Sunday, June 7, 2020
Djoko Roespinoedji Ketua Yayasan Widyatama, Peneliti Terbaik |
Ketiga dosen Universitas Widyatama (UTama) tersebut adalah Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG. DIP., Ketua Yayasan Widyatama, masuk rangking 208 peneliti terbaik Indonesia versi Science and Technology Index (SINTA) tahun 2020.
Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. Ip., M. Si., Rektor Universitas Widyatama (aviliasi atas nama Unpad) dan Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama, masing-masing masuk rangking 30 dan 28, peneliti terbaik Indonesia.
Ketiga dosen tersebut aktif melakukan riset/penelitian termasuk dalam publikasi ilmiah atau prosiding di jurnal internasional.
Selain itu mereka juga pernah berkolaborasi mengharumkan nama Indonesia, dengan menyabet silver award pada ajang ke-10 “International Conference and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning” (PECIPTA, tahun 2019) di Malaysia. Dihelat oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, tanggal 22-23 September 2019 lalu, di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
Tercatat ada sekitar 700 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan industri di Malaysia dan negara lainnya yang ikut serta pada ajang itu.
Perangkingan SINTA tahun 2020 sendiri, telah diumumkan oleh Menteri Kementrian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro.
Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro mengumumkan hasil pemeringkatan berdasarkan “Science and Technology Index SINTA series 1 tahun 2020” tersebut bersamaan dengan pengumuman 500 peneliti terbaik di Indonesia, secara daring, Kamis 28 Mei 2020.
Pada pengumuman itu Djoko Roespinoedji mendapat skor 1823,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 5 dan Google h-indek 5. Prof. Obi sapaan akrab Rektor Universitas Widyatama, mendapat skor 3291,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 8, Google h-indek 9 sedangkan Prof. Haizam mendapat skor 3559,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 7, Google h-indek 7.
Djoko sapaan akrab Ketua Yayasan Widyatama sangat bersyukur atas capaian dirinya serta kedua rekannya.
Terlebih kampusnya akan terus menggelorakan pentingnya riset/penelitian yang dipublikasikan, seperti publikasi karya ilmiah di jurnal internasional Scopus.
Scopus merupakan basis data sitasi atau jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Scopus mulai di perkenalkan tahun 2004 oleh Elsevier, salah satu penerbit terkemuka di dunia.
“Alhamdulillah, prestasi ini merupakan nikmat dan karunia dari Alloh SWT. Capaian ini mudah-mudahan bisa lebih meningkat di tahun-tahun berikutnya. Selain itu sebagai penyemangat bagi kami dan rekan dosen, termasuk mahasiswa Universitas Widyatama untuk melakukan riset/penelitian dan penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan,” kata Djoko, Sabtu (6/6/2020).
Selanjutnya Djoko mengatakan, ia akan mendukung penuh upaya civitas akademikanya menjadi kampus berbasis praktik dan riset/penelitian. Tidak menitik beratkan pada teori.
Perlu diketahui selama ini kurikulum di perguruan tinggi umumnya masih mengadopsi gaya pembelajaran klasik yang lebih menitikberatkan teori ketimbang praktik.
Djoko pun mengatakan, pihaknya akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Widyatama dengan mendukung para dosen dan mahasiswanya dalam melakukan riset dan penelitian itu.
Tercatat kini di Universitas Widyatama ada sekitar 280 dosen dan belasan ribu mahasiswa. Pihaknya juga akan memberikan stimulus kepada mereka agar lebih serius melakukan riset/penelitian.
Djoko juga optimis dengan rencana Univeristas Widyatama menjadi kampus berbasis riset dalam waktu dekat akan terwujud. Hal itu tidak terlepas dari dukungan jajaran pentingnya. Diantaranya Prof. Obi, Rektor Universitas Widyatama yang memiliki personal garansi dalam mempublikasikan jurnal ilmiah di indek Scopus, Prof. Haizam sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama yang memiliki kapasitas mumpuni dalam hal riset. Termasuk Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum., Wakil Rektor I, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Dr. Deden Sutisna, M.N., S.E., M.Si., Wakil Rektor II, Bidang Keuangan dan SDM. (Rls/Asep GP)***
Tiga Dosen UTama Bandung Masuk Sebagai Peneliti Terbaik Indonesia
Posted by
Tatarjabar.com on Sunday, June 7, 2020
Djoko Roespinoedji Ketua Yayasan Widyatama, Peneliti Terbaik |
Ketiga dosen Universitas Widyatama (UTama) tersebut adalah Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG. DIP., Ketua Yayasan Widyatama, masuk rangking 208 peneliti terbaik Indonesia versi Science and Technology Index (SINTA) tahun 2020.
Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. Ip., M. Si., Rektor Universitas Widyatama (aviliasi atas nama Unpad) dan Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama, masing-masing masuk rangking 30 dan 28, peneliti terbaik Indonesia.
Ketiga dosen tersebut aktif melakukan riset/penelitian termasuk dalam publikasi ilmiah atau prosiding di jurnal internasional.
Selain itu mereka juga pernah berkolaborasi mengharumkan nama Indonesia, dengan menyabet silver award pada ajang ke-10 “International Conference and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning” (PECIPTA, tahun 2019) di Malaysia. Dihelat oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, tanggal 22-23 September 2019 lalu, di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
Tercatat ada sekitar 700 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan industri di Malaysia dan negara lainnya yang ikut serta pada ajang itu.
Perangkingan SINTA tahun 2020 sendiri, telah diumumkan oleh Menteri Kementrian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro.
Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro mengumumkan hasil pemeringkatan berdasarkan “Science and Technology Index SINTA series 1 tahun 2020” tersebut bersamaan dengan pengumuman 500 peneliti terbaik di Indonesia, secara daring, Kamis 28 Mei 2020.
Pada pengumuman itu Djoko Roespinoedji mendapat skor 1823,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 5 dan Google h-indek 5. Prof. Obi sapaan akrab Rektor Universitas Widyatama, mendapat skor 3291,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 8, Google h-indek 9 sedangkan Prof. Haizam mendapat skor 3559,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 7, Google h-indek 7.
Djoko sapaan akrab Ketua Yayasan Widyatama sangat bersyukur atas capaian dirinya serta kedua rekannya.
Terlebih kampusnya akan terus menggelorakan pentingnya riset/penelitian yang dipublikasikan, seperti publikasi karya ilmiah di jurnal internasional Scopus.
Scopus merupakan basis data sitasi atau jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Scopus mulai di perkenalkan tahun 2004 oleh Elsevier, salah satu penerbit terkemuka di dunia.
“Alhamdulillah, prestasi ini merupakan nikmat dan karunia dari Alloh SWT. Capaian ini mudah-mudahan bisa lebih meningkat di tahun-tahun berikutnya. Selain itu sebagai penyemangat bagi kami dan rekan dosen, termasuk mahasiswa Universitas Widyatama untuk melakukan riset/penelitian dan penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan,” kata Djoko, Sabtu (6/6/2020).
Selanjutnya Djoko mengatakan, ia akan mendukung penuh upaya civitas akademikanya menjadi kampus berbasis praktik dan riset/penelitian. Tidak menitik beratkan pada teori.
Perlu diketahui selama ini kurikulum di perguruan tinggi umumnya masih mengadopsi gaya pembelajaran klasik yang lebih menitikberatkan teori ketimbang praktik.
Djoko pun mengatakan, pihaknya akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Widyatama dengan mendukung para dosen dan mahasiswanya dalam melakukan riset dan penelitian itu.
Tercatat kini di Universitas Widyatama ada sekitar 280 dosen dan belasan ribu mahasiswa. Pihaknya juga akan memberikan stimulus kepada mereka agar lebih serius melakukan riset/penelitian.
Djoko juga optimis dengan rencana Univeristas Widyatama menjadi kampus berbasis riset dalam waktu dekat akan terwujud. Hal itu tidak terlepas dari dukungan jajaran pentingnya. Diantaranya Prof. Obi, Rektor Universitas Widyatama yang memiliki personal garansi dalam mempublikasikan jurnal ilmiah di indek Scopus, Prof. Haizam sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama yang memiliki kapasitas mumpuni dalam hal riset. Termasuk Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum., Wakil Rektor I, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Dr. Deden Sutisna, M.N., S.E., M.Si., Wakil Rektor II, Bidang Keuangan dan SDM. (Rls/Asep GP)***
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment