Home
» Pendidikan
» Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University Ajarkan “Seni Negoisasi & Etika Komunikasi” Kepada Pengelola dan Juru Parkir
Thursday, December 10, 2020
Para dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University kembali memberikan sumbangsih ilmu pengetahuannya kepada masyarakat. Kali ini yang mendapat sumbangan ilmu dalam Pengabdian Masyakarakat tersebut adalah UPT Parkir Pemkot Bandung.
Dari sekian tugas yang dimiliki UPT ini, tugas yang cukup menantang adalah memenuhi target pendapatan dari parkir baik yang berasal dari pajak parkir maupun yang berasal dari retribusi parkir.
Untuk memenuhi ini keterampilan negoisasi dari pegawai UPT parkir menjadi penting. Banyak pihak yang menjadi subjek negosiasi, bisa pengelola parkir di berbagai gedung seperti di mall, kampus, hotel, rumah sakit, pasar swalayan, toko, dan lain-lain. Namun, bisa juga subjek negosiasinya adalah juru parkir.
Selain kemampuan Negosiasi, keterampilan lain yang juga diperlukan adalah Etika Komunikasi. Etika komunkasi dapat menunjang keberhasilan dalam negosiasi. Pilihan kata yang tepat, santun dan sopan bisa menggerakkan hati lawan negosiasi sehingga target kemenangan dalam negosiasi bisa terwujud. Bahkan, kemenangan yang tercipta bukan hanya buat kita tetapi juga buat lawan kita. Karena sesungguhnya hakikat negosiasi adalah win-win solution (kemenangan untuk semua).
Kondisi di atas lah yang menyebabkan adanya dorongan dari dosen-dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University untuk menggagas sharing tentang Seni Negosiasi dan Etika Komunikasi bagi pegawai UPT Parkir. Sharing ini lebih diperuntukkan untuk pegawa-pegawai lapangan yang sering berhadapan dengan pihak-pihak tertentu untuk melakukan negosiasi terkait pajak dan retribusi parkir. Sharing tentang Seni Negoasiasi dan Etika Komunikasi berhasil diselenggarakan pada hari Kamis, 10 Desember 2020 yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom.
Para peserta yang hadir sangat antusias mendengarkan materi dan terjadi interaksi yang cukup baik untuk mendalalami hal-hal terkait materi ini. Ternyata konsep tentang Seni Negosiasi dan Etika Komunikasi begitu disadari oleh para peserta sebagai amunisi sebelum melakukan negosiasi. Konsep tersebut bisa menjadi pemandu agar negosiasi yang dijalankan bisa membuahkan hasil yang maksimal.
Salah seorang narasumber yang juga merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University, Nur Atnan, mengatakan bahwa kunci keberhasilan negosiasi salah satunya terletak pada pengetahuan kita secara utuh tentang lawan negosiasi kita. “Informasi awal ini menjadi data penting untuk menentukan kira-kira gaya apa yang pas dipilih untuk menghadapinya. Apakah gaya akomodatif, kompromi, kolaboratif, menghindar atau terpaksa harus menggunakan gaya intimidasi. Oleh karena itu sebelum kita melakukan negosiasi, maka kita perlu mencari data-data awal tentang karakter, kebiasaan, kondisi dari lawan negosiasi kita“, jelasnya.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan dalam negosiasi adalah Etika Komunikasi. Seperti yang diungkap oleh narasumber lain, Itca Istia Wahyuni, dia mengatakan keberhasilan negosiasi itu sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kita bisa mengendalikan lawan bicara kita. Untuk bisa mengendalikan lawan bicara kita, maka pilihan-pilihan kata dalam berkomunikasi menjadi penting.
“Menggunakan kata-kata yang sopan, menyentuh hati, penuh etika karena menyampaikannya dengan rasa empati, menjadi kekuatan besar yang bisa menggiring lawan negosiasi pada skenario tawaran kita.
Dengan demikian, memahamai etika-etika komunikasi dalam negosiasi menjadi instrument menciptakan keberhasilan dalam negosiasi“, pungkasnya.(Rls/Asep GP.)*** Tatarjabar.com December 10, 2020 CB Blogger Indonesia
Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University Ajarkan “Seni Negoisasi & Etika Komunikasi” Kepada Pengelola dan Juru Parkir
Posted by
Tatarjabar.com on Thursday, December 10, 2020
Para dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University kembali memberikan sumbangsih ilmu pengetahuannya kepada masyarakat. Kali ini yang mendapat sumbangan ilmu dalam Pengabdian Masyakarakat tersebut adalah UPT Parkir Pemkot Bandung.
Dari sekian tugas yang dimiliki UPT ini, tugas yang cukup menantang adalah memenuhi target pendapatan dari parkir baik yang berasal dari pajak parkir maupun yang berasal dari retribusi parkir.
Untuk memenuhi ini keterampilan negoisasi dari pegawai UPT parkir menjadi penting. Banyak pihak yang menjadi subjek negosiasi, bisa pengelola parkir di berbagai gedung seperti di mall, kampus, hotel, rumah sakit, pasar swalayan, toko, dan lain-lain. Namun, bisa juga subjek negosiasinya adalah juru parkir.
Selain kemampuan Negosiasi, keterampilan lain yang juga diperlukan adalah Etika Komunikasi. Etika komunkasi dapat menunjang keberhasilan dalam negosiasi. Pilihan kata yang tepat, santun dan sopan bisa menggerakkan hati lawan negosiasi sehingga target kemenangan dalam negosiasi bisa terwujud. Bahkan, kemenangan yang tercipta bukan hanya buat kita tetapi juga buat lawan kita. Karena sesungguhnya hakikat negosiasi adalah win-win solution (kemenangan untuk semua).
Kondisi di atas lah yang menyebabkan adanya dorongan dari dosen-dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University untuk menggagas sharing tentang Seni Negosiasi dan Etika Komunikasi bagi pegawai UPT Parkir. Sharing ini lebih diperuntukkan untuk pegawa-pegawai lapangan yang sering berhadapan dengan pihak-pihak tertentu untuk melakukan negosiasi terkait pajak dan retribusi parkir. Sharing tentang Seni Negoasiasi dan Etika Komunikasi berhasil diselenggarakan pada hari Kamis, 10 Desember 2020 yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom.
Para peserta yang hadir sangat antusias mendengarkan materi dan terjadi interaksi yang cukup baik untuk mendalalami hal-hal terkait materi ini. Ternyata konsep tentang Seni Negosiasi dan Etika Komunikasi begitu disadari oleh para peserta sebagai amunisi sebelum melakukan negosiasi. Konsep tersebut bisa menjadi pemandu agar negosiasi yang dijalankan bisa membuahkan hasil yang maksimal.
Salah seorang narasumber yang juga merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University, Nur Atnan, mengatakan bahwa kunci keberhasilan negosiasi salah satunya terletak pada pengetahuan kita secara utuh tentang lawan negosiasi kita. “Informasi awal ini menjadi data penting untuk menentukan kira-kira gaya apa yang pas dipilih untuk menghadapinya. Apakah gaya akomodatif, kompromi, kolaboratif, menghindar atau terpaksa harus menggunakan gaya intimidasi. Oleh karena itu sebelum kita melakukan negosiasi, maka kita perlu mencari data-data awal tentang karakter, kebiasaan, kondisi dari lawan negosiasi kita“, jelasnya.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan dalam negosiasi adalah Etika Komunikasi. Seperti yang diungkap oleh narasumber lain, Itca Istia Wahyuni, dia mengatakan keberhasilan negosiasi itu sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kita bisa mengendalikan lawan bicara kita. Untuk bisa mengendalikan lawan bicara kita, maka pilihan-pilihan kata dalam berkomunikasi menjadi penting.
“Menggunakan kata-kata yang sopan, menyentuh hati, penuh etika karena menyampaikannya dengan rasa empati, menjadi kekuatan besar yang bisa menggiring lawan negosiasi pada skenario tawaran kita.
Dengan demikian, memahamai etika-etika komunikasi dalam negosiasi menjadi instrument menciptakan keberhasilan dalam negosiasi“, pungkasnya.(Rls/Asep GP.)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment