Wednesday, April 21, 2021
Linus Lusi Making (Sumber Foto Nusabungapos.com) |
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTT, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Muh. Irfan menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong percepatan kebangkitan sektor pendidikan pasca bencana badai Seroja dan Covid-19 di NTT. Hal ini disampaikannya disela-sela rapat virtual restorasi pendidikan di masa badai seroja dan Covid-19, pada Kamis (15/04/2021). Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi.
Lebih lanjut, Irfan menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, timnya akan turun lapangan mendampingi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kemendikbud melakukan survei lapangan terhadap sekolah-sekolah di NTT yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang, maupun berat, akibat badai siklon Seroja beberapa hari yang lalu. Upaya pendataan lapangan ini untuk memberikan gambaran lebih detail besar kerusakan dan kerugian yang diakibatkan dari bencana Seroja. “Sebagai sekretaris pos pendidikan, selanjutnya data lapangan tersebut akan dilaporkan ke Seknas untuk pengambilan keputusan lebih lanjut,” tutur Irfan.
Sementara itu, Linus Lusi sebagai pemantik diskusi pada rapat virtual tersebut, menyampaikan pentingnya mendengarkan upaya-upaya percepatan yang dilakukan oleh berbagai pihak pemerhati pendidikan di NTT.
“Perlu menerima berbagai masukan dari para pihak tersebut, apa yang bisa atau sudah mereka lakukan di lapangan. Bagaimana penanganan sarana dan pra sarana pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai menengah/kejuruan. Serta pemetaan dukungan LSM Internasional terhadap persoalan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah terdampak,” ujar Lusi.
Linus Lusi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan bahwa semua unit utama di Kemendikbud akan berkontribusi memberikan bantuan ke NTT. “Sejauh ini, pihaknya baru mendapatkan laporan sekolah yang rusak sebanyak 66 dari 902 SMA/SMK/SLB se-NTT,” terang Linus.
Rapat virtual ini juga dihadiri oleh para pimpinan dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, LPMP Provinsi NTT, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-NTT, serta organisasi internasional seperti Plan International, Save the Children, ChildFund, World Vision Indonesia, dan satuan pendidikan yang terdampak bencana.
Para pihak yang turut hadir dalam pertemuan ini menyamakan pemahaman dalam percepatan penyaluran bantuan di sektor pendidikan pada berbagai jenjang akibat diterjang badai Seroja. Beberapa hal yang disepakati, di antaranya adalah setiap LSM Internasional agar tetap fokus pada area yang selama ini menjadi target program mereka agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pendistribusian bantuan.
Selanjutnya, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Kemendikbud bertanggungjawab dalam pendistribusian bantuan kepada semua sekolah terdampak. Namun, untuk sekolah yang sudah mendapat bantuan dari LSM Internasional maka jenis bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan yang belum terpenuhi. Kemudian, dalam hal dukungan teknis, beberapa LSM akan fokus pada program yang mereka jalankan di lapangan.
Seperti yang disampaikan Hironimus Sugi, selaku Manager Program Inovasi yang fokus programnya di Pulau Sumba, dukungan teknis akan difokuskan pada proses pembelajaran. Pihaknya akan bermitra dengan Pasimas, Save the Children dan yayasan mitra lokal untuk mendukung proses pembelajaran tersebut.
Sementara itu, menurut Manager Save the Children, Tasman menegaskan bahwa pihaknya tetap mendistribusikan buku bacaan, modul pembelajaran, dan melakukan penguatan literasi pasca Seroja serta dukungan teknis lainnya ke SD sasaran di Kota Kupang. Di antaranya yaitu SDI Oesapa Kecil 1, Madrasah Ibtidaiyah, dan Kampung Ama Amanuban.
Hal yang sama juga ditanggapi oleh Ita dari ChildFund. Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan bermitra dengan lembaga lokal di Kabupaten Flores Timur dan Kupang dalam pendampingan psikososial bagi para korban. (Rls/Asep GP)*** Tatarjabar.com April 21, 2021 CB Blogger Indonesia
Para Pihak Dorong Kebangkitan Pendidikan di NTT Pasca Badai Seroja dan Covid-19
Posted by
Tatarjabar.com on Wednesday, April 21, 2021
Linus Lusi Making (Sumber Foto Nusabungapos.com) |
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTT, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Muh. Irfan menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong percepatan kebangkitan sektor pendidikan pasca bencana badai Seroja dan Covid-19 di NTT. Hal ini disampaikannya disela-sela rapat virtual restorasi pendidikan di masa badai seroja dan Covid-19, pada Kamis (15/04/2021). Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi.
Lebih lanjut, Irfan menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, timnya akan turun lapangan mendampingi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kemendikbud melakukan survei lapangan terhadap sekolah-sekolah di NTT yang mengalami kerusakan, baik rusak ringan, sedang, maupun berat, akibat badai siklon Seroja beberapa hari yang lalu. Upaya pendataan lapangan ini untuk memberikan gambaran lebih detail besar kerusakan dan kerugian yang diakibatkan dari bencana Seroja. “Sebagai sekretaris pos pendidikan, selanjutnya data lapangan tersebut akan dilaporkan ke Seknas untuk pengambilan keputusan lebih lanjut,” tutur Irfan.
Sementara itu, Linus Lusi sebagai pemantik diskusi pada rapat virtual tersebut, menyampaikan pentingnya mendengarkan upaya-upaya percepatan yang dilakukan oleh berbagai pihak pemerhati pendidikan di NTT.
“Perlu menerima berbagai masukan dari para pihak tersebut, apa yang bisa atau sudah mereka lakukan di lapangan. Bagaimana penanganan sarana dan pra sarana pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai menengah/kejuruan. Serta pemetaan dukungan LSM Internasional terhadap persoalan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah terdampak,” ujar Lusi.
Linus Lusi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan bahwa semua unit utama di Kemendikbud akan berkontribusi memberikan bantuan ke NTT. “Sejauh ini, pihaknya baru mendapatkan laporan sekolah yang rusak sebanyak 66 dari 902 SMA/SMK/SLB se-NTT,” terang Linus.
Rapat virtual ini juga dihadiri oleh para pimpinan dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, LPMP Provinsi NTT, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-NTT, serta organisasi internasional seperti Plan International, Save the Children, ChildFund, World Vision Indonesia, dan satuan pendidikan yang terdampak bencana.
Para pihak yang turut hadir dalam pertemuan ini menyamakan pemahaman dalam percepatan penyaluran bantuan di sektor pendidikan pada berbagai jenjang akibat diterjang badai Seroja. Beberapa hal yang disepakati, di antaranya adalah setiap LSM Internasional agar tetap fokus pada area yang selama ini menjadi target program mereka agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pendistribusian bantuan.
Selanjutnya, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Kemendikbud bertanggungjawab dalam pendistribusian bantuan kepada semua sekolah terdampak. Namun, untuk sekolah yang sudah mendapat bantuan dari LSM Internasional maka jenis bantuan akan disesuaikan dengan kebutuhan yang belum terpenuhi. Kemudian, dalam hal dukungan teknis, beberapa LSM akan fokus pada program yang mereka jalankan di lapangan.
Seperti yang disampaikan Hironimus Sugi, selaku Manager Program Inovasi yang fokus programnya di Pulau Sumba, dukungan teknis akan difokuskan pada proses pembelajaran. Pihaknya akan bermitra dengan Pasimas, Save the Children dan yayasan mitra lokal untuk mendukung proses pembelajaran tersebut.
Sementara itu, menurut Manager Save the Children, Tasman menegaskan bahwa pihaknya tetap mendistribusikan buku bacaan, modul pembelajaran, dan melakukan penguatan literasi pasca Seroja serta dukungan teknis lainnya ke SD sasaran di Kota Kupang. Di antaranya yaitu SDI Oesapa Kecil 1, Madrasah Ibtidaiyah, dan Kampung Ama Amanuban.
Hal yang sama juga ditanggapi oleh Ita dari ChildFund. Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan bermitra dengan lembaga lokal di Kabupaten Flores Timur dan Kupang dalam pendampingan psikososial bagi para korban. (Rls/Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment