Thursday, September 29, 2022
Rombongan Delegasi AICAD UiTM saat berkunjung ke Bandung (Foto Istimewa). |
Sesungguhnya Bangsa Asia itu serumpun, andai semua bersatu padu, bekerjasama saling mengasihi, tentu akan menjadi kekuatan yang hebat di segala bidang, takkan kalah oleh bangsa Eropa.
Hal tersebut ditegaskan Presiden AICAD (Asia International Community Of Art & Design) Profesor Madya (Lektor Kepala) Dr. Muhamad Abdul Aziz Ab Gani, ketika bertemu wartawan di rumah Dekan FSRD ISBI Bandung Dr. Supriatna, S,Sn., M.Hum, di Jalan Terusan Rajawali Bandung (9/9/2022).
Saat itu Abdul Aziz bersama 14 orang lainnya yang tergabung dalam Delegasi Asia International Community Of Art & Design (AICAD) Universiti Teknologi Mara (UiTM) Perak, Malaysia, mengadakan studi banding (studi komparatif) dengan 6 Universitas yang ada di Pulau Jawa, ISI Surakarta/Solo Univeristas 11 Maret, ISI Yogyakarta, Universitas Pembangunan Jaya - Jakarta, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), ISBI Bandung dan UTelkom.
Hadir di Pameran Tunggal Supriatna, di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat, Dago- Bandung (Foto Asep GP). |
“Saya bersama rombongan mengunjungi beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia dari mulai Yogya, Solo, Jakarta hingga Bandung, dengan tujuan untuk menambah pengalaman dan menimba ilmu pengetahuan baik untuk pribadi, universitas maupun untuk Negara, dengan jalan mengadakan studi banding dan bertukar kepakaran,“ terang Abdul Azis dalam bahasa Melayu Malaysia yang medok.
Hasilnya, alhamdulillah sudah menghasilkan 70 tim untuk pengajar (dosen) dari pihak Malaysia – Indonesia dalam prodi/jurusan, mata kuliah dan bidang yang berbeda. “Ini merupakan hal yang paling positif,“ kata Aziz gembira. UiTM memang rajin mengadakan pertukaran pelajar dan dosen dengan pihak kita.
Kaduanya, berjaya menghasilkan MOA (perjanjian kerjasama) dengan Universitas 11 Maret dalam hal Pertukaran Grand Riset Internasional
Hasilnya, alhamdulillah sudah menghasilkan 70 tim untuk pengajar (dosen) dari pihak Malaysia – Indonesia dalam prodi/jurusan, mata kuliah dan bidang yang berbeda. “Ini merupakan hal yang paling positif,“ kata Aziz gembira. UiTM memang rajin mengadakan pertukaran pelajar dan dosen dengan pihak kita.
Kaduanya, berjaya menghasilkan MOA (perjanjian kerjasama) dengan Universitas 11 Maret dalam hal Pertukaran Grand Riset Internasional
Dan yang paling penting, pihaknya dapat menggandeng wali kota Negeri (Provinsi) Perak Malaysia datang bersama-sama untuk bekerjasama dengan industri yang ada di Bandung. “Jadi kita membuat aktivitas kemasyarakatan yang melibatkan SMK, SMA dan Masyarakat Bandung, dan Alhamdulillah mendapat sambutan yang baik,“ kata Aziz
Jadi setelah pandemi Covid hampir 3 tahun tidak bertemu muka, sekarang dengan jalan mengadakan aktivitas seperti ini hubungannya jadi lebih akrab lagi dan pasti kalau sudah akrab akan menghasilkan program-program yang besar dan memberi manfaat bagi mahasiswa, dosen, universitas dan Negara.
Yang membahagiakan lagi, kata aziz, pihaknya dapat menyesuaikandiri, banyak persamaan, maching, dengan bidang ilmu universitas-universitas yang ada di Indonesia serta gayung bersambut, rata-rata menyambut baik dan akan mengembangkan lagi potensi kerjasama pada tahun 2023, dalam event yang lebih besar di Bandung ini “AICAD Exhibition 2023”. Sebuah pameran seni besar di Bandung yang melibatkan gabungan mahasiswa dari Negara-negara Asia. “Kita serahkan kepanitiaannya kepada universitas-universitas yang ada di Bandung, kita hanya berpartisipasi,“ terangnya.
Tapi yang paling utama, MoU (Momoradum of Understanding) atau kerjasama ini tidak hanya sebatas menandatangani di atas kertas, tapi harus jadi tali sulaturahmi, ikatan kuat berdasarkan tujuan yang dirintis AICAD. “Jadi AICAD ini Asia Community, yang dirintis kami agar kita semua bergandeng tangan dalam satu tujuan, dalam hal ini universitas-universitas yang ada di Asia diharapkan bekerja sama membangun Asia yang disegani Eropa. Karena sesungguhnya kita itu adalah bangsa serumpun," kata Aziz sambil sesekali berhenti bicara mendengarkan suara sedap/merdu dari Timbalan Rektor (Wakil Rektor) Penyelidikan, Jaringan Industri, Masyarakat dan Alumni UiTM (Univesrity Teknologi MARA) Malaysia Assoc Profesor Madya Dr. Nur Hisam Ibrahim yang melantukan lagu dari Wing juga Broery.
Saat para akademisi dari negri jiran (Negara tetangga) ini ke Bandung memang mereka kelihatan santai dan gembira sekali, ngobrol sambil tertawa-tawa dan dipijit terapi oleh salah seorang alumni FSRD ITB yang kini jadi guru mereka akrab sekali, dan sempat bertemu wartawan ketika menghadiri Pameran Tunggal “Tubuh-Tubuh Liminal Para Wangsa” karya Supriatna di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat, Jl. Bukit Dago Utara No. 53 A Kota Bandung (5-11 /9/2022).
Saat para akademisi dari negri jiran (Negara tetangga) ini ke Bandung memang mereka kelihatan santai dan gembira sekali, ngobrol sambil tertawa-tawa dan dipijit terapi oleh salah seorang alumni FSRD ITB yang kini jadi guru mereka akrab sekali, dan sempat bertemu wartawan ketika menghadiri Pameran Tunggal “Tubuh-Tubuh Liminal Para Wangsa” karya Supriatna di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat, Jl. Bukit Dago Utara No. 53 A Kota Bandung (5-11 /9/2022).
Silaturahmi kedua bangsa serumpun, akrab sekali, berpijit ria (Foto Asep GP). |
Maklum mereka selama 15 hari kunjungan itu, kata Aziz, aktivitasnya sangat padat, satu hari kunjungan ke universitas langsung pindah menuju universitas lainnya. Nah di Bandung inilah kunjungan mereka berakhir dan bisa bersantai ria, refreshing menikmati suasana Bandung yang sejuk segar sambil pusing-pusing/berkeliling dan makan angin/jalan-jalan, belanja ke Pasar Baru, dan tempat lainnya. Hari Ahadnya (Minggu) ke Jakarta lalu mereka terbang, pulang ke negerinya di Perak, Malaysia.
Suara merdu dari Timbalan Rektor (Foto Asep GP). |
“Di Bandung enak walau hujan tapi dingin/sejuk. Makanan pun tak masalah kita serumpun. Tapi ada makanan khas Bandung yang enak, kupat tahu dan batagor itu satu pengalaman wisata kuliner baru bagi kita. Sempat juga jalan-jalan sambil beli oleh-oleh di pasar baru. Untuk harga mungkin karena pasca Covid ada sedikit perubahan. Tapi semuanya kelihatan membaik dibanding dulu waktu saya ke Bandung tahun 2016. Dimana ada kesempatan oknum-oknum ngambil duit tanpa kita sadari ketika membawa kita jalan-jalan. Tapi sekarang sudah ada polisi (parawisata) yang sudah menangani. Insya Alloh ke depan lebih baik lagi,“ pungkas Abdul Aziz.
Berikut Daftar Delegasi Asia International Community of Art & Design (AICAD)
Universiti Teknologi Mara Perak Branch, Malaysia yang berkunjung ke Indonesia, dari berbagai disiplin ilmu dan jabatan seperti desain, seni murni, photografi, culture/budaya dan arsitek :
Profesor Madya (Lektor Kepala) Dr. Muhamad Abdul Aziz Ab Gani (Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian/Studi Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak Malaysia), Profesor Madya Dr. Nur Hisham Ibrahim (Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni, Kreatif UiTM Cawangan Perak), Dr. Khayril Anwar Khairudin (Pensyarah Kanan/Lektor Kepala, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Ts. Ahmad Sofiyuddin Mohd Shuib (Pensyarah Kanan, Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Ishak ramli (Pensyarah Kanan, Jabatan Seni Halus, Kolej pengajian Seni Kreatif ,UiTM Cawangan Perak), Muh Sarip Abd Rahman (Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian seni Kreatif UiTM Cawangan Perak), Mohamed Izzat Mohanmed Khalil (Pensyarah, Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Mohamad Hafiz Yahaya (Pensyarah /dosen, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak, Muhammad Fikri Saidi Othman (Pensyarah, jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Mohamad Zaidi Sulaiman ( Pensyarah, Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni kreatif, UiTM cawangan Perak), Mohamad Firdaus Azman (Pensyarah, Jabatan Fotografi & Pengimejan Kreatif , Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Nizar Nazrin (Pensyarah, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Nurul Shima Taharuddin (Pensyarah Kanan, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Muhammad Redza Rosman (Pensyarah, Jabatan Bangunan, Kolej Pengajian Seni Kreatif , UiTM cawangan Perak), dan Zulfadli Mohd Hatta (Kerani Kanan/Juru Tulis Sunior/sekretaris, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak). (Asep GP)***
Delegasi AICAD Berkunjung ke Bandung
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, September 29, 2022
Rombongan Delegasi AICAD UiTM saat berkunjung ke Bandung (Foto Istimewa). |
Sesungguhnya Bangsa Asia itu serumpun, andai semua bersatu padu, bekerjasama saling mengasihi, tentu akan menjadi kekuatan yang hebat di segala bidang, takkan kalah oleh bangsa Eropa.
Hal tersebut ditegaskan Presiden AICAD (Asia International Community Of Art & Design) Profesor Madya (Lektor Kepala) Dr. Muhamad Abdul Aziz Ab Gani, ketika bertemu wartawan di rumah Dekan FSRD ISBI Bandung Dr. Supriatna, S,Sn., M.Hum, di Jalan Terusan Rajawali Bandung (9/9/2022).
Saat itu Abdul Aziz bersama 14 orang lainnya yang tergabung dalam Delegasi Asia International Community Of Art & Design (AICAD) Universiti Teknologi Mara (UiTM) Perak, Malaysia, mengadakan studi banding (studi komparatif) dengan 6 Universitas yang ada di Pulau Jawa, ISI Surakarta/Solo Univeristas 11 Maret, ISI Yogyakarta, Universitas Pembangunan Jaya - Jakarta, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), ISBI Bandung dan UTelkom.
Hadir di Pameran Tunggal Supriatna, di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat, Dago- Bandung (Foto Asep GP). |
“Saya bersama rombongan mengunjungi beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia dari mulai Yogya, Solo, Jakarta hingga Bandung, dengan tujuan untuk menambah pengalaman dan menimba ilmu pengetahuan baik untuk pribadi, universitas maupun untuk Negara, dengan jalan mengadakan studi banding dan bertukar kepakaran,“ terang Abdul Azis dalam bahasa Melayu Malaysia yang medok.
Hasilnya, alhamdulillah sudah menghasilkan 70 tim untuk pengajar (dosen) dari pihak Malaysia – Indonesia dalam prodi/jurusan, mata kuliah dan bidang yang berbeda. “Ini merupakan hal yang paling positif,“ kata Aziz gembira. UiTM memang rajin mengadakan pertukaran pelajar dan dosen dengan pihak kita.
Kaduanya, berjaya menghasilkan MOA (perjanjian kerjasama) dengan Universitas 11 Maret dalam hal Pertukaran Grand Riset Internasional
Hasilnya, alhamdulillah sudah menghasilkan 70 tim untuk pengajar (dosen) dari pihak Malaysia – Indonesia dalam prodi/jurusan, mata kuliah dan bidang yang berbeda. “Ini merupakan hal yang paling positif,“ kata Aziz gembira. UiTM memang rajin mengadakan pertukaran pelajar dan dosen dengan pihak kita.
Kaduanya, berjaya menghasilkan MOA (perjanjian kerjasama) dengan Universitas 11 Maret dalam hal Pertukaran Grand Riset Internasional
Dan yang paling penting, pihaknya dapat menggandeng wali kota Negeri (Provinsi) Perak Malaysia datang bersama-sama untuk bekerjasama dengan industri yang ada di Bandung. “Jadi kita membuat aktivitas kemasyarakatan yang melibatkan SMK, SMA dan Masyarakat Bandung, dan Alhamdulillah mendapat sambutan yang baik,“ kata Aziz
Jadi setelah pandemi Covid hampir 3 tahun tidak bertemu muka, sekarang dengan jalan mengadakan aktivitas seperti ini hubungannya jadi lebih akrab lagi dan pasti kalau sudah akrab akan menghasilkan program-program yang besar dan memberi manfaat bagi mahasiswa, dosen, universitas dan Negara.
Yang membahagiakan lagi, kata aziz, pihaknya dapat menyesuaikandiri, banyak persamaan, maching, dengan bidang ilmu universitas-universitas yang ada di Indonesia serta gayung bersambut, rata-rata menyambut baik dan akan mengembangkan lagi potensi kerjasama pada tahun 2023, dalam event yang lebih besar di Bandung ini “AICAD Exhibition 2023”. Sebuah pameran seni besar di Bandung yang melibatkan gabungan mahasiswa dari Negara-negara Asia. “Kita serahkan kepanitiaannya kepada universitas-universitas yang ada di Bandung, kita hanya berpartisipasi,“ terangnya.
Tapi yang paling utama, MoU (Momoradum of Understanding) atau kerjasama ini tidak hanya sebatas menandatangani di atas kertas, tapi harus jadi tali sulaturahmi, ikatan kuat berdasarkan tujuan yang dirintis AICAD. “Jadi AICAD ini Asia Community, yang dirintis kami agar kita semua bergandeng tangan dalam satu tujuan, dalam hal ini universitas-universitas yang ada di Asia diharapkan bekerja sama membangun Asia yang disegani Eropa. Karena sesungguhnya kita itu adalah bangsa serumpun," kata Aziz sambil sesekali berhenti bicara mendengarkan suara sedap/merdu dari Timbalan Rektor (Wakil Rektor) Penyelidikan, Jaringan Industri, Masyarakat dan Alumni UiTM (Univesrity Teknologi MARA) Malaysia Assoc Profesor Madya Dr. Nur Hisam Ibrahim yang melantukan lagu dari Wing juga Broery.
Saat para akademisi dari negri jiran (Negara tetangga) ini ke Bandung memang mereka kelihatan santai dan gembira sekali, ngobrol sambil tertawa-tawa dan dipijit terapi oleh salah seorang alumni FSRD ITB yang kini jadi guru mereka akrab sekali, dan sempat bertemu wartawan ketika menghadiri Pameran Tunggal “Tubuh-Tubuh Liminal Para Wangsa” karya Supriatna di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat, Jl. Bukit Dago Utara No. 53 A Kota Bandung (5-11 /9/2022).
Saat para akademisi dari negri jiran (Negara tetangga) ini ke Bandung memang mereka kelihatan santai dan gembira sekali, ngobrol sambil tertawa-tawa dan dipijit terapi oleh salah seorang alumni FSRD ITB yang kini jadi guru mereka akrab sekali, dan sempat bertemu wartawan ketika menghadiri Pameran Tunggal “Tubuh-Tubuh Liminal Para Wangsa” karya Supriatna di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat, Jl. Bukit Dago Utara No. 53 A Kota Bandung (5-11 /9/2022).
Silaturahmi kedua bangsa serumpun, akrab sekali, berpijit ria (Foto Asep GP). |
Maklum mereka selama 15 hari kunjungan itu, kata Aziz, aktivitasnya sangat padat, satu hari kunjungan ke universitas langsung pindah menuju universitas lainnya. Nah di Bandung inilah kunjungan mereka berakhir dan bisa bersantai ria, refreshing menikmati suasana Bandung yang sejuk segar sambil pusing-pusing/berkeliling dan makan angin/jalan-jalan, belanja ke Pasar Baru, dan tempat lainnya. Hari Ahadnya (Minggu) ke Jakarta lalu mereka terbang, pulang ke negerinya di Perak, Malaysia.
Suara merdu dari Timbalan Rektor (Foto Asep GP). |
“Di Bandung enak walau hujan tapi dingin/sejuk. Makanan pun tak masalah kita serumpun. Tapi ada makanan khas Bandung yang enak, kupat tahu dan batagor itu satu pengalaman wisata kuliner baru bagi kita. Sempat juga jalan-jalan sambil beli oleh-oleh di pasar baru. Untuk harga mungkin karena pasca Covid ada sedikit perubahan. Tapi semuanya kelihatan membaik dibanding dulu waktu saya ke Bandung tahun 2016. Dimana ada kesempatan oknum-oknum ngambil duit tanpa kita sadari ketika membawa kita jalan-jalan. Tapi sekarang sudah ada polisi (parawisata) yang sudah menangani. Insya Alloh ke depan lebih baik lagi,“ pungkas Abdul Aziz.
Berikut Daftar Delegasi Asia International Community of Art & Design (AICAD)
Universiti Teknologi Mara Perak Branch, Malaysia yang berkunjung ke Indonesia, dari berbagai disiplin ilmu dan jabatan seperti desain, seni murni, photografi, culture/budaya dan arsitek :
Profesor Madya (Lektor Kepala) Dr. Muhamad Abdul Aziz Ab Gani (Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian/Studi Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak Malaysia), Profesor Madya Dr. Nur Hisham Ibrahim (Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni, Kreatif UiTM Cawangan Perak), Dr. Khayril Anwar Khairudin (Pensyarah Kanan/Lektor Kepala, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Ts. Ahmad Sofiyuddin Mohd Shuib (Pensyarah Kanan, Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Ishak ramli (Pensyarah Kanan, Jabatan Seni Halus, Kolej pengajian Seni Kreatif ,UiTM Cawangan Perak), Muh Sarip Abd Rahman (Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian seni Kreatif UiTM Cawangan Perak), Mohamed Izzat Mohanmed Khalil (Pensyarah, Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Mohamad Hafiz Yahaya (Pensyarah /dosen, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak, Muhammad Fikri Saidi Othman (Pensyarah, jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Mohamad Zaidi Sulaiman ( Pensyarah, Jabatan Grafik & Media Digital, Kolej Pengajian Seni kreatif, UiTM cawangan Perak), Mohamad Firdaus Azman (Pensyarah, Jabatan Fotografi & Pengimejan Kreatif , Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Nizar Nazrin (Pensyarah, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Nurul Shima Taharuddin (Pensyarah Kanan, Jabatan Asas Seni, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak), Muhammad Redza Rosman (Pensyarah, Jabatan Bangunan, Kolej Pengajian Seni Kreatif , UiTM cawangan Perak), dan Zulfadli Mohd Hatta (Kerani Kanan/Juru Tulis Sunior/sekretaris, Kolej Pengajian Seni Kreatif, UiTM Cawangan Perak). (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment