengan awak media.
Kata Andri, Kelihatannya CSI sengaja memasukan namanya ke dalam survey, untuk mengetahui apakah Andri cukup punya nama di publik kota Bandung ini. Dan ternyata, “Alhamdulillah hasil survei CSI ini menempatkan saya punya elektabilitas 4,1%. Artinya hasil survei 4,1% itu ekuivalen/sama dengan, 50-60 ribu orang kota Bandung yang menaruh kepercayaan ke saya sebagai Calon Walikota,“ katanya gembira.
Andri memang selama ini dikenal tidak hanya sebagai tokoh publik di bidang kebudayaan dan gerakan politik kesundaan (Andri salah seorang perintis dan panitia Kongres Sunda). Selain itu, dia juga calon anggota DPD RI tahun 2019 yang didukung 10 ribu warga Bandung.
“Jadi kalau ada orang yang mempertanyakan darimana Andri punya sumber daya calon, ya saya pernah mengikuti politik elektoral dalam bentuk DPD RI,“ katanya serius.
Tetapi kata Andri, yang paling penting tentang siapakah Walikota Bandung ke depan ini, adalah orang yang punya visi holistik tentang Bandung sebagai kota yang punya sejarah panjang. Kota yang punya marwah nilai internasional. Untuk itu tentu Bandung harus dibangun sebagai sebuah kota modern yang berkebudayaan.
Sekarang, menurut Andri, di kota Bandung ini masih banyak pembangunan-pembangunan yang tidak dijalankan berdasarkan perencanaan yang baik. Padahal Bandung ini penuh dengan universitas-universitas terbaik. Jadi walikota mendatang harus orang yang supel bisa membangun sebuah kolaborasi pentahelix antara dunia politik, bisnis, stakeholder, media massa. Terutama komitmen kita kepada kewargaan, jangan sampai Bandung ini makin lama makin menjadi kota yang super modern yang di dalamnya ada berbagai macam perumahan super modern seperti Agung Podomoro, Mesjid Al-Jabar yang memang menjadi sebuah daya tarik, tetapi kurang memperhatikan kelayakan tata ruang, juga Kiara Park, jembatan-jembatan layang, harus dibicarakan baik-baik.
“Jangan sampai tatakota ini dibuat rekayasa, dibangun jembatan layang di berbagai tempat, tapi bukan untuk melayani dalam rangka tata ruang publik, tetapi hanya untuk kepentingan oligarki-oligarki ekonomi. Saya harap siapapun Walikota Bandung nanti adalah orang-orang yang berani menegakkan bebenaran dalam rangka melindungi kepentingan publik Kota Bandung,“ tegasnya.
Jadi apakah Andri Perkasa Kantaprawira nanti akan mencalonkan secara resmi?
“Saya tentu tidak akan menolak tuntutan publik. Tetapi saya tidak mau melampaui realita seberapa banyak nanti publik mendukung saya di pemilu 2024 ini. Kalau ternyata saya medapat dukungan publik sekitar 20%-25% warga kota Bandung. Tentu saya akan melakukan proses-proses sosial, bagaimana dukungan 20%-25% ini jadi berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan warga Kota Bandung terutama pribuminya,“ pungkasnya.
***
Andri Perkasa Kantaprawira dilahirkan di Bandung 3 September 1968. Andri adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara (satu perempuan 3 laki –laki). Ayahnya, Iskandar Kantraprawira pegawai BRI (alun-alun Bandung) yang jujur, terah Ajengan Rapi Cileungcing – Garut (gurunya Abah Anom), keluarga Kantaprawira memang dari Garut. Ibunya Ecin Kuraesin, anak seorang petani kaya dan tokoh di Citarik Palabuhanratu – Sukabumi. Serta Kakeknya Iyeh kantaprawira menikah dengan cucunya Dalem Bogor Ratu Banunajar. Jadi secara genetika Andri adalah perpaduan antara terah Garut, Bogor dan Palabuhan Ratu (Sukabumi).
Andri dibesarkan oleh kakeknya karena kakaknya sakit-sakitan, Andri kala itu hinga umur 7 tahun tinggal bersama kakeknya di Jalan Sumedang No. 4 Bandung. Kakeknya, Iyeh Kantaprawira adalah pelopor pertanian terintegrasi ketika jadi Kepala Dinas Pertanian (mengacu pada pertanian modern pake semprot pesawat, ada bank tanah, dsb) lulusan SPMA - sekolah pertanian Bogor angkatan kedua dan juga pernah jadi juru tulis/sekretaris Pak Sadikin (bapaknya Bang Ali Sadikin) jadi kakeknya bisa disebut sebagai pakar pertanian primer industri pada masa awal kemerdekaan. Jadi tak heran kalau Andri pun sejak mahasiswa menjadi pejuang agraria. Sarjana Ilmu Politik Unpar dan Magister Manajemen Stima IMI - Jakarta (2017) ini, pernah menjadi bakor pertama Mahasiswa Bandung di KPMURI (Komite Pemuda Mahaiswa Untuk Rakyat Indonesia) dalam kasus Badega - Garut.
Andri juga tercatat sebagai Aktivis Pro Demokrasi 80-an, Aktivis Gerakan Mahasiswa Islam Bandung (89-91), Pengajar Hubungan Internasional 94-95. Peneliti Kebijakan Publik 95-96, Koordinator Politik Lembaga Studi Pertahanan dan Studi strategis Indonesia 96-98.
Anggota KPU Kota Bandung 2003-2008, Sekjen Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (BAMMUS) Jabar 2009-2013, Insiator/Pupuhu Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) 2017, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Galuh Pakuan 2018 - sekarang dan sekarang Ketua SC Kongres Sunda.
Andri menikah dengan Wiyatini Sutarsih orang Ponggok Polanharjo, Klaten – Jawa Tengah, ketemu di KA Parahyangan, buah kasih sayangnya adalah seorang putra yang punya kelebihan / indigo Cakrabuana Titis Kantraparawira.
Andri adalah orang merdeka, secara riil tdk pernah bekerja formil, pernah binis walet di Subang tapi gagal karena pesaingnya mafia kuat, selepas bekerja di KPU, kini Andri bersama istrinya sukses jadi pengusaha tekstil batik. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment