Home
» Jawa Barat
» Nama R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah “Dicatut” Mafia Tanah Proyek Tol Cisumdawu Untuk Raup Keuntungan
Thursday, June 10, 2021
Aom Roedy, bongkar sampai tuntas kasus mafia tanah di proyek Tol Cisumdawu |
Jelas keluarga kami merasa dirugikan! Jadi mereka memalsukan silsilah, sejarah Wiranatakusumah. Mereka mengaku sebagai adik atau kakak dari kakek kami R.A.A M (Muharam) Wiranatakusumah dengan memakai inisial R.A.A. M Wiranatakusumah juga. Padahal leluhur kami itu mendapat gelar Raden Adipati Arya (RAA) benar-benar karena Raden yang menjadi bupati Bandung. Nah oknum yang memalsukan R.A.A .M Wiranatukusumah ini, tidak pernah menjadi bupati dan silsilah ke atasnya ngaco semua .
Jadi sepak terjang mereka sudah sangat mengganggu. Yang tertipu juga sudah banyak dengan modus memakai nama besar kita . Diduga mereka membikin surat-surat palsu, mereka bermain di level-level penipuan mengaku tanah orang lain milik mereka, termasuk tanah keluarga kami. Mereka menipu investor-investor tidak pernah selesai sampai ke sertifikat, karena memang mereka bermain di situ dan suratnya diduga palsu.
Terakhir mereka sudah memasuki objek-objek vital Negara. Maka setelah dirundingkan dengan keluarga, akhirnya kami laporkan ke Polda.
“Alhamdulillah akhirnya Polda merespon dan menerima laportan kami, lalu dilimpahkan ke Polrestabes dan sekarang sedang berjalan penyelidikan,“ demikian dikatakan Ahmad Kusumayuda (pelapor), Cucu RAA Wiranatakusumah yang juga sebagai Pengawas Yayasan Wiranatakusumah dalam Press Conference, “Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah: Berantasan Mafia Tanah di Proyek Tol Cisumdawu” yang digelar Selasa (8/6/2021) di Hotel & Resto Kalimasada Jalan Kalimantan No. 5 Bandung.
Rd. Toyibin Putra RAA. H Muharam Wiranatakusumah sedang mengulas sejarah Ayahandanya yang banyak berjasa terhadap Negara |
Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Keluarga Besar R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah dan Roedy Wiranatakusumah Law Firm ini, juga menghadirkan Aom Rd. Toyibin Wiranatakusumah (putra) selaku Pembina Yayasan, lalu Aom Rd. Martoyo Wiranatakusumah (cucu) sebagai Ketua Umum Yayasan, juga Aom Roedy Wiranatakusumah (cicit) sebagai Kuasa Hukum dan Roby Maulana Zulkarnen Wiranatakusumah (cicit).
Menurut Aom Roedy, "Dengan adanya pemalsuan nama Wiranatakusumah, dalam pembebasan tanah di lahan milik kami Yayasan R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah. Pada 18 Februari 2021 kami telah mengadukan ke Polda Jawa Barat, Tanda Bukti Lapor Nomor LP B/198/II/2021/JABAR. Maka dengan pelaporan ini kami mohon kepada Bapak Kapolda Jawa Barat, Kepala Badan Pertanahan, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan aparat terkait lainnya untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang di gunakan oleh “MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU“ Tegasnya.
Yayasan R.A.A.H.Muharam Wiranatakusumah Apresiasi Langkah Pemerintah memberantas Praktik Mafia Tanah
Aom Roedy Wiranatakusumah SH, MH, MBA selaku Juru Bicara dan Kuasa Hukum Yayasan R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberantas praktik mafia tanah.
Dan menurut dia, yayasan Wiranatakusumah ini sejak dulu menjadi mitra pemerintah, maka pihaknya berharap kemitraan dalam menghadapi kasus pemberantasan mafia tanah sekarang pun menjadi kesatuan yang kompak yang memang harus dilakukan dengan segera.
Putra, Cucu dan Cicit Dalem Bandung RAA. Wiranatakusumah V guyub menggugat mafia tanah yang mencatut nama leluhurnya |
"Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 11 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi. Keputusan Presiden ini salah satunya berisi pemberantasan semua praktik-praktik yang menghambat investasi seperti mafia tanah. Kita berharap kehadiran Satgas Percepatan Investasi bisa memberantas praktik-praktik yang tidak benar seperti mafia tanah. Apalagi Kejaksaan dan Kepolisian masuk dalam anggota Satgas tersebut,“ jelas Roedy.
Terkait dengan hal ini, sebagaimana diketahui pemerintah sekarang sedang melakukan percepatan pembangunan jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat. Jalan tol sepanjang 61 Kilo Meter (KM) tersebut diklaim dapat memangkas jarak tempuh Cileunyi menuju Bandara Internasional Kertajati dalam 1 jam. Terselesaikannya Tol Cisumdawu juga dianggap mampu memperlancar berputarnya roda ekonomi masyarakat.
Terpantau, sejauh ini pembangunan Tol Cisumdawu tahapan konstruksi atau fisiknya cukup berjalan lancar dan baik. Namun sayangnya percepatan tersebut malah dihadapkan pada hambatan, kendala, yaitu adanya praktik mafia tanah.
Dari kiri ke kanan: Rd. Roby Maulana Zulkarnaen, Aom Roedy, Rd. Martoyo, Rd. Toyibin dan Aom Ahmad Kusumayuda |
"Kendala hingga mangkraknya Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Cisumdawu Mengalami hambatan dalam proses pembebasan lahan. Seperti halnya pada pembebasan lahan pada Seksi I Fase III Cileunyi - Rancakalong sepanjang 10,57 Km, dimana pada Fase III itu melintasi tiga Desa yaitu Cibeusi, Desa Cilayung dan Desa Cileles Kecamatan Jatinangor. Di sepanjang jalur yang terkena proyek tersebut diantaranya terdapat tanah seluas 64 Hektare (Ha) yang merupakan tanah milik ahli waris keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah. Namun ada pihak yang memalsukan nama Wiranatakusumah,“ jelas Roedy.
Menurut Roedy, dengan adanya permasalahan hingga terhambatnya PSN Tol Cisumdawu, pihaknya menganggap perlu mengambil sikap terkait mafia tanah dibalik PSN Tol Cisumdawu. Termasuk mafia tanah yang mencatut nama Wiranatakusumah, maka pihak Yayasan Keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah terdiri dari Aom Rd. Toyibin Wiranatakusumah selaku Pembina Yayasan, Aom Rd. Martoyo Wiranatakusumah selaku Ketua Yayasan didampingi Roedy Wiranatakusumah selaku Kuasa Hukum melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib dan berharap pihak kepolisian juga badan pertanahan serta kejaksaan tinggi dan aparat terkait lainnya, untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang di gunakan oleh “MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU.
Rudi berharap, dengan dibongkarnya permainan Mafia Tanah pada Pembangunan Proyek Strategis Nasional Tol Cisumdawu diharapkan dapat mengungkap Mafia Tanah di Proyek – Proyek Nasional lainnya.
Sebelum mengakhiri ulasannya Roedy kembali menegaskan, pihaknya atas nama Yayasan Keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah mendukung Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat. Mengingat, Jalan Tol ini sangat strategis, Jalan tol sepanjang 61 kilometer (km) bisa memangkas waktu perjalanan Bandung ke Bandara Kertajati hanya 1 jam. Sebagai mana kita dengar dan kita baca bahwa Jalan tol ini ditargetkan rampung akhir 2021.
“Namun, sebelum selesai Proyek Jalan Tol CISUMDAWU kami Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah menegaskan kepada Kapolda Jabar, Badan Pertanahan, Kejati Jabar dan aparat terkait lainnya untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang dicatut oleh MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU, guna meraup keuntungan, sehingga sangat jelas merugikan nama baik keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah," pungkas Roedy. (Asep GP)***
“Namun, sebelum selesai Proyek Jalan Tol CISUMDAWU kami Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah menegaskan kepada Kapolda Jabar, Badan Pertanahan, Kejati Jabar dan aparat terkait lainnya untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang dicatut oleh MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU, guna meraup keuntungan, sehingga sangat jelas merugikan nama baik keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah," pungkas Roedy. (Asep GP)***
Nama R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah “Dicatut” Mafia Tanah Proyek Tol Cisumdawu Untuk Raup Keuntungan
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, June 10, 2021
Aom Roedy, bongkar sampai tuntas kasus mafia tanah di proyek Tol Cisumdawu |
Jelas keluarga kami merasa dirugikan! Jadi mereka memalsukan silsilah, sejarah Wiranatakusumah. Mereka mengaku sebagai adik atau kakak dari kakek kami R.A.A M (Muharam) Wiranatakusumah dengan memakai inisial R.A.A. M Wiranatakusumah juga. Padahal leluhur kami itu mendapat gelar Raden Adipati Arya (RAA) benar-benar karena Raden yang menjadi bupati Bandung. Nah oknum yang memalsukan R.A.A .M Wiranatukusumah ini, tidak pernah menjadi bupati dan silsilah ke atasnya ngaco semua .
Jadi sepak terjang mereka sudah sangat mengganggu. Yang tertipu juga sudah banyak dengan modus memakai nama besar kita . Diduga mereka membikin surat-surat palsu, mereka bermain di level-level penipuan mengaku tanah orang lain milik mereka, termasuk tanah keluarga kami. Mereka menipu investor-investor tidak pernah selesai sampai ke sertifikat, karena memang mereka bermain di situ dan suratnya diduga palsu.
Terakhir mereka sudah memasuki objek-objek vital Negara. Maka setelah dirundingkan dengan keluarga, akhirnya kami laporkan ke Polda.
“Alhamdulillah akhirnya Polda merespon dan menerima laportan kami, lalu dilimpahkan ke Polrestabes dan sekarang sedang berjalan penyelidikan,“ demikian dikatakan Ahmad Kusumayuda (pelapor), Cucu RAA Wiranatakusumah yang juga sebagai Pengawas Yayasan Wiranatakusumah dalam Press Conference, “Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah: Berantasan Mafia Tanah di Proyek Tol Cisumdawu” yang digelar Selasa (8/6/2021) di Hotel & Resto Kalimasada Jalan Kalimantan No. 5 Bandung.
Rd. Toyibin Putra RAA. H Muharam Wiranatakusumah sedang mengulas sejarah Ayahandanya yang banyak berjasa terhadap Negara |
Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Keluarga Besar R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah dan Roedy Wiranatakusumah Law Firm ini, juga menghadirkan Aom Rd. Toyibin Wiranatakusumah (putra) selaku Pembina Yayasan, lalu Aom Rd. Martoyo Wiranatakusumah (cucu) sebagai Ketua Umum Yayasan, juga Aom Roedy Wiranatakusumah (cicit) sebagai Kuasa Hukum dan Roby Maulana Zulkarnen Wiranatakusumah (cicit).
Menurut Aom Roedy, "Dengan adanya pemalsuan nama Wiranatakusumah, dalam pembebasan tanah di lahan milik kami Yayasan R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah. Pada 18 Februari 2021 kami telah mengadukan ke Polda Jawa Barat, Tanda Bukti Lapor Nomor LP B/198/II/2021/JABAR. Maka dengan pelaporan ini kami mohon kepada Bapak Kapolda Jawa Barat, Kepala Badan Pertanahan, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan aparat terkait lainnya untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang di gunakan oleh “MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU“ Tegasnya.
Yayasan R.A.A.H.Muharam Wiranatakusumah Apresiasi Langkah Pemerintah memberantas Praktik Mafia Tanah
Aom Roedy Wiranatakusumah SH, MH, MBA selaku Juru Bicara dan Kuasa Hukum Yayasan R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberantas praktik mafia tanah.
Dan menurut dia, yayasan Wiranatakusumah ini sejak dulu menjadi mitra pemerintah, maka pihaknya berharap kemitraan dalam menghadapi kasus pemberantasan mafia tanah sekarang pun menjadi kesatuan yang kompak yang memang harus dilakukan dengan segera.
Putra, Cucu dan Cicit Dalem Bandung RAA. Wiranatakusumah V guyub menggugat mafia tanah yang mencatut nama leluhurnya |
"Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 11 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi. Keputusan Presiden ini salah satunya berisi pemberantasan semua praktik-praktik yang menghambat investasi seperti mafia tanah. Kita berharap kehadiran Satgas Percepatan Investasi bisa memberantas praktik-praktik yang tidak benar seperti mafia tanah. Apalagi Kejaksaan dan Kepolisian masuk dalam anggota Satgas tersebut,“ jelas Roedy.
Terkait dengan hal ini, sebagaimana diketahui pemerintah sekarang sedang melakukan percepatan pembangunan jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat. Jalan tol sepanjang 61 Kilo Meter (KM) tersebut diklaim dapat memangkas jarak tempuh Cileunyi menuju Bandara Internasional Kertajati dalam 1 jam. Terselesaikannya Tol Cisumdawu juga dianggap mampu memperlancar berputarnya roda ekonomi masyarakat.
Terpantau, sejauh ini pembangunan Tol Cisumdawu tahapan konstruksi atau fisiknya cukup berjalan lancar dan baik. Namun sayangnya percepatan tersebut malah dihadapkan pada hambatan, kendala, yaitu adanya praktik mafia tanah.
Dari kiri ke kanan: Rd. Roby Maulana Zulkarnaen, Aom Roedy, Rd. Martoyo, Rd. Toyibin dan Aom Ahmad Kusumayuda |
"Kendala hingga mangkraknya Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Cisumdawu Mengalami hambatan dalam proses pembebasan lahan. Seperti halnya pada pembebasan lahan pada Seksi I Fase III Cileunyi - Rancakalong sepanjang 10,57 Km, dimana pada Fase III itu melintasi tiga Desa yaitu Cibeusi, Desa Cilayung dan Desa Cileles Kecamatan Jatinangor. Di sepanjang jalur yang terkena proyek tersebut diantaranya terdapat tanah seluas 64 Hektare (Ha) yang merupakan tanah milik ahli waris keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah. Namun ada pihak yang memalsukan nama Wiranatakusumah,“ jelas Roedy.
Menurut Roedy, dengan adanya permasalahan hingga terhambatnya PSN Tol Cisumdawu, pihaknya menganggap perlu mengambil sikap terkait mafia tanah dibalik PSN Tol Cisumdawu. Termasuk mafia tanah yang mencatut nama Wiranatakusumah, maka pihak Yayasan Keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah terdiri dari Aom Rd. Toyibin Wiranatakusumah selaku Pembina Yayasan, Aom Rd. Martoyo Wiranatakusumah selaku Ketua Yayasan didampingi Roedy Wiranatakusumah selaku Kuasa Hukum melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib dan berharap pihak kepolisian juga badan pertanahan serta kejaksaan tinggi dan aparat terkait lainnya, untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang di gunakan oleh “MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU.
Rudi berharap, dengan dibongkarnya permainan Mafia Tanah pada Pembangunan Proyek Strategis Nasional Tol Cisumdawu diharapkan dapat mengungkap Mafia Tanah di Proyek – Proyek Nasional lainnya.
Sebelum mengakhiri ulasannya Roedy kembali menegaskan, pihaknya atas nama Yayasan Keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah mendukung Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat. Mengingat, Jalan Tol ini sangat strategis, Jalan tol sepanjang 61 kilometer (km) bisa memangkas waktu perjalanan Bandung ke Bandara Kertajati hanya 1 jam. Sebagai mana kita dengar dan kita baca bahwa Jalan tol ini ditargetkan rampung akhir 2021.
“Namun, sebelum selesai Proyek Jalan Tol CISUMDAWU kami Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah menegaskan kepada Kapolda Jabar, Badan Pertanahan, Kejati Jabar dan aparat terkait lainnya untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang dicatut oleh MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU, guna meraup keuntungan, sehingga sangat jelas merugikan nama baik keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah," pungkas Roedy. (Asep GP)***
“Namun, sebelum selesai Proyek Jalan Tol CISUMDAWU kami Yayasan R.A.A.H Muharam Wiranatakusumah menegaskan kepada Kapolda Jabar, Badan Pertanahan, Kejati Jabar dan aparat terkait lainnya untuk segera menuntaskan kasus pemalsuan nama Wiranatakusumah yang dicatut oleh MAFIA TANAH DI PROYEK TOL CISUMDAWU, guna meraup keuntungan, sehingga sangat jelas merugikan nama baik keluarga R.A.A.H. Muharam Wiranatakusumah," pungkas Roedy. (Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment