Friday, March 18, 2022
Bandung, (18/3/2022). Persoalan sampah tetap menjadi tantangan serius bagi masyarakat perkotaan.
Persoalan sampah bergulir terus seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah (TPS) yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah sembarangan.
Permasalahan sampah sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Berkenaan dengan hal tersebut, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Regional Office Bandung melakukan terobosan dalam memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat.
Salah satunya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui program “BRI Peduli” dengan memberikan bantuan berupa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (Bank Sampah) di Astana Eyang yang berlokasi di Jl. Citepus 2, RT 03 RW. 06 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo Kota Bandung.
Bantuan Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu dan Sarana Prasarana Bank Sampah Astana Eyang diserahkan oleh Logistik & General Affair Department Head BRI Regional Office Bandung Derral Morest kepada Lurah Pajajaran Paridin, S.IP., M.AP.
Derral Morest mengatakan, pada kesempatan ini BRI memberikan bantuan berupa pembangunan lokasi Tempat Sampah Terpadu (TPST), mesin pencacah sampah baru, mesin centris (Pengeringan 80%) dan (Pengeringan 100%), dan kendaraan pengangkut sampah (Motor R3).
“Melalui bantuan mesin pencacah sampah organik dan anorganik diharapkan warga setempat dapat memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan dan dicacah menjadi pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas,”tuturnya.
Derral juga mengungkapkan, melalui program BRI Peduli Pembanguan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ini, kami ingin mendorong dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih tanpa sampah yang berserakan, lingkungan tetap sehat dan tetap terjaga asri.
“Semoga bantuan–bantuan ini bisa dimanfaatkan dan dijaga baik oleh warga serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah,” terangnya.
Lurah Pajaran Paridin, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada BRI atas bantuan yang telah diberikan.
“Bantuan Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu dan Sarana Prasarana Bank Sampah Astana Eyang, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar karena dampaknya memberikan lingkungan yang sehat, bersih, asri dan juga adanya peningkatan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Astana Eyang yang berdiri sejak 2015, dihuni oleh sebanyak 1.055 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 2.780 orang.
Adapun lahan yang digunakan untuk lokasi Bank Sampah merupakan lahan milik Negara dibawah pengelolaan Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo Bandung.
Program ini sinergi dengan program yang digalakkan Pemerintah Kota Bandung dan merupakan salah satu program unggulan yaitu ‘Kang Pisman’ yang artinya Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan.
"Melalui program ini juga warga bisa ikut berperan dalam mengurangi timbunan sampah mulai dari sumbernya,’’tutur Paridin.
Sementara itu Ketua RW. 06 yang juga perintis tempat pengelolaan sampah Astana Eyang Asep Komarudin didampingi Ketua Bank Sampah Dedi Mulyadi, mengatakan kami mewakili warga RW. 06 sangat berterima kasih kepada BRI dengan diberikannya bantuan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (Bank Sampah) juga kepada Bapak Paridin selaku Lurah Pajajaran yang terus memberikan supportnya.
“Ini sangat penting sekali dalam rangka menunjang kelancaran operasional para petugas pengangkut sampah di lapangan. Karena selama ini yang menjadi kendala penumpukan sampah adalah telatnya pengangkutan sampah dari warga, dengan diberikan kendaraan pengangkut sampah (Motor R3) dari BRI kami yakin permasalahannya akan segera teratasi dan ini menjadi beban buat kami selaku pengurus harus bisa menjalankan amanah yang sudah diberikan,” jelas Asep.
Selain itu menurut Asep, bantuan pembangunan lokasi Tempat Sampah Terpadu (TPST) dari BRI ini Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat.
Apa lagi sekarang dapat bantuan mesin pencacah sampah baru dan mesin centris mengeringkan 80% dan 100% yang dapat membantu memproses sampah menjadi lebih cepat.
“Masyarakat sekarang rajin memilah sampah juga karena mendapatkan nilai ekonominya, banyak dari warga yang sengaja menabung dari bank sampah dan diambil ketika mereka punya kepentingan yang mendesak ini sangat membantu sekali,” pungkasnya. (RLS/Asep GP)*** Tatarjabar.com March 18, 2022 CB Blogger Indonesia
BRI Edukasi Masyarakat Melalui Bank Sampah
Posted by
Tatarjabar.com on Friday, March 18, 2022
Bandung, (18/3/2022). Persoalan sampah tetap menjadi tantangan serius bagi masyarakat perkotaan.
Persoalan sampah bergulir terus seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah (TPS) yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah sembarangan.
Permasalahan sampah sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Berkenaan dengan hal tersebut, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Regional Office Bandung melakukan terobosan dalam memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat.
Salah satunya melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui program “BRI Peduli” dengan memberikan bantuan berupa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (Bank Sampah) di Astana Eyang yang berlokasi di Jl. Citepus 2, RT 03 RW. 06 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo Kota Bandung.
Bantuan Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu dan Sarana Prasarana Bank Sampah Astana Eyang diserahkan oleh Logistik & General Affair Department Head BRI Regional Office Bandung Derral Morest kepada Lurah Pajajaran Paridin, S.IP., M.AP.
Derral Morest mengatakan, pada kesempatan ini BRI memberikan bantuan berupa pembangunan lokasi Tempat Sampah Terpadu (TPST), mesin pencacah sampah baru, mesin centris (Pengeringan 80%) dan (Pengeringan 100%), dan kendaraan pengangkut sampah (Motor R3).
“Melalui bantuan mesin pencacah sampah organik dan anorganik diharapkan warga setempat dapat memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan dan dicacah menjadi pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas,”tuturnya.
Derral juga mengungkapkan, melalui program BRI Peduli Pembanguan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ini, kami ingin mendorong dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan bersih tanpa sampah yang berserakan, lingkungan tetap sehat dan tetap terjaga asri.
“Semoga bantuan–bantuan ini bisa dimanfaatkan dan dijaga baik oleh warga serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah,” terangnya.
Lurah Pajaran Paridin, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada BRI atas bantuan yang telah diberikan.
“Bantuan Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu dan Sarana Prasarana Bank Sampah Astana Eyang, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar karena dampaknya memberikan lingkungan yang sehat, bersih, asri dan juga adanya peningkatan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Astana Eyang yang berdiri sejak 2015, dihuni oleh sebanyak 1.055 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 2.780 orang.
Adapun lahan yang digunakan untuk lokasi Bank Sampah merupakan lahan milik Negara dibawah pengelolaan Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo Bandung.
Program ini sinergi dengan program yang digalakkan Pemerintah Kota Bandung dan merupakan salah satu program unggulan yaitu ‘Kang Pisman’ yang artinya Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan.
"Melalui program ini juga warga bisa ikut berperan dalam mengurangi timbunan sampah mulai dari sumbernya,’’tutur Paridin.
Sementara itu Ketua RW. 06 yang juga perintis tempat pengelolaan sampah Astana Eyang Asep Komarudin didampingi Ketua Bank Sampah Dedi Mulyadi, mengatakan kami mewakili warga RW. 06 sangat berterima kasih kepada BRI dengan diberikannya bantuan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (Bank Sampah) juga kepada Bapak Paridin selaku Lurah Pajajaran yang terus memberikan supportnya.
“Ini sangat penting sekali dalam rangka menunjang kelancaran operasional para petugas pengangkut sampah di lapangan. Karena selama ini yang menjadi kendala penumpukan sampah adalah telatnya pengangkutan sampah dari warga, dengan diberikan kendaraan pengangkut sampah (Motor R3) dari BRI kami yakin permasalahannya akan segera teratasi dan ini menjadi beban buat kami selaku pengurus harus bisa menjalankan amanah yang sudah diberikan,” jelas Asep.
Selain itu menurut Asep, bantuan pembangunan lokasi Tempat Sampah Terpadu (TPST) dari BRI ini Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat.
Apa lagi sekarang dapat bantuan mesin pencacah sampah baru dan mesin centris mengeringkan 80% dan 100% yang dapat membantu memproses sampah menjadi lebih cepat.
“Masyarakat sekarang rajin memilah sampah juga karena mendapatkan nilai ekonominya, banyak dari warga yang sengaja menabung dari bank sampah dan diambil ketika mereka punya kepentingan yang mendesak ini sangat membantu sekali,” pungkasnya. (RLS/Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment