Home
» Serba-Serbi
» Ekosistem Digital Agree Telkom Hadir di Kampung Budidaya Bawal Bintang kepulauan Riau
Monday, April 18, 2022
Agree Telkom merupakan platform digital mitra kolaborasi dari pelaku usaha, pembeli dan pemodal untuk mendukung kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan, dan pada hari kamis (14/4/2022), Tim Agree datang ke lokasi budidaya di Keter Tengah, Tembeling Tanjung, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau untuk meninjau kesiapan sarana prasarana budidaya perikanan.
Dalam kunjungan lapangan selama dua hari tersebut (14-15/4/2022), agree Telkom diwakili oleh manager agree M.N Fajar, lead product Rizki oktavian, dan field assistant mazlan. Turut hadir direktur bidang kelautan dan perikanan Asosiasi Pengusaha Desa (apedi) Imam Kadarisman didampingi oleh direktur Utama PT Rekayasa Agromarin Indonesia Demigusti Raisa Anjani, serta Ketua Koperasi Marin Agri Sejahtera Risalah Adzani Minarsy.
Kunjungan lapangan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara agree Telkom dengan PT RAI untuk memperkuat digitalisasi usaha bidang pertanian dan perikanan perusahaan PT. RAI. Perjanjian kerjasama antara PT Rekayasa Agromarin dengan PT Telkom Indonesia (Tbk) menjadi tonggak penting dalam mewujudkan implementasi Digitalisasi Ekosistem Perikanan end to end melalui Platform Agree yg dipersembahkan oleh PT Telkom Indonesia di Bintan, Kepulauan Riau. Kerja sama ini bermula dari kesepakatan bersama antara Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) dengan Telkom dalam membangun ekosistem bisnis bidang perikanan dan pertanian dari hulu ke hilir.
Inisiasi kerja sama dengan PT Rekayasa Agromarin diawali oleh Tim Agree pada awal tahun 2022 yaitu melakukan in depth meeting terkait skema bisnis. Sejalan dengan itu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menunjuk Kab. Bintan sebagai salah satu dari 130 lokasi kampung budidaya dengan komoditas ikan bawal bintang. Hal ini membuka kesempatan untuk kolaborasi yang lebih luas sehingga telah dilakukan signing MoM, Kesepakatan antara Telkom Indonesia dan PT RAI di hadapan seluruh stakeholder pada agenda temu lapang Kampung Bawal Bintang yang dihadiri Dirjen Perikanan Budidaya.
M.N. Fajar Dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya kerjasama ini agree diharapkan mampu menjadi jembatan antara pelaku usaha dengan pasar secara digital dan saling bermanfaat. Imam kadarisman menyambut gembira adanya kerjasama antara agree denga PT RAI. Harapannya akan tumbuh generasi milenial yang mau menjadi pengusaha dibidang pertanian dan perikanan. Imam mengatakan maju mundurnya sebuah bangsa di masa yang akan datang, ditentukan oleh para pemudanya yang mau kembali menjadi petani dan nelayan di masa sekarang.
Selain penandatanganan kontrak, juga dilakukan serah terima Field Assistant (FA) di PT Rekayasa Agromarin, harapannya melalui penempatan FA ini dapat membantu baik dalam proses implementasi digitalisasi ekosistem perikanan melalui Agree maupun budidayanya. Sehingga melalui monitoring Agree dan penjadwalan panen diharapkan SR dari bawal bintang bisa mencapai 80%.
PT RAI selama ini bergerak dalam bidang penyedia sarana budidaya dan menjadi offtaker hasil panen kelompok masyarakat dan koperasi. Di kampung budidaya Bawal Bintang ada 4 kelompok pembudidaya ikan binaan PT RAI untuk pembesaran dan Kopersi Marin Agri Sejahtera yang berusaha dalam pendederan ikan dalam hatchery. Hachery Koperasi Marin Agri per siklusnya mampu menghasilkan 20.000 ekor benih ikan. Sedangkan keramba jaring apung (KJA) yang dimiliki kelompok dan koperasi tersedia sebanyak 67 lubang KJA yang per siklusnya mampu panen 30 ton ikan.
Jumlah ini harus terus dikembangkan dimasa yang akan datang supaya terjaga kesinambungan panen per bulannya. Rizki otavian mengatakan hal ini dimungkinkan dengan adanya penambahan modal, dan agree mencoba membantu dengan mencarikan investor. Model pinjaman bisa dilakukan dengan cara peer to peer landing.
Dengan adanya ekosistem digital ini, kampung budidaya bawal bintang di kepri mampu menjadi role model bagi kampung-kampung budidaya lainnya, dimana semua pihak hadir dalam kapasitasnya masing-masing memberikan dukungan tumbuh kembangnya usaha budidaya. Pemerintah daerah hadir dengan kebijakan,kemudahan perizinan dan regulasi, akademisi dengan hasil riset dan inovasi, koperasi dengan penguatan SDM dan kelompok masyarakat yang mampu bekerjasama dengan semua pihak.
Di akhir kegiatan, tim agree sempat mengunjungi lokasi wisata untuk mencari peluang produk turunan dari kegiatan budidaya yang bisa dilakukan seperti edukasi wisata, kuliner, dan lokasi untuk magang bagi para milenial yang tertarik berusaha di bidang budidaya ikan. (Rls/AGP)*** Tatarjabar.com April 18, 2022 CB Blogger Indonesia
Ekosistem Digital Agree Telkom Hadir di Kampung Budidaya Bawal Bintang kepulauan Riau
Posted by
Tatarjabar.com on Monday, April 18, 2022
Agree Telkom merupakan platform digital mitra kolaborasi dari pelaku usaha, pembeli dan pemodal untuk mendukung kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan, dan pada hari kamis (14/4/2022), Tim Agree datang ke lokasi budidaya di Keter Tengah, Tembeling Tanjung, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau untuk meninjau kesiapan sarana prasarana budidaya perikanan.
Dalam kunjungan lapangan selama dua hari tersebut (14-15/4/2022), agree Telkom diwakili oleh manager agree M.N Fajar, lead product Rizki oktavian, dan field assistant mazlan. Turut hadir direktur bidang kelautan dan perikanan Asosiasi Pengusaha Desa (apedi) Imam Kadarisman didampingi oleh direktur Utama PT Rekayasa Agromarin Indonesia Demigusti Raisa Anjani, serta Ketua Koperasi Marin Agri Sejahtera Risalah Adzani Minarsy.
Kunjungan lapangan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara agree Telkom dengan PT RAI untuk memperkuat digitalisasi usaha bidang pertanian dan perikanan perusahaan PT. RAI. Perjanjian kerjasama antara PT Rekayasa Agromarin dengan PT Telkom Indonesia (Tbk) menjadi tonggak penting dalam mewujudkan implementasi Digitalisasi Ekosistem Perikanan end to end melalui Platform Agree yg dipersembahkan oleh PT Telkom Indonesia di Bintan, Kepulauan Riau. Kerja sama ini bermula dari kesepakatan bersama antara Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) dengan Telkom dalam membangun ekosistem bisnis bidang perikanan dan pertanian dari hulu ke hilir.
Inisiasi kerja sama dengan PT Rekayasa Agromarin diawali oleh Tim Agree pada awal tahun 2022 yaitu melakukan in depth meeting terkait skema bisnis. Sejalan dengan itu Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menunjuk Kab. Bintan sebagai salah satu dari 130 lokasi kampung budidaya dengan komoditas ikan bawal bintang. Hal ini membuka kesempatan untuk kolaborasi yang lebih luas sehingga telah dilakukan signing MoM, Kesepakatan antara Telkom Indonesia dan PT RAI di hadapan seluruh stakeholder pada agenda temu lapang Kampung Bawal Bintang yang dihadiri Dirjen Perikanan Budidaya.
M.N. Fajar Dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya kerjasama ini agree diharapkan mampu menjadi jembatan antara pelaku usaha dengan pasar secara digital dan saling bermanfaat. Imam kadarisman menyambut gembira adanya kerjasama antara agree denga PT RAI. Harapannya akan tumbuh generasi milenial yang mau menjadi pengusaha dibidang pertanian dan perikanan. Imam mengatakan maju mundurnya sebuah bangsa di masa yang akan datang, ditentukan oleh para pemudanya yang mau kembali menjadi petani dan nelayan di masa sekarang.
Selain penandatanganan kontrak, juga dilakukan serah terima Field Assistant (FA) di PT Rekayasa Agromarin, harapannya melalui penempatan FA ini dapat membantu baik dalam proses implementasi digitalisasi ekosistem perikanan melalui Agree maupun budidayanya. Sehingga melalui monitoring Agree dan penjadwalan panen diharapkan SR dari bawal bintang bisa mencapai 80%.
PT RAI selama ini bergerak dalam bidang penyedia sarana budidaya dan menjadi offtaker hasil panen kelompok masyarakat dan koperasi. Di kampung budidaya Bawal Bintang ada 4 kelompok pembudidaya ikan binaan PT RAI untuk pembesaran dan Kopersi Marin Agri Sejahtera yang berusaha dalam pendederan ikan dalam hatchery. Hachery Koperasi Marin Agri per siklusnya mampu menghasilkan 20.000 ekor benih ikan. Sedangkan keramba jaring apung (KJA) yang dimiliki kelompok dan koperasi tersedia sebanyak 67 lubang KJA yang per siklusnya mampu panen 30 ton ikan.
Jumlah ini harus terus dikembangkan dimasa yang akan datang supaya terjaga kesinambungan panen per bulannya. Rizki otavian mengatakan hal ini dimungkinkan dengan adanya penambahan modal, dan agree mencoba membantu dengan mencarikan investor. Model pinjaman bisa dilakukan dengan cara peer to peer landing.
Dengan adanya ekosistem digital ini, kampung budidaya bawal bintang di kepri mampu menjadi role model bagi kampung-kampung budidaya lainnya, dimana semua pihak hadir dalam kapasitasnya masing-masing memberikan dukungan tumbuh kembangnya usaha budidaya. Pemerintah daerah hadir dengan kebijakan,kemudahan perizinan dan regulasi, akademisi dengan hasil riset dan inovasi, koperasi dengan penguatan SDM dan kelompok masyarakat yang mampu bekerjasama dengan semua pihak.
Di akhir kegiatan, tim agree sempat mengunjungi lokasi wisata untuk mencari peluang produk turunan dari kegiatan budidaya yang bisa dilakukan seperti edukasi wisata, kuliner, dan lokasi untuk magang bagi para milenial yang tertarik berusaha di bidang budidaya ikan. (Rls/AGP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment