Tuesday, December 7, 2021
Setelah berprestasi mengharumkan nama Jawa Barat di ajang Nasional Putra Putri Kebudayaan dan ajang model lainnya, Lembaga Kursus Pelatihan Revi Modeling dan Acting (LKP RMA), kembali mempersiapkan 18 model binaannya, untuk mengikuti event Nasional Top Model Indonesia 2021 di Bali, tanggal 17-20 Desember 2021.
Kepala LKP RMA kota Bandung Revi Lantika mengatakan, ajang Top Model Indonesia yang pertama kali digelar 1980 ini adalah event bergengsi (41 tahun lalu ).
"Dalam hal ini, LKP RMA akan membawa perwakilan Top Model dari Jabar ke Bali untuk grand final sebanyak 18 peserta. Mereka ikut di kategori anak usia 5 sampai 11 tahun, kategori remaja usia 12 hingga 17 tahun dan dewasa usia 18 sampai 20 tahun. Top Model diselenggarakan oleh Yayasan Pembina Model Indonesia," terang Bunda Revi disela-sela pemotretan muridnya, di Setiabudi Regency, Minggu (5/12/2021).
Pada saat Grand Final di Bali nanti muridnya akan mengenakan busana gaun malam batik Jawa Barat, sebuah misi untuk lebih mengenalkan kebudayaan Jawa Barat, terutama busana batik.
Dalam event Top Model Indonesia ini penilaiannya lebih ditekankan pada peragaan busananya harus bagus dan profesional, seperti cara berjalannya (catwalk), cara bicaranya.
"Menurut saya, penting bagi model untuk memperkenalkan batik model Jabar, karena batik merupakan fashion," kata Revi yang pertama terjun ke model berniat mengharumkan Jawa Barat.
Makanya tak heran kalau berbagai event yang diikuti LKP RMA, selalu mendapat dukungan Disparbud Jabar Hal ini menjadi motivasi untuk dapat berprestasi atas nama Jawa Barat.
"Alhamdulillah, berkat support Dedi Taufik Kadisparbud Jabar, murid saya Maryam Kassem, menang di ajang putra putri kebudayaan kemarin. Padahal umurnya baru 18 tahun tetapi bisa mengalahkan dari provinsi lain yang sudah S-2. Maryam bisa menyampaikan ilmu kebudayaan, smart dan penampilan," imbuhnya.
Murid LKP RMA, selain diajarkan model dan akting, juga diberikan pemahaman untuk percaya diri, mental, atittude yang baik, dan pengembangan diri yang menjadi kunci terbentukya seseorang meraih prestasi.
Sebelum menuju Bali, ke 18 model wakil Jabar, akan melaksanakan campagne, salahsatunya mengikuti kegiatan pemotretan baju batik. Bunda Revi bersyukur, banyak yang memberi support, salahsatunya support dari Kofaba (komunitas fotografer amatir).
"Ada 30 fotografer Kofaba yang memotret murid saya, campagne lainnya, mereka diajarkan runway, fotoshoot, publik speaking," tegasnya
Bunda Revi berharap, di tahun 2022 event Top Model dan event lainnya untuk tingkat nasional, dapat digelar di Jawa Barat, selain itu pihaknya ingin membuat event Nasional Top model batik.
"Saya berharap Pemerintah mendukung rencana itu, karena para kaum muda sudah banyak yang menampilkan karyanya, juga untuk melestarikan budaya batik dikalangan milenial," ucapnya.
Bunda Revi Lantika, Demi Mengharumkan Budaya Jawa Barat |
Contohnya perwakilan Jabar di ajang Top Model Indonesia, Maryam Kassem (18) dan Bianca (9), sudah mempersiapkan busana batik terbaik, mental, percaya diri, cara catwalk hingga teknik pose yang sesuai dengan busana batik.
"Sejauh ini saya sudah menyiapkan beberapa baju batik, terus latihan pose yang sesuai dengan busana batik, terus fotoshoot yang bagus, latihan catwalk, publik speaking. Insya Allah saya siap memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat," kata Maryam.
"Saya juga siap ke Bali, selama ini sudah berlatih catwalk, publik speaking, atittude dan busana. Saya harus berani tampil semoga lebih percaya diri dan meraih juara," ujar Bianca (9) murid kelas 4 SD Pribadi Bandung Boarding School, pasti. Semoga. (Asep GP)***
Murid Terbaik LKP RMA Siap Tandang di Top Model Indonesia 2021 di Bali
Posted by
Tatarjabar.com on Tuesday, December 7, 2021
Setelah berprestasi mengharumkan nama Jawa Barat di ajang Nasional Putra Putri Kebudayaan dan ajang model lainnya, Lembaga Kursus Pelatihan Revi Modeling dan Acting (LKP RMA), kembali mempersiapkan 18 model binaannya, untuk mengikuti event Nasional Top Model Indonesia 2021 di Bali, tanggal 17-20 Desember 2021.
Kepala LKP RMA kota Bandung Revi Lantika mengatakan, ajang Top Model Indonesia yang pertama kali digelar 1980 ini adalah event bergengsi (41 tahun lalu ).
"Dalam hal ini, LKP RMA akan membawa perwakilan Top Model dari Jabar ke Bali untuk grand final sebanyak 18 peserta. Mereka ikut di kategori anak usia 5 sampai 11 tahun, kategori remaja usia 12 hingga 17 tahun dan dewasa usia 18 sampai 20 tahun. Top Model diselenggarakan oleh Yayasan Pembina Model Indonesia," terang Bunda Revi disela-sela pemotretan muridnya, di Setiabudi Regency, Minggu (5/12/2021).
Pada saat Grand Final di Bali nanti muridnya akan mengenakan busana gaun malam batik Jawa Barat, sebuah misi untuk lebih mengenalkan kebudayaan Jawa Barat, terutama busana batik.
Dalam event Top Model Indonesia ini penilaiannya lebih ditekankan pada peragaan busananya harus bagus dan profesional, seperti cara berjalannya (catwalk), cara bicaranya.
"Menurut saya, penting bagi model untuk memperkenalkan batik model Jabar, karena batik merupakan fashion," kata Revi yang pertama terjun ke model berniat mengharumkan Jawa Barat.
Makanya tak heran kalau berbagai event yang diikuti LKP RMA, selalu mendapat dukungan Disparbud Jabar Hal ini menjadi motivasi untuk dapat berprestasi atas nama Jawa Barat.
"Alhamdulillah, berkat support Dedi Taufik Kadisparbud Jabar, murid saya Maryam Kassem, menang di ajang putra putri kebudayaan kemarin. Padahal umurnya baru 18 tahun tetapi bisa mengalahkan dari provinsi lain yang sudah S-2. Maryam bisa menyampaikan ilmu kebudayaan, smart dan penampilan," imbuhnya.
Murid LKP RMA, selain diajarkan model dan akting, juga diberikan pemahaman untuk percaya diri, mental, atittude yang baik, dan pengembangan diri yang menjadi kunci terbentukya seseorang meraih prestasi.
Sebelum menuju Bali, ke 18 model wakil Jabar, akan melaksanakan campagne, salahsatunya mengikuti kegiatan pemotretan baju batik. Bunda Revi bersyukur, banyak yang memberi support, salahsatunya support dari Kofaba (komunitas fotografer amatir).
"Ada 30 fotografer Kofaba yang memotret murid saya, campagne lainnya, mereka diajarkan runway, fotoshoot, publik speaking," tegasnya
Bunda Revi berharap, di tahun 2022 event Top Model dan event lainnya untuk tingkat nasional, dapat digelar di Jawa Barat, selain itu pihaknya ingin membuat event Nasional Top model batik.
"Saya berharap Pemerintah mendukung rencana itu, karena para kaum muda sudah banyak yang menampilkan karyanya, juga untuk melestarikan budaya batik dikalangan milenial," ucapnya.
Bunda Revi Lantika, Demi Mengharumkan Budaya Jawa Barat |
Contohnya perwakilan Jabar di ajang Top Model Indonesia, Maryam Kassem (18) dan Bianca (9), sudah mempersiapkan busana batik terbaik, mental, percaya diri, cara catwalk hingga teknik pose yang sesuai dengan busana batik.
"Sejauh ini saya sudah menyiapkan beberapa baju batik, terus latihan pose yang sesuai dengan busana batik, terus fotoshoot yang bagus, latihan catwalk, publik speaking. Insya Allah saya siap memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat," kata Maryam.
"Saya juga siap ke Bali, selama ini sudah berlatih catwalk, publik speaking, atittude dan busana. Saya harus berani tampil semoga lebih percaya diri dan meraih juara," ujar Bianca (9) murid kelas 4 SD Pribadi Bandung Boarding School, pasti. Semoga. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment