Friday, June 17, 2022
Gus Ahad (tengah) hadir dalam acara diskusi FWP dengan Komisi V DPRD Jabar & Disdik Jabar (Foto Istimewa) |
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi (Gus Ahad) dalam dialog interaktif Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar) dengan Komisi V DPR Jabar dan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang berlangsung di ruang Rooftop Lantai 5 Gedung DPRD Jabar, Selasa (14/6/2022).
Selain menghadirkan Gus Ahad, diskusi bertemakan "Evaluasi PPDB Tahap 1 Tahun 2022" ini juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya, yaitu Ketua MKKS SMA Kota Bandung Dr. Andang Segara, M.M.Pd., dan Ketua MKKS SMK Kota Bandung, Dr. Agung Indaryatno, M.M.Pd.
Hadir juga beberapa Kepala SMA Negeri dan SMK Negeri diantaranya Kepala SMAN 5 Bandung Hj. Heru Ekowati, M.Pd., Kepala SMKN 13 Bandung Dr. Asep Tapip, Kepala SMKN 7 Bandung Rini Ambarwati, M.Ds., Kepala SMAN 8 Bandung Dedi Mulyawan S.Pd., Kepala SMA 17 Bandung Drs. Agus Setia Mulyadi serta wartawan pendidikan dari berbagai media.
Dalam diskusi tersebut, Gus Ahad juga mengatakan keberadaan tim Saber Pungli bukan untuk menjebak pihak sekolah. Tetapi untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi Kepala Sekolah dan para guru. Hal itu terbukti dari pengakuan pihak sekolah yang mengaku bekerja nyaman dan tenang dengan adanya tim Saber Pungli ini.
Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat dan pihak sekolah agar segera melapor ke tim Saber Pungli jika menemukan kecurangan-kecurangan dalam proses PPDB ini, karena tim Saber Pungli membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat umum serta menyediakan hotline yang menjamin kerahasiaan/keamanan si pelapor.
Gus Ahad pun mengungkapkan temuan-temuan kecurangan lainnya selama proses PPDB berlangsung. Temuan paling banyak berupa tekanan-tekanan secara psikis maupun iming-iming kepada penyelenggara PPDB di sekolah. Misalnya dokumennya bodong, entri yang tidak akurat, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Gus Ahad meminta kepada masyarakat, agar ikut mengawal proses PPDB ini secara bersama.
(Foto Istimewa) |
Namun Gus Ahad memastikan, PPDB Tahap 1 untuk jenjang SMA, SMK, SLB Negeri di Jabar tahun ini, berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang signifikan.
Tahap pertama dibuka tanggal 6-10 Juni 2022, secara online atau dalam jaringan. Prosesnya berjalan lancar dan lebih baik ketimbang tahun lalu. Ini patut diapresiasi kerena kecurangan-kecurangan sudah sangat berkurang.
"Ayo, sistemnya kita jaga, kita kawal bersama sehingga proses PPDB ini bisa terus membaik. Semoga PPDB tahun ini berjalan terus dengan baik, dan kami selalu siap menampung aspirasi masyarakat,” ajak politikus PKS ini serius.
Sependapat dengan Gus Ahad, Ketua MKKS Kota Bandung yang juga menjabat Kepala SMA 9 Kota Bandung, Andang Segara menjelaskan bahwa PPDB tahap pertama sejauh ini berjalan lancar. Pihaknya pun merasa terbantu dengan adanya spanduk anti pungli (Saber Pungli) yang dipasang di setiap sekolah.
Disamping itu, Andang juga mengatakan bahwa uji kompetensi jalur prestasi sangat penting, seperti jalur prestasi kejuaraan. Hal itu untuk melihat kesesuaian prestasi yang diraih, menghindari sertifikat abal-abal. Jangan sampai ada yang punya sertifikat atau piagam juara renang tapi ketika dites mengundurkan diri karena tidak bisa berenang.
Andang juga mengabarkan pengumuman tahap I akan diumumkan tanggal 20 Juni 2022, untuk itu para kepala sekolah perlu mengantisipasi gejolak yang terjadi setelah pengumuman penerimaan siswa.
Sementara itu Ketua MKKS Kota Bandung Agung Indaryatno menambahkan, pada pendaftaran tahap I terdapat 11.174 orang yang mendaftar ke SMK Negeri di Kota Bandung sementara kuota SMK Negeri di Kota Bandung sekitar 6000 kursi. Artinya ada sekitar 5000 siswa yang tidak tertampung di SMK negeri di Kota Bandung.
(Foto Istimewa) |
Dengan catatan ada di SMK yang kekurangan kuota, di SMKN 10 Bandung, 486 kuota, sedangkan pendaftar hanya 168 orang. Lalu di SMKN 14 Bandung kuota 553, pendaftar hanya 379 pendaftar. Semoga pendaftaran tahap II, kuota di dua SMK tersebut bisa terpenuhi.
Agung juga mengatakan, persentase pendaftaran dari keluarga ekonomi tidak mampu KETM melebihi kuota tersedia, dengan demikian siswa yang nantinya tidak diterima dijalur KETM harus mendaftar di jalur prestasi pada pendaftaran tahap 2.
Terkait masalah yang terjadi pada pendaftaran PPDB tahap I, dikatakan Agung pada hari pertama dan kedua pendaftaran sistem PPDB tidak stabil. Sejumlah siswa yang mendaftar pada jalur KETM pun tidak memiliki dokumen pendukung.
Selain itu banyak siswa yang mendaftar dalam tahfidz Quran sulit mendapatkan surat keterangan dari Kementerian Agama, akhirnya siswa bersangkutan tidak jadi masuk melalui jalur tahfidz Quran. (Asep GP)***
Sapu Bersih Pungli dalam Pelaksanaan PPDB SMA/SMK Jabar Tahun 2022
Posted by
Tatarjabar.com on Friday, June 17, 2022
Gus Ahad (tengah) hadir dalam acara diskusi FWP dengan Komisi V DPRD Jabar & Disdik Jabar (Foto Istimewa) |
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi (Gus Ahad) dalam dialog interaktif Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar) dengan Komisi V DPR Jabar dan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang berlangsung di ruang Rooftop Lantai 5 Gedung DPRD Jabar, Selasa (14/6/2022).
Selain menghadirkan Gus Ahad, diskusi bertemakan "Evaluasi PPDB Tahap 1 Tahun 2022" ini juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya, yaitu Ketua MKKS SMA Kota Bandung Dr. Andang Segara, M.M.Pd., dan Ketua MKKS SMK Kota Bandung, Dr. Agung Indaryatno, M.M.Pd.
Hadir juga beberapa Kepala SMA Negeri dan SMK Negeri diantaranya Kepala SMAN 5 Bandung Hj. Heru Ekowati, M.Pd., Kepala SMKN 13 Bandung Dr. Asep Tapip, Kepala SMKN 7 Bandung Rini Ambarwati, M.Ds., Kepala SMAN 8 Bandung Dedi Mulyawan S.Pd., Kepala SMA 17 Bandung Drs. Agus Setia Mulyadi serta wartawan pendidikan dari berbagai media.
Dalam diskusi tersebut, Gus Ahad juga mengatakan keberadaan tim Saber Pungli bukan untuk menjebak pihak sekolah. Tetapi untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi Kepala Sekolah dan para guru. Hal itu terbukti dari pengakuan pihak sekolah yang mengaku bekerja nyaman dan tenang dengan adanya tim Saber Pungli ini.
Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat dan pihak sekolah agar segera melapor ke tim Saber Pungli jika menemukan kecurangan-kecurangan dalam proses PPDB ini, karena tim Saber Pungli membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat umum serta menyediakan hotline yang menjamin kerahasiaan/keamanan si pelapor.
Gus Ahad pun mengungkapkan temuan-temuan kecurangan lainnya selama proses PPDB berlangsung. Temuan paling banyak berupa tekanan-tekanan secara psikis maupun iming-iming kepada penyelenggara PPDB di sekolah. Misalnya dokumennya bodong, entri yang tidak akurat, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Gus Ahad meminta kepada masyarakat, agar ikut mengawal proses PPDB ini secara bersama.
(Foto Istimewa) |
Namun Gus Ahad memastikan, PPDB Tahap 1 untuk jenjang SMA, SMK, SLB Negeri di Jabar tahun ini, berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang signifikan.
Tahap pertama dibuka tanggal 6-10 Juni 2022, secara online atau dalam jaringan. Prosesnya berjalan lancar dan lebih baik ketimbang tahun lalu. Ini patut diapresiasi kerena kecurangan-kecurangan sudah sangat berkurang.
"Ayo, sistemnya kita jaga, kita kawal bersama sehingga proses PPDB ini bisa terus membaik. Semoga PPDB tahun ini berjalan terus dengan baik, dan kami selalu siap menampung aspirasi masyarakat,” ajak politikus PKS ini serius.
Sependapat dengan Gus Ahad, Ketua MKKS Kota Bandung yang juga menjabat Kepala SMA 9 Kota Bandung, Andang Segara menjelaskan bahwa PPDB tahap pertama sejauh ini berjalan lancar. Pihaknya pun merasa terbantu dengan adanya spanduk anti pungli (Saber Pungli) yang dipasang di setiap sekolah.
Disamping itu, Andang juga mengatakan bahwa uji kompetensi jalur prestasi sangat penting, seperti jalur prestasi kejuaraan. Hal itu untuk melihat kesesuaian prestasi yang diraih, menghindari sertifikat abal-abal. Jangan sampai ada yang punya sertifikat atau piagam juara renang tapi ketika dites mengundurkan diri karena tidak bisa berenang.
Andang juga mengabarkan pengumuman tahap I akan diumumkan tanggal 20 Juni 2022, untuk itu para kepala sekolah perlu mengantisipasi gejolak yang terjadi setelah pengumuman penerimaan siswa.
Sementara itu Ketua MKKS Kota Bandung Agung Indaryatno menambahkan, pada pendaftaran tahap I terdapat 11.174 orang yang mendaftar ke SMK Negeri di Kota Bandung sementara kuota SMK Negeri di Kota Bandung sekitar 6000 kursi. Artinya ada sekitar 5000 siswa yang tidak tertampung di SMK negeri di Kota Bandung.
(Foto Istimewa) |
Dengan catatan ada di SMK yang kekurangan kuota, di SMKN 10 Bandung, 486 kuota, sedangkan pendaftar hanya 168 orang. Lalu di SMKN 14 Bandung kuota 553, pendaftar hanya 379 pendaftar. Semoga pendaftaran tahap II, kuota di dua SMK tersebut bisa terpenuhi.
Agung juga mengatakan, persentase pendaftaran dari keluarga ekonomi tidak mampu KETM melebihi kuota tersedia, dengan demikian siswa yang nantinya tidak diterima dijalur KETM harus mendaftar di jalur prestasi pada pendaftaran tahap 2.
Terkait masalah yang terjadi pada pendaftaran PPDB tahap I, dikatakan Agung pada hari pertama dan kedua pendaftaran sistem PPDB tidak stabil. Sejumlah siswa yang mendaftar pada jalur KETM pun tidak memiliki dokumen pendukung.
Selain itu banyak siswa yang mendaftar dalam tahfidz Quran sulit mendapatkan surat keterangan dari Kementerian Agama, akhirnya siswa bersangkutan tidak jadi masuk melalui jalur tahfidz Quran. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment