Home
» Pendidikan
» Homeschooling Entrepreneur : Pendidikan Alternatif Kaum Milenial, Mencetak Entrepreneur Muda Sejak Dini
Thursday, June 16, 2022
Kantor di Jl. Dr. Curie 17 Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung (Foto Istimewa) |
Homeschooling (Sekolah Rumah) adalah salah satu sistem pendidikan alternatif yang bernaung di bawah Satuan Pendidikan Non Formal Direktorat PAUD DIKMAS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Homeschooling (Sekolah Rumah) keberadaannya diakui dan sah serta sama dan sederajat dengan Sekolah Formal sesuai dengan Undang Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129 Tahun 2014 dimana definisi Homeschooling (Sekolah Rumah) adalah Proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dalam bentuk tunggal, majemuk, dan komunitas dimana proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi peserta didik yang unik dapat berkembang secara maksimal. Homeschooling (Sekolah Rumah) saat ini menjadi pilihan masyarakat khususnya orang tua dalam rangka memperoleh pendidikan yang sesuai dengan preferensi (pilihan) serta sesuai potensi minat bakat putra-putrinya.
Berbagai alasan masyarakat memilih Homeschooling antara lain: Siswa ingin lebih fokus dalam mengembangkan hobi dan bakatnya disamping aspek kognitif; Anak yang memerlukan perhatian khusus karena sakit secara fisik sehingga tidak bisa hadir di sekolah sehingga guru yang harus datang ke rumah; Anak yang mengalami trauma atau depresi; Siswa yang merasakan kurikulum sekolah formal terlalu padat sehingga kesulitan untuk mengeskplorasi hobi dan bakatnya; Orangtua yang merasa kurang nyaman di sekolah formal karena adanya tawuran dan kekerasan (bullying) di Sekolah Formal; Orangtua yang sering berpindah domisili; Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata secara akademik tetapi mengalami gangguan emosional dan sosial (syndrome asperger, gifted, atau hiperaktif); Siswa yang mempunyai preferensi di bidang tertentu seperti model, artis, atlet, tahfidz, youtuber, entertainer dll. Bahkan beberapa siswa yang tidak bermasalah pun kini sudah mulai banyak yang melakukan sistem pembelajaran Homeschooling. Demikian dikatakan Ir. M. Arif Fuaddin, Msi, Direktur Utama Homeschooling Entrepreneur setelah melakukan pengamatan dari beberapa siswa yang memilih Homeschooling sebagai pendidikan alternatif.
Siap menerima pendaftaran (Foto Istimewa) |
Dengan perkembangan akan kebutuhan pendidikan alternatif tersebut, Homeschooling Entrepreneur sebagai Homeschooling pertama yang berbasis Entrepreneurship, mengusung program dan kurikulum sesuai kebutuhan dan bakat serta minat peserta didik. Kurikulum yang digunakan Homeschooling Entrepreneur adalah Kurikulum 2013 (Kurikulum Nasional) baik Formal ataupun Kesetaraan/Non Formal (Optional). Adapun program pembelajaran yang ditawarkan terdapat 3 pilihan program yaitu Individual, Komunitas, Mandiri ataupun Distance Learning. Sistem individu yang dapat dilakukan di homeschooling dengan 1 pengajar 1 siswa dalam setiap pelajaran atau dapat dilakukan secara mandiri baik di rumah ataupun secara daring dengan guru dari HSE. Sistem belajar komunitas yang diikuti oleh 2-8 siswa dalam satu kelompok belajar dengan 1 pengajar dan dilakukan di HSE baik daring atau tatap muka sesuai bidang studi masing-masing. Sistem belajar mandiri dimana siswa belajar secara mandiri atau didampingi (orang tua/pengajar pribadi diluar pengajar HSE) dan siswa mendapatkan hak/fasilitas dari Homeschooling Entrepreneur.
Homeschooling Entrepreneur (HSE) selain mendampingi siswa - siswinya secara akademik, juga memberikan added value seperti materi Entrepreneurship, pelatihan soft skill (AMT plus), pelatihan vokasional, assesment minat dan bakat, serta kegiatan-kegiatan yang lain seperti field trip, outbond, visit factory/UMKM, dan lain-lain. Homeschooling Entrepreneur telah memiliki beberapa cabang seperti Jogja, Jakarta Selatan, Denpasar, Solo, Cibubur, Depok, Bandung, Lampung, Tangerang Selatan dan segera menyusul kota-kota besar lainnya.
(Foto Istimewa) |
Dalam rangka menjelang tahun ajaran baru 2022/2023, Homeschooling Entrepreneur membuka Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2022/2023 gelombang satu sampai dengan akhir Juni 2022. Khusus untuk gelombang satu Homeschooling Entrepreneur memberikan diskon 50% Uang Pangkal untuk calon siswa HSE cabang Jakarta Selatan, Denpasar, Solo, Cibubur, Depok, Bandung, Lampung, dan Tangerang Selatan dan tambahan gratis biaya pendaftaran untuk cabang Depok, Bandung, Lampung dan Tangerang Selatan.
Informasi lebih lanjut tentang Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2022/2023 untuk calon siswa Homeschooling Entrepreneur Bandung bisa langsung datang di Jl. DR Curie No. 17, Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat atau dengan nomor telepon hotline 087783007542. Informasi lebih lanjut tentang Homeschooling Entrepreneur juga bisa diperoleh dengan mengakses Website, Facebook, Instagram ataupun Youtube Homeschooling Entrepreneur. (Adv/AGP)***
Homeschooling Entrepreneur : Pendidikan Alternatif Kaum Milenial, Mencetak Entrepreneur Muda Sejak Dini
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, June 16, 2022
Kantor di Jl. Dr. Curie 17 Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung (Foto Istimewa) |
Homeschooling (Sekolah Rumah) adalah salah satu sistem pendidikan alternatif yang bernaung di bawah Satuan Pendidikan Non Formal Direktorat PAUD DIKMAS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Homeschooling (Sekolah Rumah) keberadaannya diakui dan sah serta sama dan sederajat dengan Sekolah Formal sesuai dengan Undang Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129 Tahun 2014 dimana definisi Homeschooling (Sekolah Rumah) adalah Proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dalam bentuk tunggal, majemuk, dan komunitas dimana proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi peserta didik yang unik dapat berkembang secara maksimal. Homeschooling (Sekolah Rumah) saat ini menjadi pilihan masyarakat khususnya orang tua dalam rangka memperoleh pendidikan yang sesuai dengan preferensi (pilihan) serta sesuai potensi minat bakat putra-putrinya.
Berbagai alasan masyarakat memilih Homeschooling antara lain: Siswa ingin lebih fokus dalam mengembangkan hobi dan bakatnya disamping aspek kognitif; Anak yang memerlukan perhatian khusus karena sakit secara fisik sehingga tidak bisa hadir di sekolah sehingga guru yang harus datang ke rumah; Anak yang mengalami trauma atau depresi; Siswa yang merasakan kurikulum sekolah formal terlalu padat sehingga kesulitan untuk mengeskplorasi hobi dan bakatnya; Orangtua yang merasa kurang nyaman di sekolah formal karena adanya tawuran dan kekerasan (bullying) di Sekolah Formal; Orangtua yang sering berpindah domisili; Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata secara akademik tetapi mengalami gangguan emosional dan sosial (syndrome asperger, gifted, atau hiperaktif); Siswa yang mempunyai preferensi di bidang tertentu seperti model, artis, atlet, tahfidz, youtuber, entertainer dll. Bahkan beberapa siswa yang tidak bermasalah pun kini sudah mulai banyak yang melakukan sistem pembelajaran Homeschooling. Demikian dikatakan Ir. M. Arif Fuaddin, Msi, Direktur Utama Homeschooling Entrepreneur setelah melakukan pengamatan dari beberapa siswa yang memilih Homeschooling sebagai pendidikan alternatif.
Siap menerima pendaftaran (Foto Istimewa) |
Dengan perkembangan akan kebutuhan pendidikan alternatif tersebut, Homeschooling Entrepreneur sebagai Homeschooling pertama yang berbasis Entrepreneurship, mengusung program dan kurikulum sesuai kebutuhan dan bakat serta minat peserta didik. Kurikulum yang digunakan Homeschooling Entrepreneur adalah Kurikulum 2013 (Kurikulum Nasional) baik Formal ataupun Kesetaraan/Non Formal (Optional). Adapun program pembelajaran yang ditawarkan terdapat 3 pilihan program yaitu Individual, Komunitas, Mandiri ataupun Distance Learning. Sistem individu yang dapat dilakukan di homeschooling dengan 1 pengajar 1 siswa dalam setiap pelajaran atau dapat dilakukan secara mandiri baik di rumah ataupun secara daring dengan guru dari HSE. Sistem belajar komunitas yang diikuti oleh 2-8 siswa dalam satu kelompok belajar dengan 1 pengajar dan dilakukan di HSE baik daring atau tatap muka sesuai bidang studi masing-masing. Sistem belajar mandiri dimana siswa belajar secara mandiri atau didampingi (orang tua/pengajar pribadi diluar pengajar HSE) dan siswa mendapatkan hak/fasilitas dari Homeschooling Entrepreneur.
Homeschooling Entrepreneur (HSE) selain mendampingi siswa - siswinya secara akademik, juga memberikan added value seperti materi Entrepreneurship, pelatihan soft skill (AMT plus), pelatihan vokasional, assesment minat dan bakat, serta kegiatan-kegiatan yang lain seperti field trip, outbond, visit factory/UMKM, dan lain-lain. Homeschooling Entrepreneur telah memiliki beberapa cabang seperti Jogja, Jakarta Selatan, Denpasar, Solo, Cibubur, Depok, Bandung, Lampung, Tangerang Selatan dan segera menyusul kota-kota besar lainnya.
(Foto Istimewa) |
Dalam rangka menjelang tahun ajaran baru 2022/2023, Homeschooling Entrepreneur membuka Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2022/2023 gelombang satu sampai dengan akhir Juni 2022. Khusus untuk gelombang satu Homeschooling Entrepreneur memberikan diskon 50% Uang Pangkal untuk calon siswa HSE cabang Jakarta Selatan, Denpasar, Solo, Cibubur, Depok, Bandung, Lampung, dan Tangerang Selatan dan tambahan gratis biaya pendaftaran untuk cabang Depok, Bandung, Lampung dan Tangerang Selatan.
Informasi lebih lanjut tentang Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2022/2023 untuk calon siswa Homeschooling Entrepreneur Bandung bisa langsung datang di Jl. DR Curie No. 17, Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat atau dengan nomor telepon hotline 087783007542. Informasi lebih lanjut tentang Homeschooling Entrepreneur juga bisa diperoleh dengan mengakses Website, Facebook, Instagram ataupun Youtube Homeschooling Entrepreneur. (Adv/AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment